Kamu Ngomong Apa

***

"Jangan-jangan aku masuk ke dunia time travel," gumam gadis itu panik. Masa iya ada manusia yang bisa hidup di tempat senormal ini. Rasanya Ana masih bingung. Otaknya terus saja bekerja, memikirkan semua yang dialaminya ini nyata atau tidak.

"Kamu ngomong apa?" tanya Naki karena kurang jelas dan kurang paham dengan gaya bicara Ana. Naki hanya paham bahasa formal, untuk bahasa gaul dan santai ia sedikit kesulitan.

"Engga ... Aku hanya bingung kenapa ada hewan yang mau-mauanya merawat manusia."

"Tidak tahu. Mungkin mereka kasihan melihat anak kecil berusia delapan tahun dibuang ke hutan."

"Dibuang?" Ana tambah terkejut mendengar cerita gila anak itu.

Naki mengangguk sedih. "Dulu saya tinggal di dunia manusia dengan berbagai fasilitas mewah. Namun pada suatu ketika ibu kandung saya meninggal, dan ayah saya menikah lagi dengan wanita pilihannya. Karena ibu tiri tidak suka dengan keberadaan saya, ia sering sekali menghukum dan memarahi saya. Lalu pada suatu hari ibu saya memberikan minuman yang sangat aneh, bodohnya saya meminumnya tanpa curiga sama sekali, lalu ter—"

"Stop!" Ana menyergah cepat. "Kamu ngomongnya kayak google translator, tahu! Bukannya paham aku malah tambah pusing! Jadi intinya setelah meminum minuman aneh itu kamu dibuang ke sini, begitu yekaan?"

Naki mengangguk polos. "Benar sekali. Begitu bangun saya sudah berada di tepi pantai. Dan sejak saat itulah pulau ini menjadi tempat tinggal saya," ucap Naki tampak sedih.

Ana mengepal kesal. Jiwa ingin memutilasinya meronta-ronta dan ingin sekali menghabisi wanita jahanam sialan tersebut. "Aku baru tau ada ibu tiri yang lebih kejam dari ibunya bawah merah. Jangan-jangan dia lahirnya dari pohon pisang. Makannya gak ada rasa keibuan sama sekali."

Tepukkan keras mendarat di bahu Naki. "Pokonya kamu tenang saja, kalau kita sudah berhasil keluar dari tempat sialan ini, aku akan memviralkan kisahmu ke seluruh dunia. Kebetulan aku punya temen yang followers instagramnya lumayan banyak. Nanti kita juga bisa minta tolong beberapa selebram agar kasus ini diusut dan ibumu masuk penjara. Jaman sekarang laporan sama lambe nyinyir jauh lebih berhasil daripada lapor polisi. Apalagi kalo kasus-kasus seperti kamu ini. Mereka pasti bakalan suka."

"Suka liat aku dibuang?" tanya Naki bingung.

"Eh, bukan begitu. Maksudnya suka membantu, gitu, loh."

Naki menggaruk kepalanya bingung. Refleks bibirnya terlipat ke dalam lantaran apa yang Ana ucapkan sama sekali tidak ia pahami. "Sebenarnya saya tidak mengerti kamu bicara apa Ana. Tapi ya sudahlah, asal kamu senang saya ikut saja."

"Huh! Udah capek-capek jelasin panjang lebar malah gak paham dia. Ya sudahlah." Gadis itu pun mendengkus gemas. Ia lupa bahwa Naki buta akan tekhnologi dan perkembangan jaman di masa kini. Jadi wajar jika lelaki itu hanga ber- oh saja mendengar penjelasan Ana yang penuh emosional.

"Bagus. Pokoknya ikuti saja rencanaku. Besok jangan lupa antar aku ke pantai untuk membuat sinyal SOS."

"Hmmm." Naki menjawab dengan dehaman saja.

"Eh iya, BTW kamu umur berapa tahun sih? Barang kali lebih tua, jadi aku bisa memanggilmu om, 'kan!"

Ana tertegalak sedikit kencang. Naki sampai bingung karena tidak ada yang lucu sama sekali.

"Umur ya?" Pria aneh itu menyipitkan mata sambil mengedikkan setengah bahunya. "Terakhir umur saya delapan tahun. Sejak berada di sini saya tidak pernah menghitung umur sama sekali. Sudah berapa lama saya di sini pun saya tidak ingat."

Oh, dasar mahluk sialan! Selain tidak memakan bangku sosialisasi, sepertinya dia juga oon. Terbukti umurnya saja ia tidak tahu, gerutu Ana.

Tapi ngomong-ngomong, bagaimana kalau nanti Ana terjebak di sini selamanya. Tidak. Ia tidak mau jika harus tinggal berdua dengan moster polos itu. Demi apa pun jangan sampai itu terjadi.

Tak berapa lama kemudian Ana menguap-nguap. Ia bersandar di belakang batu dan tanpa sadar mulai terlelap.

