Perbincangan hangat

“ kenapa kau tak segera menikahinya dan malah ingin memutuskan hubungan dengannya?” heran Arnold.

“ sejujurnya, saat aku dan dia menjalin hubungan 2 tahun dia ingin melamarku. Maksudku menikahiku.” ucapku jujur.

“ lalu? Mengapa kau tak segera menikahinya?” heran Arnold.

“ karena saat itu kata tak setuju datang dari mendiang mama ku. Saat itu aku masih kuliah dan mama ku ingin aku fokus pada study ku.” ucap ku jujur.

“ dan bahkan sampai sekarang kau tak juga menyelesaikan study mu.” ucap Arnold.

“ ya, sebelum mama meninggal ada sebuah kejadian yang aku sendiri tak pernah menyangka akan terjadi.” ucapku melihat ayahku menerima berkat pernikahan yang tandanya ayah dan mama Berta sudah resmi menjadi suami istri.

“ kejadian? Apakah itu?” heran Arnold.

“ kau tahu kejadian yang pernah menimpa solo di tahun 2014?” tanya ku.

“ solo? Itu juga salah satu kota di Indonesia?” tanya Arnold.

“ ya, itu tempat kelahiran mama ku sekaligus tempat aku di lahirkan dan besar. Tepatnya di Jawa.” ucapku.

“ kejadian apa yang kau maksud tadi?” heran pria berkebangsaan Belanda- Bali itu, meski tampak jika darah Belanda nya lebih dominan dari pada darah Bali nya.

“ kau tahu pusat pembelanjaan khas solo?” tanya ku lagi. Aku berusaha menjelesakan sedetail mungkin karena aku tahu dari pada di Indonesia- pria ini lebih sering berada di tanah kelahiran mendiang ayah kandungnya.

“ erm..” tampak Arnold yang sedang berpikir.

“ maksudmu Klewer?” ucap Arnold menebak.

“ yap. 100 untuk kakak tiriku.” ucap ku membenarkan.

“ lalu?” ucap Arnold beranjak dari tempatnya duduk.

Karena pemberkatan sudah di lakukan, upacara terakhir adalah upacara khas adat bali untuk menerima anggota baru di keluarga kami.

“ pusat pembelanjaan itu pernah terbakar hebat.” jelasku.

“ ada apa dengan itu?” heran Arnold.

“ mama ku memiliki kios di Klewer dan saat terbakar tentu saja nafkah kami pun terhenti. Kurang lebih saat itu ayah dan mama menganggur hampir setengah tahun lamanya.” jelasku.

“ lalu karena hal itu kau tak kuliah selama setengah tahun?” heran Arnold.

“ kurang lebih setahun.” ucapku.

“ apa? Kenapa?” heran Arnold.

” karena saat aku mau melanjutkan kuliah ku aku merasa ada yang aneh dengan mama ku. Tubuhnya mengurus sementara aku melihat jika perutnya semakin membesar dan mengeras.” ungkapku.

“ yang katanya mama mu terkena kanker itu?”

“ ya, mama ku memiliki kanker di rahimnya, dan itu yang membuat perutnya membesar. Kami terlambat menyadarinya karena mama takut untuk periksa, sehingga saat tubuhnya terus melemah ia hanya berani memeriksa tubuhnya di puskesmas atau dokter praktek yang tak memiliki alat selengkap rumah sakit.” ungkap ku.

“ mama mau periksa setelah di desak oleh saudarinya yang merupakan dokter karena merasa gejala yang di derita ibuku memiliki gejala yang sama dengan kakak kandung mama yang juga telah lama meninggal karena penyakit yang sama.

Dan saat mama mengetahui penyakitnya, penyakitnya sudah sangat parah karena sudah mencapai stadium 3B.” ungkap ku.

“ mama opname malam sebelum tahun baru dan meninggal beberapa hari setelah tahun baru. Seingatku mama bahkan meninggal di rumah karena tak ingin menginap di rumah sakit terlalu lama. Dia bahkan masih bisa membersihkan rumah sebelum akhirnya tiada.” ucapku terhenti karena isak yang tertahan.

“ maafkan aku sudah mengungkit masa lalu.” ucap Arnold mengelus pundakku.

