Diana murka

"Oh ya?

Terserah kalian mau bicara apa, yang penting aku sudah puas karena apa yang aku inginkan tercapai, tunggu saja kehancuran kalian setelah ini.

Aku pastikan, warung ini akan segera di gusur.

Jangan remehkan diamnya perempuan yang tersakiti, saat dia sudah memutuskan untuk membalas, hidup kalian akan hancur berantakan!" tekan ku dengan wajah bengis, tak perduli jika ini jadi konsumsi orang banyak.

Sekalian saja biar semua orang tau dan menilainya sendiri. Aku hanya ingin menyelamatkan harga diriku dan juga hak anakku yang sudah dicuri perempuan sialan itu.

"Ning!" teriak seseorang saat aku akan melangkah pergi dari tempat manusia laknat itu.

"Mbak Rini!" seruku senang, aku menatap perempuan cantik yang selalu murah senyum itu dengan wajah mengernyit. Bagaimana bisa mbak Rini ada di tempat ini. Bukankah dia harusnya masih kerja di pabrik milik Unilever, batinku menatapnya heran.

"Kok kamu disini, ngapain?" tanyanya, setelah memarkirkan motor matik miliknya.

"Dari kantornya mas Danang, mbak!

Sekalian ingin bertemu dengan ondel ondel selingkuhannya." sahutku santai, membuat Dania melotot seketika, dan mbak Rini seperti menahan tawanya mendengar jawabanku.

"Kenapa gak bilang bilang ke aku kalau mau kesini, kan bisa aku anter. Aku bantuin buat kasih pelajaran saja tuh pelakor!" mbak Rini menatap penuh ejekan ke arah Diana.

Mbak Rini adalah sahabat lamaku sewaktu kami masih sekolah SMU dulu, dia menikah dengan orang Surabaya dan menetap di Surabaya sampai saat ini. Kamu sering komunikasi lewat Watshap, jadi gak heran kalau mbak Rini tau semua tentang kisah rumah tanggaku. Yang memergoki perselingkuhan mas Danang dengan gundiknya pertama kali adalah suaminya mbak Rini. Dari mereka lah akhirnya aku tau kebusukan suamiku ditempat rantauan.

"Aku gak mau merepotkan kamu, mbak!

Mbak Rini kok ada disini, ngapain?

Apa gak masuk kerja?" sahutku dengan wajah biasa saja.

"Aku habis kerumah mertuaku. Ini mau pulang, eeh lihat kamu disini, yowes aku kesini.

Yuk kerumahku saja, kamu istirahat dan ceritakan apa yang terjadi.

Pasti kamu baru saja melakukan sesuatu yang luar biasa nih, tuh ondel ondel sudah kayak Mak lampir penampilannya. hahahaaaa!" mbak Rini ketawa besar sambil menatap jijik ke arah Diana.

"Heh, jaga mulutmu. Jangan sok ikut campur urusan orang lain!" sungut Diana dengan wajah memerah.

"Bodoh amat!" sahut mbak Rini, sambil berjalan menuju dimana motornya diparkir.

Kami pergi begitu saja, tak lagi memperdulikan sumpah serapah dari mulut sampahnya Diana.

Dua puluh menit perjalanan, akhirnya kita sampai di depan gang kecil menuju rumahnya mbak Rini.

"Mbak, aku gak bisa lama ya.

Karena Shanum gak ada temannya dirumah.

Aku numpang istirahat sebentar saja, nanti jam dua mau balik lagi pulang!" aku menghentakkan bokongku di lantai yang beralaskan karpet bulu, rumah mbak Rini memang tidak ada kursinya, ruang tamunya digelar karpet saja, biar leluasa katanya.

Mbak Rini menyuguhi air dingin dengan beberapa cemilan, dan juga memesankan semangkok bakso favorit kami dulu, menemani kami mengobrol panjang lebar.

Aku menceritakan semua apa yang sudah aku lakukan seharian ini pada mbak Rini. Tawanya pecah setiap aku bercerita tentang reaksi mas Danang dan gundiknya dengan perbuatan ku hari ini.

Tak terasa kami sudah ngobrol hampir tiga jam, tak mau kemalaman akhirnya aku pamitan pulang.

"Mbak, aku pamit pulang dulu ya. Keburu sore, takutnya sampai sana kemalaman." aku menatap lekat ke wajah cantik sahabatku itu.

"Ayok, biar aku anter ke terminal.

Kalau nunggu angkutan jurusan sana lama, dan juga harus oper oper. Aku anter saja naik motor biar cepat.

Lagian, anakku juga lagi dirumah neneknya. Aku lagi santai hari ini." sahut mbak Rini dengan senyuman ramahnya. Dari dulu, perempuan satu ini memang selalu baik dan perduli pada semua orang, terutama pada sahabat, mbak Rini termasuk orang yang loyal.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Sedangkan ditempat lain. Diana tengah ngamuk pada Danang lantaran kalah dengan Ningsih yang berani mengambil gajinya langsung dari atasannya.

"Kamu ini ya, mas!

Bisa bisanya kecolongan sama istrimu yang gila itu. Kenapa kamu diam saja, harusnya kamu protes sama atasan kamu itu. Kelakuan Ningsih sudah keterlaluan, ini gak bisa didiamkan.

Pokoknya aku tidak terima ya, kalau dia mengambil dan menikmati uangmu!" sungut Diana dengan wajah memerah, menatap nyalang ke arah Danang yang hanya diam saja mendengarkan Omelan istri mudanya itu.

"Aku gak bisa berbuat apa apa, Na!

