Istri Pelunas Hutang
"Mas, ini tempat apa? kenapa kita ke sini? katanya mau ke undangan teman kamu yang nikahan, kenapa malah ke sini?" tanya Diana yang kebingungan kenapa suaminya malah membawanya ke sebuah klub malam.
Rafli, 30 tahun suami Diana, masih menggandeng tangan istrinya itu dan tak melepaskan tangan Diana.
Tapi Diana yang memang tidak pernah datang ke tempat seperti itu memutuskan untuk pergi saja dari sana. Diana, 25 tahun. Seorang ibu rumah tangga yang sudah menikah dengan Rafli selama 2 tahun berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Rafli. Tapi sepertinya hal itu sangatlah sulit.
"Mas, aku mau pergi saja!" kata Diana dengan tatapan mata memelas pada sanga suami.
Tapi Rafli yang sama sekali tak menjawab sepatah kata pun pertanyaan Diana itu malah terus menggenggam tangan Diana dan berusaha untuk membawanya ke dalam klub malam tersebut.
"Mas, lepasin. Aku gak mau masuk!" kata Diana yang berusaha keras untuk memberontak.
"Mas!"
"Mas Rafli!"
Tapi pria berkemeja biru tua lengan panjang tersebut tak bergeming sama sekali. Tatapannya lurus ke depan, ke sebuah ruangan yang tertulis ruangan VIP. Dia terus berusaha menarik Diana untuk masuk ke sana.
Diana sudah hampir menangis, ketika dia melihat ke sekelilingnya dan orang-orang itu melihat apa yang di lakukan Rafli, tapi tidak ada yang perduli sama sekali pada Diana.
"Mas, kenapa kamu seperti ini. Untuk apa kita kemari?"
Diana terus bertanya tapi Rafli tetap diam sambil terus menarik Diana ke ruangan yang jaraknya sudah tak jauh lagi dari mereka.
Di depan ruangan itu terdapat dua orang pria berbadan besar.
"Katakan pada bos Andre, aku sudah datang. Membawa apa yang dia mau!" kata Rafli tanpa menoleh ke arah belakang sama sekali dimana Diana berada.
Mata Diana yang berkaca-kaca melotot, mendengar apa yang suaminya katakan barusan. Suaminya mengatakan, kalau dia sudah datang membawa apa yang pria bernama Andre itu mau. Tapi kan yang di genggamnya saat ini tangan Diana.
Diana mencoba menggelengkan kepalanya dengan cepat. Mengusir semua pikiran barusan yang singgah di kepalanya. Suaminya tidak mungkin melakukan itu, suaminya adalah pria baik. Entah apa yang membawa Rafli ke tempat ini. Tapi Diana percaya kalau Rafli pasti punya urusan, setelah urusannya selesai Rafli pasti akan membawa Diana pergi dari tempat ini dan benar-benar pergi ke undangan temannya seperti yang dia katakan saat di rumah mereka tadi.
Kedua pria berbadan besar itu saling lihat lalu membuka pintu.
"Masuklah!"
Kata salah satu dari mereka. Dan Rafli melangkah maju, tapi Diana tidak mau ikut.
"Mas, jika kamu punya urusan di dalam. Maka masuklah, tapi aku akan menunggu di luar saja!" kata Diana yang merasa sangat takut.
Entah kenapa meski dirinya sudah mendokrin pikirannya agar percaya penuh pada Rafli. Dan percaya kalau suaminya adalah orang yang baik. Hatinya tetap merasa tidak tenang. Diana pikir lebih baik dia di luar saja.
Tapi tanpa menoleh, Rafli malah menarik tangan Diana semakin kuat. Membuat Diana menabrak lengan Rafli.
"Mas!" seru Diana terkejut.
Masalahnya selama ini Rafli sama sekali tidak pernah kasar pada Diana. Selama pernikahan mereka yang sudah berjalan dua tahun, sikap Rafli pada Diana sangat sopan dan baik.
Tanpa menjawab semua tanda tanya yang ada di dalam hati Diana. Rafli tetap menarik tangan istrinya itu hingga masuk ke dalam ruangan tersebut.
Begitu mereka sudah berada di dalam, para penjaga yang berjaga di luar tadi langsung menutup pintu ruangan tersebut.
Mata Diana hanya melihat ke arah tangan Rafli yang begitu kuat menggenggam tangannya. Mata Diana sudah berkaca-kaca, jika dia berkedip maka akan jatuhlah air mata yang menggenang di pelupuk matanya itu.
"Bos, aku datang membawa istriku!"
Deg
Jantung Diana serasa lompat dari posisinya di dalam tubuh. Matanya yang tadi berusaha keras hanya berkaca-kaca kini air mata sudah menetes di pipinya.
"Mas!" lirih Diana dari belakang.
Diana tahu kalau Rafli pasti bisa mendengar suaranya itu meskipun sangat pelan.
Tangan Diana juga sudah tidak berusaha untuk di lepaskan, atau berontak seperti tadi.
Hati Diana terasa sakit, tapi meskipun begitu. Diana masih berharap kalau apa yang dia pikirkan salah. Suaminya tidak mungkin menjerumuskan dirinya. Itu tidak mungkin.
"Bagus!"
Diana menoleh ke arah suara, karena merasa sangat familiar dengan suara tersebut.
'Andre!' batin Diana yang mengenal pria di depannya itu.
Pria berjas yang tadi di panggil bos oleh Rafli, Diana tidak menyangka kalau itu adalah Andre yang sama dengan pria yang di kenalnya.
"Sekarang kamu bisa pergi, ambil semua surat hutang mu di meja kasir dan tinggalkan istrimu di sini!" kata pria tersebut.
Kali ini Rafli berusaha melepaskan tangannya dari Diana. Tapi kali ini juga, Diana yang tidak ingin melepaskan tangan Rafli.
"Mas.. tidak. Kamu tidak akan pergi meninggalkan aku kan? aku istrimu mas!" kata Diana dengan deraian air mata membasahi wajahnya.
Rafli sama sekali tidak mau memandang ke arah Diana. Rafli memalingkan pandangannya ke arah lain, dan terus berusaha untuk melepaskan tangan Diana.
Diana sampai menggunakan kedua tangannya untuk tetap menggenggam tangan Rafli.
"Mas, jangan lakukan ini. Aku mohon jangan tinggalkan aku di sini!"
Diana memohon pada suami yang sudah dia anggap pelindung dan pria paling baik di dunia itu. Tapi Rafli tetap berusaha melepaskan tangannya.
"Katakan pada istrimu, kamu menjadikan dia jaminan saat berjudi. Kamu kalah 500 juta, dan kamu menjadikan tubuh istrimu sebagai pelunasnya!"
Kata pria bernama Andre itu terdengar begitu senang mengatakan hal memalukan seperti itu.
Diana tak bisa berkata-kata lagi, dia terus menatap suaminya.
"Lihat aku mas, lihat aku dan katakan apa yang di katakan pria itu tidak benar, semua yang dia bilang tidak benar. Kamu tidak pernah berjudi kan mas, kamu tidak akan menjadikan aku pelunas hutang-hutang mu kan mas? katakan mas!" kata Diana yang tak mau di perlakukan seperti ini oleh suaminya sendiri.
Tapi Rafli malah terus berusaha melepaskan genggaman tangan Diana di tangannya.
"Mas, katakan semuanya tidak benar, kamu tidak akan pernah meninggalkan aku, aku tahu kamu sangat mencintai aku kan? kamu tidak mungkin melakukan semua itu!"
"Lepaskan aku Diana!"
Pekik Rafli yang membuat Diana menarik tangannya dari tangan Rafli sangking terkejutnya.
"Semua yang kamu dengar dari bos Andre itu benar. Aku menjadikanmu pelunas semua hutangku, aku memang berjudi di sini. Sudah satu tahun ini, tanpa sepengetahuan mu. Aku juga tidur dengan banyak wanita di tempat ini,. jadi kamu diam lah. Dan layani bos Andre dengan baik. Setidaknya balas kebaikan ku padamu dan keluargamu selama dua tahun ini!" kata Rafli yang lantas pergi dengan terburu-buru dari ruangan tersebut meninggalkan Diana yang hanya bisa mematung mencerna semua ucapan suaminya yang begitu membuatnya shock.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
menarik
2024-02-07
1
ria
hadir thor...
2023-06-27
2
Dewi Muchay
nyimak dlu deh
2023-05-18
3