Bab 7 ( Karma tak semanis kurma )

Mawar mengeluarkan handphonenya untuk memperlihatkan rekaman video Suami Nisa yang sedang berciuman dengan perempuan lain, dan perempuan tersebut tidak lain adalah mantan pacarnya yang bernama Neneng.

"Tidak, tidak mungkin Mas Herman berselingkuh," teriak Nisa, kemudian pingsan karena merasa syok dengan video yang dia lihat.

"Nisa, bangun Nak, kenapa semuanya jadi seperti ini," ujar Bu Ida yang terlihat panik.

Apa ini adalah karma karena aku sudah bersikap jahat kepada Laras, bahkan aku dengan sombongnya berkata kepada Laras jika Suamiku dan Suami Nisa tidak mungkin berselingkuh, ucap Bu Ida dalam hati.

"Rahman, cepat panggil Dokter, dan kasih tau Herman kalau saat ini Istrinya pingsan," ujar Bu Ida, dan Rahman bergegas menuju rumah Nisa dan Herman setelah sebelumnya Rahman memanggil Dokter yang tidak jauh dari rumahnya.

Rahman mengetuk pintu rumah Nisa, tapi tidak ada jawaban, sampai akhirnya Rahman mencoba membuka pintu rumah, dan ternyata tidak dikunci.

Rahman melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah Nisa untuk mencari Herman, tapi Rahman tidak menemukan Herman juga, sampai akhirnya Rahman mendengar suara laknat dari kamar Herman dan Nisa.

Rahman langsung mendobrak pintu kamar Herman, dan ternyata saat ini Herman tengah bercumbu dengan selingkuhannya, karena Nisa mengatakan akan menginap di rumah orangtuanya.

"Dasar lelaki bejat kamu Herman, bisa-bisanya kamu berselingkuh saat Adikku tengah hamil," teriak Rahman, kemudian menyeret tubuh Herman yang masih berada di atas tubuh Neneng.

Rahman membabi buta memukuli Herman, dan Herman juga tidak mau kalah, kemudian membalas pukulan Rahman.

"Kamu bilang aku lelaki bejat? lalu bagaimana dengan kamu Rahman? kamu bahkan lebih parah dariku, karena kamu sudah berselingkuh dengan Adik kandung istrimu sendiri," teriak Herman.

Saat ini keduanya sudah babak belur, dan akhirnya Neneng berteriak meminta tolong, karena takut jika Rahman dan Herman sampai kenapa-napa.

Beberapa saat kemudian, beberapa orang tetangga Herman datang ke tempat kejadian, dan mereka begitu terkejut karena mendapati Herman dan Rahman yang sudah babak belur, terlebih lagi mereka melihat Herman dan Neneng yang tidak mengenakan sehelai benang pun, sehingga mereka bisa menduga apa yang telah terjadi.

Tetangga Herman memberitahukan tentang kejadian tersebut kepada ketua RT, dan saat ini ketiganya digelandang menuju balai desa, bahkan Herman dan Neneng di arak keliling kampung karena telah mengotori kampung dengan melakukan perbuatan yang tidak senonoh.

Orangtua Herman, Neneng dan juga Rahman dipanggil ke balai desa, dan Pak Syarif begitu malu dengan kelakuan Anak juga Menantunya yang sudah memberikan aib untuk keluarga.

"Rahman, Herman, Bapak kecewa sama kalian. Kenapa kalian bisanya hanya memberikan aib untuk keluarga?" ujar Pak Syarif.

"Pak, tapi Herman sudah berselingkuh, bahkan Rahman tadi memergokinya sedang melakukan perbuatan tidak senonoh dengan Neneng."

"Heh Rahman, seharusnya kamu sadar diri, bukannya kemarin-kemarin Laras juga memergoki kamu sedang bercumbu dengan Mawar sehingga Laras meminta cerai dan pergi dari rumah?" ujar Herman yang tidak mau kalah, dan semua orang terkejut mendengar aib keluarga Pak Syarif.

