Tengah malam di kediaman Aditama Rendy sedang berada didalam kamarnya sambil menyalakan laptop nya.
Dia pun kini merasa mengantuk dan ingin membuat secangkir kopi di dapur.
Akhirnya Rendy pun menyudahi pekerjaannya dan mematikan laptop nya.
Setelah dia berada di dapur dia tidak langsung kembali ke kamarnya, dia kini tengah berada di meja makan sambil menikmati kopinya.
Sedangkan itu Sheila yang kini tengah tidur terbangun karena dia merasa haus, dia mengambil gelas yang berada di meja nakas nya ternyata kosong, lalu dia bergegas keluar kamar dan menuju dapur untuk mengambil minum.
Sheila kini tengah mengenakan piyama pendek dan celana selutut, dengan rambut acak acakan dia pun berjalan melewati meja makan.
Sheila nampak terkejut dengan kehadiran orang asing dirumahnya, dia lupa kalau dia itu Rendy, bodyguard nya.
Sheila kemudian berjalan mengendap-endap sambil membawa kemoceng yang dia ambil laci meja,
Setelah berada agak dekat dengan Rendy, Sheila langsung memukuli Rendy yang tengah duduk dimeja makan.
Siapa kamu, mau apa kamu disini, kamu maling ya, ucap Sheila sambil terus memukuli Rendy.
Rendy yang merasa kesakitan langsung berteriak.
Nona, nona ini saya Rendy, saya bukan maling, jawab Rendy sambil meringis kesakitan.
Sheila yang langsung tersadar dengan apa yang dia perbuat langsung saja berhenti.
Teriakan Rendy pun langsung membangun kan semua orang dirumah itu, Pak Farhan yang merasa mendengar teriakan seseorang langsung keluar dari dalam kamarnya, begitu juga dengan para pembantu.
"Ada apa she?", tanya pak Farhan yang telah sampai di ruang makan, Sheila pun tidak menjawab dia hanya terdiam.
Lalu pak Farhan pun bertanya kepada Rendy.
Rendy apa yang sedang terjadi, kenapa kamu teriak tengah malam begini, tanya pak Farhan.
"Maaf pak, tadi nona Sheila memukuli saya", ucap Rendy jujur.
Pak Farhan pun merasa heran dengan perkataan Rendy.
"Maksud kamu gimana Rendy?"
Nona Sheila mengira saya maling pak , makanya nona Sheila memukul saya", ucap Rendy lagi.
Pak Farhan langsung saja tertawa, para pembantu pun juga sama dia juga ikut menertawakan Sheila.
Sheila yang merasa malu dengan hal itu wajahnya langsung memerah.
Rasa hausnya kini telah hilang sejak kejadian tadi.
Dan kini Sheila sudah kembali ke kamarnya meninggalkan ayahnya dan Rendy.
"Gue kok bisa jadi gagal fokus gini sih, bikin malu aja kamu she", ucap Sheila memaki dirinya.
***
Keesokan harinya Rendy sudah menunggu Sheila untuk berangkat kuliah, tetapi Sheila tidak keluar dari kamarnya.
Rendy terus mengetuk pintu kamar Sheila sedari tadi,
"Nona nona, Panggil Rendy dari luar kamar," tapi sedari tadi tidak ada sahutan sama sekali.
"Nona nona , apakah anda sudah bangun?," tanya Rendy lagi.
Sheila yang sedari tadi masih ber malas malasan sengaja tidak menghiraukan Rendy.
"Terus aja teriak teriak gue gak bakalan keluar.
Rasain pembalasan gue karena udah mempermalukan gue tadi malam dihadapan Ayah."
"Nona, anda sudah ditunggu ayah anda untuk sarapan," Rendy yang dari tadi tidak mendapat respon dari Sheila langsung saja memberi peringatan,
"Nona, jika anda tidak segera keluar maka pintu kamar nona akan saya dobrak", ucap Rendy mengancam.
Sheila pun merasa geram dan mau tidak mau dia pun membuka pintu kamarnya,
Ketika Sheila membuka pintu kamarnya nampak Rendy yang sedang berdiri tepat di depan pintu kamarnya dengan pakaian formalnya, kemeja hitam dengan dasi yang serasi, serta celana bahan yang di padukan dengan sepatu Fantovel hitamnya,
Rambutnya yang basah karena pomade serta kaca mata hitam yang selau dia pakai dan aroma maskulin dari badannya yang membuat di tampak cool dan keren.
Sejenak pandangan mata Sheila tampak tidak berpaling dari sosok bodyguard nya tersebut.
Tiba tiba terdengar suara yang menyadarkan dari lamunannya.
"Nona...." panggil Rendy.
"I.. iya apa!!", jawab Sheila tergagap.
"Kenapa anda belum bersiap siap juga nona??", ucap Rendy.
"Memangnya kenapa??", jawab Sheila ketus.
"Maaf nona saya sedang tidak ingin berdebat dengan anda sekarang", ucap Rendy
"Lebih baik anda segera bersiap, saya tunggu dibawah". ucap Rendy sambil berjalan.
"Hey... kenapa kau suka sekali mengaturku, memang kau siapa", Sheila pun berteriak- berteriak.
Rendy tetap berjalan terus tanpa menghiraukan Sheila yang sedang berteriak kesal kepadanya.
"Nona, bersiaplah. aku akan merubah sikap mu kepadaku," ucap Rendy yakin.
Setelah sampai dibawah, Pak Farhan sudah berada di meja makan sedang menunggu Sheila untuk sarapan bersama.
"Rendy," panggil pak Farhan.
"Iya pak," jawab Rendy.
"Kenapa Sheila belum juga turun??" tanya pak Farhan.
"Maaf pak, nona Sheila baru saja bangun dan sekarang ia sedang mandi dan bersiap-siap," ucap Rendy.
"Baik lah kalau begitu,"
"Rendy, ikutlah sarapan bersama dengan kami," ajak pak Farhan.
"Maaf pak, saya sarapan di belakang saja," Jawab Rendy menolak
"Saya tidak menerima penolakan Rendy," ucap pak Farhan lagi
"Baik pak Terimakasih," ucap Rendy.
Rendy pun duduk bersama pak Farhan sekarang, tampak Sheila yang sudah selesai mandi dan turun menuju Meja makan.
Sheila nampak cantik pagi ini, dengan memakai dress bunga bunga dia terlihat nampak anggun.
"Selamat pagi ayah," sapa Sheila sambil mencium pipi Ayahnya.
"Selamat pagi juga sayang, duduklah ayo kita sarapan bersama," ucap pak Farhan.
Sheila kini tengah duduk berhadapan dengan rendy, Dengan menatap Rendy sinis Sheila mengunyah makanan nya dengan melototkan matanya.
Rendy pun yang sedari tadi juga menatap Sheila dengan tatapan mengancam.
"Nona, sebaiknya anda segera menghabiskan sarapan Anda, Anda akan sangat terlambat jika anda makan selama itu," ucap Rendy sinis.
Dengan cepat Sheila menghabiskan sarapannya.
"Ayah, Sheila berangkat kuliah dulu," Pamit Sheila kepada ayahnya
"Iya sayang, hati hati dijalan. Rend, Kamu jaga Sheila baik-baik."
"Iya pak. saya akan menjaga nona Sheila dengan sangat baik." Jawab Rendy membuat pak Farhan pun tersenyum kepada Rendy.
Sheila kemudian keluar dari rumahnya dan menuju mobilnya, disana Rendy sudah menunggu nya sejak tadi.
"Ayo jalan," ucap Sheila ketus.
"Baik Nona," Jawab Rendy dan kemudian mulai mengemudikan mobil tersebut.
"Nona, Saya ingin anda tidak membuat masalah hari ini," ucap Rendi datar.
"Apa maksudmu heh??," Tanya Sheila tak kalah sinis.
"Nona saya ingin anda menjauhi Adrian," ucap Rendy.
"Apa hak kamu menyuruhku menjauhi kekasihku," ucap Sheila.
"Apa anda lupa nona, saya ada hak penuh untuk melarang anda, karena saya sudah berjanji kepada ayah anda untuk selalu menjaga anda dari bahaya disekitar anda.
Jadi anda jangan coba coba untuk melawan saya."
"Terserah, aku akan secepatnya membuat kamu dipecat ayah," ucap Sheila mengancam.
"Cobalah nona, saya akan menunggu," ucap Rendy menantang.
Sheila pun langsung diam tanpa berkata-kata dia sangat kesal sekali kepada Lelaki yang ada di depannya itu. Sheila sama sekali tidak dapat meluapkan emosinya hanya bisa meremas bajunya karena kekesalannya kepada Rendy.
"Hari ini kamu menang lagi Rendy, tunggu suatu saat aku akan mengalahkan mu", gumam Sheila dalam hati.
Mobil pun melaju dengan kecepatan tinggi membelah kepadatan jalan raya Jakarta.
Terimakasih telah membaca karya ke dua ku
" MY BODYGUARD IS MY HUSBAND"
Jangan lupa Vote Like dan Coment ya readers.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
ADRIAN KYKNYA BKN PRIA BAIK2, RENDY PSTI SDH MNYELIDIKI ADRIAN.
2024-04-12
0
damsik skyworth
top margotoop.....
2021-11-26
1
nona syantiiik
bingung dgn nama peran wanitanya shely apa alisa 🤔😁
2021-11-20
0