Hanya Pengganti

Hanya Pengganti

BAB 1

“Emilie, malam ini kamu harus pergi ke pertemuan dengan pria yang Ayah jodohkan.” Seru Chandra.

Emilie menatap Ibunya meminta pembelaannya.

“Hmm, suamiku. Kasihan Emilie kalau harus ikut perjodohan keluarga seperti ini. Karirnya dalam dunia modelling sedang naik-naiknya,”

“Hahh ! Tapi pihak keluarga Kalandra ingin mempercepat perjodohan ini. Lagi pula kamu anak yang tertua di rumah ini. Tidak mungkin Belviana yang ayah jodohkan, itu artinya dia akan melangkahi kamu sebagai seorang Kakak. Lagi pula, Ervin akan menjadi penerus dari keluarga Kalandra.” Ujar Chandra sambil memijit pelipis nya.

“Ibu...” rengek Emilie kepada sang Ibu.

“Sudahlah Emilie, temui saja dulu. Benar apa kata ayah kamu, Ervin pasti akan bisa membahagiakan kamu. Kamu adalah putri Ayah yang pertama, jadi tidak mungkin Belviana yang menikah pertama. “ ucap Nia kepada putri kesayangannya.

“Ta..tapi I – “

Nia langsung meremas tangan putrinya dan mengedipkan matanya. Agar tidak lagi membantah.

Emilie seketika terdiam mengikuti apa yang di katakan sang Ibu.

“Belviana sayang, apa kamu tidak masalah menemani Emilie ?” Nia bertanya kepada Belviana yang sedari tadi hanya menyimak.

Belviana yang di tanya selembut itu tentu saja langsung mengiyakan tanpa menaruh curiga sedikit pun pada permintaan Ibu

tirinya itu.

“Tentu saja Ibu.” Jawabnya sambil  tersenyum.

“Hmm, baiklah. Kalau begitu luangkan waktumu untuk sebentar malam.”

“Ya sudah kalau semua sudah beres. Ayah kembali ke kantor.” Ujar Chandra dan langsung berdiri.

Nia langsung mengantar suaminya sampai di depan pintu. “Hati-hati sayang,” ujarnya sambil melambaikan tangan.

Nia berjalan masuk dan langsung menghampiri Belviana. “Bel, kamu juga berpakaian yang bagus. Jangan sampai membuat Emilie malu bertemu calon suaminya.”

“Baik Ibu,” lagi-lagi Belviana hanya bisa mengiyakan perintah Ibu tirinya.

“Ibuu !!!” teriak Emilie kesal. Karena malam ini dia sudah janjian bersama kekasihnya.

“Sudahh ! Kamu ke sini, ikut Ibu !” Nia langsung menarik tangan Emilie.

Brak!

Begitu pintu kamar tertutup, Emilie langsung melayangkan protesnya.

“Ibu !! Apa Ibu tidak pernah dengar gosip-gosip yang beredar kalau Ervin itu lumpuh dan cacat.”

“HUsssttt ! Jangan berteriak. Makanya kamu jangan langsung main protes seperti itu di depan Ayah kamu ! Lagi pula itu kan hanya rumor, siapa tahu Ervin itu tampan dan berkharisma.” Balas Nia.

“Iya ! Kalau rumor itu kenyataan, bagaimana Bu ??” tanya Emilie memelas.

Nia seketika tersenyum licik. “Itulah kamu membawa Belviana.”

“Ma.. maksud Ibu ??”

“Kalau kamu melihat Ervin sesuai yang di rumorkan, kamu bisa langsung memperkenalkan Belviana sebagai calon istrinya.

Dan sebelum Belviana protes, bujuk dia pakai kata-kata manismu seperti biasa,”

jelas Nia dengan licik.

Emilie seketika tersenyum. “Hmm, benar kata Ibu. Aku bisa melayangkan rayuan mautku seperti biasa untuk bisa mengambil miliknya. Tetapi sekarang aku akan memberikan milikku yang akan aku buang kepada dia,”

“Husstt.. Sudah ! Sana bersiap-siaplah !”

“Ok Bu !”

Emilie pun bergegas masuk ke kamarnya, dia langsung mengambil ponselnya dan mengabari kekasihnya untuk memindahkan tempat mereka janjian ke Restaurant yang sama untuk meminimkan waktu.

