Singkat cerita, Mereka pun di hukum dengan lari mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali Dipantau langsung oleh ibu Ami agar tak melakukan kecurangan. Disisi lain, Naya tengelam dalam lamunannya dan tanpa sadar mencoreti buku nya sampai tak tersisa selembar pun. Melihat hal tersebut, Hans menghampiri nya sembari meletakkan susu strawberry di atas meja yang membuat Naya tersadar kembali
Naya yang baru tersadar pun terkejut melihat buku nya penuh coretan "hah, ya ampun" ujar nya sembari membolak-balik halaman buku tersebut. "Udah Habis itu! Punya masalah apa sih sampe kayak gitu?" Ujar Hans sembari duduk menghadap ke arah Naya
"Gak ada kok. Gue pergi dulu" ujar Naya sembari berdiri dan hendak pergi ke keluar kelas. namun, Hans menahan tangan nya yang membuat langkah kaki nay terhenti. Namun, Naya yang merasa tak enak badan pun memberontak untuk melepaskan genggaman Hans. Namun, Hans justru menambah tenaga genggaman nya.
Hal tersebut dilihat langsung oleh Darren yang kebetulan melewati kelas tersebut. melihat Hans memegangi lengan tangan Naya membuat Darren kesal. Ia pun menghampiri Hans dan tanpa aba-aba memukuli nya
Hans yang tak terima pun membalas pukulan dari Darren dan membuat nya terjatuh ke lantai. Sedangkan Naya yang melihat kekasihnya nya tak berdaya pun bergegas mendorong dada Hans agar tak menyerang lagi
"Berdiri Lo!!" Ujar Hans hendak melangkah maju saat melihat Darren terduduk sembari mengelap darah yang keluar dari bibir nya. Namun, Naya menahan Nya dan berteriak agar para murid yang menyaksikan hal tersebut membantunya memisahkan Hans dan Darren
Disisi lain, Alice, raya, Sisil dan Maya yang masih mengelilingi lapangan pun mendengar keributan tersebut dan bergegas menghampiri sumber suara yang berasal dari kelas nya bersama ibu Ami yang memantau mereka
"Ada apa lagi ini?" Ujar ibu Ami sembari menghampiri Darren yang masih terduduk lemah. "Dia duluan buk! Tiba-tiba aja mukul saya" jawab Hans dengan kesal memandangi Darren yang tengah berdiri dibantu oleh Naya dan ibu Ami
"Naya, bawa Darren ke UKS dan kamu Hans, ikut ibu ke ruang bimbingan konseling sekarang!!" Tambah ibu Ami dengan tegas sembari berjalan ke ruang BK di ikuti oleh Hans
"Lo kenapa mukul Hans gitu sih? Jadi kena masalah kan" ujar Naya sembari memapah Darren dibantu oleh Sisil dan Maya
"Caper banget sih!!" Ujar raya menatap Naya dengan sinis
Singkat cerita, Naya mengobati luka Darren di UKS dan menemani nya. Sedangkan Hans diberikan surat peringatan agar tak membuat masalah di sekolah baru nya. "Hans, Kamu sudah dikeluarkan dari lima sekolah dan hanya sekolah ini yang mau menerima mu. Jadi ibu minta tolong jangan mencari masalah lagi, bisa kan?" Ujar kepala sekolah sembari memberikan surat peringatan.
Hans hanya diam dan membuka surat nya "saya gak dikeluarkan pak?" Ujar nya yang telah membaca isi surat tersebut. "Tidak, itu hanya surat peringatan! Tapi kalo kamu berkelahi lagi. Maka, bapak tidak akan mentolerir lagi" jawab nya sembari tersenyum dan menepuk pundak Hans
"bapak tau kamu anak yang baik. Bapak harap penilaian sekolah lain terhadap mu itu salah. Bapak yakin kamu bisa lulus dengan nilai dan citra yang bagus" tambah nya sembari tersenyum hangat. "Terimakasih pak, tapi saya harus segera kembali ke kelas" ujar Hans dengan dingin sembari pergi meninggalkan kepala sekolah yang masih tersenyum melihat nya
Disisi lain, Alice, raya dan Noni tengah menguping dibalik pintu dan terkejut saat Hans membuka pintu tersebut "eh, anu Hans" ujar raya hendak menjelaskan. Namun, Hans tak merespon dan Pergi meninggalkan mereka
"Buset, dasar es batu" ujar Noni sembari Merangkul pundak raya dan Alice
Singkat cerita, Naya krmbali ke kelas bersama sahabatnya dikarenakan sudah saat nya memulai pelajaran baru. Tak lama, ibu Fina masuk ke kelas yang membuat se isi kelas terdiam "hari kita kita kuis ya" ujar nya dengan dingin
"Hah" ujar para murid yang terkejut mendengar pernyataan ibu Fina yang mendadak
"Ibu beri waktu dua menit untuk mengumpulkan tas dan bersiap-siap! Bagi yang belum siap gak ada nilai" ujar ibu Fina sembari mengeluarkan buku nya dari tas. Mendengar hal tersebut, para murid pun bergegas meletakkan tas masing-masing ke belakang kursi
Tak lama, kuis pun dimulai, ibu Fina memberikan masing-masing kertas kosong untuk menulis jawaban. Ia membacakan soal tersebut dan para murid pun bergegas mencari jawabannya
"Waktu habis!! jawabannya 1973" ujar ibu Fina dan murid yang menjawab dengan salah pun berdiri meninggalkan kursinya dan berdiri di belakang menyaksikan teman-temannya yang lanjut ke kuis berikutnya
"Sebuah lampu dilairi arus listrik 0,8 A, jika muatan elektron adalah, maka jumlah elektron yang mengalir selama 1 jam adalah...
