...🥀🥀🥀...
"Dia ke sini pasti karena di suruh sama Tati, buat minta uang jajan sama kamu kan sayang?" tanya Sifanye dengan tatapan penuh curiga.
"Bukan Tati yang menyuruh Layla untuk datang kesini, tapi ayah yang menjemput Layla tadi di rumah temannya." jelas Noval.
Sifanye menatap Noval dengan tatapan menyelidik. "Kamu lagi gak bohongin aku kan, yah?"
Noval mengelusss punggung Sifanye. "Untuk apa ayah membohongi mu, mah!"
"Cuma kamu yang tau alasannya, yah!" Sifanye beranjak dari duduknya.
Noval melepas kancing kemeja yang ia kenakan.
"Aku siapkan air hangat untuk ayah mandi!" Sifanye berlenggang menuju kamar mereka berada.
"Begini serba salahnya aku jika harus membawa Layla pulang ke rumah ini. Anak ku sendiri seperti tidak punya tempat di rumah ayah kandungnya sendiri." gumam Noval dengan menatap punggung Sifanye yang semakin menjauh dari pandangannya.
...----...
"Kaka Layla mau langsung mandi apa mau sholat dulu?" tanya Lulu dengan mendudukan dirinya di tepian kasur.
"Untung kamu ingetin kaka, de... kaka mau mandi biar nanti bisa langsung sholat deh. Badan kaka udah gak enak ini!" Layla mengelus tangannya yang mulai lengket.
"Aku tunggu di bawah ya ka!" Lulu beranjak dari duduknya, meninggalkan Layla di kamar seorang diri.
"Oke!"
Layla mengambil pakaian rumah dari dalam lemari dan membawa nya memasuki kamar mandi.
Ceklek.
Lulu menyembulkan kepalanya di balik pintu, memastikan jika kaka tirinya Layla sudah benar benar masuk ke dalam kamar mandi.
"Aku harus lihat, apa aja yang kaka Layla milikin, apa yang kaka Layla bawa ke sekolah." Lulu masuk kembali ke dalam kamar, meraih tas sekolah Layla dan membukanya tanpa ragu.
Lulu menyeringai dan membuka isi dompet Layla, ia melihat ada uang 8 lebar dengan pecahan seratus ribu rupiah, 3 lembar dengan pecahan 20 ribu rupiah.
"Pasti ayah yang kasih ini buat ka Layla, banyak banget sih! Mending aku ambil setengahnya." Lulu mengeluarkan 4 lembar seratus ribu rupiah dari dompet itu, tanpa izin dari si empunya dompet.
Lulu menoleh sekilas wajahnya ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat.
Lulu berkata dengan sinis. "Anak gede itu gak boleh pegang uang banyak banyak. Nanti boros!"
Lulu menyimpan kembali tas Layla, ia berjalan ke luar kamar sebelum Layla ke luar dari kamar mandi.
Lulu menutup pintu kamar dengan perlahan. "Mudah mudahan aja kaka Layla gak tau kalo uangnya aku ambil. Lumayan kan, uang jajan aku jadi bertambah." gumam Lulu.
"Kaka kamu mana, Lu?" tanya Noval yang berdiri tidak jauh darinya.
Lulu berjingkat kaget dan membalikkan tubuhnya, menatap Noval dengan perasaan yang tidak karuan.
"A- anu yah... kaka Layla la- lagi mandi, a- aku di suruh tunggu di bawah aja." mudah mudahan aja ayah gak denger apa yang aku omongin.
"Ooooh gitu, ya udah ayo... kita tunggu kaka kamu di bawah aja! Kamu kenapa ngomongnya jadi gugup gitu, Lu?" tanya Noval dengan curiga.
"Ah gak apa ko yah... a- ayah ngagetin aku sih tadi, jadi a- aku gugup." tangan kanan Lulu memasukkan uang yang ia curi dari tas Layla ke dalam saku celana yang ia kenakan.
Lulu, Noval dan Sifanye berkumpul di ruang keluarga, sambil menunggu jam makan malam tiba. Mereka mengisi waktu dengan berbincang, membahas kegiatan apa yang tadi di lalui.
"Besok kan hari minggu, kita jalan jalan yuk yah! Kita kan udah lama gak jalan jalan!" rengek Lulu dengan tangan yang melingkar di lengan sang ayah, kepala yang bersandar di lengan ayahnya pun kini mengadah, menatap dengan penuh harap.
Wajah dengan garis tegas nampak berfikir untuk memberikan jawaban atas pertanyaan putri kecilnya.
"Udah sih, kabulin aja yah! Emang kamu gak bosan apa di rumah terus!" sungut Sifanye dengan membolak balikkan lembar demi lembar majalah yang ada di tangannya.
"Oke, kita ke mall aja ya sayang! Sekalian mumpung kaka kamu lagi ada di sini!" Noval membelai rambut panjang putri kecilnya yang kini duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.
Sifanye memutar bola matanya dengan malas, saat nama putri sambungnya di sebut, lagi lagi ajak itu anak. Gak bisa apa kalo pergi hanya dengan kita bertiga! Selalu saja, menyusahkan kalo anak itu ikut!
Noval yang menyadari tatapan tidak suka dari istrinya pun langsung angkat bicara.
