Sean sepertinya sudah tidak bisa mengendalikan dirinya, ia tiba-tiba mencium bibir tipis Freya yang terasa dingin. Sean tidak perduli jika wanita itu akan menamparnya atau bagaimana, tapi Sean nyatanya salah karena Freya justru membalas ciumannya dengan panas. Wanita itu juga memeluknya sangat erat membuat Sean lebih berani untuk menindih wanita itu.
Sean yang sudah sangat handal bagian mana saja yang bisa membuat wanita hilang akal, segera memberikan sentuhan-sentuhan yang membuat Freya men de sah.
"Ahhhhhh ..." Freya men de sah pelan, ia sesekali membuka matanya untuk melihat apa yang dilakukan Sean padanya.
Sean beralih menciumi dada Freya yang sudah tidak menggunakan penutup itu, ia menciuminya dari luar membuat Freya semakin belingsatan. Tangan Sean perlahan-lahan menyentuh Boba yang memiliki ukuran sangat pas ditangannya itu.
"Ah ... sshhh ... dingin ..." Freya yang merasa kedinginan langsung memeluk Sean sangat erat, membuat pria itu tenggelam didadanya.
Sean tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia segera melepaskan pakaiannya sendiri dan juga terus memberikan rang sangan disetiap titik sensitif Freya. Ia juga terus mengusap lembut sesuatu milik Freya yang terasa basah dan siap menerima dirinya.
"Ahhh ... euhhhmmm ..." Freya terus aja men de sah saat Sean terus menyerangnya dengan sentuhan yang mampu membuatnya luluh lantak.
Melihat Freya yang sudah siap, Sean segera saja mencoba melesatkan rudal miliknya yang sejak tadi mengacung meminta untuk dipuaskan.
"Akhhhhhhh!" Freya tiba-tiba berteriak seraya mengigit pundak Sean, membuat pria itu terkejut bukan kepalang.
Sean masih ragu dan melanjutkan gerakannya dengan mendorong rudalnya lebih dalam.
"Sakit ... arghhh!" Freya kembali berteriak, kali ini diiringi air mata yang mengalir dari wanita itu.
"Kau ...?" Sean sama sekali tidak percaya jika wanita yang diketahui sebagai wanita yang suka mabuk-mabukan dan suka mengkonsumsi obat-obatan terlarang itu masih perawan. Sean segera menyudahi aktivitasnya, ia memang brengsek tapi ia tidak mau merusak wanita yang masih tersegel seperti Freya.
Freya membuka matanya, ia sedikit sadar meski tubuhnya sangat lemah. Ia menatap Sean dengan tatapan sayunya.
"Maafkan aku, maafkan aku, aku tidak akan melakukannya, maafkan aku," kata Sean mencium kening Freya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh polos wanita itu.
"Maafkan aku, tidak seharusnya aku melakukan ini, sekarang tidurlah, aku tidak akan melakukannya lagi," kata Sean menarik kepala Freya kedalam pelukannya lalu mengusap rambutnya dengan lembut.
Freya tidak mengatakan apapun, ia hanya bisa diam seraya menenggelamkan wajahnya didada Sean. Ia tahu seharusnya ia marah karena Sean hampir saja merenggut kesuciannya. Tapi tubuhnya terlalu lelah dan nyeri karena tidak mengkonsumsi obatnya selama dua hari ini. Jadi ia hanya diam saja dan memilih tidur didalam pelukan Sean yang hangat.
Sean sendiri masih terjaga, jantungnya sejak tadi berdetak tak karuan. Mengingat apa yang baru saja terjadi, hampir saja ia merenggut kesucian Freya hanya karena nafsu semata. Untungnya ia masih diberikan kesempatan untuk menyadarinya lebih awal.
"Apa yang sudah aku lakukan?" Sean bergumam lirih, ia tidak henti menatap wajah Freya yang terlelap dalam tidurnya itu.
"Dia masih gadis, tapi kenapa dia terjerumus kedalam pergaulan bebas? Apa dia memiliki masalah dalam keluarganya?"
Setelah tahu tentang hal menakjubkan yang hampir diraihnya, pandangan Sean terhadap Freya sedikit berubah dan ada setitik rasa sayang yang muncul begitu saja dihatinya. Ia bisa menilai jika Freya kemungkinan wanita baik-baik, hanya saja entah memiliki masalah hidup apa yang membuatnya menjadikan obat-obatan terlarang sebagai pelariannya.
"Aku harus mencaritahu nya," gumam Sean mengangguk yakin, ia memang harus mencaritahu siapa sebenarnya Freya ini, dan hati kecilnya merasa jika wanita ini hanya membutuhkan seorang teman yang bisa diajak untuk berbagai masalah hidup.
Entah apa masalahnya itu, yang jelas hari Sean mengatakan jika ia harus melindungi wanita ini dan menjaganya dengan baik.
"Tidurlah yang nyenyak, mulai besok, aku berjanji akan selalu melindungimu dan menjadi temanmu. Semoga dengan begitu, kau bisa lepas dari obat-obatan itu," ucap Sean tanpa ragu mencium kening Freya lalu kembali memeluknya dan ia menyusul untuk tidur.
