***
"Jangan-jangan aku masuk ke dunia time travel," gumam gadis itu panik. Masa iya ada manusia yang bisa hidup di tempat senormal ini. Rasanya Ana masih bingung. Otaknya terus saja bekerja, memikirkan semua yang dialaminya ini nyata atau tidak.
"Kamu ngomong apa?" tanya Naki karena kurang jelas dan kurang paham dengan gaya bicara Ana. Naki hanya paham bahasa formal, untuk bahasa gaul dan santai ia sedikit kesulitan.
"Engga ... Aku hanya bingung kenapa ada hewan yang mau-mauanya merawat manusia."
"Tidak tahu. Mungkin mereka kasihan melihat anak kecil berusia delapan tahun dibuang ke hutan."
"Dibuang?" Ana tambah terkejut mendengar cerita gila anak itu.
Naki mengangguk sedih. "Dulu saya tinggal di dunia manusia dengan berbagai fasilitas mewah. Namun pada suatu ketika ibu kandung saya meninggal, dan ayah saya menikah lagi dengan wanita pilihannya. Karena ibu tiri tidak suka dengan keberadaan saya, ia sering sekali menghukum dan memarahi saya. Lalu pada suatu hari ibu saya memberikan minuman yang sangat aneh, bodohnya saya meminumnya tanpa curiga sama sekali, lalu ter—"
"Stop!" Ana menyergah cepat. "Kamu ngomongnya kayak google translator, tahu! Bukannya paham aku malah tambah pusing! Jadi intinya setelah meminum minuman aneh itu kamu dibuang ke sini, begitu yekaan?"
Naki mengangguk polos. "Benar sekali. Begitu bangun saya sudah berada di tepi pantai. Dan sejak saat itulah pulau ini menjadi tempat tinggal saya," ucap Naki tampak sedih.
Ana mengepal kesal. Jiwa ingin memutilasinya meronta-ronta dan ingin sekali menghabisi wanita jahanam sialan tersebut. "Aku baru tau ada ibu tiri yang lebih kejam dari ibunya bawah merah. Jangan-jangan dia lahirnya dari pohon pisang. Makannya gak ada rasa keibuan sama sekali."
Tepukkan keras mendarat di bahu Naki. "Pokonya kamu tenang saja, kalau kita sudah berhasil keluar dari tempat sialan ini, aku akan memviralkan kisahmu ke seluruh dunia. Kebetulan aku punya temen yang followers instagramnya lumayan banyak. Nanti kita juga bisa minta tolong beberapa selebram agar kasus ini diusut dan ibumu masuk penjara. Jaman sekarang laporan sama lambe nyinyir jauh lebih berhasil daripada lapor polisi. Apalagi kalo kasus-kasus seperti kamu ini. Mereka pasti bakalan suka."
"Suka liat aku dibuang?" tanya Naki bingung.
"Eh, bukan begitu. Maksudnya suka membantu, gitu, loh."
Naki menggaruk kepalanya bingung. Refleks bibirnya terlipat ke dalam lantaran apa yang Ana ucapkan sama sekali tidak ia pahami. "Sebenarnya saya tidak mengerti kamu bicara apa Ana. Tapi ya sudahlah, asal kamu senang saya ikut saja."
"Huh! Udah capek-capek jelasin panjang lebar malah gak paham dia. Ya sudahlah." Gadis itu pun mendengkus gemas. Ia lupa bahwa Naki buta akan tekhnologi dan perkembangan jaman di masa kini. Jadi wajar jika lelaki itu hanga ber- oh saja mendengar penjelasan Ana yang penuh emosional.
"Bagus. Pokoknya ikuti saja rencanaku. Besok jangan lupa antar aku ke pantai untuk membuat sinyal SOS."
"Hmmm." Naki menjawab dengan dehaman saja.
"Eh iya, BTW kamu umur berapa tahun sih? Barang kali lebih tua, jadi aku bisa memanggilmu om, 'kan!"
Ana tertegalak sedikit kencang. Naki sampai bingung karena tidak ada yang lucu sama sekali.
"Umur ya?" Pria aneh itu menyipitkan mata sambil mengedikkan setengah bahunya. "Terakhir umur saya delapan tahun. Sejak berada di sini saya tidak pernah menghitung umur sama sekali. Sudah berapa lama saya di sini pun saya tidak ingat."
Oh, dasar mahluk sialan! Selain tidak memakan bangku sosialisasi, sepertinya dia juga oon. Terbukti umurnya saja ia tidak tahu, gerutu Ana.
Tapi ngomong-ngomong, bagaimana kalau nanti Ana terjebak di sini selamanya. Tidak. Ia tidak mau jika harus tinggal berdua dengan moster polos itu. Demi apa pun jangan sampai itu terjadi.
Tak berapa lama kemudian Ana menguap-nguap. Ia bersandar di belakang batu dan tanpa sadar mulai terlelap.
Naki yang hanya memiliki rasa kasihan pun membopong tubuh Ana agar tidur di dalam rumah gubugnya.
Mereka berdua tidur bersama beralaskan tikar kulit hewan yang mati dan diambil oleh Naki untuk alas tempat tidur.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Wiwik Indrawati
ini yg dodol siapa y, prasaan polos sm dodol beda tipis
2024-01-12
0
Sunarty Narty
semangat, jangan2 jodohmu an
2023-07-27
1
Ririn Santi
tegakkan keadilan💪💪💪🙆
2023-06-24
0