Claudia menatap Indira yang saat ini sedang membersihkan taman. Wanita itu mengawasi Indira yang kini sedang menyiram tanaman satu persatu menggunakan selang panjang.
Sehari menjadi menantu, Indira sudah seperti pembantu di rumah itu. Dari pagi, wanita itu sudah mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Dari mulai membantu memasak, membersihkan rumah dan sekarang membersihkan taman.
Indira menghela napas panjang saat rasa lelah mendera. Perempuan itu mengusap perutnya. Beruntung, bayi dalam kandungannya itu tidak rewel. Indira bahkan tidak merasakan mual atau muntah seperti yang biasa dirasakan oleh ibu hamil lainnya.
"Saya sudah selesai membersihkannya, Nyonya," ucap Indira. Ia memanggil mertuanya itu dengan sebutan Nyonya karena Claudia tidak mau Indira memanggilnya dengan sebutan mama atau Tante.
"Nanti sore jangan lupa, kamu bersihin lagi, terus siram lagi tanamannya." Claudia menatap Indira dengan sinis.
"Baik, Nyonya." Indira kemudian melangkah pergi menuju kamarnya setelah Claudia mengangkat tangan, mengusirnya.
Sesampainya di dalam kamar, Indira langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Indira dan Nathan tidur terpisah. Semalam, Nathan masuk ke dalam kamarnya karena Abinaya memarahinya.
Namun, lelaki yang menjadi suaminya itu kemudian kembali pindah ke kamarnya setelah Abinaya tertidur di kamarnya.
Indira sungguh tidak menduga akan bernasib menyedihkan seperti ini. Seandainya Indira tahu dari awal jika Nathan mengkhianatinya, mungkin, Indira akan mundur dan mengakhiri hubungannya dengan Nathan.
Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Semuanya sudah terjadi. Seandainya dia tidak hamil, Indira juga tidak akan bersikeras untuk menikah dengan Nathan. Apalagi, saat Indira tahu jika Nathan sudah tidak menginginkannya lagi.
"Mungkin ini adalah teguran dari Tuhan. Selama ini, Indira selalu berbuat dosa. Dia bahkan sampai hamil di luar nikah karena perbuatan dosanya dengan Nathan.
Rasa cintanya pada lelaki itu membuat Indira lupa diri hingga terjerumus ke dalam lembah dosa yang akhirnya membuat dirinya menderita seperti sekarang ini.
Setelah mandi, Indira merebahkan tubuhnya di atas kasur. Indira merasa lelah. Lelah hati dan lelah badan. Keputusannya untuk mengundurkan diri dari kantor ternyata adalah keputusan yang salah.
Seharusnya, dia tidak tergesa-gesa mengundurkan diri dari pekerjaan. Akan tetapi, jika dia tidak segera mengundurkan diri, semua orang di kantor akan tahu jika dia hamil di luar nikah.
"Indiraa!"
"Indira!"
Suara teriakan ibu mertuanya membuat Indira yang baru saja terlelap langsung terbangun karena kaget. Bagaimana tidak kaget, ibu mertuanya berdiri di depan pintu kamar sambil menggedor-gedor pintu seperti orang kesetanan.
Claudia juga berteriak memanggil Indira sampai suaranya menggema di seluruh ruangan.
Indira turun dari ranjang dengan rasa kantuk yang masih menyerang. Baru saja Indira membuka pintu suara mertuanya terdengar memekakkan telinga.
"Heh, wanita tidak tahu diri! Enak banget kamu tidur-tiduran! Kamu pikir kamu tinggal di sini untuk bersantai?!" Claudia memarahi Indira yang baru saja bangun tidur.
"Maaf, Nyonya, saya ketiduran." Indira menunduk, tidak berani menatap Claudia yang terlihat sangat marah.
"Ketiduran? Enak banget kamu ngomong! Semua orang sedang bekerja, kamu enak-enakan tidur. Kamu pikir kamu ini siapa, hah? Apa kamu pikir karena kamu menikah dengan Nathan kemudian kamu bermimpi menjadi nyonya rumah ini?" Mulut Claudia seperti petasan. Terus mengomel dan tidak mau berhenti.
"Dengar, wanita murahan!" Claudia berteriak marah sampai urat-urat lehernya terlihat menegang.
"Sampai kapanpun saya tidak pernah setuju kamu menikah dengan Nathan. Saya tidak peduli meskipun sekarang kamu adalah istri siri Nathan. Apa kamu tahu? Kamu itu tidak layak menjadi istri anak saya. Kamu lebih pantas menjadi babu di rumah ini!"
"Nyonya ...."
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Rita Indrawati
Indira kok bodoh sekali katanya sarjana otaknya knp gak jalan, kalo kaya gini mah sama aja dengan bunuh diri secara perlahan.
2024-01-22
2
Azqiara
Ya Allah mertua gila
2023-06-14
0
Nena Anwar
beuh mulut Claudia pedesnya poooollll bon cabe aja kalah,,,,udahlah Indira terima nasib saja inilah resikonya yg harus kamu hadapi
2023-05-06
1