Badboy For Little Girl

Badboy For Little Girl

Arash Zahra Pratama dan Almira Kiyan Al Yusuf

Suara motor balap liar begitu bising di sepanjang jalan Kemayoran, motor dengan segala merek terkenal sedang memacu kemampuannya di area balapan motor itu, unjuk gigih hingga menyampai garis finish.

Pria tampan yang kepalanya tertutupi oleh helm full facenya tampak menyeringai lebar, setelah melihat dari kaca spion motornya, jika teman lawannya sudah berada di belakang dirinya.

“Arash ... Arash ... Arash!” teriak sorak gembira penonton yang melihat pertandingan balapan tersebut.

Motor balap yang di kendarai oleh Arash, akhirnya melewati garis finish dan dalam posisi pertama. Pria tampan itu merentangkan kedua tangannya, dan menarik ke bawah. “Yesss ... I'm number one!” teriak Arash penuh rasa kemenangan.

Teman-teman segengnya langsung menghampiri Arash yang sudah memberhentikan laju motornya ke tepi jalur.

“Hebat emang loe gak ada tandingannya,” ucap Jack, mereka berdua salam toss. Kemudian disusul oleh beberapa teman lainnya.

“Selamat ya Arash, kamu memang keren banget,” ucap Sherina teman satu kampus dan satu falkultas dengan Arash, serta salah satu primadona kampus mereka.

“Thanks semuanya ya,” balas Arash, ketika dia membuka helmnya dari kepalanya.

Arash Azhar Pratama, anak kembar dari pasangan Erick Triyudha Pratama dengan Alya Zabrina Sadekh. Pria tampan yang kini berusia 22 tahun, dan masih kuliah semester tujuh di salah satu universitas terkenal di Jakarta. Arash sangat berbeda wataknya dengan saudara kembar Arsal. Semenjak kembali dari Australia, Arash agak brutal dan nakal karena terbawa dengan kehidupan bebasnya selama menyelesaikan sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas di Australia. Maka dari itu mommy Alya meminta kedua anaknya untuk melanjutkan studynya di Indonesia, untuk menjauhkan dari pergaulan buruk di sana.

Namun yang terjadi setelah kembali ke Indonesia, diam-diam tanpa sepengetahuan mommy Alya dan daddy Erick, Arash sering mengadakan balapan motor dengan bertaruh sejumlah uang dalam jumlah besar,  selain itu terkadang juga Arash suka ikut ikutan geng motornya jika ada kegiatan menyerang geng motor lainnya. Dan tak jarang juga Arash sering main ke club malam dengan teman kuliahnya dengan beralasan ada tugas kelompok di rumah temannya.

Arash Azhar Pratama yang dilahirkan dari keluarga daddy Erick yang begitu bergelimang harta serta termasuk keluarga harmonis ternyata tidak menjamin anak-anaknya memiliki perilaku yang baik, hal itu terbukti dengan kenakalan Arash yang di luar kendali daddy Erick dan mommy Alya. Pergaulan di luar rumah bisa menjadi salah satu pengaruh dalam tumbuh kembang seseorang, baik dari lingkungan sekitar dan teman yang ada didekatnya.

“Malam ini jadi gak kita clubbing?” tanya Sherina.

“Jadi dong, gue kan menang taruhan ... lo semuanya gue traktir minum-minum sepuasnya,” sahut Arash penuh kemenangan.

Disisi lain salah satu yang ikutan balapan motor tampak menyeringai dan menatap sinis ke arah kelompok Arash.

“Ck ... dia lagi yang menang! Gimana kalau malam nanti kita beri pelajaran si Arash!” ajak Heri, tatapannya begitu sinis.

Tio yang diajak bicara langsung menoleh ke samping dan menyunggingkan salah satu sudut bibirnya. “Ide yang cemerlang, ajak yang lainnya biar kapok tuh bocah,” jawab Tio.

Teman bermuka dua, ya begitulah teman-teman yang berada di sekeliling Arash. Tidak semua menyukai Arash, lebih banyak irinya. Siapa yang tidak iri dengan keadaan Arash, salah satu anak dari pengusaha terkenal se Indonesia, dan sudah pasti sangat kaya berkat orang tuanya, ditambah lagi dia lebih unggul dalam akademiknya walau kelihatan nakal. Dan hampir primadona kampus menyukai Arash si Badboy.

...----------------...

SMU INTERNATIONAL

Guru pembimbing konseling  berulang kali menghela napasnya dalam-dalam, lalu menatap serius ke dua anak gadis yang sedang menundukkan kepalanya, tampilan kedua anak muridnya sudah tampak acak-acakan, rambut mereka berdua sudah tak terlihat rapi, tegak berdiri bagaikan rambut singa, gara-gara hasil pergulatan mereka berdua, Kancing seragam sudah ada yang terlepas, kemeja seragam sudah keluar dari dalam rok abu-abu panjang mereka berdua.

“Almira Kiyan Al Yusuf, sudah berulang kali Ibu bilang jangan suka berkelahi di sekolahan!” kata bu Oki meninggi kan suaranya.

Andaikan papa nya Almira bukan donatur paling besar dan salah satu anggota yayasan di sekolah ini, mungkin papa Albert dan mama Tania lebih sering bolak balik di panggil oleh guru konseling gara gara tingkah laku Almira yang begitu membagongkan.

Gadis yang berparas cantik hasil kolaborasi papa Albert dan mama Tania, mengangkat wajahnya lalu menatap wanita yang bertubuh gemuk itu. “Bu Oki, ini semua bukan salah aku, tapi ini gara gara Meggi yang selalu saja membully Siti. Andaikan Meggi dan teman-temannya tidak membully Siti, aku tidak akan bertengkar kok Bu Oki,” kata Almira membela dirinya sendiri.

Bu Oki menghela napas, Almira memang terkenal tidak bisa berdiam diri jika melihat temannya dibully atau dilecehkan, pasti akan melindunginya dengan caranya sendiri apalagi Almira salah satu atletik taekwondo jadi punya keahlian ilmu bela diri. “Benar Meggi, apa yang diucapkan oleh Almira, kalau kamu membully Siti?”

“Bohong Bu Oki, Almira itu banyak bohongnya ... tadi aku hanya menegur Siti karena melakukan hal tidak baik dikelas,” sanggah Meggi.

Membulat lah kedua mata Almira ketika mendengar jawaban Meggi yang sangat jauh berbeda dengan kenyataannya. “Bu Oki, jika tidak percaya denganku, sebaiknya cek cctv yang ada dikelas saja deh. Biar tahu mana yang benar mana yang salah. Susah kalau ngomong sama orang yang pandai bersilat lidah!” tukas Almira, sembari menatap kesal si Meggi, gadis sok cantik sok hebat di sekolahnya.

Meggi berdecak kesal, tidak bisa menyanggah lagi. Kalau sudah menyangkut cctv maka tidak bisa membalikkan fakta, yang ada harus terima nasib saja.

“Baiklah Ibu akan mengecek rekaman cctv, tapi sekali lagi Ibu tekankan ke kalian berdua tetap bersalah karena telah membuat kegaduhan di kelas. Kelakuan kalian berdua bisa mencoreng nama baik sekolah ini!” tegas ucap bu Oki.

“Kalian akan Ibu skors selama dua hari, sambil menunggu hasil pemeriksaan cctv-nya. Setelahnya kalian akan menghadap Ibu kembali.” Bu Oki langsung mengambil keputusan. Almira hanya bisa menarik napasnya dalam-dalam, kepalanya mulai pening.

Wah bisa dicurigaiin sama papa dan mama nih kalau gak masuk sekolah. Dasar si Meggi cari masalah saja! Errgh ...

Almira dan Meggi sudah diperbolehkan untuk keluar dari ruang bimbingan konseling. Kedua siswi itu saling melirik tajam serta mendengus kesal ketika mereka sudah di luar ruangan.

“Dasar biang kerok lo!” hujat Meggi.

“Eh ... dasar mak lampir yang gak punya otak. Meggi si kaldu ayam!” balas hujat Almira.

“Awas lo,” ancam Meggi sambil main tunjuk ke muka Almira.

“Cih ... siapa takut!” ejek Almira pasang badan, kemudian gadis itu berlalu menuju kelasnya. Meggi tampak mengentakkan kakinya dengan kesal, Almira sosok lawan yang tak akan pernah takut sama siapapun.

bersambung ....

Hai Kakak Readers kembali ke kisah yang terbaru ya. Kali ini khusus dibuat yang kangen sama keluarga Erick dan keluarga Albert, kisah tentang anak dari dua kelurga.

Seperti biasa langsung subscribe biar gak ketinggalan ceritanya, dan jangan lupa tinggalkan jejaknya serta mohon dukungannya. Buat yang tidak suka ceritanya diskip aja ya. Dan jangan kasih rate 1-4 ya bikin pusing kepala 🤧

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

baca judul nama cwo kok ada zahra nya eh giliran udah masuk baca ternyta azhar ya 🤭

2024-10-13

0

yoongi kocheng

yoongi kocheng

zahra or azhar thor?

