Timmy menguap seraya membuka pintu toko kue Beth yang siang ini tak terlalu ramai.
Triiing!
Langsung terdengar suara nyaring lonceng yang dipasang oleh Beth diatas pintu toko. Sedikit lucu memang, tapi ini adalah ide Mama Tere sejak toko masih bertempat di garasi rumah beberapa tahun lalu. Kata Mama Tere agar Beth bisa tahu saat ada tamu yang datang.
"Selamat--" Beth tak jadi melanjutkan sapaannya saat gadis itu melihat siapa yang masuk ke toko.
"Selamat datang!" Tukas Timmy melanjutkan sapaan sang adik yang tak jadi tadi seraya menghampiri Beth yang kini bersedekap.
"Abang seperti orang bangun tidur!" Komentar Beth yang langsung membuat Timmy yang sydah menghampiri Beth, gabti mengacak rambut adiknya tersebut.
"Memang!" Jawab Timmy jujur dan Beth langsung berdecak.
"Begadang?" Tebak Beth selanjutnya.
"Kan kerja," tukas Timmy cepat.
"Bukannya masih cuti?" Beth langsung memicing minta penjelasan.
"Sudah sehat! Kenapa cuti terus," jawab Timmy seraya membuka showcase, lalu mengambil sepotong rollcake rasa mocca.
"Ish! Pakai piring dan duduk, Bang!" Beth menyodorkan satu piring pada Timmy yang sudah menggigit rollcake-nya.
"Malas! Begini lebih enak," jawab Timmy yang sudah ganti masuk ke dapur. Beth segera memanggil sang karyawan untuk menggantikannya di depan, karena Beth yang sudah menyusul Timmy ke dapur.
"Jadinya, motor abang bagaimana? Masih di kantor polisi?" Tanya Beth membuka obrolan.
"Sepertinya! Baru mau abang urus hari ini," jawab Timmy yang masih menikmati rollcake buatan Beth yang rasanya selalu membuat ketagihan.
"Lalu kenapa motornya Beth dibalikin kalau memang masih mau mengurus--"
"Nanti abang naik ojek saja!" Tukas Timmy cepat memotong kalimat Beth.
"Naik ojek atau ojek?" Beth sedikit menggoda Timmy.
"Ojek!" Jawab Timmy tegas dan Bethany langsung merengut. Timmy benar-benar tak paham dengan ekspresi aneh adiknya tersebut.
"Ngomong-ngomong, Beth masih penasaran dengan wanita yang tempo hari di kost-an Abang!" Ucapan Beth langsung membuat Timmy yang masih mengunyah potongan terakhir kuenya, diam sejenak.
"Wanita yang mana?" Tukas Timmy kemudian pura-pura lupa.
"Yang waktu Beth video call dan mengajak Abang ke ulang tahun Rossie, tapi Abang menolak."
"Sepupuku ulang tahun hari ini tapi aku malas datang."
"Aku mau disini saja dan bersantai--"
"Bilang saja kau mau minta jatah dariku!" Sergah Timmy yang langsung berhadiah cubitan di perut dari Kath.
"Memangnya kau gig*lo dan aku tante girang yang kerap minta jatah padamu?" seloroh Kath kemudian.
"Bisa jadi!"
"Penampilanmu terkadang mirip tante-tante," pendapat Timmy yang langsung membuat Kath melemparkan bantal yang tadi berada di pangkuannya. Timmy sontak tergelak melihat wajah kesal Kath.
"Ngomong-ngomong, kau kesini karena sepupumu ulang tahun---" Pertanyaan Timmy belum selesai, saat ponsel pria itu berdering. Kath yang duduk lebih dekat dengan ponsel Timmy, langsung meraih benda persegi tersebut dan membaca nama yang tertera di kontak.
"Beth!"
"Pacarmu?" Tebak Kath sok tahu.
"Itu adikku!" Tukas Timmy seraya mengambil ponselnya dari tangan Kath.
"Sial! Kenapa harus video call?" Gumam Timmy yang langsung berpindah tempat duduk menjadi di depan Kath.
"Bang!" Suara Beth yang nyaring dan sedikit cempreng langsung terdengar memekakkan telinga, saat Timmy baru saja menggeser tombol angkat di layar ponselnya. Kath bahkan langsung menggosok-gosok telinganya dan hal itu sukses membuat Timmy menahan tawa.
"Kenapa tertawa, Bang?" Tanya Beth yang wajahnya terlihat menyelidik.
"Tidak apa-apa!"
"Kau sendiri kenapa menelepon?" Tanya Timmy to the point. Timmy juga sedikit memperhatikan Beth yang sepertinya sedang memulaskan make up ke wajahnya.
"Mau kemana?" Tanya Timmy menyelidik.
"Ke ulang tahun Rossie!"
"Abang Timmy datang bersama Beth, kan?" Tanya Beth yang langsung membuat Timmy garuk-garuk kepala sembari menatap pada Kath yang sedang asyik dengan ponselnya.
"Abang tidak bisa datang, Beth! Abang titip salam saja untuk Rossie, Tante Sita, dan Om Robert." Ujar Timmy akhirnya menjawab pertanyaan sang adik.
"Oh, iya! Untuk Angga juga. Katanya Angga mau menikah, ya?" Imbuh Timmy lagi, yang langsung membuat Kath yang tadi masih sibuk dengan ponselnya, gantin mengernyit pada Timmy. Wanita itu seolah hendak melemparkan beberapa pertanyaan pada Timmy.
