BODOH

Sepasang mata tajam itu mengerjap, suara dering ponsel mengganggu tidur lelapnya. Merasakan kehangatan di tangannya, ia pun membuka matanya dengan sempurna, pria tua itu sedikit terkejut karena istrinya menggenggam tangannya. Gadis itu bahkan tertidur begitu lelap meski dengan posisi duduk.

Pria itu adalah Langit, perlahan Langit menarik tangannya. Entah mengapa ia tak ingin mengganggu tidur Jingga. Padahal biasanya ia paling tak suka ada orang lain tidur di ranjangnya. Jika sebatas duduk di sisi ranjang mungkin Langit tak akan keberatan, tapi untuk berbagi ranjang Langit tak suka.

Tapi kali ini gadis muda yang ia nikahi kemarin justru ia biarkan tertidur disana. Alex saja selalu duduk di sofa ketika menemaninya tidur, atau jika di izinkan dekat dengannya pun hanya sebatas duduk disisi ranjang. Pria itu tak memperbolehkan asistennya naik ke atas singgasana pribadinya.

Ia tatap wajah polos tanpa make itu dengan lekat, wajah itu meneduhkan. Ia lalu tersenyum miris, hidupnya yang selalu sendiri itu kini di temani seorang istri. Istri yang ia tugaskan menemaninya dan mengurusnya. Langit menyadari satu hal, bahwa tidak mungkin ia bergantung pada Alex selamanya. Suatu saat nanti Alex akan mempunyai keluarga, ketika Alex sudah berkeluarga, tidak mungkin Langit akan terus menerus meminta asistennya itu menamaninya tidur. Meski Alex mungkin tak akan menolak, tapi Langit sadar diri.

Ia juga tak ingin selamanya hidup bergantung pada pak Lim, bu Rika atau pelayannya yang lain. Meski tak mengenal Jingga, tapi setidaknya gadis itu kini sudah menjadi bagian dari keluarganya.

Suara dering ponsel yang kembali terdengar membuatnya sedikit terkejut, ia lalu meraih benda yang tergeletak di atas nakas itu, menggeser tombol berwarna hijau agar telponnya tersambung.

“Ada apa, Alex?”

“Tuan, pagi ini ada pertemuan penting dengan Tuan Adison, saya sudah ada di luar kamar anda,” jawab Alex dari luar sana.

“Baiklah, tunggu di luar!” Langit lalu menutup telponnya tanpa menunggu jawaban dari sang asisten. Ia kembali meletakkan benda pipih miliknya di atas nakas, kemudian segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sedangkan di luar sana, Alex tampak tersenyum. Menatap pintu kamar Langit yang masih tertutup. Biasanya Langit akan langsung mempersilahkannya masuk, tapi kali ini tuannya itu memintanya menunggu saja di luar. Ia yakin Jingga masih ada di dalam sana, gadis itu mungkin tak kembali ke kamarnya.

Alex pun tahu diri, jika biasanya ia akan langsung masuk saat Langit tak kunjung menjawab, kali ini ia memilih menghubungi Langit lewar telpon. Alex berharap rumah tangga tuannya akan bahagia. Tak hanya tentang mengurus dan menemani saja, tapi juga banyak cinta di dalamnya.

“Emmmmmhh..”

Erangan itu keluar dari mulut Jingga yang baru saja meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Kedua natanya masih tertutup, tapi sebelah tangannya sudah bergerak, mengusap teher dan tengkuknya yang terasa pegal. Sebelah tangannya yang lain menutup mulutnya yang menguap lebar. Ia belum sadar ia tertidur dimana.

CEKLEK

Suara pintu kamar mandi terbuka, membuat Jingga membuka matanya dengan sempurna. Ia baru sadar bahwa di ruangan itu tak hanya ada dia sendiri, tapi juga ada orang lain.

“Ekhemm..”

Apalagi mendengar deheman itu. Jingga sontak menoleh, matanya membulat saat mendapati Langit disana. Pria tua itu hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya, menutup area pribadinya hingga sebatas lutut atasnya.