Naki yang hanya memiliki rasa kasihan pun membopong tubuh Ana agar tidur di dalam rumah gubugnya.

Mereka berdua tidur bersama beralaskan tikar kulit hewan yang mati dan diambil oleh Naki untuk alas tempat tidur.

***

Terpopuler

Comments

Wiwik Indrawati

Wiwik Indrawati

ini yg dodol siapa y, prasaan polos sm dodol beda tipis

2024-01-12

0

Sunarty Narty

Sunarty Narty

semangat, jangan2 jodohmu an

2023-07-27

1

Ririn Santi

Ririn Santi

tegakkan keadilan💪💪💪🙆

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Di Mana Aku
2 Itunya Besar Syekali
3 Kamu Tidak Enak
4 Kelaparan
5 Kurang Gizi
6 Dirawat Kingkong
7 Kamu Ngomong Apa
8 Si Polos
9 Membuat SOS
10 Naki Sialan
11 Bolong
12 Menangkap Ikan
13 Frustrasi
14 Luntur
15 Seperti Bocah TK
16 Pelukan
17 Belingsatan
18 Hari Ke 25
19 Pundak Gajah
20 Jijik
21 Reaksi Tubuh
22 Syok
23 Ada Yang Bangun
24 Oh Tuhan
25 Jawaban
26 Rindu Sahabatku
27 Tidak Seperti Biasa
28 Pesona
29 Tapi, An?
30 Ada Yang Lepas
31 Jatuh Cinta
32 Benarkah Itu?
33 Pulaaaang ....
34 Introgasi
35 Hari Membosankan
36 Belahan Bumi Lain
37 19 Juta
38 Tidak Menyangka
39 Manusia Munafik
40 Di Apartemen
41 Adu Domba
42 Dijual
43 Tekat Bulat
44 Satu Bulan Berlalu
45 Pergi Membawa Luka
46 Move On
47 Hari Pertunangan
48 Waktu Yang Cepat
49 Bicara Empat Mata
50 Jus Mangga
51 Tawaran Menjadi P .....
52 DNA
53 Balas Dendam
54 Balas Budi
55 Menggema
56 Teriak
57 Aku Bukan Maling
58 Bertanya
59 Botak
60 Masih Muda
61 Tidak Seharusnya
62 Merasa Memiliki
63 Makan Malam Horor
64 Ana Benar-Benar Kesal
65 Siapa Pria Itu?
66 Siapa Dia?
67 Masa Lalu
68 Puncak Kekesalan
69 Drama Apa Lagi Ya?
70 Tidak Mengerti
71 Mendadak Awww
72 woow
73 Nasya Tahu Pernikahan Itu
74 Pura-Pura Lagi
75 Boncap Aw Aw.
76 Boncap Lagi
77 Final Ending
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Di Mana Aku
2
Itunya Besar Syekali
3
Kamu Tidak Enak
4
Kelaparan
5
Kurang Gizi
6
Dirawat Kingkong
7
Kamu Ngomong Apa
8
Si Polos
9
Membuat SOS
10
Naki Sialan
11
Bolong
12
Menangkap Ikan
13
Frustrasi
14
Luntur
15
Seperti Bocah TK
16
Pelukan
17
Belingsatan
18
Hari Ke 25
19
Pundak Gajah
20
Jijik
21
Reaksi Tubuh
22
Syok
23
Ada Yang Bangun
24
Oh Tuhan
25
Jawaban
26
Rindu Sahabatku
27
Tidak Seperti Biasa
28
Pesona
29
Tapi, An?
30
Ada Yang Lepas
31
Jatuh Cinta
32
Benarkah Itu?
33
Pulaaaang ....
34
Introgasi
35
Hari Membosankan
36
Belahan Bumi Lain
37
19 Juta
38
Tidak Menyangka
39
Manusia Munafik
40
Di Apartemen
41
Adu Domba
42
Dijual
43
Tekat Bulat
44
Satu Bulan Berlalu
45
Pergi Membawa Luka
46
Move On
47
Hari Pertunangan
48
Waktu Yang Cepat
49
Bicara Empat Mata
50
Jus Mangga
51
Tawaran Menjadi P .....
52
DNA
53
Balas Dendam
54
Balas Budi
55
Menggema
56
Teriak
57
Aku Bukan Maling
58
Bertanya
59
Botak
60
Masih Muda
61
Tidak Seharusnya
62
Merasa Memiliki
63
Makan Malam Horor
64
Ana Benar-Benar Kesal
65
Siapa Pria Itu?
66
Siapa Dia?
67
Masa Lalu
68
Puncak Kekesalan
69
Drama Apa Lagi Ya?
70
Tidak Mengerti
71
Mendadak Awww
72
woow
73
Nasya Tahu Pernikahan Itu
74
Pura-Pura Lagi
75
Boncap Aw Aw.
76
Boncap Lagi
77
Final Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!