Pak Syarif yang sudah tidak kuat menahan malu, tiba-tiba merasakan sesak dalam dadanya, kemudian Pak Syarif pingsan.

"Pak, bangun Pak, maafin Rahman Pak," teriak Rahman, kemudian orang-orang yang ada di sana membantu Rahman membawa Pak Syarif ke Rumah Sakit, sedangkan orangtua Neneng yang tidak terima karena Anaknya sudah tidak suci lagi, meminta pertanggung jawaban dari Herman, dan akhirnya malam itu juga Herman dan Neneng dinikahkan di Balai Desa tanpa sepengetahuan Nisa yang saat ini masih pingsan di rumah Rahman.

......................

Lain hal nya dengan keluarga Rahman yang saat ini sedang tertimpa musibah, Laras justru sedang bahagia karena Laras naik jabatan menjadi mandor di tempat kerjanya.

"Selamat ya Laras, sekarang kamu sudah menjadi seorang mandor, dan semua itu berkat kerja keras kamu selama ini."

"Makasih banyak ya Anggi, aku tidak akan menjadi seperti sekarang ini tanpa bantuanmu. Ternyata usaha memang tidak ada yang mengkhianati hasil, dan mungkin ini adalah hadiah dari kerja kerasku selama ini," ujar Laras.

"Iya Laras, kerja kerasmu selama ini tidak sia-sia. Lumayan kan kamu bisa mendapatkan uang tambahan lagi buat masa depan Daffa."

"Iya Anggi, Alhamdulillah. Kalau begitu sekarang aku akan mentraktir kamu makan malam. Kamu mau makan apa?"

"Aku mau nasi uduk sama pecel Ayam saja deh yang di depan, kasihan juga kalau malam-malam begini Daffa dibawa ke luar jauh," ujar Anggi, kemudian Anggi dan Laras membawa Daffa pergi makan bersama mereka.

Saat di warung makan, banyak orang yang ramai memperbincangkan tentang Neneng dan Herman yang di arak keliling kampung karena melakukan perbuatan tidak senonoh.

"Heh To, kamu tau tidak, barusan si Herman Menantu Pak Syarif sama si Neneng selingkuhannya di arak keliling kampung karena kepergok lagi berbuat mesum," ujar Iwan.

"Aduh, kasihan dong si Nisa, padahal dia lagi hamil. Tega sekali Suaminya malah selingkuh," ujar Anto, dan mereka masih belum melihat keberadaan Laras di sana karena terhalang oleh tubuh Anggi.

"Terus bagaimana sekarang kelanjutannya? memangnya siapa yang sudah memergoki mereka?"

"Katanya Herman dan Neneng langsung dinikahkan di Balai Desa, karena keluarga Neneng tidak terima dengan perbuatan Herman, dan yang memergoki Herman dan Neneng adalah si Rahman Kakaknya Nisa. Kamu tau, lebih parahnya lagi, ternyata si Rahman juga selingkuh sama si Mawar Adiknya Laras. Kasihan ya Laras padahal dia perempuan baik."

"Mungkin itu karma untuk si Rahman karena sudah berselingkuh, jadi Adiknya juga diselingkuhin."

"Iya To, ternyata karma tak semanis kurma, tapi lebih kasihan lagi Pak Syarif, karena Pak Syarif terkena serangan jantung, dan sekarang masih belum sadarkan diri," ujar Iwan.

"Mungkin Pak Syarif malu dengan kelakuan bejat Anak dan Menantunya," ujar Anto.

Setelah selesai makan, Iwan dan Anto pun pulang, dan Laras sengaja memalingkan wajahnya supaya tidak terlihat oleh mereka.

"Laras, apa yang mereka tadi bicarakan adalah keluarga mantan Suami kamu?" tanya Anggi yang merasa penasaran.

"Iya Anggi, dan aku juga tidak menyangka jika Herman juga sudah berselingkuh, padahal saat ini Nisa dalam keadaan hamil."