Waktu menjawab 2 menit dari sekarang" ujar ibu Fina dan para murid yang tersisa segera bergegas mencari jawabannya dan telah dua menit kemudian. ibu Fina meniup peluit yang menandakan waktu habis
"Jawabannya 1,,8 X 10^12" ujar ibu Fina dan beberapa murid yang salah pun bergabung dengan mereka yang telah salah menjawab di awalan. Hanya tersisa 7 murid yang masih lanjut ke kuis berikutnya
"Suatu konduktor dilewati nuatan listrik 2,4 C dalam waktu 2 menit kuat arus listrik yang terjadi adalah ...waktu menjawab 2 menit dan Dimulai dari sekarang" ujar ibu Fina sembari menekan tombol timer dan para murid yang tersisa segera mencari jawabannya
"Tumben Hans bisa jawab kuis dengan benar! biasanya, di sekolah nya yang dulu selalu salah di kuis pertama" ujar Alice sembari memperhatikan Hans yang fokus mencari jawaban nya
Tak lama, Waktu menjawab kuis pun telah usai. ibu Fina segera meniup peluit nya dan mengumumkan jawabannya. Kini Tersisa Hans, Naya dan Raya yang masih lanjut ke tahap berikutnya
"Arus listrik dengan kuat arus 0,32 A mengalir melalui suatu penghantar selama 10 sekon. Muatan listrik yang megalir pada penghantar tersebut adalah... waktu menjawab dua menit dimulai dari sekarang" ujar ibu Fina sembari memencet tombol timer dan mereka pun segera mencari jawabannya
"Menurut Lo siapa juara nya" ujar Sisil sembari berbisik saat melihat Persaingan ketat antara Hans,Naya dan raya
"Entahlah, mereka hebat banget bisa bertahan sampai ke tahap ini" ujar Maya dengan tegang menunggu jawaban ibu Fina
"Waktu selesai!! jawabannya 3,2 C" ujar ibu Fina. raya yang kurang teliti pun akhirnya kalah. dengan kesal ia pun berjalan ke belakang sembari melirik Naya dengan sinis
"Ciee yang kalah haha" ujar Sisil sembari merangkul tangan Maya.. mendengar ejekan dari Sisil. raya pun hendak menyerang Nya. Namun, ditahan oleh Noni "Jangan Ray!! ntar kita kena skors kalo buat keributan disini" ujar Noni sembari berbisik dan menahan raya.
Disisi lain, Hans melihat ke kiri dan kanan untuk melihat murid yang masih bertahan. Ia pun hanya melihat Naya yang tersisa "kalo Lo mau, gue bisa ngalah" ujar Hans sembari melirik Naya
"Gak perlu!! kita berkompetisi aja. yang kalah dapat hukuman" ujar Naya sembari bersiap untuk menjawab soal berikutnya. "Oke, fokus!!" Sela ibu Fina yang melihat Hans dan Naya mengobrol
"Sebuah Lampu Dipasang Pada Sumber tegangan 220 V. Jika kuat Arus Listrik yang melalui Lampu adalah 0,25 A. Maka berapakah Hambatan lampu tersebut.. Waktu menjawab lima menit dimulai dari sekarang!" ujar ibu Fina sembari berjalan menghampiri Hans dan Naya. Ia pun berdiri di antara mereka untuk melihat cara mereka mencari jawabannya.
Disisi lain, Raya menatap Naya dengan kesal sembari menggenggam rok nya dengan kencang. Sisil yang menyadari hal tersebut pun menertawakan nya
"Ada yang panas nih!!" ujar Sisil sembari berkipas
"Sialan!! kalo gini ceritanya gue bisa kegeser dari juara 1!! nggak, ini gak boleh terjadi" ujar Raya di dalam hati sembari memandangi Naya dan Hans dengan khawatir
"Waktu habis!! Jawabannya 880 Ohm dan jawaban yang benar adalah Naya." ujar ibu Fina sembari menekan tombol timer untuk menghentikan waktunya.
Hans yang merasa kalah pun hanya bisa menepak meja. sedangkan Naya yang menang pun tertawa puas
"Semuanya kembali ke kursi masing-masing" ujar ibu Fina sembari duduk ke Kursi nya.
"Raya. Kali ini kamu kalah di kuis ibu! biasanya kamu yang selalu menjadi pemenangnya. kamu harus lebih giat belajar agar peringkat mu tidak turun! ibu perhatikan nilai Naya semangkin hari semangkin bagus.. dan juga, Hans seperti nya akan menjadi ancaman mu dari juara 1. Jangan sampai kamu kalah dengan mereka" Tambah ibu Fina yang membuat raya semangkin kesal
"Kalo mama tau hal ini bisa gawat!! Nggak boleh! mama gak boleh tau" ujar raya bergemerutu sembari menundukkan kepalanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments