Satu minggu sudah Nora bersekolah di lingkungan barunya dan dia mulai mengenal beberapa orang teman di dalam kelas. Meski banyak yang memandang Nora sedikit aneh karena tingkah dan tampilannya yang cupu, tapi ada satu orang siswi yang mau berteman dekat dengan Nora. Namanya adalah Olla.
"Pagi Nora," sapa Olla pagi itu ketika baru datang.
"Pagi juga Olla," jawab Nora dengan senyum hangat.
"Eh Nora, katanya Denis suka ya sama kamu?" celetuk Olla yang membuat kedua bola mata Nora membulat sempurna.
"Su-su-suka katamu?" tanya Nora terkejut.
"Eh, biasa aja kali reaksinya. Aku kan cuma tanya doang, masak matanya sampai melotot begitu?" ujar Olla.
"Yaaah maaf La. Aku kan kaget." jawab Nora sambil menundukkan kepala.
"Astaga Nora, kamu itu lugu sekali. Tapi saranku kamu harus hati hati ya. Denis itu suka iseng dan suka godain cewek, dia juga anak geng motor yang terkenal suka rese dan bikin masalah." tukas Olla mengingatkan teman barunya.
"Iya La, makasih ya udah di ingetin." jawab Nora.
"Hai manis..."
Belum juga Nora dan Olla berhenti membicarakan Denis, tapi tiba tiba sosoknya datang sambil menyapa dan mencolek dagu Nora. Pipi gadis lugu itu mendadak merah dengan senyum malu yang terukir di bibirnya hingga membuat dia lupa pada nasehat yang di berikan oleh Olla.
"Ehemmmm... hmmmm... " Olla yang duduk di sebelah Nora berlaga batuk memberi kode kepada Nora. Namun sayangnya kode itu di terima oleh Denis, bukan Nora.
"Kamu kenapa La, kamu batuk? Kebanyakan makan gorengan sih, makanya tuh badan melar kayak permen karet..." ucap Denis dengan asal mencela badan Olla yang memang tergolong di atas rata rata dari teman sebayanya.
"Apaan sih? Udah sana, duduk di tempat kamu. Jangan godain Nora terus! " bentak Olla kepada Denis.
"Dih, ngusir ngusir. Orang Nora nya aja nggak apa apa, kok situ yang sewot?" sahut Denis dengan bibir nyengir. Perdebatan kecil di antara keduanya berakhir ketika wali kelas mereka memasuki ruangan.
"Selamat pagi semuanya, kembali ke tempat duduk kalian masing masing!" Titah Bu Dewi saat melihat para muridnya tengah berkeliaran dari tempat duduknya.
Setelah melewati tiga jam mata pelajaran, mereka mendengar bunyi bel tanda istirahat telah berbunyi. Seperti biasa, sebelum keluar kelas, Denis sejenak menghampiri Nora untuk menggodanya. Tetapi saat itu Nora mengucapkan kalimat yang serius.
"Denis, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu." ucap Nora.
"Bertanya? Tanyakan saja cantik, nggak perlu begitu ekspresinya." sahut Denis dengan santai.
"Aku mau bertanya soal...soal....soal duniamu?" tanya Nora dengan ragu.
"Duniaku? Dunia yang mana? Bukankah kita hidup di dunia yang sama?" Denis merasa bingung dengan pertanyaan Nora.
"Dunia geng motor kamu." jawab Nora dengan hati hati.
"Untuk apa kamu menanyakannya? Hanya kami yang bisa menikmati dunia itu, sementara bagi orang lain, dunia itu tidak ada nilainya dan selalu di pandang buruk." ujar Denis dengan nada yang terdengar frustasi.
"Maaf, tapi aku hanya..." sahut Nora yang kembali terburu di potong oleh Denis ketika menanyakan lebih tentang dunia geng motornya.
"Tidak perlu minta maaf. Tidak heran jika ada yang menyuruhku berhenti dan keluar dari duniaku. Bukan hanya kamu, hampir semua orang menyuruhnya. Tapi aku tidak bisa." ungkap Denis.
"Tapi kenapa? Apa alasan kamu?Aku hanya ingin tau saja, bukan untuk ikut campur. Itupun jika kamu izinkan." Sejak kejadian waktu itu ketika Denis di kejar oleh polisi, Nora selalu di buat kepikiran oleh Denis. Bukan karena jatuh cinta, tetapi karena rasa ingin tahu tentang latar dan alasan Denis mengatakan jika dia tidak punya dunia lain selain dunia itu.
"Aku pasti akan memberi tahu kamu. Tapi, tidak sekarang." jawaban dari Denis semakin membuat Nora penasaran, tetapi setidaknya dia sedikit lega karena Denis bersedia bercerita meski harus menunggu waktu yang tepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments