Dihamili Kembaran Suami

Dihamili Kembaran Suami

DKS ^ Bab 1

Ulang tahun pernikahan selalu menjadi hal istimewa yang patut dirayakan oleh pasangan suami istri. Sama halnya yang dirasakan oleh Cakra saat ini.

Laki-laki tampan yang telah sukses menjadi pengusaha muda itu kini membawa kue kecil dengan lilin yang menyala. Dia bermaksud untuk memberikan kejutan yang romantis untuk Aizena, istrinya.

Cakra membuka pintu kamar dan mencoba membangunkan istrinya. Melihat Cakra yang membawa kue dan lilin yang menyala, hati Aizena terenyuh seketika. Wanita yang baru bangun tidur dengan masih memakai piama lengan pendek bermotif bunga-bunga itu menatap suaminya dengan haru.

“Happy anniversary, Sayang!” ucap Cakra seraya mendaratkan kecupan manis di kening sang istri.

“Happy anniversary juga, Mas!” balas Aize dengan tatapan nanar yang mengarah pada lilin kecil yang menyala di atas kue itu.

Sudah tiga tahun mereka menikah, dan Cakra sangat bahagia dengan pernikahan ini. Sama halnya dengan yang Aize rasakan, ia juga sangat bahagia. Akan tetapi, tetap saja Aize merasa ada yang kurang karena belum bisa memberikan buah hati untuk suaminya itu.

“Maafkan aku, Mas Cakra!” ucap Aize dengan lirih usai meniup lilin bersama suaminya. Hatinya merasa janggal, tapi dia tetap ingin meluapkan perasaan itu pada sang suami.

Cakra meletakkan kue itu di atas meja dan merangkul tubuh mungil istrinya. Dia tahu, pasti ada sesuatu yang mengganggu pikiran istrinya itu sehingga membuatnya tampak tak bahagia di hari istimewa mereka.

“Ada apa, Sayang?” tanya Cakra seraya mendekap erat tubuh istrinya.

Wanita itu menangis dan menumpahkan segala kesedihannya di dalam dekapan sang suami. Cakra memang lelaki sempurna yang selalu membuatnya nyaman, tapi satu kekurangan dalam rumah tangga mereka membuat Aize melupakan segala kebahagiaan yang selama ini mereka ukir bersama.

“Tiga tahun kita menikah, tapi sekali pun aku belum pernah merasakan kehamilan, Mas. Aku takut kalau omongan orang-orang itu benar. Jangan-jangan aku mandul!” keluh Aizena yang kian berurai air mata.

Pemikiran Aize membuat Cakra mendesaahkan napas dengan kasar. Dia sama sekali tidak masalah meski pernikahan mereka tak dilengkapi dengan kehadiran seorang keturunan. Akan tetapi, melihat istrinya terus-menerus dirundung rasa bersalah, laki-laki tampan itu merasa tak tega.

“Belum tentu omongan mereka benar, Sayang. Itu hanya kata-kata tidak penting yang hanya bertujuan untuk menjatuhkan mentalmu saja,” kata Cakra diiringi dengan usapan lembut di kepala Aize. “Bagaimana kalau aku yang mandul? Kemungkinan itu masih bisa terjadi, Sayang!”

Aize menyeka air mata dan menatap suaminya dengan nanar. “Kamu nggak mungkin mandul, Mas.”

Cakra mengukir senyum demi meredakan keresahan yang saat ini dirasakan oleh Aize. “Kemungkinan itu masih ada, kita belum pernah melakukan tes apa pun!”

Aize terdiam. Pikirannya mulai melayang jauh. Memang, selama ini mereka belum pernah melakukan tes apa pun karena menganggap kehadiran anak belum terlalu penting.

“Bagaimana kalau besok kita ke dokter untuk mulai konsultasi dan sekalian cek, Mas.”

Cakra mengangguk setuju. “Kalau itu memang bisa bikin kamu merasa lega. Ayo kita lakukan! Asal kamu tahu, apa pun hasil tes itu tidak akan mempengaruhi perasaanku sama kamu, Aize!” kata Cakra yang kemudian mendaratkan kecupan mesra di bibir Aize.

