3. Putus

Dua puluh tahun kemudian…

Sebuah pertengkaran antar sepasang kekasih terjadi di sebuah restoran yang ada di kota itu. Seorang wanita bernama Angel tampak marah kepada pacarnya setelah mengetahui sebuah kenyataan yang di mana ternyata sang pacar bukanlah anak kandung dari orang tuanya saat ini. Dia juga sangat terkejut setelah mengetahui langsung dari sang pacar jika pria itu dulunya adalah anak dari sepasang pembantu sebelum diangkat menjadi anak oleh keluarga Renaldi 20 tahun lalu. Ya, pria itu adalah Rico Renaldi.

Semenjak disahkan menjadi anak dari pengusaha Irfan Renaldi. Rico langsung diberi kepercayaan untuk menyandang nama belakang dari pria sukses tersebut. Tak lain karena Irfan dan Santi ingin Rico sepenuhnya menjadi anak dan pewaris mereka kelak. Mereka tak ragu dengan keputusannya karena mereka yakin jika Rico adalah anak yang baik dan tidak akan mengecewakan mereka.

Irfan dan Santi selama ini sengaja menutupi status Rico yang bukanlah anak kandung mereka dari publik karena tak ingin orang-orang menghina anaknya itu. Meski sebagian orang mengetahui rahasia itu karena memang kehadiran Rico yang tiba-tiba, namun Irfan bisa menutup mulut semua orang yang mengetahui itu. Tak sulit untuk Irfan melakukannya di saat dia memiliki segalanya. Apalagi kebaikannya yang sudah dikenal banyak orang, membuat mereka semua dengan mudah menutup mulut.

Saat usia Rico jalan 18 tahun, Irfan memutuskan untuk memberitahu Rico akan kenyataan pahit tersebut. Awalnya Santi tak mengizinkan suaminya untuk memberitahu Rico akan hal itu karena dia takut jika Rico bersedih, kecewa, bahkan marah pada mereka dan berujung pergi meninggalkannya. Namun karena Irfan yang terus meyakinkannya, akhirnya Santi menuruti perkataan suaminya itu.

Saat Irfan mulai menceritakan kejadian silam tersebut, Santi sangat cemas karena melihat ekspresi wajah Rico yang berubah menjadi datar. Tanpa bersuara, Rico pergi meninggalkan Santi dan Irfan menuju kamarnya.

"Pa, bagaimana ini? Rico pasti kecewa. Mama 'kan sudah bilang untuk nggak memberitahunya sekarang."

Wanita itu diliputi rasa cemas akan reaksi Rico. Sampai pada malam hari tiba-tiba Rico menghampiri mereka di kamarnya dengan sendiri. Tanpa diduga, ternyata Rico dengan lapang hati menerima kenyataan yang ada. 

Sebenarnya dia juga sudah punya firasat akan hal ini sejak beberapa tahun lalu saat tak sengaja mendengar perkataan dari rekan kerja ayahnya di ruang kerjanya. Di tambah tak ada foto dirinya sewaktu bayi bersama mereka, menambah kecurigaan Rico. Namun karena kasih sayang dan perhatian yang diberikan Santi dan Irfan sangatlah besar, Rico akhirnya mencoba untuk menyingkirkan kecurigaan itu.

Dan saat apa yang dia curigakan beberapa tahun lalu terungkap hari ini, Rico sangatlah kaget. Dia merenungi kenyataan yang ada di dalam kamarnya untuk waktu yang singkat sampai akal dan pikirannya dengan sendiri mengatakan jika semua ini adalah takdir dari Yang Maha Kuasa.

Tak ada yang berubah dari sikap Rico kepada Santi maupun Irfan. Dia justru sangat bersyukur telah diberikan dunia yang baru oleh orang tua angkatnya itu. Namun setelah mengetahui semua ini, Rico menjadi lebih tahu diri untuk menghamburkan harta yang bukan miliknya itu. Dia juga harus siap jika suatu saat nanti akan dibuang oleh keluarga kaya itu. Setidaknya ilmu dan pengalaman yang dia dapatkan selama menjadi anak pengusaha sukses itu dapat menjadi bekal untuknya bertahan hidup kelak.

Jika kehidupan pribadi Rico bisa dibilang sangat beruntung, maka tidak dengan percintaannya. Pria tampan itu ternyata tidak seberuntung itu dalam masalah percintaan karena statusnya yang sebagai anak angkat.