Sedangkan Belviana, gadis cantik itu mencari gaun yang pas untuk menemani Kakak perempuannya.

“Hmm, aku akan memilih gaun yang ini saja.” Seru Belviana memilih gaun terusan sampai sebetis, berlengan pendek. Dengan

aksen kain satin berbahan jatuh berwarna biru navy.

Dengan polesan makeup yang tipis, Belviana mengurai rambutnya dengan indah.

Tok tok tok

“Bel.. Ayo..!!” Emilie mengetok pintu Belviana.

“Iya kak !” balas Belviana dan meraih tas tangannya.

Setibanya di Restaurant, Emilie yang sengaja membawa mobilnya , memarkir di halaman depan Restaurant.

“Yuk turun.. Katanya, Ervin sudah ada di dalam,” ujar Emilie semanis madu.

Belviana mengangguk dan mengikuti langkah Emilie yang sangat cantik dengan gaun malamnya yang seksi dan terbuka. Sedikit memperlihatkan belahan dadanya.

“Selamat malam Nona, ada yang bisa saya bantu ?”

“Kami sudah ada janji,” jawab Emilie santai dan anggun.

“Atas nama siapa Nona..?”

“Ohh.. Atas nama Ervin,”

“Ahh.. Pak Ervin ya ? Silahkan ikut saya Nona. Pak Ervin sudah menunggu anda.” Ujar pelayan restaurant tersebut.

Emilie dan Belviana pun mengikuti dari belakang.

Tok tok tok

Ceklek

Pintu terbuka, seorang pria tegap dan tampan membuka pintu. Mata Emilie seketika berbinar.

“Apa dia Ervin ? Kalau seperti ini sih, aku gak bakal nolak !” seru Emilie dalam hati.

“Pak Milo, tamu untuk Pak Ervin sudah tiba.” Ujar pelayan tersebut menyapa pria tampan yang berdiri saat ini dengan nama yang lain.

“Ehh ! Jadi dia bukan Ervin,” pikir Emilie.

Sedangkan Belviana hanya diam berdiri di sisi Emilie.

“Silahkan masuk Nona,”

Emilie dan Belviana pun masuk ke dalam ruangan. Terlihat seorang pria sedang duduk di kursi roda menghadap ke arah jendela, membelakangi mereka.

“Ternyata dia benaran lumpuh,” panik Emilie yang bersiap-siap kabur.

Emilie seketika menarik tangan Belviana, “Bel.. bantuin kakak kali ini please..??”

Belviana terlihat bingung, “Bantu apa kak ?”

Dan tepat mereka berada di meja. Pria yang sedang duduk di kursi roda itu berbalik. Dan betapa terkejutnya Emilie ketika melihat wajah Ervin ada bekas luka yang cukup besar di sekitar pipinya.

“OHHH ASTAGAAA !! Bukan hanya lumpuh !! Dia juga cacat !!” pekiknya dalam hati.

Emilie langsung menggenggam erat tangan Belviana.

“Selamat malam Kak Ervin, saya Emilie. Mengantarkan adik saya yang di jodohkan dengan Kak Ervin. Kalau begitu saya pamit dan memberikan waktu untuk kalian berdua.” Ujar Emilie dengan cepat.

“Kak ??!” seru Belviana panik. Ini tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

Emilie langsung berbisik. “Please bantuin kakak kali ini saja, yaa.. adikku sayang. Pasti setelah ini, tidak akan lagi ada pertemuan kedua kok.” Ucapnya meyakinkan Belviana.

“Hmm baiklah kak. Tapi kalau ayah marah bagaimana ?”

“Ayah tidak akan marah, selama ayah tidak tahu,”

“Eheem.. ehem..” Milo menyela percakapan dua wanita di depannya.

“Ah iya maaf. Saya pamit.” Ujar Emilie dan langsung menuju pintu untuk kabur secepatnya.

Ervin menghela nafas pelan. “Apa kamu hanya mau berdiri ? Atau mau pergi juga dari sini ? Pintu keluar ada di sana !”

Terpopuler

Comments

Dey

Dey

bgs

2024-02-11

0

Fay

Fay

mampir baca karena sdh tamat dan bab nya ngk banyak🙏

2024-02-11

0

🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️

🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️

dasar emili tega bgt menjebak adik tiri nya 😭😭😭😭

2024-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!