Dira menjalani aktivitasnya seperti biasa. Dengan perlakuan bosnya yang sangat menyebalkan. Kalau bukan karena angsuran apartement dan mobilnya Dira mungkin akan resign sesegera mungkin.
Malam ini Dira kembali lembur. Dengan tugas yang sangat menumpuk. Entah Dira bisa menyelesaikan hari ini juga atau tidak. Dira hanya menatap berkas yang masih tak tersisa di atas mejanya.
" Astaga! Masih tersisa banyak! Dia sungguh keterlaluan! " Gumam Dira menggerutu sambil tangannya terus mengetik tanpa henti di atas keyboard komputer.
Beberapa jam telah berlalu, kini waktu telah menunjukkan pukul 12 malam. Dira menatap jam di pergelangan tangannya dan akhirnya pekerjaan telah selesai dengan merapatkan kedua tangannya ke atas dengan kepalanya yang di putar ke kanan dan ke kiri untuk merilekskan tubuhnya yang semenjak tadi hanya duduk di depan komputer.
Tidak seperti biasanya Dira mengalami lembur semalam ini. Bosnya sungguh keterlaluan sehingga memberi tugas sebanyak ini. Dira yang telah sampai di parkiran mobil langsung menancap gas bergegas meninggalkan kantornya dan ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.
Dira melalui jalan terpencil seperti biasanya menuju apartementnya. Namun dipertengahan jalan, ia melihat seseorang yang tak lain adalah bosnya yang di kroyok oleh 3 orang pria, sehingga Dira menghentikan mobilnya.
Bosnya menjadi babak belur. Awalnya Dira melihat perkelahian tersebut dengan senang karena akhirnya bosnya menerima pukulan walaupun bukan dari tangannya sendiri. Namun beberapa menit kemudian Danish terkapar dan salah satu pria itu menusuk perutnya membuat Dira membelalakkan matanya.
Dira hampir saja berteriak namun ia urungkan dengan membekap mulutnya sendiri. Dira sangat terkejut menjadi rasa khawatir dan cemas.
Dira mencari cara untuk menyelamatkannya. Jika tidak mungkin pria tersebut akan menusuknya lagi. Tiba- tiba Dira mempunyai ide untuk menyetel nada dering yang berbunyi suara mobil polisi. Seketika itu 3 pria tersebut panik dan berhamburan. Dira berhasil mengelabuinya sehingga pria tersebut lari pontang- panting.
Ketika 3 pria tersebut benar-benar menghilang dari pandangan Dira. Dira bergegas turun dan menyelamatkan Danish. Tubuhnya sangat berat, Dira memapahnya berlahan-lahan sampai di dalam mobilnya. Dira langsung menancap gas dan berlari ke rumah sakit terdekat untuk menyelamatkan bosnya yang sudah berlumuran darah.
...****************...
Keesokan harinya Danish membuka kedua matanya tersadar dari koma. Danish melihat kedua orang tua beserta omanya sedang menunggunya tersadar. Penglihatannya menjadi terang tatkala Danish berhasil membuka seluruh matanya yang terasa berat.
" Dimana aku?" Tanya Danish melihat sekitar yang berwarna putih semua dan juga terdapat beberapa alat medis di sekitarnya.
" Di rumah sakit!" Jawab Rosa mama Danish, yang kini duduk di sebelah Danisnya yang tengah terbaring di atas ranjang pasien.
" Ah..." Danish memegang perutnya yang sakit karena belum pulih sepenuhnya. Pantas saja berbau obat. Danish menghirup bau obat-obatan yang menusuk hidungnya.
" Danish kau perlu istirahat.Jangan terlalu banyak bergerak." Ucap Oma Brata Abraham.
" Sit!" Ucap Danish mengingat kejadian semalam yang telah menimpanya.
" Siapa yang berani menusuk putraku?" Ucap bapak Abraham menggenggam tangannya.
" Danish tidak mengingatnya dengan betul pa. Terakhir kali Danish terpakar di jalan mawar. Siapa yang menyelamatkanku?" Ucap Danish masih memegang kepalanya yang terasa sangat berat.
" Entahlah, papa di telefon dari pihak rumah sakit. Dan kita langsung bergegas kesini melihat keadaanmu." Jelas Abraham.
Danish berusaha mengingatnya, dia mendengar ada suara polisi yang mendekatinya semalam.