Setiap menjalin hubungan, Rico akan selalu jujur dengan semua pacarnya akan statusnya karena dia tak mau ada kebohongan dalam hubungan yang dijalaninya. Dan dari kejujurannya itu juga dia harus menerima semua keputusan dari semua pacarnya. Yang di mana keputusan itu selalu berakhir dengan Rico yang ditinggalkan dengan alasan, dia hanyalah anak angkat.

Tak diragukan karena semua mantan pacar Rico adalah anak seorang pengusaha. Di mana mereka menginginkan seorang suami yang berasal dari keluarga berada, bukan seorang anak angkat yang dulunya adalah anak seorang pembantu.

Sejak saat itu Rico tak mau lagi menjalin hubungan dengan wanita kaya. Dia mulai mencari wanita sederhana dengan niat agar wanita tersebut dapat menerima kekurangannya. Namun sayang, baru dua bulan menjalin hubungan bersama wanita yang dia pilih yang tak lain adalah Angel, ternyata wanita itu juga melakukan hal yang sama dengan mantan pacarnya terdahulu.

"Aku mau putus," ucap sang pacar dengan keputusannya.

"Kenapa, Ngel? Apa kamu juga nggak bisa nerima bahwa aku ini hanyalah anak angkat?" tanya Rico dengan pertanyaan yang sama dengan pacarnya sebelumnya.

"Kamu masih nanya? Ric, impian semua wanita adalah menikah dengan pria kaya. Kamu hanyalah anak angkat, bagaimana jika kita menikah nanti? Kamu akan diusir oleh orang tua angkat kamu itu dan kita...? Aku nggak mau hidup susah lagi, Ric. Cukup orang tuaku saja yang susah, ya kali suamiku juga orang susah," ucap Angel dengan perkataan yang sangat menyakitkan.

Untuk Rico yang telah terbiasa mendengar semua kalimat pedas itu, membuatnya tak terkejut lagi, meski rasa kecewa masih mengisi ruang hatinya.

"Tapi aku punya pengalaman, Ngel. Aku bisa bekerja dengan posisi yang bagus dengan pengalamanku selama ini."

Rico masih berusaha membujuk Angel karena menurut prinsipnya, dia harus berusaha mempertahankan sesuatu lebih dulu sebelum benar-benar memutuskan untuk melepaskannya. Dan jika sudah dilepas, maka tak ada lagi celah untuknya hanya sekedar menatap.

"Semua orang punya pengalaman, Ric. Tapi nggak semua orang punya keberuntungan. Gimana kalau keberuntungan tidak berpihak padamu? Nggak ... aku nggak mau ambil resiko. Pokoknya kita putus."

Angel bangkit dari duduknya dan berlalu begitu saja dengan membawa sling bag miliknya.

Rico yang melihat itu hanya diam saja. Dia tak lagi menghentikan wanita itu atau menahannya. Sudah cukup baginya dan dia tidak mau mengemis cinta yang jauh dari kata tulus dari seorang wanita yang memang tak pantas untuk diperjuangkan.

Rico menghela nafas dan menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi setelah kepergian Angel. Sebenarnya bukan hanya kegagalan yang membuatnya kesal, namun alasan yang membuatnya kecewa. Apa semua wanita selalu memandang seorang pria dari harta semata?

Rico sempat berpikir untuk mencari pekerjaan dan melepas jabatan yang telah dipercayakan Irfan padanya. Dia ingin sukses dengan kerja kerasnya tanpa bantuan siapapun, agar jika suatu saat Irfan dan Santi mengusirnya, setidaknya dia sudah memiliki harta sendiri yang bisa dia perjuangkan. Dan mungkin dengan begitu dia bisa menemukan wanita yang akan menerimanya.

Namun setelah beberapa saat berpikir, sepertinya Rico tidak bisa melakukan semua itu. Alasan pertama, dia tidak mau mengecewakan Irfan maupun Santi yang telah berbaik hati kepadanya, yang telah memberikan kesempatan yang indah untuknya seperti sekarang dengan melepas jabatan yang sudah dipercayakan kepadanya.

Alasan kedua, dia takut Irfan dan terkhusus Santi akan bersedih dengan keputusannya. Rico tahu betul betapa sayangnya ibu angkatnya itu padanya dan dia tidak akan tega jika sampai membuat wanita itu bersedih meski sedikitpun.