"Kenapa mah? Apa mama keberatan... jika Layla ikut dengan kita ke mall? Apa mama ingin membiarkan Layla tetap tinggal di rumah ini seorang diri?" tuduh Noval dengan sudut bibir yang ia paksakan untuk tersenyum.
Sifanye berkata dengan manis, apa yang terucap dari bibirnya, tidak lah sejalan dengan apa yang terucap dalam hatinya.
"Mana mungkin mama keberatan, itu kan hak kamu, yah! Mau ajak anak itu atau gak, itu terserah kamu!" tapi lebih baik jika anak kamu gak usah ikut, mengurangi jatah mama dan Lulu buat belanja aja nanti di mall, nyebelin kan!
Noval membuang nafas dengan lega, meski ia tau apa yang di inginkan istrinya, tapi sulit baginya untuk mengabulkan apa yang di inginkan sang istri, apa lagi jika sudah menyangkut dengan Layla.
Tap tap tap.
"Lulu, Lulu!"
Layla menuruni anak tangga dengan tergesa gesa, suaranya nampak panik dengan wajah yang tidak kalah panik.
"Ada apa, Layla?" tanya Noval dengan kening mengkerut, begitu putri tertuanya kini berdiri di hadapannya.
"Hous hous hous!" Layla bernafas dengan ngos ngosan. Ia memperlihatkan tas yang ada di tangan kanannya.
Lulu tampak mulai gelisah, ia mencengrammm baju yang ia kenakan. Jangan bilang kalo kaka Layla nyadar, uangnya berkurang! Bisa gawat nih aku.
"Kenapa dengan tas kamu, La?" tanya Noval semakin tidak mengerti dengan apa yang di lakukan Layla.
Sifanye yang menyadari ada yang tidak beres dengan gelagat putrinya Lulu, langsung menggelengkan kepalanya.
Anak ini kalo bertindak gak pikir panjang dulu. Gimana sih, di ajarin kok gak ngerti ngerti. Kalo kaya gini bisa hancur kan namanya di depan ayah!
Layla menatap sekilas wajah Sifanye, Lulu dan Noval secara bergantian, aku harus tanya, masalahnya uang itu ayah kasih ke aku buat bayar uang sekolah, gimana ini.
"Maaf Lu, apa Lulu tadi buka tas kaka?" tanya Layla dengan menelan salivanya.
Lulu beranjak dari duduknya, tangannya meremasss ujung baju yang ia kenakan, menatap Layla dengan sengit.
"Enggak, kaka nuduh Lulu? Tadi kan Lulu langsung ke luar, kaka lihat sendiri kan tadi! Kaka jahat banget sih, mau bilang Lulu itu nyuri uang kaka gitu?" cerocos Lulu dengan mata yang melotot, tidak terima dengan ucapan Layla.
"Bukan gitu Lu, kaka gak nuduh... kaka cuma tanya aja sama kamu. Apa kamu tadi buka tas kaka?" aku kan belum bilang kalo uang aku yang ilang, dari mana Lulu tau kalo uang aku ilang? Cuma aku dan ayah yang tau uang itu, dan sekarang uang itu berkurang... gimana ini!
Sifanye angkat bicara, ikut menyudutkan Layla, "Jaga bicara kamu Layla, kamu gak nyadar kalo kamu lagi nuduh Lulu? Lulu mana mungkin kekurangan uang kaya kamu! Mama dan ayah selalu kasih Lulu uang jajan. Gak kaya kamu, uang jajan aja minta dari ayah! Kalo bukan dari ayah, mana mungkin kamu bisa jajan!"
"Bukan gitu mah! A- aku..."
Sreek.
"Ayo cari kalo kaka gak percaya sama aku!" Lulu menarik tangan Layla dan membawanya menaiki anak tangga.
"Kaka jahat banget udah nuduh aku di depan ayah sama mama!" gerutu Lulu, aku akan buat kaka di salain sama ayah.
"Maaf Lu!" kenapa tangan Lulu dingin banget ya, apa mungkin tuduhan aku itu benar kalo Lulu yang ambil uang aku?
"Ayah jangan diam aja dong! Anak kamu itu lagi nuduh anak aku! Gimana kalo Layla kasarin Lulu?" Sifanye menarik pergelangan tangan suaminya, menyeretnya mengikuti ke duanya.
"Astagaaa apa lagi ini Tuhan cobaan dari mu!" gumam Noval dengan frustasi.
Bruk.
Lulu menghempaskan tangannya dari tangan Layla, membuat Layla terhuyung ke depan dan jatuh terjerembab.
"Coba cari lagi ka, cari yang teliti di sudut ruang kamar ini! Bisa aja kan kaka menjatuhkannya di suatu tempat!" ujar Lulu dengan gerakan yang cepat ia menjatuhkan uang yang ada di saku celananya di dekat ranjang kasur.
"Ketemu gak uangnya?" tanya Sifanye begitu ia dan Noval berada di ambang pintu.
Bersambung...
...🥀🥀🥀...
Menuangkan segala kehaluan lewat kata. Dari kata menjadi kalimat. Dari kalimat yang terangkai menjadi sebuah karya 😅😅😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 333 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
MK nya klo mau cari bini baru cari yg syng am ank jg ,jgn cma mau morotin harta kamu aja
2023-10-09
1
Nat_Miee
akibat iri jadinya gitu ma kakak nya
2023-05-15
1
Nat_Miee
jahatnya ibu tiri
2023-05-15
1