******
Sementara itu, Andriana tengah menerima amukan dari suaminya Morgan saat pulang ke rumah dan pembantu mengatakan kalau Freya sudah tidak pulang seminggu lebih. Hal itu tentu saja membuat amarah Morgan memuncak.
"Kau benar-benar sangat lalai, sudah aku bilang jangan membiarkan Freya pergi dari rumah ini. Sekarang dimana dia?" bentak Morgan dengan suara yang begitu keras.
"Mas, aku sudah bilang kalau anakmu itu sangat keras kepala. Kemarin saja dia mengamuk dan hampir melukaiku, apa lagi yang bisa aku lakukan selain membiarkannya pergi?" sergah Andriana, tidak terima dirinya disalahkan atas kepergian Freya.
"Shittt, anak itu benar-benar sudah kehilangan sopan santunnya. Aku akan mencarinya dan menyeretnya pulang jika ketemu," umpat Morgan begitu emosi, sudah berulang kali Freya membuat kepalanya seperti ingin meledak, dan kini kembali terulang lagi.
"Biarkan saja Mas, dia pasti akan pulang sendiri kalau uangnya habis. Bukannya Mas bilang kalau sudah membekukan rekeningnya? Aku yakin, dia pasti akan segera kembali, tenanglah, Mas. Kau juga baru pulang 'kan?" kata Andriana mendekati suaminya, mengelus lembut pundaknya untuk membuat pria itu tenang.
"Hah, dia benar-benar membuatku pusing. Aku ingin mengirimnya keluar negeri saja, tapi aku ingat janjiku pada Ibunya," kata Morgan memijit kepalanya yang berdenyut tak karuan memikirkan putri semata wayangnya itu.
"Kalau memang Mas tidak bisa mengirimkannya ke luar negeri, kenapa Mas tidak menikahkan Freya saja?" ucap Andriana tiba-tiba memiliki akal licik di otaknya.
"Menikahkan Freya? Yang benar saja, dia pasti akan menolak," kata Morgan, sudah sangat hafal tabiat putrinya itu, mana mungkin Freya mau di jodohkan.
"Semua itu tergantung Mas sendiri loh, aku yakin jika Mas sedikit memberikan ancaman kecil yang membuatnya takut, Freya pasti akan setuju menikah," kata Andriana kembali menghasut suaminya itu.
"Ancaman apalagi? Bahkan aku sudah memblokir kartu rekeningnya, tapi dia sama sekali tidak takut." Morgan membatah langsung, tidak semudah itu membuat Freya luluh, mengingat sifat putrinya yang sangat keras kepala itu.
"Yah sayang sekali, padahal menurutku, jika Freya menikah, mungkin saja dia akan berubah karena siapa tahu 'kan, nanti suaminya akan membawanya ke jalan yang baik. Seperti aku dan Mas Morgan contohnya, aku saja sekarang sudah tidak pernah keluar malam, karena Mas Morgan selalu ada untukku," ucap Andriana mengerlingkan sebelah matanya, menggoda Morgan si tua bangka itu dengan kedipan mautnya.
Terbukti saat ini Morgan terkekeh-kekeh senang dan langsung mencium bibir Andriana dengan penuh nafsu, namun hanya sesaat lalu melepaskannya.
"Kau benar, aku akan coba mencarikan pasangan untuk Freya. Semoga dengan cara ini, dia akan tetap tinggal dirumah dan tidak kelayapan terus menerus," ujar Morgan mengangguk menyetujui.
"Ehm ... Mas, aku ada kenalan seorang pria, dia adalah sepupu jauhku. Bagaimana kalau kita jodohkan saja Freya dengan sepupuku? Dia juga sudah memiliki bisnis sendiri loh, aku rasa mereka akan sangat cocok," ujar Andriana kembali merayu.
Meski sudah bisa merayu suaminya dengan kata-kata manis palsunya, Andriana masih belum merasa puas jika belum membuat rencananya berhasil dengan sempurna.
Morgan terdiam sesaat, wajahnya tampak berpikir sangat keras. "Baiklah, kau atur saja nanti, sekarang kita ke kamar dulu. Yang kemarin itu belum puas," ucap Morgan menatap Andriana dengan tatapan genitnya.
"As you wish, Mas ...," Andriana tentu saja langsung menyetujui, segera saja ia mengajak suaminya itu ke kamar untuk memulai aktivitas melelahkan dan menyenangkan didalam sana.
Happy Reading.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Setiaji Muhammad
dasar ular
2023-11-03
1
Shepty Ani
dih ketahuan lagi ngesex didepan umum aja masih dipungut masih berbaik" hukuman??? hukuman apa baru dirayu gt aja lemah dasar morgan pak tua bodoh ah kesel maaf thor terbawa suasana wkwkwk
2023-09-21
1
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Morgan Sinting😁😁
Andriana Stress 😱😱
Kalian sama2 hiper sex🤪🤪
sama2 Gila😆😆
2023-05-27
2