“Tu-tuan, kenapa anda bisa disini? Ya Tuhan, anda tidak memakai pakaian?” Pekik Jingga, ia meringkuk membelakangi Langit, menarik selimut dengan kakinya lalu menutup seluruh tubuhnya. Meski sudah menyadari bahwa ia tak sendirian di ruangan itu, tapi ternyata Jingga belum menyadari dimana ia sekarang.

“Harusnya saya yang bertanya seperti itu? Memangnya kamu fikir kamu dimana?” Ucap Langit dengan santai, meski begitu, suara pria itu masih terdengar tegas dan dingin.

Mendengar kalimat itu, di dalam selimut Jingga mengerjap. Berusaha mengingat-ingat dimana ia sekarang, ia menatap sprey dan selimut yang menutup tubuhnya, warnanya putih polos, bukankah warna sprey dan selimut di kamarnya berwarna merah muda?

“Jadi aku dimana?” Ucapnya tanpa sadar.

“Fikirkan sendiri kamu dimana,” celetuk Langit.

Jingga menelan ludahnya dengan susah payah, ia ingat ia dimana. “Bodoh,” ucapnya seraya memukul kepalanya sendiri.

Langit tersenyum tipis, tentu saja Jingga tak melihatnya. Pria tua itu kemudian memasuki ruang ganti, “Jinggaaaa!” Panggilnya. “Ingat tugasmu!” ucap Langit lagi sedikit berteriak.

Jingga sontak membuka selimut yang menutup seluruh tubuhnya, lalu seketika duduk dan beranjak dari ranjang, tugasnya yang lain adalah menyiapkan pakaian dan semua keperluan Langit. Di pagi pertamanya sebagai seorang istri, ia justru terlihat bodoh dan melupakan tugasnya.

“Jingga!”

“Iya, Tuan. Saya datang..”

Langit tak mengatakan apapun setelah Jingga berdiri tak jauh darinya. Ia menggerakan kepalanya memberi isyarat pada gadis itu agar membuka lemarinya dan menyiapkan pakaiannya.

Tak ingin membantah dan membuang waktu, Jingga pun menurut. Dengan sedikit ragu ia melangkah semakin dalam memasuki ruang ganti, lalu berusaha membuka pintu lemari kaca besar itu. Sialnya, Jingga kesulitan. Tapi Jingga tak menyerah, ia terus menarik pintu itu dengan sekuat tenaganya.

“Kenapa susah?” Batin Jingga, ia menarik nafasnya dalam-dalam kemudian ia hembuskan. Lalu dengan tenaga yang sudah terkumpul sempurna, Jingga kembali menarik pintu lemari itu. Tapi sayangnya, pintu sialan itu tak juga kunjung terbuka. Ia mulai merasa Langit sengaja mengerjainya. Mungkin pria itu dengan sengaja mengunci pintu lemarinya agar melihat Jingga kesulitan seperti sekarang ini. Apalagi terdengar tawa kecil dari pria tua itu.

Jingga jengah, ia berbalik memberanikan diri menatap Langit. “Tuan sengaja mengerjaiku?” Tanyanya.

“Siapa bilang?” Langit lalu mendekat, membuat Jingga bergeser mengindar. “Bodoh,” ucap Langit saat pria itu dengan mudahnya membuka pintu lemarinya.

Ternyata untuk membuka pintu lemari kaca itu bukan dengan cara menariknya, melainkan menekan tombol yang terdapat di sebelah handle pintu dan pintu itu otomatis terbuka. Bodohnya, Jingga tak menyadari keberadaan tombol itu.

“Tombol kurang ajar, kenapa tadi dia bersembunyi!” gerutu Jingga. Nyaris membuat Langit menyemburkan tawanya.

“Jangan menggerutu pada sesuatu yang tidak salah, tombol ini tidak mempunyai tangan untuk menuntunmu agar menekannya, atau mempunyai bibir untuk memanggilmu dan menyuruhmu menekannya. Kamu yang mempunyai itu semua, gunakan matamu dengan benar! Ambilkan pakaianku dan siapkan semua keperluanku,” ucap Langit lalu beranjak pergi keluar dari ruangan itu.

“Kenapa tidak kamu ambil sendiri saja bajumu pak Tua!” batin Jingga. Matanya menyipit, menatap punggung Langit yang semakin menjauh, ia baru menyadari satu hal, “Kenapa pria tua itu tidak mempunyai garis keriput di tubuhnya? Tubuhnya bahkan terlihat bugar,” batinnya lagi.

Tak ingin membuat Langit marah, ia pun segera menyiapkan pakaian untuk suaminya itu. Ia tak tahu selera berpakaian Langit seperti apa, ia hanya mengikuti nalurinya saat memilih pakaian juga aksesoris lainnya untuk pria itu pakai.

***

"Tuan, tongkat anda.."

Kalimat itu menghentikan langkah Langit, ia nyaris menyentuh handle pintu untuk membukanya. Pria tua itu lalu menoleh, menatap Jingga lalu dan berkata, "Berikan padaku!" titahnya. Ia nyaris melupakannya.

Jingga mengangguk, sedikit berlari mengambil tongkat Langit di sisi ranjang, lalu ia berikan pada Langit.

"Sa-saya bereskan dulu ranjang anda," ucap Jingga, tatapan tajam pria tua itu membuatnya terbata.

"Bersihkan dirimu, turunlah untuk sarapan!"

"Tapi tuan.."

Jingga menunduk saat tatapan suaminya semakin menajam. Ia lupa pria itu tak mau di bantah. Dan entah mengapa kalimat yang keluar dari mulutnya nyaris kalimat perintah semua. Akhirnya ia mengangguk pasrah.

Saat membuka pintu, ternyata Alex sudah berdiri disana menunggu tuannya. Pria itu mengangguk hormat dan mempersilahkan Langit untuk melangkah lebih dulu.

Jingga mengekor mengikuti langkah Langit, lalu berbelok ke kamarnya sendiri. membiarkan pria tua itu turun ke bawah bersama Alex yang menyambutnya di depan pintu kamar.

Terpopuler

Comments

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

rilex jingga rilex yaaa

2024-04-23

0

Marianus Mbete (Nong)

Marianus Mbete (Nong)

semoga ceritanya asik terus sampai tamat,,👍

2024-04-05

1

👑Queen of tears👑

👑Queen of tears👑

eng..ing..eng..... taraaaa

2024-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 PENOLAKAN
2 ISTANA LANGIT
3 TUGAS
4 MAKAN MALAM
5 RESMI
6 PASCA MENIKAH
7 MALAM INI
8 BODOH
9 MENGANTAR MAKAN SIANG
10 MAKAN SIANG
11 TRAUMA
12 SEBAB TRAUMA
13 BERKUNJUNG
14 KEDATANGAN
15 MENONTON
16 CEMBURU?
17 PAWANG
18 MAKAN BERSAMA
19 MASAK BERSAMA
20 CERITA
21 FIRST
22 MUNGKIN RINDU
23 MELEPAS RINDU
24 LELAH
25 PRIA TUA PERKASA
26 MEMBAIK
27 BERTEMU MEGA
28 FAKTANYA..
29 MERASA BODOH
30 HUKUMAN
31 MENGAGUMI
32 PENJELASAN
33 MALAM INI..
34 PERBINCANGAN
35 APA YANG TERJADI?
36 PUCAT PASI
37 TAMU TAK DI UNDANG
38 TAK JADI LIBUR
39 GUGUP
40 GUGUP
41 ADA APA DENGAN LANGIT?
42 RAHASIA
43 SEPENGGAL KISAH
44 MENGHINDAR
45 HADIAH KECIL
46 KEJUTAN KE DUA
47 PENJELASAN DOKTER
48 ANEH
49 TERKEJUT
50 SITUASI RUMIT
51 PERNIKAHAN
52 MENJENGUK
53 FAKTA
54 GUSAR
55 KEDATANGAN JINGGA
56 BERTEMU HANDOKO
57 PERUBAHAN
58 APA SALAHKU?
59 ADA APA DENGANNYA?
60 MABUK
61 MEMPERHATIKAN
62 PERTENGKARAN
63 KABAR DUKA
64 PERMINTAAN
65 TERAKHIR
66 PEMAKAMAN
67 PULANG
68 BICARA
69 MAAF
70 TOLONG PAPI..
71 TENTANG MEGA
72 PERTUNJUKAN FILM
73 DATANG
74 KEPUTUSAN
75 KEPUTUSAN 2
76 DEKAPAN
77 PULANG
78 ALEX PULANG
79 WANITA BERANI
80 BERTAHAN
81 PENYERAHAN
82 KEGADUHAN
83 KEPUTUSAN
84 SEPUCUK SURAT
85 MERAFALKAN DOA
86 MODUS
87 KEBERADAAN MEGA
88 TEMPAT BARU
89 MODUS LAGI
90 WAKTU BERLALU..
91 PUAS?
92 ADEGAN LANGKA
93 TAK SABAR
94 AKHIRNYA..
95 APARTEMEN
96 TAMU
97 TAMU ITU..
98 FLASHBACK
99 PERTEMUAN
100 SEBUAH KABAR
101 KEBAHAGIAAN GANDA
102 MENYERAHKAN DIRI
103 BERKUMPUL
104 AKHIR
105 EXTRA PART
106 (PART 2) SEMESTA DAN ANGKASA
107 TERTEMBAK BOM
108 SEMESTA REMBULAN
109 SOANG VS KENTUT
110 GADIS ANEH
111 TERNYATA KARENA ITU..
112 JANGAN LAGI!
113 SEMESTA BIN ESTA!
114 UNTUNG GAK KERACUNAN!
115 AKU BUKAN DIA!
116 KEJADIAN GAK TERDUGA
117 KEKACAUAN
118 SAH??
119 PULANG KE RUMAH ANGKASA
120 PESTA PERTUNANGAN
121 PERTENGKARAN
122 MENCARI
123 SAKIT
124 SARAPAN MANIS
125 MEMINTA IZIN
126 SERANGAN MENDADAK
127 PERSIMPANGAN DILEMA
128 HATI ANGKASA
129 MENYUSUL
130 SAMPAI DI RUMAH ISTRI
131 MAS ANGKASA?
132 HORANG KAYAH
133 PELUNASAN
134 RINDU MENGGEBU
135 GAK BOLEH YAH?
136 PEMERSATU BANGSA
137 TIDAK TULI!
138 CEMBURU
139 TENGGOROKAN GATAL
140 SAKIT TAPI TAK BERDARAH
141 MENINGGALKAN DESA
142 BERKUNJUNG
143 TAKUT DOSA
144 KECELAKAAN
145 GISYA
146 KABAR BURUK
147 TRAUMA
148 MAMA..
149 JAM BRANDED
150 CEMBURU
151 PROVOKASI
152 TRAGEDI
153 PENGUMUMAN
154 RUANGAN MEETING
155 TAK MAU MENGALAH
156 TERUNGKAP
157 MENENANGKAN
158 TEST
159 JLEB
160 WANGI
161 MANJA
162 SALAH PAHAM
163 KATAKUTAN
164 RUMAH SAKIT
165 SEPARUH JIWA
166 MENYAKITI DIRI
167 SAKIT
168 ANGKASA-NYA SEMESTA
169 DIARY
170 MEMINTA MAAF
171 AKU DATANG
172 AKHIR
173 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 173 Episodes