Dan alasan ketiga, dia ingin seorang wanita yang tulus. Yang mau menerima semua kekurangannya, termasuk statusnya sebagai anak angkat. Juga yang mau menemaninya berjuang jika suatu saat nanti dirinya harus keluar dari keluarga Renaldi.

Meskipun ada ketidakyakinan di dalam hati akan bertemu wanita seperti itu, tapi Rico harus percaya jika di antara milyaran manusia di dunia ini, Tuhan pasti akan memberikan setidaknya satu wanita tulus yang akan menemani langkahnya menuju kesuksesan. Dengan ilmu dan pengalaman yang cukup luas yang telah dia dapatkan, Rico yakin, tak sulit untuknya mencari pekerjaan suatu saat nanti.

Rico bangkit dari duduknya. Dia pergi dari restoran itu menuju rumah teman baiknya yaitu, Andi. Andi adalah teman baiknya sejak dibangku SMA. Pria itu berasal dari keluarga berada, namun tak sebanding jika disandingkan dengan keluarga Renaldi. Sudah lama Andi mengetahui jika Rico hanyalah anak angkat dari keluarga Renaldi dan dia tidak mempermasalahkan itu. Karena baginya, yang namanya pertemanan tidak bisa dibayar dengan uang.

Setiba di rumah Andi, Rico langsung masuk ke dalam kamar pria itu setelah dipersilahkan masuk oleh asisten rumah tangga yang bekerja di sana. Di dalam kamar, Andi terlihat sedang tertidur di atas sofa yang letaknya di bawah kaca jendela. Cahaya bulan yang menyinari membuat suasana nampak indah dan membuat siapa saja yang melihatnya dari arah pandang yang sama ingin segera merebahkan tubuhnya dan terlelap.

Rico menaikkan salah satu sudut bibirnya melihat Andi yang tertidur dengan air liur yang membasahi ujung bibirnya. Dia meraih tisu yang berserakan di atas lantai dan membuangnya tepat ke dalam mulut Andi yang setengah terbuka.

Eemmmm...

Andi terbangun ketika merasakan sesuatu yang hendak masuk ke dalam mulutnya. Dia membuka matanya dan membuang tisu itu ke sembarang arah. Saat menyadari kehadiran Rico di kamarnya, Andi seketika mengumpat tak jelas.

"Ah ela, Co. Ganggu banget sih," ucap Andi setelah membersihkan wajahnya menggukan baju yang telah dibukanya.

"Tumben sudah tidur jam segini. Mau ke mana nanti malam?" tanya Rico.

Dia sudah hafal dengan kebiasaan temannya itu, jika Andi tidur di bawah jam sebelas malam, itu artinya pria itu sedang mempersiapkan dirinya untuk begadang. Entah ke mana pria itu pergi, yang pasti tak jauh dari clubing atau area skate.

"Nggak ke mana-mana. Ngantuk saja, hari ini capek banget soalnya baru pulang pergi luar kota, habis ngurus tander baru."

"Tumben banget. Biasanya kalau ada kerjaan di luar, suka sampai 2 hari di sana," ucap Rico.

"Besok pacarku ulang tahun. Bakal ngamuk kalau aku nggak nemenin dia," seru Andi

Rico tertawa kecil mendengar itu. "Dasar bucin."

"Biarin. Dari pada kamu diputusin terus, mending aku bucin," seru Andi meledek.

Mengingat temannya yang sering diputusin, Andi jadi penasaran dengan hubungan pria itu bersama kekasihnya. Sebelumnya Rico sempat bilang padanya bahwa dia akan memberitahu pacarnya mengenai statusnya yang sebagai anak angkat. Dia jadi penasaran apakah pria itu telah mengatakannya dan menerima jawabannya?

"Eh, gimana Angel? Sudah bilang dengannya tentang siapa kamu yang sebenarnya?"

Mendengar pertanyaan tersebut, Rico menghela nafasnya dengan malas.

"Sama seperti sebelumnya," jawab Rico singkat. Dan jawaban singkat tersebut ternyata sudah membuat Andi mengerti jika temannya itu lagi-lagi diputusin.

Andi bangkit dari posisi nyamannya dan menepuk punggung Rico sekilas sebelum beranjak menuju kamar mandi.