Ningsih membawa bukti bukti hubungan kita, bahkan dia juga menceritakan pada pak Dion, kalau aku sudah abai pada mereka selama ini.

Bahkan tadi ada pengumuman mendadak, lebih tepatnya peraturan baru. Bagi siapa saja yang menjadi bagian dari PT Surya Buana dilarang selingkuh, dan gaji akan masuk kerekening istri sah langsung. Dan keputusan itu tak bisa diganggu gugat. Sepertinya aku akan terancam dikeluarkan, kalau masih ketahuan sama kamu tanpa persetujuan Ningsih selaku istri sah." sahut Danang yang langsung membuat Diana melotot, dan menjerit histeris. Tak terima dengan apa yang baru saja Danang ceritakan.

"Kurang ajar istrimu itu, mas!

Dia sudah menghancurkan rejeki kita!

Kamu harus memberinya pelajaran, dan segera ceraikan dia. Aku tidak mau tau, pokonya kamu harus menceraikan perempuan sialan itu!" murka Diana dengan nafas tersengal karena emosi yang meletup dalam dirinya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ On going ]

#Bidadari Salju [ On going ]

#Wanita Sebatang Kara { New karya }

#Ganti Istri { New karya }

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

rasain Diana dan Danang😜😀😀

2024-06-25

0

Rose Anjani

Rose Anjani

ntah knp yg nama nya diana selalu diawurrrr kelakuan nya ... pelakor rmh tangga temen q juga diana ... /Gosh//Gosh/

2024-05-11

2

Rusiani Ijaq

Rusiani Ijaq

aduhhhhh dianot badan sdh melebar kayak karung, trus apanya yg buat Danang geser otak dan hati. atau mungkin karena awalan yg gratis alias selingkuhan yg berani nyosor duluan jd nampak hebat..... itulah laki" yg minim akhlak

2024-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Lebaran dalam duka
2 Pasti ada jalan, cukup yakinkan hati dalam setiap lantunan doa
3 Bayar hutang
4 Sebatang Kara
5 Telpon dari rokayah
6 Tamu asing di malam takbiran
7 Menata hidup baru
8 Mengumpulkan bukti
9 Bukannya malu tapi malah mencari pembenaran
10 tidak tau malu
11 milik ibuku
12 pergi
13 Rencana
14 bertemu atasan mas Danang
15 Menerima keputusan
16 mendatangi Gundik suamiku
17 Diana murka
18 pulang
19 notif dari m banking
20 kembali bangkit dengan kehidupan baru
21 Danang pulang
22 Apa kamu pikir aku takut? Sedikitpun tidak sama sekali!
23 Bantuan datang
24 Tak tau malu
25 Mati kamu, mas! Rasain!
26 pindah rumah saja
27 Danang frustasi
28 karma yang berlaku
29 menyesal
30 Hans
31 masa lalu
32 Takdir
33 kacau
34 tak punya hati
35 minta uang
36 karma
37 sakit perut
38 masih ada yang perduli
39 ketahuan
40 POV Ningsih
41 mulai curiga
42 Pelakor di pelakorin
43 keluar kota
44 Bibit hama
45 gak usah drama!
46 Beku
47 Tertangkap basah saat mesum
48 robohkan saja, ratakan seperti semula.
49 histeris
50 ini milikku
51 musibah pembawa rejeki
52 Nasi goreng
53 permintaan Danang
54 Bertengkar
55 Bertahanlah, Na!
56 ibu yang egois
57 Drama selanjutnya sang mertua
58 Bagi dua
59 siapa suruh pelit
60 pergilah jangan kembali lagi
61 pulang kampung
62 buka warung
63 tak pernah bisa berubah
64 kelakuan Danang
65 penyesalan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Lebaran dalam duka
2
Pasti ada jalan, cukup yakinkan hati dalam setiap lantunan doa
3
Bayar hutang
4
Sebatang Kara
5
Telpon dari rokayah
6
Tamu asing di malam takbiran
7
Menata hidup baru
8
Mengumpulkan bukti
9
Bukannya malu tapi malah mencari pembenaran
10
tidak tau malu
11
milik ibuku
12
pergi
13
Rencana
14
bertemu atasan mas Danang
15
Menerima keputusan
16
mendatangi Gundik suamiku
17
Diana murka
18
pulang
19
notif dari m banking
20
kembali bangkit dengan kehidupan baru
21
Danang pulang
22
Apa kamu pikir aku takut? Sedikitpun tidak sama sekali!
23
Bantuan datang
24
Tak tau malu
25
Mati kamu, mas! Rasain!
26
pindah rumah saja
27
Danang frustasi
28
karma yang berlaku
29
menyesal
30
Hans
31
masa lalu
32
Takdir
33
kacau
34
tak punya hati
35
minta uang
36
karma
37
sakit perut
38
masih ada yang perduli
39
ketahuan
40
POV Ningsih
41
mulai curiga
42
Pelakor di pelakorin
43
keluar kota
44
Bibit hama
45
gak usah drama!
46
Beku
47
Tertangkap basah saat mesum
48
robohkan saja, ratakan seperti semula.
49
histeris
50
ini milikku
51
musibah pembawa rejeki
52
Nasi goreng
53
permintaan Danang
54
Bertengkar
55
Bertahanlah, Na!
56
ibu yang egois
57
Drama selanjutnya sang mertua
58
Bagi dua
59
siapa suruh pelit
60
pergilah jangan kembali lagi
61
pulang kampung
62
buka warung
63
tak pernah bisa berubah
64
kelakuan Danang
65
penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!