Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa-siswi sekolah tersebut mulai berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing, saling berdesakan satu sama lain, seolah ingin berebut sembako yang dibagikan oleh pemerintah.
'' Mereka ini kenapa sih? setiap hari selalu berebut ingin cepat keluar lebih dulu,'' gerutu Nina saat tubuhnya terdorong oleh salah satu siswa yang hendak keluar dari kelas
'' Makanya keluarnya belakangan aja, lagi pula sembakonya masih banyak kok tenang aja.' ucap Kanaya sambil terkekeh diakhir kalimatnya.
'' Sialan loe, loe pikir gue emak-emak apa, yang rela berdesakan demi sembako.'' ucapnya sewot membuat Kanaya yang mendengar semangkin tergelak.
'' Loe mau pulang barang gue Nin?'' tanya Kanaya
'' Gk lah, gue udah pesan taksi online, lagian gue mau kerumah Tante gue dulu, mau ambil barang pesanan mama.'' ucapnya, yang diangguki pelan oleh Kanaya
'' Eh, tuh lihat laki loe udah datang, gue cabut duluan ya? bye-bye.'' ucapnya yang langsung meninggalkan Kanaya begitu melihat Dion datang
'' Hai sayang, itu si Nina kenapa buru-buru banget kayaknya?'' ucap Dion sambil melihat punggung sahabat dari kekasihnya tersebut yang kian menjauh, Kanaya hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban.
'' Oya kamu pulang sama siapa? dijemput lagi?'' tanya Dion keduanya melangkah menuju parkiran dimana motor milik Dion berada.
'' Iya, itu mobilnya udah parkir sejak tadi deh kayaknya.'' ucap Kanaya sambil menunjuk dengan dagu kearah mobil sedan putih milik orangtuanya.
'' Supirnya mana, kok gk turun? ayo biar aku anterin kamu kesana.'' ucap Dion sambil menggandeng tangan Kanaya.
'' Eh gk usah, disini aja, kamu mau kita ketahuan? nanti kalau sopir itu ngadu sama bang Revan gimana? udah kamu pulang lebih dulu aja, aku gk apa-apa kok.'' ucap Kanaya meyakinkan.
'' Padahal aku ingin sekali pulang sama kamu sayang.'' ucapnya, sambil memperhatikan wajah cantik kekasih hatinya, Dion menyelipkan anak rambut milik Kanaya dibelakang telinga, karna menghalangi wajah sang kekasih. Sedang kan didalam mobil Reno baru saja menyimpan ponsel miliknya, sepertinya lelaki itu baru saja selesai melakukan panggilan telepon. Reno menoleh kearah gerbang sekolah, dimana banyak siswa-siswi yang baru saja keluar dari gerbang tersebut, ada yang mengendarai mobil, motor, dan ada juga yang dijemput oleh supir mereka. Kini pria itu sudah berdiri diluar, Reno terus memperhatikan satu persatu wajah tersebut, untuk mengenali sosok putri majikannya, hingga matanya menyipit saat melihat dari kejauhan sosok gadis yang ia cari, Reno melihat Kanaya menggenggam tangan seorang pemuda lalu mengecupnya, membuat Reno yang melihat tersenyum sinis.
'' Gadis nakal.'' gumamnya pelan, lalu menyandarkan tubuhnya disamping mobil tersebut, dengan tangan yang dilipat diatas dada, jangan lupakan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, membuat nya semangkin terlihat keren, apa lagi sejak tadi banyak siswi yang keluar dari gedung sekolah tersebut yang terus memperhatikan sosoknya, menatap kagum karna ketampanan pria itu, namun Reno seolah tidak memperdulikan mereka, fokusnya hanya satu yaitu Kanaya. Dari balik kaca mata hitam itu matanya terus memperhatikan sepasang remaja tersebut.
'' Yasudah kalau begitu aku pulang duluan ya? kamu hati-hati.'' ucap Dion sambil mengecup kening kekasihnya
'' Iya, kamu juga.'' ucap Kanaya, setelah berpamitan Dion langsung menaiki motor sport miliknya, jangan lupakan helm yang juga sudah bertengger dikepalanya, dalam hati Kanaya berdecak kagum melihat betapa kerennya kekasihnya itu, Dion adalah salah satu cowok terpopuler disekolah, selain kaya, dan pintar, Dion juga memiliki ketampanan yang maksimal, banyak siswi yang menaruh hati padanya, tapi sayangnya mereka harus mengubur perasaan itu dalam-dalam, karna hati sang pujaan hati sudah terpaut pada sosok gadis cantik bernama Kanaya.
'' Hati-hati Dion!!'' ucap Kanaya setengah berteriak, saat Dion sudah menjalankan motor miliknya menuju gerbang sekolah, namun seketika pemuda itu memelankan laju motornya saat melihat sosok laki-laki yang sedang berdiri dengan Coll nya didepan mobil yang ia tau jika mobil tersebut adalah milik kekasihnya.
