DKS ^ Bab 19

Selepas kepergian Birru, Cakra menatap istrinya itu dengan penuh kekecewaan. Ia sama sekali tidak menyangka jika Aize akan menyembunyikan sebuah fakta besar yang mungkin akan menghancurkan rumah tangga mereka.

Hati laki-laki itu benar-benar hancur sekarang. Istri ya g sangat dia cintai dan dia percayai selama ini, ternyata telah dinodai oleh saudara kembarnya sendiri. Bahkan, Aize sampai hamil dan melahirkan anak dari laki-laki lain.

Cakra merasa kecewa karena telah dibohongi Aize. Sang istri telah menyembunyikan fakta sebesar itu selama bertahun-tahun. Dia juga merahasiakan mengenai hasil kesuburannya selama ini.

“Apa lagi yang udah kamu sembunyikan dari aku, Aize?” tanya Cakra dengan nada bicara yang tinggi

Aize mengajak Cakra untuk masuk dan membicarkannya di dalam rumah. Dia tidak ingin kalau sampai ada orang melihat dan nantinya akan menjadi bahan pembicaraan.

Awalnya, Aize ingin membantu Cakra untuk masuk ke rumah, tapi laki-laki itu dengan tegas menolak. Bahkan, Cakra menepis tangan Aize dengan kasar.

“Mas, tolong dengarkan penjelasanku dulu!” pinta Aize sambil berurai air mata.

Mereka berdua akhirnya duduk di ruang tamu. Melihat raut kesedihan di wajah Aize, Cakra pun merasa iba dan mencoba menekan ego untuk mendengarkan istrinya itu.

“Aku benar-benar nggak tahu kalau yang datang malam itu adalah kembaranmu, Mas. Kalian berdua sangat mirip. Dia memakai jam tangan, baju, sepatu, celana, bahkan parfum yang sama denganmu. Selama ini aku juga nggak pernah tahu kalau saudara kembar kamu masih hidup. Kalau saja aku tahu, pasti aku bisa lebih hati-hati, Mas.” Aize menundukkan kepala untuk mengatur napas dan menyeka air matanya.

Biasanya, Cakra yang akan mengambil tisu untuk menyeka air matanya, tapi sekarang laki-laki itu hanya diam tanpa peduli dn hal itu membuat Aize semakin merasa tersayat.

“Aku nggak mau kehilangan kamu, Mas. Aku sayang banget sama kamu. Aku memang salah, tapi tolong maafkan aku dan kasih aku satu kesempatan, Mas.”

“Arka itu anak siapa?” tanya Cakra dengan ekspresi dingin. Hatinya terasa membeku sekarang karena kesalahan Aize yang membuatnya begitu kecewa.

“Aku … aku tadinya sangat yakin kalau Cakra adalah anakmu, Mas. Tapi, melihat mata Cakra dan tanda lahirnya, aku jadi ragu. Maafin aku, Mas.” Aize lagi-lagi menunduk, menyembunyikan wajah sedihnya yang sudah terlanjur dilihat oleh Cakra.

Sementara itu, Cakra butuh banyak penjelasan. Tanpa berkata apa-apa pada Aize, laki-laki itu pergi ke rumah orang tuanya karena merasa dibohongi sejak awal.

Sesampainya di rumah orang tuanya, Cakra langsung menghampiri sang ibu yang kebetulan sedang mengurus tanaman di halaman depan.

“Cakra!” sapa mama Cakra saat melihat sang putra datang. “Kamu kenapa, Nak?” Ekspresi wajah sang ibu seketika berubah saat melihat wajah putranya yang babak belur.

“Jelasin sama aku, Ma. Siapa itu Birru?” tanya Cakra yang tak bisa berbasa-basi dengan ibunya karena sudah terlanjur emosi.

“Birru? Siapa itu Birru?” Mama Cakra sepertinya tidak mengetahui nama putranya sendiri, karena memang sejak lahir Birru sudah diambil oleh orang tua angkatnya dan mereka merahasiakan identitas bahkan negara tempat tinggal mereka.

“Birru yang pernah berbagi kehidupan sama aku di perut Mama! Mama lupa pernah punya anak kembar? Sebenarnya dia nggak mati, ‘kan?”

Mendengar pertanyaan sang putra, perasaan mama Cakra mendadak tegang. Memang sejak awal dia tidak berkata jujur, tapi kenapa tiba-tiba Cakra menanyakan mengenai saudara kembarnya sekarang? Kenapa juga wajahnya babak belur seperti ini? Apakah ini ada hubungannya dengan putranya yang lain?

Sementara itu, sejak kepergian Cakra, Aize sendirian di rumah. Dia masih menangis tersedu saat tiba-tiba Birru kembali dan langsung memukul kepalanya hingga pingsan. Lalu, laki-laki itu menidurkan Aize di sofa dan segera mencari keberadaan Arka yang tengah beristirahat di kamarnya. Tanpa banyak berkata, Birru berhasil membawa kabur Arka dengan mengatakan pada putranya itu bahwa mereka akan pergi ke dokter. Meski awalnya menolak, tapi Arka masih mempercayai bahwa Birru adalah Cakra, ayahnya.

***

good pagi, jangan lupa giftnya, kembang atau kopi boleh 🙈🙈😘😘😘

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

sdhlah ikhlaskan arka iaze, semoga akamu bahagia dgn cakra

2024-01-07

0

Febby Fadila

Febby Fadila

semoga birru kecalakaan lgsung koit aja

2023-08-22

1

Eti Alifa

Eti Alifa

birru sontoloyo bngt pingin tak cekik sama perempuan ga ada rasa kasihan😡

2023-06-18

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 71 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!