Brak ...! Dengan sangat kasar Agna terdengar mendobrak meja sang dosen. Di saat tinggal dirinya dan Darren saja yang ada di dalam kelas itu.
"Apa-apaan ini, kenapa Bapak malah mau saja di jodohkan dengan saya yang nyata-nyata masih di bawah umur? Apa jangan-jangan Bapak ini adalah laki-laki me sum yang di beritakan itu?" Agna yang dengan kebiasan berbicara tanpa rem malah bertanya seperti itu kepada Darren. "Jawab saya Pak, jangan hanya diam saja!" bentak Agna yang malah terdengar semakin keras mendobrak meja itu.
"Jaga sikap dan sifatmu Agna, karena saya bisa saja membuatmu tinggal di kelas ini lebih lama lagi." Darren malah terdengar mengancam gadis yang sama sekali tidak ada takut-takutnya itu. "Dan tolong kamu minggir, karena saya masih ada jam mengajar di kelas lain. Jangan malah menghalangi saya dengan pertanyaanmu yang tidak jelas itu," sambung Darren dengan wajah laki-laki itu yang selalu saja terlihat begitu datar.
Bukannya minggir Agna malah menarik dasi sang dosen. "Jangan mentang-mentang Bapak dosen di sini, jadi Bapak bisa main mengancam saya begitu saja. Saya ucapkan mohon maaf karena itu tidak akan mempan!" Agna menarik dasi Darren lagi hingga wajah laki-laki itu hanya berjarak beberapa sentimeter saja dari wajahnya. "Batalkan berjodohan ini, atau Bapak akan tau sendiri akibatnya." Sekarang Agna lah yang terdengar malah mengancam Darren. "Apa Pak Dosen paham?"
"Cukup Agna, hentikan ini semua. Kamu disini tetap manjadi murid saya tidak lebih. Jadi, saya ingatkan sekali lagi jaga tingkah lakumu. Jika kamu tidak mau kalau saya laporkan semua ini pada ayah kamu." Darren mengatakan itu karena ia tahu bahwa gadis bar-bar yang ada di depannya saat ini hanya akan takut kepada Al saja. "Singkirkan tangamu Agna, berhubung saya masih berbaik hati padamu." Jangankan wajah suara Darren saja sama sekali tidak enak di denger di indra pendengaran Agna.
"Dasar dosen haus akan gadis di bawah umur," gerutu Agna sambil melepaskan tangannya dari dasi laki-laki itu. "Inggat ya, Pak Darren, Bapak Dosen yang terhormat mau sampai kapanpun, saya tidak akan pernah mau menjadi istri Bapak, titik dan pastinya tidak akan ada koma." Agna lalu terlihat membuang tumbukan buku yang sudah Darren susun tadi. "Tuh, beresin ini hanya untuk memberikan Bapak pelajaran!" Sesaat setelah mengatakan itu Agna langsung pergi begitu saja dari sana. Tanpa gadis itu tahu kalau saat ini sang dosen itu wajahnya merah padam.
"Agna, awas kau!" geram Darren membatin. "Bisa-bisanya gadis itu yang almarhum Opa pilihkan untukku, bisa-bisa kesabaranku yang setipis tisu ini dan tisu itupun di bagi sepuluh. Bisa hancur lebur dengan hitungan detik," sambung laki-laki itu membatin sambil mencoba meredam rasa amarah di dalam hatinya. Meski begitu Darren juga tetap menyusun kembali buku yang tadi sempat Agna buang.
***
Menjelang siang saat jam pelajaran yang ke dua akan di mulai, Agna malah terlihat sedang mengandap-ngendap seperti maling.
"Tidak ada orang, sepertinya ini waktu yang tepat untukku bolos lagi. Ya kali, aku harus bertemu dengan dosen galak yang juga seperti kulkas sembilan pintu itu untuk yang akan aku lihat wajah menyebalkannya untuk yang ke dua kali, hanya di hari ini saja," kata Agna berbicara pada dirinya sendiri.
Rupanya gadis itu sering bolos hanya untuk menghindari sang dosen saja. Karena bagi Agna Darren manusia paling menyebalkan yang suka seenak hati memberikannya nilai B atau C bahkan D. Membuat Agna merasa benar-benar muak.
"Aman seratus persen pokoknya, aku harus bol–"
"Mau kemana kamu Agna? Jangan harap kamu akan bisa bolos lagi."
Suara yang sangat Agna kenal langsung saja membuat gadis itu menoleh.
"Kembali ke kelas, sebelum saya melaporkan ini semua kapada. Ayah kamu Agna." Lagi-lagi hanya kalimat itu saja yang menjadi ancaman Darren pada gadis itu.
"Kurang ajar sekali dosen galak ini, bisa-bisanya dia mengancamku. Dia pikir siapa dia bisa mengancamku seenak jidatnya?"
"Agna masuk!" bentak Darren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Saras Wati
agna agna kamu nyari penyakit aja nanti papa kamu murka loh 😉😉
2023-05-05
0