"Sabar ya, Bro. Lagian juga aku 'kan sudah bilang kalau wanita itu nggak akan bisa nerima kamu. Terlihat jelas kok dari tingkah dan caranya mengagumi statusmu sebagai anak dari keluarga Renaldi."

Lagi-lagi Rico harus menghela nafasnya mendengar itu. Firasat temannya itu terkadang memang selalu benar. Andi sering kali mengatakan padanya jika wanita yang sedang dia dekati tidak akan bisa menerimanya. Namun karena Rico yang sudah lebih dulu tertarik dan ingin mencoba, jadi perkataan Andi hanyalah angin lalu baginya.

Rico merebahkan tubuhnya di atas kasur, sepertinya dia harus melupakan yang namanya wanita. Sepertinya juga tidak ada wanita yang mau menerima dirinya apa adanya.

Saat Andi keluar dari kamar mandi, Rico tak bergerak dengan posisinya yang sudah nyaman.

"Mau aku kenalin sama cewe nggak?" ucap Andi tiba-tiba.

"Nggak," jawab Rico cepat. Tanpa berpikir pun dia akan menolak tawaran temannya itu.

Untuk kesekian kalinya Andi berusaha untuk mengenalkan Rico dengan seorang wanita yang entah siapa, namun sayang Rico selalu menolaknya. Alasannya tak lain karena Rico merasa masih bisa berusaha sendiri. Katanya, dia seperti orang yang tidak laku saja jika seorang wanita saja sampai harus dicarikan.

"Ayolah, Co, sekali ini saja. Di coba dulu, siapa tahu kamu suka," bujuk Andi.

"Kamu kira makanan, harus dicoba-coba," ucap Rico tanpa berniat merubah posisinya yang masih berbaring.

"Aiisshh." Andi melempar bantal sofa ke pada Rico. Lalu mendudukkan tubuhnya di atas sofa tempatnya tadi tidur. "Maksudnya bukan begitu, Rico."

"Yaudahlah, Ndi. Aku 'kan sudah bilang nggak usah kenal-kenalin aku sama cewe. Aku bisa cari sendiri," ucap Rico.

"Cari terus, tapi nggak pernah dapet yang bener," seru Andi. "Kali ini please, Co, percaya deh sama aku. Kita temui dia dulu. Kalau kamu nggak suka yaudah, aku nggak akan maksa kamu."

Rico akhirnya bangkit dari posisi nyamannya. Dia menatap Andi dengan berbagai pertanyaan di kepalanya. Dia jadi curiga dengan temannya itu yang begitu kekeh ingin mengenalkannya dengan wanita yang dia sendiri tidak tahu.

"Kamu kenapa mau banget aku kenalan dengan wanita ini?" tanya Rico dengan mengernyitkan keningnya. 

"Karena aku rasa dia cocok sama kamu. Sederhana, cantik, idaman para pria deh. Kamu pasti akan bersyukur banget kalau bisa mendapatkan hatinya karena banyak sekali pria di luar sana yang berusaha mendekatinya tapi dianya nggak mau," seru Andi menjelaskan betapa istimewahnya wanita yang ingin dia kenalkan kepada temannya itu.

"Kenapa nggak mau? Apa dia menginginkan pria kaya juga? Kalau gitu aku mundur saja dari sekarang."

Rico bertanya dan menjawab sendiri pertanyaanya itu. Membuat Andi harus memukulnya karena kesal.

"Dia nggak seperti itu orangnya, makanya aku mau kenalin dia sama kamu, bego," ungkapnya dengan sangat kesal.

"Lah, terus kenapa dia nolak semua pria yang mendekatinya?" tanya Rico yang mulai penasaran.

"Nggak tahu, katanya sih belum ketemu yang pas saja. Pokoknya kamu ketemu dulu deh sama dia, ngobrol kek atau apa gitu. Setelah itu terserah kalian mau gimana. Cocok alhamdulillah, nggak cocok yaudah."

"Kamu kenal dekat dengannya?" tanya Rico lagi.

Sepertinya dia mulai tertarik untuk membahas mengenai wanita ini, tidak seperti sebelumnya yang terus-terusan menolak dan pergi jika telinganya merasa tidak nyaman membahas hal yang dirasa tidak penting.

"Dia adik tingkat sekaligus teman dekatku di Oxford dulu. Sekarang dia masih menjalani S2 di sini."