"Karma di bayar kontan. Dulu Ibu Mertua kamu dengan sombongnya mengatakan jika Suaminya dan Suami Nisa tidak mungkin berselingkuh, tapi sekarang ternyata Suami Nisa sama bejatnya dengan Rahman. Aku puas mendengarnya, karena Ibu Mertua kamu pasti sangat malu dengan semua kejadian yang menimpanya saat ini."

"Kita tidak boleh tertawa di atas penderitaan orang lain Anggi, yang aku khawatirkan sekarang adalah keadaan Bapak, karena selama ini Bapak sudah sangat baik terhadapku. Semoga Bapak baik-baik saja, dan besok saat istirahat, aku akan menjenguk Bapak ke Rumah Sakit."

"Kamu itu udah disakitin juga masih saja baik Laras, kalau aku jadi kamu, aku bakalan membalas perbuatan mereka," ujar Anggi.

"Kalau kita membalas perbuatan mereka, lalu apa bedanya kita sama mereka? berarti kita sama jahatnya dong dengan mereka? meski pun kita tidak membalasnya, tapi Tuhan yang akan membalas perbuatan mereka, jadi kita tidak perlu repot-repot mengotori tangan kita," ujar Laras yang selalu berusaha untuk ikhlas menjalani takdir hidupnya, sehingga membuat Anggi semakin merasa kagum.

