Satu persatu tamu undangan mulai meninggalkan gedung itu. Hanya tersisa keluarga dan teman dekat dari Arion.
Rico berjalan masuk kembali ke gedung itu. Dia menuju meja di mana Papinya dan Karen sedang duduk. Sebelum mencapai meja, pria itu mengambil segelas jus jeruk dan memberikan sesuatu pada minuman itu.
Rico tersenyum pada Arion dan Karen. Dia menarik kursi yang berada tepat di sebelah Arion Papinya. Pria itu memberikan jus jeruk yang dibawanya pada Arion.
"Ini jus jeruk kesukaan Papi. Aku mengambilkan buat Papi sebagai ucapan selamat atas pernikahan ini. Apakah nanti Mami baruku ikut tinggal di rumah bersama kita?" tanya Rico.
"Tentu saja. Jika tidak tinggal di rumah kita, emang mau tinggal dimana?" Arion balik bertanya.
"Siapa tahu Papi membelikan rumah baru buat istri baru."
Karen hanya menunduk, tidak bicara apapun. Menatap mata Rico saja dia tidak berani. Wanita itu merasa sangat bersalah karena memutuskan hubungan dengan pria itu tanpa memberikan alasan yang tepat.
Yang paling membuat Karen merasa sangat bersalah karena dia menikah dengan ayahnya Rico. Kekasihnya itu pasti sangat kecewa mengetahui semua ini.
"Ini buat Mami baruku. Selamat bergabung dengan keluargaku," ucap Rico. Dia juga menyerahkan segelas jus jeruk.
Tanpa ada rasa curiga, Arion meneguk minuman yang putranya berikan. Mungkin pria paruh baya itu merasa sangat haus sehingga meneguknya hingga kandas.
Rico menatap Papinya itu tanpa kedip. Tersenyum sinis saat melihat pria itu mulai menguap karena rasa kantuk yang tiba-tiba menyerangnya.
"Papi sepertinya ingin istirahat dulu. Mata Papi mengantuk," ucap pria itu.
"Apa aku perlu mengantar Papi hingga ke kamar?" tanya Rico.
Arion menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Pria itu mengajak Karen untuk ke kamar pengantin mereka.
"Kamu pasti sudah lapar. Sebaiknya kita istirahat saja." Arion berdiri dari duduknya dan mengajak Karen.
"Tunggu dulu, Mami. Sebaiknya Mami meminum jus yang aku beri. Jika Mami tidak menyentuhnya, aku akan merasa tersinggung," ucap Rico.
Karen memandangi Arion, sepertinya meminta persetujuan suaminya itu. Pria paruh baya itu menganggukan kepala tanda setuju.
"Minumlah dulu. Rico benar, jika kamu tidak meminum pemberian darinya, sama saja kamu tidak menghargai," ucap Arion.
Karen lalu mengambil gelas berisi jus itu dan meneguknya hingga habis separuh gelas. Setelah itu Karen mengikuti langkah Arion.
Pria itu pamit pada seluruh tamu yang tersisa. Setelah itu berjalan menuju kamar yang disediakan di hotel berbintang itu, tempat di mana tadi berlangsungnya acara pesta pernikahan.
Sampai di kamar, Arion langsung membaringkan tubuhnya dan beberapa detik kemudian matanya langsung terpejam. Karen memandangi wajah pria paruh baya itu tanpa kedip.
Karen tidak menyangka jika dia akan menjadi mami tiri dari kekasih hatinya. Bagaimana caranya dia akan menghadapi Rico nanti, apa lagi mereka akan tinggal di satu atap yang sama.
Wanita itu mengganti pakaiannya. Saat dia akan naik ke ranjang, Karen merasa sesuatu yang lain ditubuhnya. Dia merasa badannya panas dan ada keinginan untuk memeluk Arion suaminya.
Saat Karen ingin membuka baju Arion, pintu kamarnya diketuk seseorang. Dengan tubuh yang menggigil menahan hasrat dalam tubuhnya, Karen membuka pintu kamar.
