Isak tangis Tesla terbang mengudara, gadis itu hanya duduk diam sambil menyandarkan punggungnya disofa sedikit lusuh itu. Terdengar dengkuran halus dari pria yang memeluk pinggangnya itu.
Gamma sudah tertidur dipangkuan Tesla. Angin rooftof yang menerpa wajah gadis cantik tanpa kacamata, karena Gamma melepas kacamata Tesla dan masih menggenggam nya.
Ingatan Tesla berputar pada kejadian satu tahun lalu, dimana dirinya baru pindah sekolah dan masuk ke Mandala Pertiwi.
Flashback
Pagi disaat pintu gerbang akan ditutup, seorang gadis memakai kacamata dengan rambut diikat seperti ekor kuda mendadak kakinya lemas.
"Pak tolong buka gerbangnya." Pinta Tesla dengan wajah memohon pada satpam yang berjaga.
"Ini sudah lewat sepuluh menit neng, sudah tidak bisa dibuka." Ucap satpam penjaga itu.
Tesla dengan wajah bercucuran keringat merosot dengan lemas.
Dirinya telat gara-gara angkot yang dia naiki mogok, dan harus menunggu.
Brumm...
Brummm
Tiba-tiba terdengar suara mesin motor yang begitu nyaring.
Tesla menoleh kebelakang dan disana berhenti sekitar 10 motor besar.
Tinn...
Tinn...
"Pak satpam yang kumisnya caem, bukain pintu gerbangnya dong!! kalau ngak tar kami paksa nih!!"
Teriakan dari salah satu pengemudi motor itu membuat satpam di pos mendekat kepintu gerbang.
Tesla menatap pemuda yang paling mencolok penampilan, kancing baju yang tidak terpasang, dasi yang diikat ditangan, dan rambut yang tampak berantakan seperti tidak pernah sisir.
"Ini sudah siang, kalian telat lama." Omel satpam itu. Dengan berkacak pinggang.
Sudah menjadi makanan sehari-hari melihat rombongan geng motor yang terkenal berandal disekolah Mandala Pertiwi.
"Ck, mau buka atau loe di pecat!" Teriak Gamma dengan suara nyaring.
Satpam yang tadinya berkacak pinggang, kini tampak pasrah untuk membuka pintu gerbang sekolah.
Dan akhirnya suara riuh basing motor itu melaju dengan santai, bahkan dari mereka banyak yang mencela pak satpam.
Tesla pun akhirnya lega, karena dirinya juga bisa ikut masuk kesekolah, mekipun dirinya sangat terlambat.
Saat melewati parkiran motor dan segerombolan pemuda terlihat brandal itu, Tesla hanya melirik mereka semua. Hingga tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan mata tajam pemuda yang terlihat begitu mencolok di antara yang lain.
Buru-buru Tesla menunduk dan berjalan dengan cepat.
"Apa matanya hasil operasi dari mata elang, kenapa begitu tajam melihat tatapannya." Gumam Tesla yang melihat tatapan tajam Gamma.
Sedangkan Gamma sendiri tersenyum miring melihat gadis yang sama sekali tidak berani menatap wajahnya lebih dari 3 detik.
Flashback off
Gamma bergerak dengan suara bibir mengerang lemah, sepetinya tidurnya cukup nyenyak.
Matanya terbuka dengan sempurna saat melihat wajah gadis yang duduk dengan mata terpejam.
Tesla ikut memejamkan matanya, karena terlalu lelah duduk sendiri dengan Gamma yang tertidur.
Bibir yang tidak pernah tersenyum itu, kini bisa membentuk senyum tipis. Gamma memilih kembali memejamkan matanya dengan satu lengan ia taruh di atas kedua matanya.
Cukup lama mereka dalam keadaan seperti itu, hingga bunyi ponsel Gamma dan Tesla secara bersamaan mengganggu tidur mereka.
"Enghh.." Tesla mengerjapkan kedua matanya, tangannya mengusap kedua matanya yang terasa berat.
Gamma sudah duduk dan memegang ponselnya, sedangkan Tesla megambil ponselnya yang ada di saku rok sekolahnya.
"Iya, Tan. ada apa?" suara Tesla terdengar serak.
Tatapan matanya mengarah pada Gamma yang berjalan menuju pintu, pria itu menarik tuas pintu dan pintu begitu mudah terbuka.
Tesla sampai menggangga melihat Gamma begitu mudah membuka pintu.
"Kenapa dia begitu sangat mudah membukanya." Gumam Tesla dengan bingung.
Diseberang sana Tania tampak memanggil Tesla, membuat gadis itu langsung tersadar dari lamunannya.
"Eh, iya Tan. Sorry aku balik kelas sekarang." Tesla pun bergegas turun dari area rooftof, beruntung pintu tidak ditutup kembali oleh Gamma.
Saat berjalan di lorong Tesla melihat Gamma yang sedang berdiri dengan seorang gadis, gadis populer disekolah karena kecantikannya.
"Gamma ayolah, pulang sekolah kita nonton." Tesla yang berjalan di belakang Gamma mendengar ucapan gadis itu.
"Ada film bagus Gam, gue pengen nonton sama loe." Ucap gadis itu yang masih berusaha merayu Gamma.
Tesla semakin cepat melangkahkan kakinya untuk melewati kedua orang yang terlibat obrolan itu. Dirinya tidak ingin mendengar lebih jauh obrolan Keduanya, yang entah kenapa membuat hatinya sedikit tidak nyaman. Baru saja pemuda itu tidur dipangkunya seperti seorang kekasih, tapi sekarang pemuda itu dengan santai terlibat obrolan dengan gadis populer itu. Sungguh sepetinya hati Tesla tidak baik-baik saja.
Gamma melirik Tesla yang melewatinya, dan tiba-tiba suara Gamma membuat langkah kaki Tesla berhenti meskipun hanya sebentar.
"Oke, kita nonton!"
.
.
Jangan lupa LIKE, KOMEN dan hadiah yang kalian punya, menangkan giveaway Nya 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ita rahmawati
dh lah tes biarin aj tuh curut gk usah kmu peduliin,pasti dia sengaja 🙄🙄
2023-06-26
0
LIBRA GIRL⚖️
astaga....pngin nimpuk Lo 😇
2023-05-13
0
Ana_Mar
abaikan gamma tes...biar dia yang kejar2 cinta kamu.
2023-05-04
0