TCDC bagian 5

Seorang pria tampan itu baru saja keluar dari ruang meja operasi setelah ia melakukan operasi pasien hingga membutuhkan waktu lama sampai 4 jam yang memang jadwalnya ia yang melakukan tindakan operasi tersebut.

Pria itu nampak kelelahan sekali setelah ia melepaskan tali masker pada wajahnya, benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Apalagi semalam ia tidak bisa tidur sama sekali memikirkan istrinya yang tidak pulang dan nasib rumah tangganya yang sedang tidak baik-baik saja.

Ia mencoba mencubit pangkal hidungnya agar pikiran dalam kepala ia segar kembali. Kemudian ia melanjutkan jalan menuju ke ruangannya.

Tak...Tak...Tak...

"Apa ada jadwal operasi lagi untuk ku hari ini..? tanya Rangga pada salah satu asistennya sembari jalan melewati lorong rumah sakit.

"Tidak ada dok...tetapi hari ini anda ada meeting dengan para staf dokter mengenai pemerintah kota meminta bantuan pada rumah sakit kami untuk pemerataan kesehatan desa terpencil di kota D..." ucap Nando asistennya sembari memberikan berkas pada Rangga..

"Oh ya aku hampir lupa... " gumam Rangga berhenti jalan sembari membaca berkas yang di kasih oleh asistennya.

"Baiklah kau panggilkan para perawat dan dokter magang untuk datang ke ruang rapat setelah istirahat makan siang untuk membahas mengenai hal ini..." ujar Rangga setelah membaca sepintas berkas tersebut dan menyerahkan kembali berkas tersebut pada asistennya.

"Baik dok ... " jawab Nando

"Hmmn... kita gunakan para dokter muda yang sedang koas disini saja dan beberapa dokter spesialis.. nanti biar aku yang atur formasinya..." jelas Rangga

"Baik dok ..."

Rangga kembali jalan menuju ruangannya. Pria itu tahu betul strategi rumah sakit untuk mengatasi mengenai hal kecil ini. karena jam terbang ia sudah cukup lama hampir 15 tahun berkiprah sebagai dokter spesialis di rumah sakit.

Tak...Tak....Tak...

🍃🍃🍃

Sedangkan di tempat lain, pria tampan satu itu nampak sedang gelisah mondar-mandir memikirkan strategi untuk menaklukkan gadis cantik yang ia sukai di dalam kamar rawat inapnya.

Pria itu sebenarnya sudah sehat, namun ia saja yang ingin berlama-lama di rumah sakit agar bisa bertemu terus dengan gadis yang ia sukai.

"Arghhh...bosan juga aku berlama-lama disini tidak ada hal yang bisa aku kerjakan.." keluh Rendy sembari mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Mana dokter Mikha juga sibuk lagi.. kapan aku bisa melihatnya?? ah aku harus mengerti profesi ia saat ini... aku tidak boleh pantang menyerah.." gumam Rendy dengan menyunggingkan senyumannya

Ceklekk ..Ceklek...

Mendengar suara pintu ingin di buka, pria itu bergegas tidur kembali di kasur brangkar dengan menutup selimut hampir pada seluruh tubuhnya dan seperti biasa pria itu pura-pura tidur untuk mengelabuhi para petugas yang datang.

Pria itu mengintip sedikit melihat siapa yang datang, ternyata gadis yang ia sukai yang datang ke kamarnya. Pria itu pun matanya ia tutup kembali hingga jantung ia berdegup kencang sembari senyum senyum sendiri dengan keadaan mata tertutup rapat

"Pak Rendy kalau bapak tidak tidur.. tidak tidur saja..." celetuk Mikha yang datang menghampiri Rendy

"Ahh dokter Mikha mengangetkan ku saja.. tadi saya mimpi buruk dok.. tapi beruntung dokter membangunkan saya.." dusta Rendy ia merasa malu ketawan oleh gadis itu

Mikha hanya menautkan kedua alisnya ke atas menatap heran pada pria itu.

"Sepertinya bapak sudah sehat sekali, baru saja saya ingin mengecek suhu tubuh anda, tetapi melihat anda telah baik saya akan kembali melanjutkan tugas saya yang lain.." ucap Mikha dan jalan meninggalkan pria itu

"Tapi dok.... Sepertinya saya ada yang sakit nih di kepala saya.." panggil Rendy

"Aduh... aduh... Arghhhh..!!" akting Rendy sembari memegang kepalanya dengan pura-pura kesakitan

Gadis itu menoleh ke belakang ia tahu betul mana sakit kepala beneran dan tidak. Mikha hanya menghela nafas panjang ia tahu ini hanya akal akalan pria itu.

"Maaf pak Rendy, saya ada urusan hal penting yang harus saya temui sekarang juga..." pamit Mikha sembari menundukkan kepalanya pada Rendy

Rendy yang merasa ketawan berbohong, ia merasa tak enak hati dengan gadis itu. Ia pun langsung beranjak dari kasur menghampiri Mikha.

"Dokter Mikha...." panggil Rendy sembari menarik pergelangan tangan Gadis itu.

Mikha menoleh kebelakang melihat pergelangan tangannya di pegang oleh Rendy.

"Iya .." jawab Mikha

"Maaf kan aku, jika tadi aku berbohong pada mu dokter Mikha.. aku hanya ingin mengenal mu lebih dekat..." jelas Rendy nampak murung dan melepas pergelangan tangan Mikha

"Boleh kah aku berteman denganmu dokter Mikha..." pinta Rendy dengan menatap kembali wajah Mikha.

