Tebusan

Keesokan harinya, Alicia yang tengah istirahat makan siang langsung di panggil oleh Mami Lucia ke ruangan kerjanya.

Jika sudah di panggil begini maka akan ada hal yang akan di pertanggung jawabkan olehnya.

" Aku dengarkan mendapatkan job di luar jam kerja. Apa aku boleh mengetahui siapa kliennya tadi malam?" Alicia mengepalkan kedua tangannya di bawah meja kerja wanita jadi-jadian ini.

Dia tidak menyangka jika wanita itu mengikatnya sedemikian rupa agar dia tidak bisa lepas dari jeratannya.

" Apa aku juga harus membayar 30% dari berapa yang aku dapatkan? bukankah perjanjian hanya di dalam waktu jam kerja saja? batas yang kerja kau hanya sampai jam 08.00 malam dan aku mendapatkan klien di jam 09.00 malam. Lalu apa aku harus membayarnya juga?" Mami Lucia tertawa untuk itu.

Ternyata Alicia ini semakin berani dengannya. Dia bahkan berani menantangnya seperti dan itu terlihat sangat luar biasa.

Mamu Lucia bangkit dari tempat duduknya saat ini dan berjalan ke arah Lucia.

Tanpa rasa sedikitpun pada anak yatim piatu itu dia langsung menjamak rambutnya hingga membuat wajah cantik Alicia mendongak ke atas dan berhadapan langsung dengan wajah Lucia.

" Kau harus ingat bahwa kau adalah boneka aku disini. Hutang kedua orang tuamu tidak akan pernah bisa kau bayar sampai kapan. Kau bekerja siang malam itu hanya untuk membayar bunganya saja. Jadi jangan berpikir jika kau bisa lepas dari genggaman tanganku karena itu tidak akan mungkin. Kau akan tetap menjadi pelac*r di sini. Ingat itu!" Lucia menghempaskan rambut Alicia yang di jambaknya begitu saja setelah mengatakan hal itu.

Penampilannya keseluruhan memang seorang wanita, tapi di dalamnya adalah laki-laki karena dia seroang pria yang merubah seluruh tubuhnya seperti seorang wanita.

Jadi tidak heran lagi jika dia bisa melakukan hal seperti ini pada Alicia. Bukan pada Alicia saja, tapi pada mereka yang melawannya dan bermain di belakang dirinya.

" Sekarang berikan uang yang kau dapatkan tadi malam sesuai dengan bagian kita masing-masing." Alicia pun membuka ponselnya dan memberikan uang sesuai yang di minta oleh lintah darat itu.

" Sudah puas?" Tanya Alicia dengan menunjukkan bukti transaksi dari ponselnya.

Lucia tersenyum untuk itu saat dia mendapatkan miliknya sendiri dari Alicia.

" I love you so much darling...thank you..." Lucia hendak memberikan kecupan pada Alicia namun dengan cepat dia berdiri dan menghindar lalu pergi meninggalkan ruangannya.

Tak lama setelah Lucia duduk di kursi kerjanya, pintu ruangan kerjanya kembali.

" Apa lagi Alicia..." Tanya Lucia yang memutar kursi kerjanya.

Namun, Lucia langsung kaget saat melihat siapa yang datang ke ruangan kerjanya.

Leonardo Casio, Lucia sangat mengenal pria ini.

Siapa yang tidak mengenal sosoknya yang menjadi pemilik bisnis properti yang begitu menggurita atas namanya dan juga istrinya yang menjadi aktris terkenal.

" Tuan Leonardo..."

" Langsung saja, katakan berapa banyak hutang yang harus ku bayar atas nama kedua orang tua Alicia."

" Maksud anda tuan?" Tanya Lucia yang tidak mengerti dengan apa yang Leon katakan.

" Katakan berapa hutang keluarga Alicia karena aku yang akan membayarnya. Aku akan menebus dirinya dari tempat prostitusi milik mu ini. Jika kau berani macam-macam dengan ku, maka jangan salah kan aku jika aku akan membuat kau kehilangan tempat ini dan juga nama mu." Ancam Leon untuk Lucia.