4

"Semua informasi itu sudah benar, kecuali informasi tentang Aku adalah pembantu di rumah itu, jelas-jelas aku adalah menantu keluarga mereka yang diperlakukan sebagai pembantu." Kata Karin membuat polisi yang menangani kasus Karin kini tersenyum konyol.

😤😤😤

"Jangan mengarang cerita, keluarga grason adalah keluarga kaya yang masuk dalam 10 keluarga besar yang berpengaruh di ibukota, jadi tidak mungkin mereka mengambil menantu dari desa xx yang mana desa tersebut telah dibantai bertahun-tahun yang lalu karena kasus mafia yang tersembunyi di sana." Kata sang polisi sambil mengetik data-data ke dalam komputernya untuk menjadi laporan resmi yang diserahkan untuk melengkapi kasus Karin.

"Kalian membawa tas ku, kalian boleh melihat di dalam tas itu ada sertifikat pernikahan kami yang berasal dari kuil," ucap Karin langsung membuat polisi mengerutkan keningnya, lalu dia pun segera membuka tas Karin yang terletak di lantai dan benar-benar mendapatkan surat sertifikat pernikahan Karin dengan pria dari keluarga Grason.

Polisi itu terkejut selama beberapa saat, tetapi kemudian dia hanya menyingkirkan berkas tersebut ke samping sambil berkata, "itu tidak dapat dihitung sebagai pernikahan, karena kalian menikah tidak tercatat dalam hukum."

"Benarkah? Kalau begitu baiklah, aku bukanlah menantu keluarga Grason, jadi saat ini aku akan memasukkan tuntutanku juga untuk keluarga grason bahwa selama 1 tahun lebih aku berada di kediaman mereka Aku sama sekali tidak mendapatkan hakku sebagai pembantu di rumah mereka. Sepesar pun uang untuk menjadi gajiku tak pernah diberikan oleh keluarga itu, jadi tolong masukkan juga ini sebagai laporan!!" Tegas Karin langsung membuat sang pria yang sedang mengetik di keyboardnya kini menatap Karin dengan tatapan tak percayanya.

"Kau!! Apa kau punya bukti kalau mereka tidak memberimu uang sebesar pun untuk menjadi gajimu?" Tanya sang pria yang benar-benar tak percaya bahwa Karin akan menuntut keluarga grason.

Memangnya apa yang dimiliki perempuan itu untuk melawan keluarga grason?

Tetapi Karin yang mendengarkan ucapan polisi, ia tertawa terbahak-bahak, "ha ha ha..." Sambil tertawa, Karin menoleh ke sebuah tulisan yang di bingkai dengan pigura indah yang dipajang di kantor polisi, "TUGAS POLISI ADALAH MENGAYOMI MASYARAKAT DAN MELINDUNGI MASYARAKAT. SEMOGA ANDA PUAS DENGAN PELAYANAN KAMI." Ucap Karin membaca slogan tersebut sebelum dia kembali lagi menatap polisi yang ada di depannya.

"Sepertinya anda sudah lupa tugas anda, sehingga Anda bertanya pada saya tentang bukti bahwa keluarga grason tidak membayar saya untuk gaji saya bekerja di rumah itu. Hah,,, bukankah keluarga grason lah yang harus memberikan bukti pembayaran gaji saya? Ataukah hukum di negara ini sudah terbalik?" Ucap Karin sambil tersenyum pada pria di depannya hingga membuat sang polisi terkejut karena tak menyangka bahwa Karin yang tak memiliki pendidikan dan berasal dari desa xx Yang tertinggal bisa berkata seperti itu padanya.

Melihat ekspresi sang polisi, maka Karin kembali lagi berkata, "tolong proses tuntutan itu pada mereka, dan juga untuk apa yang terjadi hari ini, Bukankah Anda harus melihat rekaman cctv-nya secara lengkap? Anda bisa melihat Siapa yang mulai menampar siapa sehingga terjadi perkelahian itu. Ah,, ku katakan juga pada kalian, keluarga itu menuduhku mencuri, karena mereka menemukan perhiasan di dalam tasku, tapi kenapa kalian tidak mengambil perhiasan itu untuk menjadi barang bukti dan menemukan sidik jari di sana? Mungkin saja tidak ada sidik jariku di perhiasan itu tapi sidik jari orang lain lah yang melekat di sana. Ah,, aku sudah terlalu banyak berbicara, Tolong bawa aku ke sel, dan tolong siapkan pengacara untukku!!"

🪶🪶🪶 Bocoran bab berikutnya akan terbit di youtube dengan #noveltoraja

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***