“ kau terlihat dingin, tak akan ada yang menyangka jika kau ternyata pribadi yang hangat.” ucapku jujur.

“ apa maksudmu dingin? Kau pikir aku kulkas?” geram Arnold.

” maksudku pribadimu cool begitu.” ucapku terkekeh.

“ sudahlah, lalu mengapa kau tak melanjutkan study mu?” heran Arnold.

“ tentu karena kami kekurangan biaya, adikku bahkan sampai putus kuliah karena memilih mencari kerja. Aku sendiri masih berusaha mencari kerja namun sampai sekarang tak kunjung dapat, itu sebabnya aku berjualan melalui aplikasi daring.” ungkap ku.

“ adikmu? Aku hanya tahu kakak mu yang datang meski sebentar karena pekerjaan, sementara aku bahkan belum bertemu dengan adikmu sama sekali.” heran Arnold.

“ dia? Dia sedang ada cek cok dengan keluarga besar.” ungkapku.

“ kenapa?” heran Arnold.

“ biasa, mungkin karena dia anak bungsu dan selalu di manja sehingga saat di hadapkan dengan orang tua ia sedikit kurang sopan dan meski itu adalah Bali yang di kenal bebas- tapi tempat keluarga ku berada di lingkungan desa yang masih mengerti adat.” ungkap ku.

“ begitu?”

“ yap.”

“ kembali ke masalah tadi. Mengapa sampai 10 tahun kalian tak kunjung menikah? Jika kau mengatakan kata tak setuju datang dari mendiang mama mu mengapa kalian tak menikah saat mama mu tiada?” heran Arnold.

“ ada yang bilang roda kehidupan itu berputar, bukan? Saat ibuku tiada, kondisi kekasihku terjatuh karena salah langkah.” ungkapku.

“ dan mengapa setelah semuanya kau malah ingin mengakhiri hubunganmu dengan kekasihmu? apakah kau mulai bosan dengan kekasihmu?” heran Arnold.

“ antara iya dan tidak.” ucapku.

“ iya dan tidak?” herannya.

” iya, karena tak ada orang yang takkan bosan dengan sebuah hubungan tanpa kepastian. Aku sendiri merasa tak cukup hanya dengan sebuah ciuman saja.” ungkap ku.

“ bukankah hubungan kalian malah bersih jika tak lebih dari ciuman?” heran Arnold.

“ sayangnya hubunganku dengan dia lebih dari ciuman.” tampak jika wajah Arnold sedikit terkejut saat aku mengatakan hal itu.

“ benarkah?” ucap Arnold tak percaya.

“ tentu saja Brother, aku ini wanita dewasa dengan kebutuhan orang dewasa.” ucapku menunjuk dadaku.

“ lalu mengapa kau masih mengatakan bosan dan tak cukup?” herannya.

Mendengar Arnold bertanya seperti itu aku melihat kekanan kiri berharap tak akan ada yang mendengar ucapanku dan kebetulan kami berdua duduk sedikit menjauh dari kerumunan.

“ dia tak pandai memuaskanku.” ungkapku.

“ kau yakin?” ucapnya menunjukkan smirk smile nya.

“ ya, tenaga orang tua. Ia selalu merayuku agar mau bermain denganku namun ia hanya bisa bertahan beberapa kali pacu, bahkan terkadang ia tak melakukan foreplay. Aku selalu memancingnya namun ia tak mau melakukan lebih dari sekali dan malah membuatku semakin frustasi. Bahkan aku merasa tanganku masih lebih nikmat dari permainannya.” ungkap ku.

“ orang tua?” herannya.

“ ya, aku dan dia terpaut 10 tahun.” ucapku jujur.

“ what? Really.” ucap Arnlod tak percaya.

“ ya.”

“ kenapa kau mau dengannya?” heran Arnold.

“ sebelumnya aku tak pernah memiliki kekasih, tentu karena mama ku yang ingin aku menyelesaikan study ku. Namun tepat saat aku mulai kuliah aku mulai bosan dengan kegiatan belajar dan belajar, sehingga aku memutuskan ingin menyatakan perasaan dengan seseorang. Kebetulan saat itu aku dekat dengan teman seangkatanku dan kekasihku sekarang.” ucap ku.