Siapa pria ini, jelas dia bukan bang Revan, apa dia sopir baru yang dimaksud Kanaya? sepertinya tidak mungkin, karna penampilannya tidak memperlihatkan jika dia adalah seorang sopir.
Batin Dion berperang dalam hati, Dion sempat membuka kaca helm miliknya, untuk melihat lebih jelas pria yang berdiri disamping mobil Kanaya, seketika pandangan keduanya bertemu, menatap tajam satu sama lain, seolah memiliki dendam pribadi, padahal ini adalah kali pertamanya mereka bertemu. Setelah itu ia langsung melajukan kembali motor miliknya, sementara Reno hanya melirik sekilas kearah pemuda tersebut, dan fokusnya sekarang hanyalah pada gadis muda yang kini menjadi majikannya.
Setelah kepergian Dion, Kanaya melangkah gontai menuju dimana mobilnya terparkir sekarang, gadis belia itu berjalan sambil menundukan pandangannya, sebenarnya ia masih kesal pada papanya Suryo, karna tak mengijinkannya membawa mobil sendiri saat berangkat kesekolah.
Papa benar-benar nyebelin, masa aku yang udah sebesar ini masih saja disupirin
Gerutu batinnya, Kanaya yang kesal lalu menendang sebuah batu kerikil kesembarang arah, untuk melampiaskan semua rasa dihatinya. Sedangkan tak jauh dari tempat gadis itu berjalan, Reno terus memperhatikannya hingga tiba-tiba pria itu berlari kearah Kanaya, saat melihat gadis tersebut hendak disenggol oleh sepeda motor yang melintas disampingnya.
'' Nona awas!!" teriak Reno sambil menarik tangan gadis itu menjauh dari kendaraan yang hampir menabrak Kanaya, dan mereka adalah siswa dari sekolah yang sama, yang mengendarai motor secara ugal-ugalan.
'' Aakkhh..,,'' teriak Kanaya saat tangannya ditarik dengan kuat oleh seseorang, tubuhnya seolah melayang membuat kepalanya sedikit merasa pusing.
'' Anda tidak apa-apa nona? apa ada yang terluka?'' tanya Reno sambil memperhatikan tubuh gadis tersebut takut ada yang terluka. Sedangkan yang ditanya hanya diam sambil menatap wajah lelaki yang ada dihadapannya, lebih tepatnya melongo dengan bibir yang terbuka lebar, hingga suara jentikan jari Reno menyadarkannya dari lamunan.
'' Nona apa kau baik-baik saja?'' ulang Reno dengan suara bass nya, membuat Kanaya langsung menganggukan kepalanya.
'' Iya, aku baik, terimakasih.'' jawabnya cepat
'' Syukurlah kalau begitu, tadinya saya pikir anda terluka, memang anak jaman sekarang kalau berkendara sangat membahayakan orang lain, dengan ugal-ugalan seperti itu.'' ucapnya dengan nada kesal. Kanaya yang mendengar hanya mengangguk-anggukan kepalanya, setelah itu pandangannya beralih pada mobil miliknya, ia melihat tak ada siapapun didalam mobil tersebut, membuat Kanaya merasa kesal, dalam hati gadis itu berjanji akan membuat sopir tersebut tidak betah bekerja dikeluarga mereka.
'' Nona apakah kita akan pulang sekarang?'' tanya Reno membuat Kanaya langsung mengalihkan atensinya pada pria tampan tersebut.
'' Nona?'' panggil Reno lagi
Kanaya menoleh kekiri dan kanan, untuk memastikan jika pria yang ada dihadapannya itu tidak sedang bicara dengan orang lain.
'' Kau memangil ku?'' tanya Kanaya sambil menunjuk pada dirinya sendiri
'' Memangnya siapa lagi, bukankah hanya ada anda dan saya disini? jadi bagai mana, apa kita bisa pergi sekarang?'' ulang Reno membuat gadis itu mengerutkan dahi.
Gila nih cowok, tampan sih tampan, tapi melakukannya? mentang-mentang tadi sudah menolongku, sekarang dengan terang-terangan mengajak aku pergi bersamanya, enak saja, memang dia pikir aku cewek apaan.
Batin Kanaya kesal
'' Nona!" panggil Reno sekali lagi, membuat Kanaya tersentak kaget.
'' Apa sih? panggil-pangil.'' jawab Kanaya tak suka
'' Habisnya saya bertanya anda diam saja, sepertinya anda punya hoby melamun ya?'' ucap Reno membuat Kanaya berdecak kesal mendengar nya
'' Jangan sok akrap kamu, lagi pula jangan mentang-mentang kamu sudah menolong saya, kamu bisa berbuat seenaknya ya? saya bisa berteriak kalau kamu berani macam-macam sama saya.'' ancam Kanaya
'' Maksud anda apa nona? apa saya salah, jika bertanya pada majikan saya sendiri?'' tanya Reno, membuat mata Kanaya langsung melotot mendengarnya
'' Hah majikan??
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Isnadinadia
makin seru ..lanjut..
2023-09-12
1