Mikha hanya mengangguk tanda menyetujuinya. Ia tidak mau berlama-lama karena ada urusan penting.

"Baiklah Pak Rendy aku bersedia berteman dengan mu.. " jawab Mikha dengan tersenyum

"Ahh iya... maaf Pak Rendy aku tidak punya waktu banyak mengobrol lama dengan mu.. atasan ku meminta untuk menemui nya ada hal penting yang harus di bahas..." ujar Mikha dengan melihat jam pada pergelangan tangannya.

"Oh iya..?? baik lah kalau begitu aku ingin minta pulang saja tubuh ku sudah sehat kembali dokter..." pinta Rendy

"Hmmmn dasar bapak.. aku tahu kalau bapak itu berbohong sama saya.. tapi kalau bapak ingin pulang nanti saya akan sampaikan pada perawat untuk mengurusnya.." ujar Mikha dengan tersenyum

"Baiklah terima kasih dokter Mikha senang berkenalan dengan anda.." jawab Rendy dengan tersenyum juga

"Baiklah...Maaf yah pak Rendy saya tidak punya waktu banyak.. sampai jumpa kembali.." pamit Mikha tersenyum dengan menundukkan kepalanya dan meninggalkan Rendy di ruangan

"Ahh baik dokter terima kasih kembali... sampai jumpa dokter Mikha..." teriak Rendy sembari melambaikan tangannya.

"Yes.... berhasil " ucap pria itu kegirangan dengan tangan ia naikkan keatas dan di kepalkan, merasa gadis itu sudah pergi meninggalkan kamarnya.

"Langkah awal berhasil tinggal selanjutnya kita ikuti alur nya saja.." gumam Rendy dengan menyunggingkan senyumnya. kemudian ia jalan bersiul-siul ria menuju ranjangnya dan tiduran dengan kedua tangan ia lipat di bawah kepalanya.

🍃🍃🍃

Tak..Tak..Tak.....

Seorang gadis cantik itu sedang berlari tergesa-gesa menuju ruang rapat di lantai 7. Ketika sudah sampai di depan ruangan ia merapikan anak-anak rambut yang berantakan dan ia menghela nafas panjang untuk merilekskan jantungnya yang berdebar-debar. Karena bagaimanapun ia salah karena terlambat datang

"Hahhhh..." gadis itu mencoba mengetuk pintu ruangan

Tok...Tok ..Tok....

Tok... Tok..Tok....

Merasa tidak ada sahutan ia memberanikan diri membukakan pintu ruang rapat

"Selamat siang dokter maaf saya terlambat... karena tadi ada pasien yang harus saya tangani .." dusta Mikha dengan menundukkan kepalanya

Rangga berhenti menerangkan dan melihat sepintas Mikha datang

"Hmm masuklah... " balas Rangga singkat. Bagaimana pun ia memakluminya karena profesi dokter itu sangat padat.

"Baiklah kita lanjutkan jadi formasinya untuk Divisi Penyakit dalam dokter Riko, dokter Via, Suster Mita... Divisi Anak dokter Tari, dokter Ria, suster Tia divisi Kandungan dokter Mila, dokter Wahyu, suster Putri dan Divisi Bedah Saya sendiri dokter rangga, dokter Mikha dan suster Rara... sekiranya itu saja yang biasa di butuhkan masyarakat desa..."terang Rangga

Deg

Jantung gadis itu berdebar-debar ia nampak kaget satu kelompok dengan dokter Rangga. dokter yang ia kagumi baru-baru ini dan kemaren ia pulang bersama dengannya.

"Saya disini juga ikut terjun langsung untuk mengawasi dan bertanggung jawab mengenai program ini selama dua minggu kedepan...." Terang Rangga lagi

"Bagaimana apa kalian siap...?? tanya Rangga

"Siap dokter.." seru para dokter dan perawat

"Baiklah kita melakukannya mulai lusa pagi pagi sekali kita pergi ke kota D tempatnya di daerah pelosok jauh dari kota, jadi jagalah kondisi fisik anda sekarang juga..." jelas Rangga

Rangga menengok sekilas wajah Mikha yang dari tadi hanya diam menatap kosong

"Bagaimana dokter Mikha apa kau paham ?" tanya Rangga dengan suara baritonnya

"Siap dokter Rangga ... " ucap Mikha dengan tersenyum menyadarkan lamunannya.

"Aduh malunya aku ketawan melamun di depan dokter Rangga.."batin gadis itu merutuki diri kebodohannya

"Baiklah masing-masing kelompok akan dibantu dengan mobil rumah sakit untuk mengantarkan kalian...kalian siap...!!" jelas Rangga lagi

"Siap dokter....." jawab kompak para dokter dan suster

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Halo kakakku jangan lupa kakak klik tombol vote ,hadiah dan bintang nya yah biar author semangat cari ide-ide buat ceritanya....

Dan silahkan beri kritik atau sarannya juga, Ini novel author yang kedua loh..Sekalian ijin promo novel pertamaku nih ( Jatuh Cinta Pada Mahasiswiku ) 🤭🤭

Mohon dukungan nya yaa kakak-kakakku..

Terima kasih 🥰💞

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya

2023-05-05

1

dewidewie

dewidewie

lanjut kak... penasaran nih siapa yang lebih beruntung , dokter rangga atau duda keren Rendy..

2023-05-02

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

senyummu itu lho Mikha.. bikin berdebar-debar 🤣🤭

2023-05-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!