“ oke, aku mengerti kenapa kau mulai bosan denganya. lalu, apa alasan lain- kau ingin mengakhiri hubungan dengannya?”

“ aku pernah mengatakan jika ia terjatuh karena salah langkah kan?”

“ ya.”

“ apa kau tahu, hampir di semua masalahnya akulah yang membantunya.” ungkapku.

“ awalnya aku hanya ingin membantunya, namun lama kelamaan itu seperti sebuah keharusan. Aku harus membantunya! Dengan alasan jika sudah menikah masalahnya adalah masalah bersama.” lanjutku.

“ pria menyebalkan.” ucapnya.

“ maaf.” ucapnya lagi saat menyadari jika ia berucap tanpa sengaja.

“ tak apa, jika orang lain bisa merasa begitu, bagaimana dengan aku? Bahkan aku sampai tak bisa membeli apa yang aku ingini hanya untuk membantu nya. Dan saat aku membeli apa yang aku ingini dia malah mengatai ku boros. Dia bahkan memarahi ku saat aku berusaha membantu orang lain.”

“ wow! Memang dia ini siapa? Apa hak nya melarang orang berbuat baik?” heran Arnold.

“ ya, puncaknya adalah saat aku berniat memberi ayahku hadiah ulang tahun. Dan saat itu juga ia membutuhkan uang.” ucapku.

“ untuk?” heran Arnold.

“ membeli kuota.”

“ ha ha ha? Bahkan untuk sebuah kuota ia meminta padamu? Ia tak punya harga diri sebagai lelaki?” ucap Arnold tak bisa menghentikan tawanya.

“ ya, dengan marah ia datang kepadaku, mengancamku dan memberi pilihan; membelikan dia pulsa internet atau putus darinya.” ungkap ku.

“ kau minta putus?” tebak Arnold.

“ yap. Aku sudah menabung untuk hadiah ulang tahun papa, mana mungkin aku mengacaukannya hanya karena kuota internet. Setelahnya, ia memilih pulang dan tak menghubungiku selama 4 bulan lamanya. Aku berpikir jika hubungan kita benar- benar berakhir, aku bahkan sudah jalan dengan seorang pria.” ungkap ku.

“ lalu?”

“ ternyata dia datang dengan amarah karena aku tak menghubunginya selama 4 bulan. Dia men- cap aku sebagai wanita tukang selingkuh.” ucapku tertawa garing. Antara kesal, marah dan heran.

“ wow! Aku dapat melihat keputus- asaanmu dari tawa mu.” ungkap Arnold yang mengerti kenapa aku ingin mengakhiri hubunganku dengan kekasihku sekarang.

“ ya, saking putus asa nya aku- aku sampai menertawakan diriku sendiri. Dia yang memberi pilihan antara kuota bodohnya itu atau putus, aku memilih putus dan dia tak menghubungi ku selama 4 bulan. Jika aku menganggap jika hubungan kita telah berakhir dan berkencan dengan pria lain seharusnya itu tidak salah, lalu mengapa aku di cap wanita tukang selingkuh?” geramku.

“rasa nya, jika aku bisa memilih aku ingin pindah ke Bali saja. Sayangnya, aku masih memiliki barang jualanku di Solo karena aku memang memiliki rumah di sana.” ungkapku.

“ kenapa tidak kau kontrakkan saja?” heran Arnold.

“ bisa saja kalau aku ingin mengontrakkan rumah kami. Lagi pula tak ada yang menempatinya, kakak ku sudah berumah tangga di ibu kota dan adikku di luar kota. Tapi sekali lagi barangku di sana masih banyak, jadi antara menjualnya atau membawanya ke bali. Pada akhirnya adalah aku yang tetap harus di Solo beberapa waktu.” ucapku.

“ hei! Jika aku ikut ke Solo, bagaimana?” tanya Arnold.

“apa?”

“ aku hanya ingin membantumu.” ucap Arnold dengan smirk smile nya.

“ membantu menjual barang?” heran ku.

“ ya, anggap saja begitu.”

Dan siapa yang menyangka jika maksud membantu yang di ucapkan kakak tiriku memiliki maksud lain.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

🤔🤔🤔🤔apakah dia juga jatuh hati padamu?

2023-06-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!