Terpopuler

Comments

linamaulina18

linamaulina18

lah dirimu aja sama jd g usah nge jas orang

2023-05-18

1

linamaulina18

linamaulina18

Hakan t karma kalian

2023-05-18

1

Sunshine

Sunshine

aku kagum sama sikap Laras

2023-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Satu Ranjang, Tiga Nyawa )
2 Bab 2 ( Kado yang paling menyakitkan )
3 Bab 3 ( Air susu dibalas dengan air tuba )
4 Bab 4 ( Penyesalan selalu datang belakangan )
5 Bab 5 ( Kacang lupa kulitnya )
6 Bab 6 ( Istri durhaka )
7 Bab 7 ( Karma tak semanis kurma )
8 Bab 8 ( Cobaan bertubi-tubi )
9 Bab 9 ( Permintaan maaf Bu Ida )
10 Bab 10 ( Kesabaran manusia ada batasnya
11 Bab 11 ( Mengejar cinta Laras )
12 Bab 12 ( Takdir cintaku )
13 Bab 13 ( Sosok Ayah yang baik )
14 Bab 14 ( Bertemu Mawar dan Rahman )
15 Bab 15 ( Mempermalukan diri sendiri )
16 Bab 16 ( Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api )
17 Bab 17 ( Pembalasan Reza )
18 Bab 18 ( Di usir oleh Anggi )
19 Bab 19 ( Pernikahan Abi dan Laras )
20 Bab 20 ( Membuka hati untuk Abi )
21 Bab 21 ( Pasangan kumpul kebo )
22 Bab 22 ( Kedatangan Anya )
23 Bab 23 ( Kejujuran Abi )
24 Bab 24 ( Dihakimi Warga )
25 Bab 25 ( Permintaan maaf Anggi )
26 Bab 26 ( Bersikap tegas )
27 Bab 27 ( Pertengkaran Rahman dan Mawar )
28 Bab 28 ( Kado Pernikahan )
29 Bab 29 ( Teman curhat )
30 Bab 30 ( Kekhawatiran Mawar )
31 Bab 31 ( Perubahan sikap Anya )
32 Bab 32 ( Selingkuh )
33 Bab 33 ( Jadikan aku yang kedua )
34 Bab 34 ( Laras Hamil )
35 Bab 35 ( Suami Siaga )
36 Bab 36 ( Pernikahan Rahman dan Anya )
37 Bab 37 ( Rasa iri dan dengki mengotori hati )
38 Bab 38 ( Merestui pernikahan Anya dan Rahman )
39 Bab 39 ( Fakta yang mengejutkan )
40 Bab 40 ( Kenapa harus Laras? )
41 Bab 41 ( Anugerah bisa menjadi Musibah )
42 Bab 42 ( Pengakuan Dosa )
43 Bab 43 ( Lampu hijau dari keluarga Rahman )
44 Bab 44 ( Perubahan sikap Rahman )
45 Bab 45 ( Di atas langit, masih ada langit )
46 Bab 46 ( Apa yang kita tanam, itu juga yang akan kita tuai )
47 Bab 47 ( Rencana Liburan )
48 Bab 48 ( Pertemuan Ibu dan Anak )
49 Bab 49 ( Kebahagiaan Mama Lasmi )
50 Bab 50 ( Honeymoon VS Babymoon )
51 Bab 51 ( Mengibarkan bendera putih )
52 Bab 52 ( Jangan ada Dusta di antara kita )
53 Bab 53 ( Tanda lahir )
54 Bab 54 ( Tes DNA )
55 Bab 55 ( Terkena gangguan mental )
56 Bab 56 ( Serangan jantung )
57 Bab 57 ( Selamat jalan Papa )
58 Bab 58 ( Kedatangan Bu Ida dan Mawar )
59 Bab 59 ( Jebakan Mawar )
60 Bab 60 ( Memergoki Rahman dan Anya )
61 Bab 61 ( Karma Mawar )
62 Bab 62 ( Anya hamil )
63 Bab 63 ( Tertabrak mobil )
64 Bab 64 ( Karma itu Nyata )
65 Bab 65 ( Ikhlas adalah obat dari segala penyakit )
66 Bab 66 ( Kelahiran dan Kematian )
67 Promosi Novel baru ( Suci tak lagi Suci )
68 Promosi Novel ( Arjuna mencari cinta )
69 Bab 69 Season 2 ( Tiga tahun pernikahan )
70 Bab 70 ( Jodoh pasti bertemu )
71 Bab 71 ( Mengejar Nisa )
72 Bab 72 ( Lamaran Arman )
73 Bab 73 ( Tidak mendapat restu )
74 Bab 74 ( Tinggalkan Arman )
75 Bab 75 ( Tidak semua hal bisa dibeli dengan uang )