Ciuman itu begitu lembut hingga mampu membangkitkan gelora asmara dalam diri keduanya. Aize dan Cakra melanjutkan ciuman mereka itu untuk saling memberikan kenikmatan selayaknya suami istri yang selalu saling melengkapi.

*

*

*

Cakra dan Aize telah melakukan tes masa kesuburan dan hasilnya akan keluar besok. Sayangnya, Cakra mendadak harus keluar kota karena suatu pekerjaan yang sangat penting.

“Aku pasti kangen banget sama kamu, Mas. Besok hasil tesnya keluar, tapi kamu malah pergi!” kata Aize yang merasa berat harus berpisah dengan sang suami tercinta.

“Kamu yang sabar ya, kalau aku bisa bawa kamu, pasti aku akan ajak kamu, Sayang!” balas Cakra seraya mendekap erat sang istri yang mengantarkannya sampai pintu depan rumah. “Kamu hati-hati di rumah ya, aku mencintaimu!”

Meski terasa berat, Aize harus merelakan dirinya berpisah dengan sang suami. Wanita itu melambaikan tangan dan membiarkan mobil sang suami meninggalkan pekarangan rumahnya. Dia menghela napas dengan wajah lesu saat Cakra telah benar-benar pergi untuk sebuah pekerjaan selama beberapa hari ke depan.

Tiga puluh menit usai Cakra meninggalkan rumahnya, tiba-tiba suara bel rumah berbunyi. Hal itu membuat Aize terburu-buru untuk melihat siapa yang datang dan membukakan pintu untuknya.

“Mas Cakra, kok balik lagi?” tanya Aize setelah memastikan suaminya kembali.

Baju Cakra masih rapi, rambutnya juga masih sangat wangi. Hal itu membuat Aize sama sekali tidak menaruh curiga pada laki-laki yang bertandang ke rumahnya dengan penampilan yang sama persis dengan Cakra, suaminya.

“Pesawatnya ditunda, Sayang. Aku dapat kabar itu langsung putar balik karena aku lebih suka menghabiskan waktu denganmu!” Laki-laki yang memiliki wajah sama persis dengan Cakra itu lalu merangkul Aize dan mulai mendaratkan kecupan lembut di wajah Aize.

Aize sama sekali tidak menaruh curiga dan membalas perlakuan manis laki-laki yang dia anggap suaminya itu. Hingga akhirnya, mereka pun melakukan hubungan suami istri yang akan menjadi malapetaka dalam rumah tangga Aize dan Cakra.

Usai melakukan hubungan suami istri, laki-laki itu kembali bersiap untuk pergi. Sementara Aize dibuat lemas karena permainan yang sangat berbeda yang baru ini dia rasakan.

“Mas, kamu tumben banget main kasar! Aku sampai lemes gini!” seru Aize yang tak mampu beranjak dari tempat tidurnya.

Laki-laki itu selesai merapikan pakaiannya dan kembali mendaratkan kecupan mesra di bibir Aize, kemudian memeluknya. “Tiba-tiba pengen coba hal baru, Sayang! Makasih ya, aku pergi dulu!”

Lagi-lagi Aize mendapatkan kecupan yang sangat manis. Namun, saat laki-laki itu berbalik badan hendak keluar dari kamar, Aize menatap sesuatu yang aneh.

“Sejak kapan Mas Cakra punya tanda lahir di bawah telinga?”

***

Assalamualaikum, ketemu lagi sama aku ya man teman. Ceritanya agak ekstrim karena lagi-lagi aku mengikuti lomba hehe.. Jangan lupa subscribe supaya nggak ketinggalan update. Like+komen banyak² ya,😘😘😘

Terpopuler

Comments

Elsi 🌻

Elsi 🌻

Cakra, Aizena, Biru.. semacam yg ada di toko bahan kue..

2024-11-05

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Kembaran mas cakra... Tp siapa namanya

2024-03-07

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

waduhhh siapakah laki2 itu

2024-01-04

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 71 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!