1
PENOLAKAN
2
ISTANA LANGIT
3
TUGAS
4
MAKAN MALAM
5
RESMI
6
PASCA MENIKAH
7
MALAM INI
8
BODOH
9
MENGANTAR MAKAN SIANG
10
MAKAN SIANG
11
TRAUMA
12
SEBAB TRAUMA
13
BERKUNJUNG
14
KEDATANGAN
15
MENONTON
16
CEMBURU?
17
PAWANG
18
MAKAN BERSAMA
19
MASAK BERSAMA
20
CERITA
21
FIRST
22
MUNGKIN RINDU
23
MELEPAS RINDU
24
LELAH
25
PRIA TUA PERKASA
26
MEMBAIK
27
BERTEMU MEGA
28
FAKTANYA..
29
MERASA BODOH
30
HUKUMAN
31
MENGAGUMI
32
PENJELASAN
33
MALAM INI..
34
PERBINCANGAN
35
APA YANG TERJADI?
36
PUCAT PASI
37
TAMU TAK DI UNDANG
38
TAK JADI LIBUR
39
GUGUP
40
GUGUP
41
ADA APA DENGAN LANGIT?
42
RAHASIA
43
SEPENGGAL KISAH
44
MENGHINDAR
45
HADIAH KECIL
46
KEJUTAN KE DUA
47
PENJELASAN DOKTER
48
ANEH
49
TERKEJUT
50
SITUASI RUMIT
51
PERNIKAHAN
52
MENJENGUK
53
FAKTA
54
GUSAR
55
KEDATANGAN JINGGA
56
BERTEMU HANDOKO
57
PERUBAHAN
58
APA SALAHKU?
59
ADA APA DENGANNYA?
60
MABUK
61
MEMPERHATIKAN
62
PERTENGKARAN
63
KABAR DUKA
64
PERMINTAAN
65
TERAKHIR
66
PEMAKAMAN
67
PULANG
68
BICARA
69
MAAF
70
TOLONG PAPI..
71
TENTANG MEGA
72
PERTUNJUKAN FILM
73
DATANG
74
KEPUTUSAN
75
KEPUTUSAN 2
76
DEKAPAN
77
PULANG
78
ALEX PULANG
79
WANITA BERANI
80
BERTAHAN
81
PENYERAHAN
82
KEGADUHAN
83
KEPUTUSAN
84
SEPUCUK SURAT
85
MERAFALKAN DOA
86
MODUS
87
KEBERADAAN MEGA
88
TEMPAT BARU
89
MODUS LAGI
90
WAKTU BERLALU..
91
PUAS?
92
ADEGAN LANGKA
93
TAK SABAR
94
AKHIRNYA..
95
APARTEMEN
96
TAMU
97
TAMU ITU..
98
FLASHBACK
99
PERTEMUAN
100
SEBUAH KABAR
101
KEBAHAGIAAN GANDA
102
MENYERAHKAN DIRI
103
BERKUMPUL
104
AKHIR
105
EXTRA PART
106
(PART 2) SEMESTA DAN ANGKASA
107
TERTEMBAK BOM
108
SEMESTA REMBULAN
109
SOANG VS KENTUT
110
GADIS ANEH
111
TERNYATA KARENA ITU..
112
JANGAN LAGI!
113
SEMESTA BIN ESTA!
114
UNTUNG GAK KERACUNAN!
115
AKU BUKAN DIA!
116
KEJADIAN GAK TERDUGA
117
KEKACAUAN
118
SAH??
119
PULANG KE RUMAH ANGKASA
120
PESTA PERTUNANGAN
121
PERTENGKARAN
122
MENCARI
123
SAKIT
124
SARAPAN MANIS
125
MEMINTA IZIN
126
SERANGAN MENDADAK
127
PERSIMPANGAN DILEMA
128
HATI ANGKASA
129
MENYUSUL
130
SAMPAI DI RUMAH ISTRI
131
MAS ANGKASA?
132
HORANG KAYAH
133
PELUNASAN
134
RINDU MENGGEBU
135
GAK BOLEH YAH?
136
PEMERSATU BANGSA
137
TIDAK TULI!
138
CEMBURU
139
TENGGOROKAN GATAL
140
SAKIT TAPI TAK BERDARAH
141
MENINGGALKAN DESA
142
BERKUNJUNG
143
TAKUT DOSA
144
KECELAKAAN
145
GISYA
146
KABAR BURUK
147
TRAUMA
148
MAMA..
149
JAM BRANDED
150
CEMBURU
151
PROVOKASI
152
TRAGEDI
153
PENGUMUMAN
154
RUANGAN MEETING
155
TAK MAU MENGALAH
156
TERUNGKAP
157
MENENANGKAN
158
TEST
159
JLEB
160
WANGI
161
MANJA
162
SALAH PAHAM
163
KATAKUTAN
164
RUMAH SAKIT
165
SEPARUH JIWA
166
MENYAKITI DIRI
167
SAKIT
168
ANGKASA-NYA SEMESTA
169
DIARY
170
MEMINTA MAAF
171
AKU DATANG
172
AKHIR
173
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!