"Anak orang kaya?" tanya Rico.

"Bukan. Dia dapet beasiswa di sana, tabungan dari hasil kerja sampingannya dipakai untuk melanjutkan kuliah di sini. Orang tuanya ada di kampung, jadi dia nggak mau membebani orang tuanya lebih banyak untuk lanjut S2 di sana."

"Anaknya beneran baik banget, Co. Aku yakin kamu bakal suka deh sama dia," lanjut Andi.

"Dari tadi kamu muji dia terus. Kenapa nggak jadian sama kamu saja kalau begitu?"

Andi menghela nafasnya mendengar pertanyaan Rico.

"Apa kamu salah satu yang dia tolak juga?" tanya Rico lagi sebelum Andi menjawab pertanyaan pertamanya.

"Enak saja," ucap Andi dengan cepat. "Sesempurna apapun pria dan wanita, kalau rasa itu nggak tumbuh di hati, ya mana bisa bersatu, Co. Aku dan Alina hanya bisa menjadi sahabat saja sampai sekarang. Sama seperti aku dan kamu."

"Aku dan kamu? Geli banget ya dengarnya," ucap Rico sambil tersenyum geli.

"Ya maksudnya, bersahabat seperti kini gini loh, Co." Andi mendecak karena kesal dengan temannya yang selalu memiliki sanggahan dari perkataannya.

"Oke, kalau aku juga nggak ada rasa sama dia, gimana?"

"Yaudah, mau gimana lagi," ucap Andi dengan santainya. "Jadi gimana? Mau ya ketemu sama dia besok?"

"Besok? Buru-buru banget," ucap Rico heran.

"Besok weekend. Pagi dia kosong, soalnya malem dia ada kerja sampingan. Gimana?"

"Yaudah, kabarin aja lokasinya di mana."

Mendengar itu Andi tampak sumringah.

"Nah gitu dong. Susah banget sih bujuknya. Kalau gini 'kan enak. Semoga kalian jodoh ya. Dengan begini, Rena nggak akan cemburu lagi dengan Alina."

Rico pun yang mendengar kalimat terakhir dari Andi lantas mengernyitkan keningnya dengan heran.

"Heh, apa maksud kamu Rena nggak akan cemburu? Kamu sengaja numbalin aku ya?" tanya Rico curiga.

Andi menyengir kuda. "Kamu sudah janji mau datang loh, Co. Seorang pria itu yang dipegang adalah kata-katanya."

"Oh, jadi begitu?" Rico menahan emosi di kepalanya. Ternyata temannya itu mau mengenalkan dia dengan sahabat wanitanya karena ada sesuatu di balik itu. Dengan kekesalannya, Rico menghampiri temannya itu dan memukulinya habis-habisan. Dia benar-benar sangat kesal dan tak akan melepaskan pria itu sampai dia puas memukulinya.

***

.

Jangan lupa tinggalin LIKE, KOMEN, VOTE, dan RATE ⭐ ya teman-teman. Biar Authornya rajin up. Terima kasih sebelumnya🥰

.

.

Terpopuler

Comments

Siti Yantok

Siti Yantok

andi ada maksud trnyta haha

2023-05-04

1

Umine LulubagirAwi

Umine LulubagirAwi

andi ada udang d blik bakwan yryta. 😂🤭. rico buat numblin biar rena ga cmbru dg alin trs tryta.

2023-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Kedekatan Majikan dan Pembantu
3 3. Putus
4 4. Bertemu Alina
5 5. Pacar Alina
6 6. Suara dan Penampilan yang Cantik
7 7. Lunch
8 8. Tak Rela
9 9. Cemburu?
10 10. Teman Pria Renata
11 11. Rahasia
12 12. Bertemu Irfan dan Santi
13 13. Pria di Kontrakan Alina
14 14. Berteman Dengan Rena
15 15. Gosip Murahan
16 16. Kecurigaan
17 17. Bertemu Saudara Alina
18 18. Wilson Family
19 19. Semua Ini Demi Kebaikan Kamu
20 20. Menolong Rena
21 21. Cerita
22 22. Berdamai
23 23. Memutuskan untuk Berteman
24 24. Makan Malam
25 25. Gara-gara Kasur
26 26. Lingkungan Yang Tidak Baik
27 27. Berkata Jujur l (spesial Rena dan Andi)
28 28. Berkata Jujur ll
29 29. Rico Posesif
30 30. Gara-gara Kue Coklat
31 31. Penyakit Kambuh
32 32. Pindahan
33 33. Apartemen Senilai Dua Ratus Ribu Rupiah
34 34. Keluarga Alina
35 35. Menjenguk Alina
36 36. Menikah di Usia Muda?
37 37. Wajahnya Tak Asing
38 38. Aku Mau Menikah Denganmu
39 39. Bertemu Alvin
40 40. Menunggu Rico
41 41. Sederhana Namun Berkesan
42 42. Terlambat Bangun
43 43. Menasehati Andi
44 44. Hanya Anak Angkat
45 45. Di Terima Kerja
46 PRIA TAMPAN PILIHAN HATI
47 46. Tidak Bisa Memasak
48 47. Rencana Liburan?
49 48. Shopping ala Rena
50 49. Tidak Tahu Terimakasih
51 50. Sengaja Menghindar
52 51. Terlanjur Menyukai Alina
53 52. Terlambat Bangun
54 53. Waktunya Liburan
55 54. Nama Kontak
56 55. Sangat Penasaran
57 56. Kejutan yang Sweet
58 57. Pulang
59 58. Cincin di Jari Manis Alina
60 59. panggil Mama
61 60. Acara Arisan
62 61. Akan Pulang
63 62. Melacak Lokasi
64 63. Lokasi Ponsel Alina
65 64. Jejak Sosial Media
66 65. Keisengan Morgan
67 66. Keluarga Alina
68 67. Overthinking Rico
69 68. Rahasia Alina
70 69. Paket Lengkap Dari Tuhan
71 70. Semoga Masuk Surga
72 71. Dinner Dua Keluarga
73 72. Bertemu Teman Lama
74 73. Pertanyaan Santi
75 74. Akan Mengumumkan Hubungan Alina dan Rico
76 75. Merestui
77 76. Alasan ke London l
78 77. Alasan ke London ll
79 78. Penyakit Zaki
80 79. Ziarah
81 80. Bertemu Rebecca
82 81. Peresmian ZW Corps
83 82. Nasehat Thomas
84 83. Salah Mengambil Keputusan?
85 84. Santi Sakit
86 85. Lelah
87 86. Sikap Ramah Rebecca
88 87. Tidak Mau Jadi Obat Nyamuk
89 88. Andi Norak
90 89. Sabar Rico, Satu Bulan Lagi
91 90. Rumah Baru Keluarga Wilson
92 91. Modus Pertemanan
93 92. Mengunjungi Orang Tua Rico
94 93. Fitting Baju
95 94. Habis Dikejar Hantu
96 95. Insomnia
97 96. Hari Pernikahan
98 97. Pensiun
99 98. Drama Rico
100 99. Gara-gara Senyum
101 100. Tiket Liburan
102 101. Honeymoon l
103 102. Honeymoon ll
104 103. Honeymoon lll
105 104. Honeymoon lV
106 105. Honeymoon V
107 106. Honeymoon Vl
108 107. Pulang
109 108. Kejutan l
110 109. Kejutan ll
111 110. Kenikmatan Pada Kehamilan Alina
112 111. Keterlambatan Alina
113 112. Ngidam?
114 113. Kedatangan Angel di Kantor
115 114. Emosi Keluarga Wilson
116 115. Mau Belajar Memasak
117 116. Belajar Memasak
118 117. Wedding Rena dan Andi
119 118. Insiden di Parkiran Mall
120 119. Drama Suami Istri
121 120. Sifat Aneh Rico
122 121. Gagal Total
123 122. Latihan Memiliki Anak
124 123. Ditinggal ke Luar Kota
125 124. Rencana Rena
126 125. Balas Dendam
127 126. Seorang Lelaki
128 127. Mencari Nama Tengah
129 128. Bahagia dan Duka
130 129. Rumah Baru
