❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
Pagi ini,Vivian sudah melajukan mobil nya menuju rumah sakit besar. Dia akan menggugurkan bayi nya yang masih berusia dua bulan,itu berdasarkan hitungan dia. Vivian sudah memantapkan hati nya,dia akan memutuskan hubungan nya dengan Arka dan mencari kerja yang baik saja. Walaupun harus menjadi penjaga toko,dia ingin hidup normal.
Sesampainya di rumah sakit,Vivian berjalan dengan tegak menuju dokter kandungan . Dia sudah membuat janji temu lebih dulu,sebelum dia kesana pagi tadi jadi hanya perlu menunggu sebentar saja .
"Ibu Vivian,silahkan masuk" teriak seorang wanita yang memakai pakaian serba putih.
Vivian masuk dan duduk tepat didepan seorang wanita paruh baya,Vivian hanya mengatakan ingin melakukan pemeriksaan saja. Untuk urusan menggugurkan,dia belum membicarakan pada dokter yang duduk dihadapan nya ini.
"Silahkan naik bu,kita periksa dulu kondisi anda. Anda sendiri?" ucap dokter itu dengan ramah,Vivian hanya menganggukan kepala nya saja.
Kreek....kreek....
"Lihat....Ini janin anda,usianya sudah hampir tiga bulan" ucap sang dokter yang sedang mengamati gerakan di layar komputer didepan nya.
Vivian menatap ke arah layar,dia tak kuasa untuk menggugurkan kandungan nya itu tapi dia juga bingung harus bagaimana. Air mata mengalir dipipi nya,seolah sang dokter tau dengan apa yang terjadi pada pasien nya. Dia tersenyum tipis kemudian membantu Vivian untuk turun,dia sering menghadapi wanita hamil tanpa suami dan dia yakin jika Vivian salah satu nya.
"Silahkan duduk bu,ini foto USG anak anda. Anda bisa menyimpan nya atau memberitahukan pada ayah nya ,kalau dia ada"jelas sang dokter.
"Terima kasih dok,tapi hhmm....apa saya bisa menggugurkan nya saja" ucap Vivian dengan berat hati,dia tidak ingin anak nya menjadi korban tapi dia juga bingung harus apa.
"Apakah kedua orang tua anda tau kalau anda sedang hamil?" tanya sang dokter,dia ingin memastikan kehidupan pasien nya ini.
Vivian menggelengkan kepala nya,air mata terus mengalir dipipi nya. Dia tidak punya siapa pun,hanya Lira dan Alicia yang juga memiliki banyak masalah seperti dirinya .
"Orang tua saya sudah meninggal,saya dibesarkan di panti " Jawab Vivian dengan pelan,dia menundukan kepala nya dan merasa malu.
"Kalau begitu,harus nya anda mempertahankan nya. Dia bisa menjadi teman anda,bahkan dia akan membuat anda bahagia walaupun tanpa suami dan ayah nya. Dia akan menjaga anda dengan baik,anda harus menjadi kuat untuk nya "
Kata-kata bijak dari sang dokter membuat Vivian tersenyum kecil,dia tidak berpikir kesana. Seperti nya apa yang diucapkan sang dokter masuk kedalam kepala nya,dia menganggukan kepalanya dan tersenyum.
"Terima kasih dok,anda sudah membuka mata hati saya. Kalau begitu saya permisi dulu " ucap Vivian sambil tersenyum.
"Ingat nak.....Setiap bulan kamu harus periksakan kondisi nya,saya akan berikan obat menguat kandungan dan vitamin untuk nya " jelas sang dokter lagi,kali ini dia ingin lebih akrab dengan Vivian.
"Sekali lagi terima kasih bu dokter,saya permisi dulu " ucap Vivian sambil berlalu pergi dari ruangan itu.
Vivian bertekad memberitahukan nya pada Arka,dia akan melahirkan dan membesarkan anak nya sendiri. Lagi pula dia sudah memiliki tabungan,dia akan membuka sebuah toko kecil dan menjual barang-barang yang dia punya disana.
Selama ini,Vivian selalu berbelanja barang-barang yang tidak dia butuhkan. Walaupun harga nya tidak lah mahal tapi dia selalu membeli nya karena tuntutan dari Arka,Arka memberikan uang yang cukup banyak untuk nya juga anak-anak panti.
Dengan semua pakaian,tas dan aksesoris rambut yang dia punya. Dia akan menjual nya di toko kecil nya nanti,lagi pula masih banyak yang baru dan belum dia pakai sama sekali . Semua nya bisa menjadi modal untuk kedepan nya,dia terus tersenyum membayangkan nya .
Apartemen dan mobil milik Vivian yang di berikan oleh Arka,dia akan kembali kan. Mungkin hanya mobil nya ,karena apartemen nya sudah atas nama Vivian. Arka membeli nya dari hasil keringat nya sendiri,dia tidak mengambil dari harta istri nya.
Saat ini Vivian sudah menghubungi Arka berkali-kali,dia harus menyelesaikan semua nya sekarang sebelum terlambat. Tapi ponsel nya Arka mati,sehingga mau tak mau Vivian mendatangi perusahaan Ramon.
Disana Vivian melihat Ramon,hari ini Ramon memang datang lebih pagi . Dia akan mengurus masalah Samuel dan Arka juga beberapa pemegang saham lainnya yang hanya menerima keuntungan tapi tidak bekerja,dia akan memberikan hukuman untuk itu.
"Maaf mbak,apakah saya bisa bertemu dengan pak Arka ?" tanya Vivian,dia sudah berpakaian rapi dan sopan.
"Pak Arka hari ini ngak masuk,mungkin beliau sedang sakit bu" jawab wanita yang duduk di belakang meja resepsionis.
"Oh begitu ya....hhmmm,bisakah saya minta alamat rumah nya saja. Saya ada keperluan penting dengan pak Arka " ucap Vivian dengan sopan.
Wanita itu memberikan selembar kertas pada Vivian membuat Vivian tersenyum dan berterima kasih,kemudian Vivian menjalankan mobil nya menuju alamat rumah Arka. Dia bukan mau meminta tanggung jawab oleh Arka,tapi dia akan mengembalikan kunci mobil dan buku hitam nya saja juga mengatakan keputusan nya untuk berpisah.
"Selamat pagi pak,bisa saya bertemu dengan pak Arka? Ada yang mau saya kembali kan pada beliau " ucap Vivian saat sudah sampai didepan pos penjaga.
Hari masih terbilang pagi,masih pukul sembilan . Dia yakin jika semua orang sudah selesai sarapan,tapi tidak dengan nya yang memang belum berselera makan sama sekali. Hanya roti dan susu ibu hamil saja yang dia makan untuk mengganjal perut nya,biasanya dia akan sarapan dengan makanan berat tapi selama tiga bulan ini dia tidak berminat.
"Silahkan tunggu disini bu,saya akan katakan pada pak Arka. Ibu dengan siapa ?" tanya pria berkepala plontos itu.
"Saya Vivian "jawab Vivian dengan ramah.
Penjaga itu masuk kedalam rumah yang terbilang mewah itu,sedangkan Vivian duduk di teras depan rumah itu dengan senyuman yang terus tersemat dibibir nya. Tatapan nya mengelilingi seluruh halaman didepan nya,cantik dan indah tapi terlalu luas menurut Vivian.
Didalam ruang keluarga,Arka sedang duduk bersama dengan istri dan anak nya Barca. Tadi malam Barca datang dan menginap disana,dia ingin melihat keadaan ibu nya seperti biasanya.
Sedangkan Arka tidak bisa tidur dengan nyenyak tadi malam,memikirkan mengenai hubungan nya dengan Vivian. Dia tidak ingin berpisah dengan Vivian, tapi dia juga ngak mau memiliki anak dari Vivian. Wanita yang hanya berasal dari panti,dia hanya ingin bersenang-senang saja tapi ternyata malah kebablasan. Apalagi pelayanan yang diberikan oleh Vivian sangat menggiurkan,makanya dia tidak bisa jauh dari Vivian.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Alpha
buaya buntung tuh si arka
2023-11-11
0
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
dasar kadal,mau enak enaknya aja🙄
2023-07-18
0
Rere Niae Cie'kecee
smngat trus othor ku suka karya moe😘😘🤗🤗🤗🤗🔥🔥🔥😘😘
2023-06-30
0