" Apakah yang menyelamatkanku pihak polisi?" Batin Danish. Danish merasa tidak yakin.
Karena sepertinya ada seorang wanita yang menyelamatkannya. Semalam ia setengah sadar melihat buram sesosok wanita yang menyelamatkannya.
" Ma, oma Danish ingin berbicara dengan papa berdua saja?" Ucap Danish yang masih terbaring di ranjang rawatnya.
" Kenapa hanya dengan papamu Danish? Hal sepenting apakah yang ingin kau bicarakan?" Ucap Rosa memperhatikan putranya.
" Ma..ini urusan pria." Ucap Danish.
" Rosa ayolah kita pergi. Danish kau juga harus ceritakan ini kepada oma. Jangan bilang ini ada hubungannya dengan selingkuhan papamu!" Ucap Brata lalu mengikuti menantunya Rosa keluar dari rawat inap VIP.
" Pa, aku rasa itu anak buah Marisa dan Kevin." Ucap Danish mengerutkan dahinya.
Danish yakin bahwa itu adalah anak buah selingkuhan papanya. Yang juga menginginkan kedudukan Danish. Abraham memiliki istri simpanan bernama Marisa dan telah memiliki putra dari perselingkuhannya bernama Kevin. Dan keluarganya telah mengetahui perselingkuhan papanya. Hampir saja keluarga Danish hancur.
Bukan hanya itu. Marisa diketahui wanita licik dan jahat sehingga ia juga menginginkan putranya menjadi pewaris Abraham. Keluarga Abraham telah menyembunyikan perselingkuhan ini dari publik. Jika sampai publik mengetahuinya mungkin nama keluarga Abraham akan tercemar dan akan menghancurkan karir dan juga usahanya selama ini. Sekaligus mencemarkan nama perusahaannya.
Dan itu berhasil membuat Marisa mengancam keluarga Abraham. Walaupun status Marisa tidak diketahui publik, tapi cukup dengan uang yang terus mengalir dari Abraham, Marisa tentu tidak akan melepaskan suami sah Rosa begitu saja. Marisa terus saja memerasnya dan juga sampai hati ingin membunuh pewaris sah yaitu Danish.
" Jangan berfikir begitu Danish. Marisa tidak sejahat itu. Ayah sangat mengenalnya." Ucap Abraham.
Percuma saja dirinya bersikukuh untuk memperjelas betapa liciknya wanita itu. Namun ayahnya rasanya masih terikat karena Marisa selain cantik juga masih muda. Rosa juga tidak bisa berbuat apa-apa sebagai istri sahnya. Jika ia ingin cerai dengan Abraham maka masa depan Danish tak akan secerah sekarang.
Rosa tidak mau saja pewaris Abraham terjatuh kepada anak Marisa. Memang hartanya ini milik suaminya. Namun Rosalah yang mendukung suaminya dari bawah sampai sesukses ini. Karena Rosa sangat mencintai suaminya jadi Rosa memaafkan suaminya yang berselingkuh.
" Pa, Danish akan buktikan jika Kevin dan mamanya yang licik itu ingin membunuh Danish. Danish harap papa masih sayang dengan nyawa Danish." Ucap Danish mendengus kesal.
Sebenarnya Abraham sangat menyayangi Danish di tambah karena kesalahannya menduakan keluarganya dengan Marisa. Itulah mengapa Abraham memilih pewarisnya adalah Danish. Walaupun Abraham buta dengan cinta Marisa tapi Abraham cukup tau diri bahwa Rosa telah menemaninya dari bawah sampai sesukses ini.
" Danish, Ayah akan menyelidikinya. Ayah janji jika sampai istri kedua papa ikut campur dalam hal ini. Papa akan bertindak. Kau lebih baik istirahat dulu" Ucap Abraham lalu menunduk meninggalkan putranya.
Danish meraup wajahnya dengan kasar. Ayahnya benar-benar buta. Rasanya Danish ingin menghabisi wanita licik itu.Tapi kalau bukan karena mamanya Rosa yang masih menginginkan dirinya tidak ikut campur dalam hal ini dan ayahnya yang telah buta karena cinta.
Mungkin Danish benar-benar akan melenyapkan wanita yang berhasil mengusik keluarganya. Danish sangat mengetahuinya bahwa mamanya masih mencintai ayahnya. Danish juga tidak ingin membuat keluarganya hancur karena wanita licik tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments