Malam Panas

Melihat Alicia yang terdiam pasrah seperti itu membuat Leon semakin penasaran dengan wanita itu.

Sebenarnya apa yang membuatnya terjun ke dunia mengerikan ini? Dia ini cantik, bisa saja dia bekerja di kantoran mungkin, tapi kenapa harus terjerumus di dunia seperti ini?

" Kenapa diam? Apa kau tengah menunggu bagaimana cara aku menyentuh mu?" Alicia langsung membuka kedua matanya ketika pria bajingan itu mengatakan hal seperti itu padanya.

Yang tadinya dia sudah siap dan pasrah saat pria itu yang akan menyentuhnya kini malah berbalik.

Dia paling benci terlalu menunggu waktu seperti ini maka dia langsung mendorong tubuh Leon dan membuat pria itu berada di bawahnya.

" Akan aku tunjukan bagaimana cara ku memuaskan setiap pria yang membayar ku." Ucap Alicia.

Dia langsung membuka seluruh pakaiannya hingga benar-benar full naked dan dia juga melucuti pakaian yang Leon kenakan hingga keduanya sama-sama sudah full naked tanpa sehelai benang pun yang ada di tubuh mereka.

Alicia mulai melancarkan aksinya dari menyerang bagian leher Leon hingga bagian telinganya.

Mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan. Dimana Alicia terus saja menggoda pria itu dan memuaskannya hingga pertempuran mereka selesai di waktu yang seharusnya.

" kenapa melihat ku seperti itu?" Tanya Alicia.

sementara Leon hanya tersenyum saja.

" Kau menikmatinya bukan? Lihat kau menikmati setiap hentakan kita." Ucap Leon dengan seringai jahat di wajahnya.

Alicia tidak bisa menjawab Leon lagi karena tubuhnya benar-benar habis di kuasai oleh pria itu saat ini.

Apalagi dengan posisi kedua kakinya yang berada di bahu pria itu membuat inti tubuh Alicia berdenyut hebat.

Entah berapa lama mereka melakukannya hingga akhirnya Leon mengerang panjang.

" Aaahhhkkkk...." Erang Leon dengan penuh kenikmatan dan kepuasan.

" Seorang wanita bayaran tidak melakukan hal ini karena kepuasan tapi karena bayaran. Aku perempuan yang kau bayar untuk memuaskan hasratmu jadi tidak ada yang namanya kepuasan di sini. Apa yang kulakukan semata-mata hanya karena uang, jadi jangan mempertanyakan kepuasan di sini." Ucap Alicia.

Dia turun dari tempat tidur tanpa permisi pada pria itu dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Alicia tidak perlu berlama-lama lagi di tempat ini karena pekerjaannya semua sudah selesai.

" Kau mau kemana?" Tanya Leon saat melihat Alicia yang pergi meninggalkannya.

" Kemana pun itu bukan urusan anda. Hubungan kita hanya sampai di sini dan aku harap kita tidak bertemu lagi." Leon tertawa untuk itu.

Suara tawa Leon benar-benar membuat Alicia kesal. Dia seperti tangan dipermainkan saat ini. Pria itu benar-benar mempermainkannya dan membuat Alicia tidak habis pikir.

Entah kenapa banyak hak sekali teh sudah dilayaninya dan tidak ingin hanya melakukan sebatas malam bersamanya.

Bahkan dengan terang-terangan mereka mengatakan ini menjadikan Alicia istri simpanan. Luar biasa sekali bukan?

" Berhenti tertawa karena suara tawamu itu sangat menyebalkan. Tidak semua di dunia ini bisa dibayar dengan uang."

" Tapi karena uang aku bisa membeli apapun yang aku inginkan termasuk dirimu. Jangan lupakan bahwa aku baru saja membayar dirimu dan juga harga dirimu sampai ke dalamnya. Apa masih perlu pembuktian lagi apakah uang bisa membeli segalanya atau tidak?" Alicia terdiam.