"Abang Angga baru mau bertunangan kata Tante Sita," tukas Beth yang langsung membuat Timmy membulatkan bibirnya.
"Oh!"
"Abang sendiri kapan menikah? Abang punya pacar, kan?" Tanya Beth lagi bersamaan dengan tangan Timmy yang mendadak terasa nyeri seperti baru digigit sesuatu. Timmy refleks menjatuhkan ponselnya. Namun beruntung benda itu jatuh tepat di pangkuan Timmy dan tak perlu menghantam lantai yang keras.
"Abang sedang bersama seseorang?" Tanya Beth tiba-tiba saat Timmy baru meletakkan ponselnya, menyender pada kotak tisu. Tadi kamera ponsel memang sempat mengarah sekilas pada Kath saat bebda persegi itu lepas dari genggaman Timmy.
"Hanya ada temanku," jawab Timmy sembari melirik pada Kath yang masih tampak mengernyit.
"Laki-laki atau perempuan? Coba arahkan kameranya ke teman Abang!" Cecar Beth dengan segala kebawelannya.
Ya, adik Timmy itu memang bawel dan selalu ingin tahu banyak hal.
"Arahkan kameranya ke teman Abang!" Perintah Beth lagi. Timmy langsung menatap pada Kath dan minta persetujuan. Namun Kath menggeleng dengan cepat.
"Dia tidak mau!" Jawab Timmy akhirnya.
"Beth curiga! Jangan-jangan Abang menyembunyikan seorang gadis--"
"Uhuuk! Uhuuk!" Kath yang baru saja meneguk air mineral dari dalam botol, sepertinya sedikit tersedak hingga menyebabkan wanita itu batuk-batuk.
"Tu kan! Itu batuknya cewek, Bang!" Sergah Beth cepat yang langsung membuat Timmy berdecak.
"Abang punya pacar?" Tanya Beth lagi.
"Sok tahu kamu!" Sanggah Timmy cepat, meskipun dalam hati Timmy sedang mengaminkan ucapan Beth.
Ya, semoga Kath benar-benar akan menjadi pacar Timmy ke depannya!
"Benar itu pacarnya Abang?" Beth bertanya sekali lagi dan seperti biasa, adik Timmy itu selalu ngeyel dengan pendapatnya sendiri.
"Hanya teman!" Kilah Timmy sekali lagi dan sialnya, Kath malah tertawa sekarang. Sepertinya wanita itu begitu menilmati perdebatan Timmy dan Beth.
"Beth akan mencari tahu!" Beth terlihat menuding ke arah Timmy.
"Coba saja!" Jawab Timmy menantang sang adik, sebelum kemudian Timmy mematikan video call secara sepihak.
Kath masih saja tertawa dan Timmy benar-benar gemas pada wanita di hadapannya tersebut.
"Adikmu keras kepala sekali," komentar Kath kemudian setelah wanita itu puas tertawa.
"Memang!" Jawab Timmy jujur.
"Oh, ya! Ngomong-ngomong, adikmu tadi mau ke acara ulang tahun siapa?" Tanya Kath kemudian pada Timmy.
"Acara ulang tahun temannya, Rossie," jawab Timmy yang langsung membuat Kath diam sejenak.
"Rossie? Anaknya Aunty Sita dan Uncle Robert Hadinata, bukan?" Tanya Kath kemudian memastikan.
"Iya!"
"Kau kenal?" Sekarang gantian Timmy yang mengernyit penuh tanya.
"Tentu saja! Uncle Robert adalah Uncle-ku!"
"Dan Aunty Sita kan kakak dari Dad. Jadi Aunty Sita ya Anuty-ku juga," Jelas Kath panjang lebar.
"Maksudnya Daddy-mu? Aunty Sita kakaknya Daddy-mu?" Cecar Timmy kemudian memastikan
"Iya!"
"Kau sendiri, ada hubungan apa dengan keluarganya Uncle Robert? Jangan bilang kau sepupuan juga dengan Rossie!"
"Tidak!" Sanggah Timmy cepat.
"Orang tua Rossie dan orang tuaku adalah teman akrab," jelas Timmy kemudian.
"Oh!" Kath langsung membulatkan bibirnya.
"Dunia sempit ternyata," timpal Timmy berpendapat dan Kath malah kembali tertawa kecil.
"Jadi sepupumu yang berulang tahun tadi--"
"Iya! Itu Rossie!"
"Bang!"
"Abang Timmy!" Beth tiba-tiba sudah menangkup wajah Timmy, saat Timmy tersadar dari lamunan panjangnya.
"Kau sedang apa?" Tanya Timmy yang langsung kaget, namun malah membuat Beth terkikik.
"Abang, sih! Melamun!" Cibir Beth yang sudah melepaskan tangannya dari wajah Timmy.
"Siapa juga yang melamun!" Sanggah Timmy cepat, yang bahkan baru sadar kalau ia tadi belum sempat cuci tangan.
"Abang mau mengurus motor dulu," tukas Timmy akhirnya seraya berlalu ke wastafel untuk mencuci tangan. Timmy kemudian berpamitan pada sang adik, sebelum keluar dari Sweety Cake.
Namun baru saja keluar dari toko kue sang adik, Timmy sudah dibuat terkejut oleh seseorang yang menunggunya di depan toko.
Yvone?
.
.
.
Cetak miring adalah flashback atau kejadian masa lampau.
Terima kasih yang sudah mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments