Hani membuka pintu rumahnya dan selalu sama seperti hari hari sebelumnya,,
Di rumahnya selalu sepi dan hanya ada asisten rumah tangganya, satpam, supir juga tukang kebun di sana..
" Non Hani sudah pulang,, Sapa Bik Surti saat melihat Hani
" Iya Bik,, Papi sama Mami belum pulang ya Bik,,
" Non kayak gak tau Papi sama Mami aja,,
Hani tersenyum dan kembali berjalan menaiki tangga menuju kamarnya..
Sementara Bik Siti membersihkan rumah seperti biasanya..
-
Di dalam kamar,
Hani melepas sepatu juga tasnya, dia meletakan di sembarang tempat dan dia pun berbaring di atas ranjang..
Perasaan sedih, hampir setiap hari dia tidak bertemu dengan kedua orang tuanya padahal mereka tinggal serumah..
Setiap Pagi mereka selalu berangkat pagi dan pulang larut saat Hani sudah terlelap..
Ingin rasanya di berontak, namun dia sadar jika mereka melakukan semua untuk kehidupannya namun bukan itu yang dia mau dia ingin mendapatkan kasih sayang mereka..
Sampai tidak terasa air matanya menetes begitu saja di pipi mulusnya, merasakan perih di hatinya mengingat semua..
" Kenapa hidup gue kayak gini, punya orang tua tapi seperti tidak mempunyai, mereka selalu sibuk dengan kerjaan mereka dan gak pernah ada waktu buat gue,,
Gue gak butuh kehidupan mewah, gue cuma butuh kasih sayang mereka". Gumam Hani dengan terus terisak..
Dia terus menangis hingga akhirnya dia pun tertidur dengan masih menggunakan seragam sekolahnya..
Bik Surti yang sudah menyiapkan makan malam pun berjalan menuju Kamar Hani untuk memanggilnya,,
Ceklek,,
Pintu terbuka dan terlihat lampu masih gelap, Bik Surti pun berjalan dan menyalakan lampu di lihatnya Hani yang berbaring dengan masih menggunakan seragam sekolah dengan posisi meringkuk dan memegang foto di tangannya..
Bik Surti mengambil fotonya dan kembali meletakannya di atas meja samping ranjangnya..
" Kasihan Non Hani, dia pasti sangat merindukan kedua orang tuanya..
Mereka tinggal bersama namun jarang sekali bertemu". Gumam Bik Surti dengan mengusap lembut rambut Hani yang terlelap namun pandangannya langsung melihat sisa air mata di pipi Hani..
Hatinya ikut menangis melihat anak majikannya..
Bik Surti sudah bekerja lama dengan keluarga Wijaya bahkan sebelum Hani lahir, dan semenjak lahir Hani selalu di rawat oleh Bik Surti hingga sekarang..
Bik Surti sudah menganggap Hani sebagai anaknya sendiri.
Setelah menyelimuti tubuh Hani, Bik Surti pun berjalan keluar dan membiarkannya tidur karena pasti Hani lelah setelah kegiatan seharianya di sekolah..
*********
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam,
Hani mengerjabkan Matanya dan merasakan perutnya yang sangat lapar, dia pun baru menyadarinya jika dirinya belum makan dari siang pantas saja cacing di dalam perutnya pada berontak..
Hani berjalan masuk kamar mandi untuk mencuci mukanya dan berganti pakaiannya..
Setelah selesai dia pun berjalan turun,
Saat melewati kamar ke dua orang tuanya terlihat masih gelap yang menandakan mereka belum pulang,
Hani menghela napasnya dan kembali berjalan..
Dia masuk ke dalam dapur dan akan memasak mie instan karena pasti Bik Surti sudah tidur, dia pun mulai membuka lemari untuk mengambilnya..
" Non Hani,, Sapa seseorang dari belakang..
Hani kaget mendengar suara itu dan langsung menoleh,,
" Astaga Bik Surti,, ngagetin aja deh..
" Non Hani lagi ngapain,,
" Hehehe,, Hani lapar Bik, Ucap Hani dengan cengengesan
" Ya Sudah biar Bibi Yang buatkan ya,, Non mau bikin mie atau makan nasi lauknya biar Bibi panasin dulu..
" Gak Usah Bik,, Hani makan Mie aja..
" Non duduk di sana dulu, Biar Bibi masakin
" Maksih ya Bik,,
" Iya Non,,
Hani berjalan duduk dan menyangga kedua tangannya, dia terus menatap Bik Siti yang sedang memasak Mie..
" Papi sama Mami belum pulang juga ya Bik,,
" Tadi Nyonya telpon, katanya mereka pulang larut Non,, masih ada yang harus mereka selesaikan..
Hani hanya mengangguk,
Ini bukan pertama kalinya namun itu sudah sangat sering..
" Silahkan Non,, Ucap Bik Surti dengan memberikan semangkut Mie instan
Hani tersenyum dan langsung memakannya..
Bik Surti berjalan mengambilkan air untuk Hani dan kembali duduk menemani putri majikannya yang terlihat sangat menikmatinya..
" Mau Bibi masakin lagi Non,,
" Engga Bik,, kenyang banget..
" Memangnya Non gak makan tadi di sekolah..
" Gak Bik,, tadi di sekolah males..
" Makan Non, nanti Magh Non Hani kambuh lagi.. Ucap Bik Siti dengan membereskan mangkuk yang telah kosong..
-
Hani sudah kembali ke dalam kamarnya, namun dia tidak bisa kembali tidur..
Dia pun menyambar benda pipih yang berada di atas nakas dan membukanya..
Dia pun memainkan game di sana..
Hani terdiam saat mendengar suara mobil dari depan rumahnya, dia pun berlari melihat dari jendela kamarnya dan ternyata kedua orang tuanya yang baru saja pulang,
Hani melirik jam di ponselnya yang menunjukan pukul 11.30 malam..
Sebenarnya Hani sangat kangen dengan mereka namun, dia pun mengerti pasti kedua orang tuanya sangat lelah sampai akhirnya dia menahan rasa rindunya dan kembali naik ke atas ranjang dan memaksakan untuk tidur..
Dengan terus bolak balik, akhirnya Hani pun tertidur dengan memeluk boneka pinguin Kesayangannya..
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai Semua..
Salam kenal salam sayang buat kalian..
Mohon dukungannya buat Novel terbaru saya..
Semangat untuk Votenya Like juga Komen kalian ya..
Salam Sayang
encha 💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Fitriani
sedih pasti , kecewa jgn ditanya tapi sebagai anak kita enda blh egois itu yg ada dipikiran Hani .....
2021-02-19
1
@Ani Nur Meilan
semangaatt kak..
2021-02-14
0
ƓáɓɓřįáÎexxa Ɲáşƴăvą Ȥ.
alhamdulillah... gw msh punya nenek ama kakek:))
2021-01-12
2