Bab 5 - Perjanjian tidak masuk akal

Hana masih linglung beberapa saat usai mengetahui identitas pria yang sudah tidur dengannya. Siapa sangka pria itu adalah Dylan Wang. Bodohnya lagi, Hana meninggalkan cek yang tidak seberapa untuk pria itu. Entah bagaimana Hana akan menghadapinya saat ini?

“Em, Tuan, untuk apa yang terjadi malam itu aku sungguh minta maaf.” Lirih Hana ragu. Memulai kembali percakapan di antara mereka yang sempat ter-jeda beberapa menit.

“Setelah apa yang terjadi kau meminta maaf? Ckckck,” Cibir Dylan, “Kau bahkan menggodaku dengan berani malam itu. Apa yang terjadi sekarang? Kemana perginya nyalimu?”

‘Itu karena aku tidak mengira kau itu Dylan Wang, kalau aku tahu sebelumnya, mabuk parah pun aku tidak akan menggodamu.’ Teriak Hana dalam batinnya, ya, hanya dalam batin mana mungkin Hana berani mengungkapkannya secara langsung?

“Maaf, Tuan. Aku sungguh menyesal sudah menggodamu, jadi, bagaimana jika kita lupakan saja malam itu, ya ya?” Bujuk Hana memelas.

Sayangnya, Dylan tidak memiliki pemikiran yang serupa.

‘Bodoh, kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja?’ Batin Dylan, ‘Keberadaanmu cukup menguntungkan diriku. Aku bisa menjadikanmu istri seperti yang keluargaku inginkan saat ini.’ Nampaknya Dylan memiliki pemikirannya sendiri.

“Tidak. Kau harus bertanggung jawab padaku!” Tolak Dylan.

“What?” Hana mendelik kaget akan ucapan Dylan, “Bertanggung jawab?” Ulangnya.

“Kau sudah menyentuh tubuh mahalku tentu harus bertanggung jawab bukan?” Balas Dylan enteng.

‘What the hell! Are you kidding me?’ Hana sungguh shock akan apa yang diucapkan pria di hadapannya ini.

“Tuan, Kau tahu jelas, aku yang seharusnya meminta pertanggung jawaban. Aku yang lebih dirugikan di sini, aku kehilangan kesucianku bahkan saat aku tidak bisa mengingatnya. Aku yang lebih malang di sini.” Gerutu Hana menyesal sekali dia kehilangan kesadaran malam itu dan malah berakhir malapetaka.

‘Aku tahu itu yang pertama bagimu.’ Batin Dylan bergeming.

“Aku tidak keberatan untuk bertanggung jawab padamu.” Dylan menanggapi secara gamblang.

Hah. Hana sampai menghela nafas panjang, “Bukan itu maksudku, Tuan. Aku sungguh tidak menginginkan pertanggung jawabanmu, tidak. Cukup kita lupakan saja malam itu dan hidup masing-masing dengan tenang. Itu saja yang aku mau.” Ungkap Hana.

Dylan menggeleng, “Baiklah. Jika, kau tidak menginginkan aku untuk bertanggung jawab, kau saja yang bertanggung jawab atas diriku.” Sesimpel itu Dylan menanggapi Hana, jelas ia tahu bukan itu yang Hana inginkan darinya. Namun, ia mendadak masa bodoh.

Naik turun dada Hana menghirup udara dan menghembuskannya, cukup sulit ternyata bernegosiasi dengan pria ini.

“Tuan, aku tidak membutuhkan pertanggung jawabanmu atas apa yang terjadi malam itu. Tetapi, kau meminta pertanggung jawabanku, lalu bagaimana aku harus bertanggung jawab? Kau mau aku mengganti rugi atas dirimu berapa? Katakan saja.” Sedikit sinis intonasinya.

Hana hanya bisa bertanya macam itu jika Dylan memang menginginkan pertanggungjawaban dari dirinya. ‘Tidak apa, aku memiliki tabungan yang cukup banyak untuk mengganti rugi.’ Pikir Hana ia berencana bertanggung jawab dengan membayar uang ganti rugi atas malam itu pada Dylan karena dirinya yang lebih dulu menggoda Dylan.

‘Wanita ini, dia pikir aku kekurangan uang sampai menginginkan uang dari seorang wanita?’ Batin Dylan tidak habis pikir. Seharusnya dia tahu seberapa kaya Dylan Wang, uang justru bukanlah masalah untuknya.

“Aku tidak butuh uangmu. Cek yang kau tinggalkan malam itu tidak seberapa, aku membuangnya.” Ucap Dylan remeh.

‘Ya ya ya, kau memang kaya. Tapi, haruskah kau begitu sombong?’ Cibiran di hati Hana untuk seorang Dylan Wang terus mengalir sedari tadi.

Hana berusaha menunjukkan senyum terpaksa nya, “Lalu, bagaimana aku harus bertanggungjawab padamu, Tuan?”

‘Kau harusnya bertanya sejak tadi, Nona. Bukan membuang waktuku.’ Nampaknya, benak Dylan juga cukup kesal akan sikap Hana.

“Mudah saja, jadilah istriku!”

“What?!’ Hana membelalak sampai nyaris berteriak akan ucapan Dylan. “Se-sepertinya aku tidak begitu mendengarnya, Tuan. Bisa kau ulangi lagi?” Tanya Hana memastikan pendengarannya apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

“Dengar baik-baik, jadilah istriku!”

‘Oh, God. Ternyata telingaku cukup sehat. Dia menginginkan aku bertanggung jawab dengan menjadi istrinya?’

tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!