Para pelayan yang diutus nyonya Hae Ri tadi hanya mondar-mandir di depan pintu. Tidak ada satu pun dari mereka yang berani masuk ke dalam kamar Seol Won, apalagi membangunkan Sae Ju yang saat ini menjadi istri dari pria itu. Mereka ingin meminta bantuan kepala pelayan, tapi membiarkan nyonya Hae Ri menunggu lama, lebih memberi mereka masalah besar.
Dengan ragu-ragu, salah satu pelayan meminta maaf sebelum membuka pintu kamar. Dua pelayan lainnya hanya menunggu di pintu.
Pelayan yang masuk tadi berjalan pelan menghampiri kasur. Dilihatnya Sae Ju tertidur pulas, mengingat gadis itu mengisi kolam tanpa beristirahat.
‘’Hei, apa yang kau lakukan? Nyonya Besar akan marah jika kita membuatnya menunggu lama.’’
‘’Meski tidak sopan, sebaiknya segera bangunkan Nona Muda.’’
Pelayan yang masuk tadi mengangguk mengerti dan memanggil Sae Ju dengan pelan. ‘’Nona Muda? Nona Muda bangunlah. Nona Muda?’’
Sae Ju mengerutkan dahi dan membuka matanya secara perlahan. Matanya menangkap sosok pelayan yang berdiri di depan kasur, dan dua pelayan lainnya menunggu di pintu.
‘’Maafkan aku karena telah membangunkan Nona Muda. Tapi saat ini Nyonya Besar memanggil Anda.’’
‘’Memanggilku?’’ tanya Sae Ju.
Kedua pelayan yang berada di depan pintu tadi langsung mengatupkan kedua tangan, dengan maksud memohon kepada Sae Ju agar segera bergegas menemui nyonya Hae Ri, sebelum wanita itu memecat mereka.
......................
Ruang Tamu
Nyonya Hae Ri yang menyilangkan sebelah kaki sambil membaca majalah, mendongakkan kepala begitu menyadari kedatangan Sae Ju.
‘’Nyonya Besar memanggilku?’’ tanya Sae Ju.
‘’Aku tidak pernah menyuruhmu beristirahat. Tidur di dalam kamar daripada menyambut kedatangan suamimu, kau ini benar-benar wanita tidak tahu diri,’’ kata Nyonya Hae Ri.
Sae Ju terbelalak dan baru teringat. Padahal ia hanya ingin membersihkan diri lalu menyambut kepulangan Seol Won, tapi dirinya malah ketiduran karena saking mengantuknya. Sekarang saja, ia masih dalam kondisi tidak prima, dan sekarang dipanggil lagi.
‘’Berani mengabaikan putraku seperti itu, kau layak diberikan hukuman,’’ kata Nyonya Hae Ri.
Ia pun memerintahkan para pelayan pria untuk membawa Sae Ju ke halaman belakang. Tanpa membuang waktu, beberapa pria memegang masing-masing tangan gadis itu.
......................
Halaman Belakang
Sae Ju menatap sebuah sumur besar sedalam 20 m yang sudah tidak memiliki mata air, karena dasar sumur telah disemen. Nyonya Hae Ri pun memerintahkannya untuk mengisi sumur tersebut dengan air setinggi 10 m.
Namun, yang membuat Sae Ju bingung adalah wanita itu mengizinkannya memakai selang. Jika dipikir-pikir sebelumnya hanya menggunakan dua ember untuk mengisi kolam besar, lalu mengapa memakai selang untuk mengisi sumur sedalam 20 m.
‘’Tapi Nyonya Besar, bukankah ini sangat mudah? Airnya akan mencapai ketinggian 10 m hanya dalam puluhan menit,’’ kata Sae Ju.
‘’Tidak apa-apa. Lebih cepat lebih baik,’’ jawab Nyonya Hae Ri datar.
40 menit kemudian, sumur telah terisi air setinggi 10 m. Setelah salah satu pelayan mematikan keran air, Sae Ju menatap nyonya Hae Ri dengan wajah bingung.
Apa? Begini saja? Apakah ini hukumanku? Tapi ibu mertua hanya diam, ucapnya dalam hati.
Nyonya Hae Ri memicingkan mata. ‘’Buang dia ke dalam sumur!’’
Deg!
Semua pelayan wanita membengkap mulut, sedangkan para pelayan pria hanya melotot. Berbeda dengan Sae Ju yang terpaku di tempatnya.
Gadis itu melirikkan matanya ke dalam sumur dengan wajah ngeri.
Para pelayan pria memegangnya dan mendekati sumur membuat Sae Ju meronta-ronta. Sang gadis menggelengkan kepala yang sudah menangis.
‘’Jatuhkan dia,’’ kata Nyonya Hae Ri.
‘’Tidak!!’’ jerit Sae Ju.
Byur!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
floren yanti
ya ampun itu si ibu manusia bukan sih ???
2023-08-23
1
Pisces Aprodithe
dibuang ke dalam sumur, gila weh
2023-05-30
1
Dina⏤͟͟͞R
terlalu
2023-05-18
1