Wanita itu kaget saat melihat siapa yang berada di balik pintu. Tanpa menunggu jawaban Rico menarik tangan kekasihnya itu. Menutup pintu kamar.
Rico masih menarik tangan Karen hingga memasuki sebuah lift. Sampai di lantai dasar, pria itu langsung membawa wanita yang dia cintai itu masuk ke mobil. Melajukan mobil menuju salah satu hotel terdekat.
Sampai di sebuah kamar hotel, Rico melihat Karen sedikit menggigil, mungkin menahan hasrat dalam dirinya. Karen tidak menyadari jika minuman yang diberikan Rico tadi telah ditambahkan obat perang*sang.
Rico mendekati Karen yang duduk ditepi ranjang. Menolak tubuh wanita itu pelan, hingga terlentang di tempat tidur. Rico mengecup bibir mungil wanita yang sangat dicintainya itu.
Kecupan yang awalnya lembut akhirnya menuntut. Rico mulai memasukan lidahnya ke dalam mulut Karen yang terbuka karena kaget di cium pria itu. Rico bermain lidah di mulut Karen. Membelit lidah gadis itu. Wanita itu awalnya hanya diam, tapi setelah beberapa saat mencoba mengimbangi permainan lidah Rico.
Saat ini mereka saling membelit lidah. Hingga Rico menghentikan lu*mat*annya di mulut Karen, melihat gadis itu sedikit sesak. Dihapusnya saliva mereka di bibir Karen.
Karen yang kini telah terlentang di tempat tidur. Rico lalu menaiki tubuh wanita itu dengan tangan yang menahan bobot tubuhnya agar tidak menghimpit tubuh gadis itu.
Rico mengecup seluruh bagian di wajah Karen. Setelah puas, ciuman turun ke leher jenjangnya dan meninggalkan jejak kepemilikan.
Tangan Rico merayap ke punggung Karen dan membuka kancing baju gadis itu, meloloskan baju itu dari tangan Karen. Tersisa saat ini hanya pakaian dalam saja. Wanita itu menarik napas dalam. Menahan gejolak dalam dirinya yang makin memanas.
Rico berdiri dan membuka semua kain yang melekat di tubuhnya hingga polos. Melihat tubuh Rico yang sangat bagus, wajah Karen makin memerah seperti kepiting rebus. Gejolak dalam dirinya sudah tidak dapat ditahan lagi.
Rico kembali menaiki tubuh Karen. Membuka pangait bra memperlihatkan dada wanita itu yang sangat indah. Rico mengecupnya, meninggalkan jejak kepemilikan.
Setelah puas bermain di dada, kecupan Rico turun ke perut. Karen merasakan suatu gelenjer aneh menjalar ditubuhnya. Pria itu membuka satu-satunya kain yang masih melekat di tubuh gadis itu hingga keduanya saat ini sama-sama polos.
"Kamu sudah siap, Sayang? Kita akan mulai permainan ini lagi?" tanya Rico. Karen hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
Rico mulai memasuki bagian inti tubuh Karen. Wanita itu sedikit meringis, merasakan kesakitan. Pertama mencoba Rico gagal memasukinya. Namun, pria itu kembali mencobanya. Karen tampak menahan rasa sakit. Pria itu lalu me*lu*mat kembali bibir Karen untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan.
Beberapa kali mencoba akhirnya Rico bisa memasuki inti tubuh Karen, menebus penghalangnya. Awalnya wanita itu hanya diam, menahan rasa sakit yang masih terasa. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Karen bisa mengimbangi, hingga keduanya mencapai pelepasan. Mereka melupakan jika hubungan yang dilakukan saat ini sangat terlarang bagi keduanya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
iviku uu
lapar suruh makan kali malah di ajak tidor
2024-03-14
0
lenong
nachkal kamu Riko..!!
2023-09-06
0
Nur cahaya
seru
smgt kak othorrr🥰
2023-05-23
1