76 Bab 76 ( Berdebat )
77 Bab 77 ( Persiapan pernikahan )
78 Bab 78 ( Pernikahan Arman dan Nisa )
79 Bab 79 ( Saling pengertian )
80 Bab 80 ( Awal penderitaan )
81 Bab 81 ( malam pertama yang indah )
82 Bab 82 ( Dijadikan pembantu )
83 Bab 83 ( Berbohong demi kebaikan )
84 Bab 84 ( Ancaman Mama Marisa )
85 Bab 85 ( Dikira pengemis )
86 Bab 86 ( Oleh-oleh dari Mama Marisa )
87 Bab 87 ( Calon Istri pilihan Mertua ku )
88 Bab 88 ( Berbagi beban dan kesedihan )
89 Bab 89 ( Keputusan yang berat )
90 Bab 90 ( Selingkuh )
91 Bab 91 ( Berbagi Suami )
92 Bab 92 ( Pernikahan kedua )
93 Bab 93 ( Menjual kebahagiaan )
94 Bab 94 ( Menantu yang tak di anggap )
95 Bab 95 ( Malam pertama dengan Papa Mertua )
96 Bab 96 ( Drama di pagi hari )
97 Bab 97 ( Ikhlas tidak semudah yang diucapkan )
98 Bab 98 ( Olahraga sore )
99 Bab 99 ( Bidadari Syurgaku )
100 Bab 100 ( Kekasih gelap )
101 Bab 101 ( Tuhan tidak pernah tidur )
102 Bab 102 ( Perhiasan terindah )
103 Bab 103 ( Rumah baru )
104 Bab 104 ( Wanita idaman lain )
105 Bab 105 ( Musuh dalam selimut )
106 Bab 106 ( Semakin curiga )
107 Bab 107 ( Sakit )
108 Bab 108 ( Positif )
109 Bab 109 ( Hamil )
110 Bab 110 ( Anak durhaka )
111 Bab 111 ( Kejujuran Amanda )
112 Bab 112 ( Mulai curiga )
113 Bab 113 ( Ancaman Gilang )
114 Bab 114 ( Tidak berdaya )
115 Bab 115 ( Kenyataan yang menyakitkan )
116 Bab 116 ( Tertangkap basah )
117 Bab 117 ( Melenyapkan saksi mata )
118 Bab 118 ( Terkena stroke )
119 Bab 119 ( Penyesalan Mama Marisa )
120 Bab 120 ( Tertabrak mobil )
121 Bab 121 ( Hilang ingatan )
122 Bab 122 ( Siapa lelaki itu? )
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 ( Satu Ranjang, Tiga Nyawa )
2
Bab 2 ( Kado yang paling menyakitkan )
3
Bab 3 ( Air susu dibalas dengan air tuba )
4
Bab 4 ( Penyesalan selalu datang belakangan )
5
Bab 5 ( Kacang lupa kulitnya )
6
Bab 6 ( Istri durhaka )
7
Bab 7 ( Karma tak semanis kurma )
8
Bab 8 ( Cobaan bertubi-tubi )
9
Bab 9 ( Permintaan maaf Bu Ida )
10
Bab 10 ( Kesabaran manusia ada batasnya
11
Bab 11 ( Mengejar cinta Laras )
12
Bab 12 ( Takdir cintaku )
13
Bab 13 ( Sosok Ayah yang baik )
14
Bab 14 ( Bertemu Mawar dan Rahman )
15
Bab 15 ( Mempermalukan diri sendiri )
16
Bab 16 ( Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api )
17
Bab 17 ( Pembalasan Reza )
18
Bab 18 ( Di usir oleh Anggi )
19
Bab 19 ( Pernikahan Abi dan Laras )
20
Bab 20 ( Membuka hati untuk Abi )
21
Bab 21 ( Pasangan kumpul kebo )
22
Bab 22 ( Kedatangan Anya )
23
Bab 23 ( Kejujuran Abi )
24
Bab 24 ( Dihakimi Warga )
25
Bab 25 ( Permintaan maaf Anggi )
26
Bab 26 ( Bersikap tegas )
27
Bab 27 ( Pertengkaran Rahman dan Mawar )
28
Bab 28 ( Kado Pernikahan )
29
Bab 29 ( Teman curhat )
30
Bab 30 ( Kekhawatiran Mawar )
31
Bab 31 ( Perubahan sikap Anya )
32
Bab 32 ( Selingkuh )
33
Bab 33 ( Jadikan aku yang kedua )
34
Bab 34 ( Laras Hamil )
35
Bab 35 ( Suami Siaga )
36
Bab 36 ( Pernikahan Rahman dan Anya )
37
Bab 37 ( Rasa iri dan dengki mengotori hati )
38
Bab 38 ( Merestui pernikahan Anya dan Rahman )