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Kedekatan Majikan dan Pembantu
3
3. Putus
4
4. Bertemu Alina
5
5. Pacar Alina
6
6. Suara dan Penampilan yang Cantik
7
7. Lunch
8
8. Tak Rela
9
9. Cemburu?
10
10. Teman Pria Renata
11
11. Rahasia
12
12. Bertemu Irfan dan Santi
13
13. Pria di Kontrakan Alina
14
14. Berteman Dengan Rena
15
15. Gosip Murahan
16
16. Kecurigaan
17
17. Bertemu Saudara Alina
18
18. Wilson Family
19
19. Semua Ini Demi Kebaikan Kamu
20
20. Menolong Rena
21
21. Cerita
22
22. Berdamai
23
23. Memutuskan untuk Berteman
24
24. Makan Malam
25
25. Gara-gara Kasur
26
26. Lingkungan Yang Tidak Baik
27
27. Berkata Jujur l (spesial Rena dan Andi)
28
28. Berkata Jujur ll
29
29. Rico Posesif
30
30. Gara-gara Kue Coklat
31
31. Penyakit Kambuh
32
32. Pindahan
33
33. Apartemen Senilai Dua Ratus Ribu Rupiah
34
34. Keluarga Alina
35
35. Menjenguk Alina
36
36. Menikah di Usia Muda?
37
37. Wajahnya Tak Asing
38
38. Aku Mau Menikah Denganmu
39
39. Bertemu Alvin
40
40. Menunggu Rico
41
41. Sederhana Namun Berkesan
42
42. Terlambat Bangun
43
43. Menasehati Andi
44
44. Hanya Anak Angkat
45
45. Di Terima Kerja
46
PRIA TAMPAN PILIHAN HATI
47
46. Tidak Bisa Memasak
48
47. Rencana Liburan?
49
48. Shopping ala Rena
50
49. Tidak Tahu Terimakasih
51
50. Sengaja Menghindar
52
51. Terlanjur Menyukai Alina
53
52. Terlambat Bangun
54
53. Waktunya Liburan
55
54. Nama Kontak
56
55. Sangat Penasaran
57
56. Kejutan yang Sweet
58
57. Pulang
59
58. Cincin di Jari Manis Alina
60
59. panggil Mama
61
60. Acara Arisan
62
61. Akan Pulang
63
62. Melacak Lokasi
64
63. Lokasi Ponsel Alina
65
64. Jejak Sosial Media
66
65. Keisengan Morgan
67
66. Keluarga Alina
68
67. Overthinking Rico
69
68. Rahasia Alina
70
69. Paket Lengkap Dari Tuhan
71
70. Semoga Masuk Surga
72
71. Dinner Dua Keluarga
73
72. Bertemu Teman Lama
74
73. Pertanyaan Santi
75
74. Akan Mengumumkan Hubungan Alina dan Rico
76
75. Merestui
77
76. Alasan ke London l
78
77. Alasan ke London ll
79
78. Penyakit Zaki
80
79. Ziarah
81
80. Bertemu Rebecca
82
81. Peresmian ZW Corps
83
82. Nasehat Thomas
84
83. Salah Mengambil Keputusan?
85
84. Santi Sakit
86
85. Lelah
87
86. Sikap Ramah Rebecca
88
87. Tidak Mau Jadi Obat Nyamuk
89
88. Andi Norak
90
89. Sabar Rico, Satu Bulan Lagi
91
90. Rumah Baru Keluarga Wilson
92
91. Modus Pertemanan
93
92. Mengunjungi Orang Tua Rico
94
93. Fitting Baju
95
94. Habis Dikejar Hantu
96
95. Insomnia
97
96. Hari Pernikahan
98
97. Pensiun
99
98. Drama Rico
100
99. Gara-gara Senyum
101
100. Tiket Liburan
102
101. Honeymoon l
103
102. Honeymoon ll
104
103. Honeymoon lll
105
104. Honeymoon lV
106
105. Honeymoon V
107
106. Honeymoon Vl
108
107. Pulang
109
108. Kejutan l
110
109. Kejutan ll
111
110. Kenikmatan Pada Kehamilan Alina
112
111. Keterlambatan Alina
113
112. Ngidam?
114
113. Kedatangan Angel di Kantor
115
114. Emosi Keluarga Wilson
116
115. Mau Belajar Memasak
117
116. Belajar Memasak
118
117. Wedding Rena dan Andi
119
118. Insiden di Parkiran Mall
120
119. Drama Suami Istri
121
120. Sifat Aneh Rico
122
121. Gagal Total
123
122. Latihan Memiliki Anak
124
123. Ditinggal ke Luar Kota
125
124. Rencana Rena
126
125. Balas Dendam
127
126. Seorang Lelaki
128
127. Mencari Nama Tengah
129
128. Bahagia dan Duka
130
129. Rumah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!