rasa yang tumbuh diam diam

Pagi pertama lica di rumah Grey. Jam 6 pagi, rumah sudah ramai. lica turun ke dapur sambil mengikat rambut, mencoba terlihat tenang walau jantungnya lari maraton.
fitri(mamanya grey, aldi, aldo)
fitri(mamanya grey, aldi, aldo)
[ramah] Pagi, Lica. Tidurmu nyenyak?
lica fernando
lica fernando
[tersenyum kecil] Nyenyak, Tante. Terima kasih.
aldi saputra
aldi saputra
[mengunyah roti] Kak Lica kayaknya tegang banget.
aldo saputra
aldo saputra
[ikut menggoda] Mungkin mimpi buruk tidur di rumah tunangannya.
grey saputra
grey saputra
[muncul tiba tiba] Jangan ganggu dia.
aldo saputra
aldo saputra
Iya deh, kak Grey!
aldi saputra
aldi saputra
Iya deh, kak Grey!
mereka ngomong kompak
Grey tetap sama. Dingin. Cuekin semua orang. Tapi dia selalu tahu kapan harus melindungi. Dan itu bikin lica makin sulit berpaling.
Sekolah…
Suasana makin aneh. Sekarang bukan cuma kabar perjodohan yang tersebar… tapi juga kabar lica tinggal serumah dengan Grey.
felicia Abraham
felicia Abraham
[sinis] Tinggal serumah, ya? Wah, cepat juga deketnya.
ferika Abraham
ferika Abraham
Pasti semua karena uang. Keluarga lo numpang pamor dari Saputra, kan?
lica fernando
lica fernando
Kalau kalian udah selesai bikin cerita, aku mau ke kelas.
felicia Abraham
felicia Abraham
Dasar cewek nggak tahu diri.
grey saputra
grey saputra
[muncul di belakang] Kalian yang gak tahu batas.
felicia Abraham
felicia Abraham
[kaget] Grey… kita cuma bercanda.
grey saputra
grey saputra
Bercanda yang nginjek harga diri orang? Lain kali, pikir sebelum buka mulut.
Grey... lagi-lagi grey belain lica. Tapi kenapa tetap terlihat jauh?
Di ruang musik sekolah...
Hari itu ada pelajaran seni. lica pilih piano, tempat pelarianku. Jari-jariku menari di atas tuts, mengalunkan melodi yang menggambarkan hatiku.
Tanpa sadar, Grey masuk dan berdiri diam di dekat pintu.
grey saputra
grey saputra
Lagu lo… sedih.
lica fernando
lica fernando
[kaget] Kamu nguping?
grey saputra
grey saputra
[Menyandarkan tubuh di dinding] Enggak. Gue dengerin.
lica fernando
lica fernando
Memangnya kamu suka musik?
grey saputra
grey saputra
Kadang. Tapi gue lebih suka diam.
lica fernando
lica fernando
[menatapnya] Kamu emang suka diam, tapi kamu tahu caranya nunjukin perhatian… Tanpa harus banyak ngomong.
grey saputra
grey saputra
[Menunduk sedikit] Lo juga… terlalu peka.
lica fernando
lica fernando
[]senyum tipis] Itu berarti aku berhasil baca kamu?
grey saputra
grey saputra
Belum tentu
Saat itu… ada senyum kecil di wajah Grey. Singkat. Tapi nyata.
Malam hari di rumah…
lica duduk di balkon, memandangi bintang. Lalu Grey datang, duduk di kursi sebelah.
grey saputra
grey saputra
Lo kangen rumah?
lica fernando
lica fernando
Dikit. Tapi tempat ini juga mulai nyaman.
grey saputra
grey saputra
[Menatap langit] Gue juga kadang pengen lari dari rumah ini.
lica fernando
lica fernando
[pelan] Karena lo ngerasa semua udah diatur?
grey saputra
grey saputra
[Diam lama, lalu mengangguk] Tepat.
lica fernando
lica fernando
Kita sama, Grey.
grey saputra
grey saputra
Beda. Lo masih bisa senyum. Gue? Udah lupa rasanya.
lica fernando
lica fernando
Kalau gitu... biar gue yang ingetin lagi gimana rasanya senyum.
Dan untuk pertama kalinya, lica lihat... senyum yang gak dipaksakan dari Grey.
lica fernando
lica fernando
[dalam hati] Mungkin… perjodohan ini bukan kutukan. Mungkin ini awal dari takdir yang pelan-pelan indah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!