IMPERFECT WOMEN WITH YOU
Di sebuah gereja terbesar di wilayah Sisilia, Italia, kini telah dipenuhi oleh salah satu keluarga terkaya di Italia dan Eropa. Keluarga yang namanya sudah mendunia karena kemampuan mereka yang hebat dalam berbisnis dan juga berinteraksi dengan banyak orang yang tersebar di seluruh dunia, sebagai tekan bisnis keluarga ini.
Hari ini, adalah hari yang paling membahagiakan dan paling ditunggu oleh seluruh anggota keluarga de Niels. Akhirnya, setelah penantian yang sangat lama sekali, Lucena de Niels pada akhirnya dipersunting oleh pria bernama Galen Avanoisk de Niels yang merupakan sepupu angkat dan cinta pertamanya.
Luce, panggilan akrab dari Lucena, sudah jatuh cinta dengan Galen sejak usianya masih dibilang remaja. Luce yang kala itu berusia enam belas tahun, memilih menambahkan hatinya pada pria bernama Galen ini. Cinta pertama yang dia deklarasikan sebagai cinta terakhirnya, Luce selalu menjaga hati dan pikirannya untuk Galen, meski mereka tidak memiliki hubungan yang lebih dari kata dekat.
" Galen Avanoisk de Niels, apakah kamu bersedia menerima Lucena de Niels, sebagai istri mu, dalam suka dan duka, sehat dan sakit, kaya dan miskin, hingga maut memisahkan kalian berdua.. "
" I do.. " ucap Galen tegas dan lantang. Lucena di sampingnya sampai merona malu karena tingkah Galen.
" Lucena de Niels, apakah kau bersedia, menerima Galen Avanoisk de Niels, sebagai suami mu, dalam suka dan duka, sehat dan sakit, kaya dan miskin, hingga maut memisahkan kalian berdua. "
" I do.. " ucap Lucena tak kalah lantang.
" Apa sudah disatukan oleh Tuhan tidak akan pernah bisa dipisahkan oleh manusia.. Silahkan sematkan cincin pernikahan pada pasangan anda.." ujar Pastor.
Carmel yang bertugas membawakan cincin untuk pernikahan Galen dan Lucena, langsung maju mendekat ke arah sepasang pengantin itu, untuk memberikan cincin yang merupakan cincin yang hanya ada satu di dunia ini, karena Galen sendiri yang mendesain nya. Cincin yang diberi nama ' Deep Love ' melambangkan sedalam cinta Galen untuk Lucena.
Galen terlebih dahulu memasang kan cincin ke jari manis Lucena, baru setelahnya disusul oleh Lucena, memasangkan cincin pada jari manis Galen. Dengan begini, mereka kedua telah resmi menjadi sepasang suami istri.
" Mempelai pria, diperbolehkan untuk mencium mempelai wanitanya.." ucap Pastor.
Tidak mau menunggu lama, Galen langsung meraih pinggang Lucena dan kemudian menyatukan kedua bibir mereka. Ciuman yang intens dan juga dalam, menjadi persembahan mereka berdua untuk semua yang hadir di tempat ini.
" Selamat ya.. Akhirnya, kalian menikah juga.. Usaha mu selama ini dibayar dengan sesuatu hal yang luar biasa Luce.. " Geya, saudara kembar Galen memberikan selamat.
" Terima kasih.. Berkat dukungan mu juga.. " Lucena langsung memeluk Geya yang terlihat sedikit kurus setelah keguguran.
" Semangat ya.. Malam pertama jangan sampai kendor.. Len, cepat kasih mommy sama daddy cucu ya.. " Geya mengedipkan sebelah matanya menggoda Galen.
" Ck.. Pikiran mu sudah tercemar suami mu ya.. " ejek Galen tidak mau kalah.
Perdebatan keduanya harus berhenti karena banyak dari anggota besar keluarga de Niels, satu per satu maju memberikan selamat pada kedua mempelai. Pesta pun berlanjut, semua orang ikut bersuka cita dengan kebahagian yang akhirnya diperoleh oleh kedua mempelai.
...************...
Malam sudah semakin larut, kini Lucena dan Galen sudah masuk ke kamar hotel mereka setelah pesta pernikahan mereka yang berlangsung hampir sepuluh jam termasuk saat pemberkatan pernikahan tadi. Lucena rasanya ingin langsung berbaring dan tidur saking lelahnya. Akan tetapi, karena malam ini adalah malam pertama baginya, tentu Lucena harus menyiapkan kejutan untuk suaminya.
Sambil menunggu Galen selesai dengan keluarganya, Lucena berdandan secantik mungkin dengan memakai pakaian tempur khusus wanita di malam hari. Lucena memoles wajahnya di depan cermin rias besar di dalam kamar hotel ini. Dia merias wajahnya senatural mungkin, menyesuaikan dengan warna gaunnya yang berwarna peach. Gaun malam yang begitu indah ketika berada di tubuh wanita yang tepat.
Ceklek
Suara pintu dibuka mengalihkan perhatian Lucena. Ketika matanya bertemu dengan mata yang memiliki warna seperti langit biru, senyum Lucena langsung mengembang. Senyuman Luce menular pada Galen yang baru saja masuk dan melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan di depan matanya ini.
" Cantik.." ucap Galen memuji Lucena yang baru pertama kali ini Galen lihat berpenampilan sangat seksi.
" Hanya aku tunjukan pada mu... Kecantikan ini, hanya untuk mu.." ucap Lucena yang menghirup rakus wangi tubuh Galen yang selama ini selalu bisa membuat dirinya terbang ke langit ke tujuh. Aroma parfum mahal yang bercampur dengan keringat Galen, tidak pernah Lucena temui di dunia ini.
" Siapa yang mengajari mu menggombal seperti ini?" ledek Galen yang langsung mendapat cubitan di pinggangnya.
" Jangan lagi bersikap malu-malu di depan ku.. Kita sudah sah menjadi suami istri, itu artinya kau milik ku dan begitu pula sebaliknya.." Galen mengusap pelan pipi chubby milik sang istri.
" Hm... Aku berharap pernikahan kita ini akan bisa selamanya, hingga maut memisahkan.." Galen mengangguk.
Setelah puas saling mengungkapkan perasaan yang selama ini tidak pernah terungkapkan, terutama Galen. Akhirnya pasangan ini pun masuk babak berikutnya yang pastinya lebih intim.
Galen langsung mengambil alih kegiatan malam ini. Lucena, dia baringkan ke atas ranjang dengan ukuran king size itu. Mata Galen tidak pernah lepas dari beberapa bagian tubuh Lucena yang memiliki bentuk sempurna. Beruntungnya dia, karena telah mendapatkan istri yang cantik dan sangat seksi.
" Luce... Aku akan mulai ya.." Galen meminta izin terlebih dahulu sebelum mereka memasuki adegan dewasa.
" Lakukan , Galen.. Malam ini aku milik mu.." ujar Lucena pasrah.
Galen mulai dengan mencium bibir Lucena terlebih dahulu. Bibir yang sepertinya akan menjadi candu untuk kedepannya. ******* yang tadinya pelan dan lembut, kini sudah berubah menjadi liar dan panas. Lucena langsung terbuai dengan kepandaian Galen dalam menikmati bibirnya.
" Eeuughh.." lenguhan Lucena keluar kala Galen mulai berpindah menyesap lehernya yang putih bersih. Namun karena ulah Galen, kini leher putih itu sudah dipenuhi oleh bercak merah yang sengaja Galen buat di sana.
Ciuman Galen terus menerus turun, dari leher kemudian dia berpindah ke sepasang gunung kembar yang ukurannya tidak pernah Galen sangka sebesar itu. Selama beberapa saat, Galen menghabiskan waktunya bermain dengan benda yang benar-benar terasa lembut dan sekal itu. Kedepannya, benda ini pun juga akan menjadi bagian dari favorit Galen.
Setelah puas dengan bagian bagian atas tubuh Lucena, kini galen berganti untuk menuju ke lembah surga dunia yang pastinya akan sangat memuaskan untuknya. Suara-suara merdu keluar dari mulut Lucena, kala lidah Galen bermain di bawah sana. Rasanya sangat memabukan, saking nikmatnya secara tidak sadar Lucena justru menekan kepala Galen untuk semakin daam memanjakan miliknya.
" Galen... Aku keluarhhhh.." teriak Lucena mendapatkan pelepasan pertamanya.
" Karena kau sudah mencapainya, sekarang giliran ku untuk menikmati kenikmatan ini... Honey.." Galen secepat kilat melepaskan semua kain yang menempel pada tubuhnya. Hingga dia dan Lucena pun sam-sama polosnya.
" Bersiaplah Honey... Rasanya akan sakit ketika di awal, tapi percayalah.. Setelahnya akan sangat nikmat.." ucap Galen mengecup kening Lucena.
" Aku mulai ya.." Lucena pun mengangguk.
Galen sudah mengambil ancang-ancang-ancang untuk memulai permainan mereka malam pertama sebagai suami istri itu. Dengan perlahan Galen menyatukan dirinya dengan Lucena, namun alis galen mengernyit saat merasakan ada suatu yang berbeda kali ini.
" Tidak mungkin.... Luce... Kau..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Kakak Teteh
kenapa dgn mlm pertama nya?
2024-01-19
0