39
Bab 39 ( Fakta yang mengejutkan )
40
Bab 40 ( Kenapa harus Laras? )
41
Bab 41 ( Anugerah bisa menjadi Musibah )
42
Bab 42 ( Pengakuan Dosa )
43
Bab 43 ( Lampu hijau dari keluarga Rahman )
44
Bab 44 ( Perubahan sikap Rahman )
45
Bab 45 ( Di atas langit, masih ada langit )
46
Bab 46 ( Apa yang kita tanam, itu juga yang akan kita tuai )
47
Bab 47 ( Rencana Liburan )
48
Bab 48 ( Pertemuan Ibu dan Anak )
49
Bab 49 ( Kebahagiaan Mama Lasmi )
50
Bab 50 ( Honeymoon VS Babymoon )
51
Bab 51 ( Mengibarkan bendera putih )
52
Bab 52 ( Jangan ada Dusta di antara kita )
53
Bab 53 ( Tanda lahir )
54
Bab 54 ( Tes DNA )
55
Bab 55 ( Terkena gangguan mental )
56
Bab 56 ( Serangan jantung )
57
Bab 57 ( Selamat jalan Papa )
58
Bab 58 ( Kedatangan Bu Ida dan Mawar )
59
Bab 59 ( Jebakan Mawar )
60
Bab 60 ( Memergoki Rahman dan Anya )
61
Bab 61 ( Karma Mawar )
62
Bab 62 ( Anya hamil )
63
Bab 63 ( Tertabrak mobil )
64
Bab 64 ( Karma itu Nyata )
65
Bab 65 ( Ikhlas adalah obat dari segala penyakit )
66
Bab 66 ( Kelahiran dan Kematian )
67
Promosi Novel baru ( Suci tak lagi Suci )
68
Promosi Novel ( Arjuna mencari cinta )
69
Bab 69 Season 2 ( Tiga tahun pernikahan )
70
Bab 70 ( Jodoh pasti bertemu )
71
Bab 71 ( Mengejar Nisa )
72
Bab 72 ( Lamaran Arman )
73
Bab 73 ( Tidak mendapat restu )
74
Bab 74 ( Tinggalkan Arman )
75
Bab 75 ( Tidak semua hal bisa dibeli dengan uang )
76
Bab 76 ( Berdebat )
77
Bab 77 ( Persiapan pernikahan )
78
Bab 78 ( Pernikahan Arman dan Nisa )
79
Bab 79 ( Saling pengertian )
80
Bab 80 ( Awal penderitaan )
81
Bab 81 ( malam pertama yang indah )
82
Bab 82 ( Dijadikan pembantu )
83
Bab 83 ( Berbohong demi kebaikan )
84
Bab 84 ( Ancaman Mama Marisa )
85
Bab 85 ( Dikira pengemis )
86
Bab 86 ( Oleh-oleh dari Mama Marisa )
87
Bab 87 ( Calon Istri pilihan Mertua ku )
88
Bab 88 ( Berbagi beban dan kesedihan )
89
Bab 89 ( Keputusan yang berat )
90
Bab 90 ( Selingkuh )
91
Bab 91 ( Berbagi Suami )
92
Bab 92 ( Pernikahan kedua )
93
Bab 93 ( Menjual kebahagiaan )
94
Bab 94 ( Menantu yang tak di anggap )
95
Bab 95 ( Malam pertama dengan Papa Mertua )
96
Bab 96 ( Drama di pagi hari )
97
Bab 97 ( Ikhlas tidak semudah yang diucapkan )
98
Bab 98 ( Olahraga sore )
99
Bab 99 ( Bidadari Syurgaku )
100
Bab 100 ( Kekasih gelap )
101
Bab 101 ( Tuhan tidak pernah tidur )
102
Bab 102 ( Perhiasan terindah )
103
Bab 103 ( Rumah baru )
104
Bab 104 ( Wanita idaman lain )
105
Bab 105 ( Musuh dalam selimut )
106
Bab 106 ( Semakin curiga )
107
Bab 107 ( Sakit )
108
Bab 108 ( Positif )
109
Bab 109 ( Hamil )
110
Bab 110 ( Anak durhaka )
111
Bab 111 ( Kejujuran Amanda )
112
Bab 112 ( Mulai curiga )
113
Bab 113 ( Ancaman Gilang )
114
Bab 114 ( Tidak berdaya )
115
Bab 115 ( Kenyataan yang menyakitkan )
116
Bab 116 ( Tertangkap basah )
117
Bab 117 ( Melenyapkan saksi mata )
118
Bab 118 ( Terkena stroke )
119
Bab 119 ( Penyesalan Mama Marisa )
120
Bab 120 ( Tertabrak mobil )
121
Bab 121 ( Hilang ingatan )
122
Bab 122 ( Siapa lelaki itu? )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!