2024-09-24

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

aku kelewatan baca yg ini. hadir Thour

2024-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Arash Zahra Pratama dan Almira Kiyan Al Yusuf
2 Dua sisi yang berbeda
3 Cowok berkedok cewek atau wonder women?
4 Kuntilanak, Genderuwo
5 Bertemu dengan Orang tua Arash
6 Siapa Kunti?
7 Nasib si burung genderuwo
8 Bertengkar
9 Keluarga Albert
10 Rutinitas sehari-hari
11 Permintaan Mommy Alya
12 Perkelahian
13 Orang tua Arash dan Almira
14 Ide menjodohkan Arash dan Almira
15 Ustadz Ridwan
16 Ada yang kesal atau cemburu ya?
17 Gak bisa tidur.
18 Ada yang kepanasan
19 Katanya mau pergi! Malah gak jadi
20 Siapa yang cemburu!
21 Arash tiba-tiba perhatian
22 Mencarinya
23 Undangan Almira
24 Berhasil mendapatkannya
25 Menghubungi Almira
26 Triple A berkelahi
27 Salah paham
28 Shalat Maqrib berjamaah
29 Makan Malam
30 Hari Sabtu yang ditunggu
31 Acara lamaran siapa?
32 Tangan yang digenggam
33 Wanita si berkebaya merah
34 Amarah Mommy Alya
35 Teguran untuk Arash
36 Putus hubungan!?
37 Mengejarmu
38 ingin bicara denganmu
39 Hanya terobsesi bukan cinta!
40 Patah hati
41 Tetangga sebelah
42 Mommy Alya sakit
43 Nasihat Tante Vio
44 Menjenguk
45 Arash tak dianggap!
46 Perdebatan saat makan siang
47 Lima detik!
48 Disidang
49 Berhenti balapan motor
50 Meggi si kaldu ayam
51 Makan siang bersama
52 Keributan di Mall
53 Menyelesaikan masalah di mall
54 Berkata jujur
55 PR Bang Wowo bertambah
56 Membujuk Almira
57 Kesambet setan
58 Ancaman Arash
59 Lumpia Basah
60 Ada yang berubah
61 Perjalanan
62 Acara tadabbur alam - 1
63 Acara tadabbur alam - 2
64 Acara tadabbur alam - 3
65 Pengakuan
66 Akhirilah semuanya sekarang!
67 Sholat malam
68 Saran Siti
69 Jangan mengambil keputusan apapun!
70 Calon istri saya!
71 Terluka
72 Ketahuan
73 Keadaan Almira
74 Ana dan Sherina
75 Penangkapan Prima
76 Kembali ke Jakarta
77 Hati yang terharu
78 Izin dari Papa Albert
79 Ampun sayang!
80 Keputusan!
81 Dua minggu lagi
82 Divisi marketing
83 Lita Oh Lita
84 Menemui Papa Albert
85 Wedding Day
86 Acara resepsi
87 Masalah mandi!
88 Pacaran dulu
89 Sakit Kak Arash!
90 Cie pengantin baru
91 Rencana bulan madu
92 Arash sakit
93 Kabar bahagia
94 Keluarga bahagia
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Arash Zahra Pratama dan Almira Kiyan Al Yusuf
2
Dua sisi yang berbeda
3
Cowok berkedok cewek atau wonder women?
4
Kuntilanak, Genderuwo
5
Bertemu dengan Orang tua Arash
6
Siapa Kunti?
7
Nasib si burung genderuwo
8
Bertengkar
9
Keluarga Albert
10
Rutinitas sehari-hari
11
Permintaan Mommy Alya
12
Perkelahian
13
Orang tua Arash dan Almira
14
Ide menjodohkan Arash dan Almira
15
Ustadz Ridwan
16
Ada yang kesal atau cemburu ya?
17
Gak bisa tidur.
18
Ada yang kepanasan
19
Katanya mau pergi! Malah gak jadi
20
Siapa yang cemburu!
21
Arash tiba-tiba perhatian
22
Mencarinya
23
Undangan Almira
24
Berhasil mendapatkannya
25
Menghubungi Almira
26
Triple A berkelahi
27
Salah paham
28
Shalat Maqrib berjamaah
29
Makan Malam
30
Hari Sabtu yang ditunggu
31
Acara lamaran siapa?
32
Tangan yang digenggam
33
Wanita si berkebaya merah
34
Amarah Mommy Alya
35
Teguran untuk Arash
36
Putus hubungan!?
37
Mengejarmu
38
ingin bicara denganmu
39
Hanya terobsesi bukan cinta!
40
Patah hati
41
Tetangga sebelah
42
Mommy Alya sakit
43
Nasihat Tante Vio
44
Menjenguk
45
Arash tak dianggap!
46
Perdebatan saat makan siang
47
Lima detik!
48
Disidang
49
Berhenti balapan motor
50
Meggi si kaldu ayam
51
Makan siang bersama
52
Keributan di Mall
53
Menyelesaikan masalah di mall
54
Berkata jujur
55
PR Bang Wowo bertambah
56
Membujuk Almira
57
Kesambet setan
58
Ancaman Arash
59
Lumpia Basah
60
Ada yang berubah
61
Perjalanan
62
Acara tadabbur alam - 1
63
Acara tadabbur alam - 2
64
Acara tadabbur alam - 3
65
Pengakuan
66
Akhirilah semuanya sekarang!
67
Sholat malam
68
Saran Siti
69
Jangan mengambil keputusan apapun!
70
Calon istri saya!
71
Terluka
72
Ketahuan
73
Keadaan Almira
74
Ana dan Sherina
75
Penangkapan Prima
76
Kembali ke Jakarta
77
Hati yang terharu
78
Izin dari Papa Albert
79
Ampun sayang!
80
Keputusan!
81
Dua minggu lagi
82
Divisi marketing
83
Lita Oh Lita
84
Menemui Papa Albert
85
Wedding Day
86
Acara resepsi
87
Masalah mandi!
88
Pacaran dulu
89
Sakit Kak Arash!
90
Cie pengantin baru
91
Rencana bulan madu
92
Arash sakit
93
Kabar bahagia
94
Keluarga bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!