Chapter

"Ada apa? Mengapa kalian terlihat sangat terkejut saat melihatku? Apakah ada sesuatu yang salah?" Tanya Laren sambil menatap kedua orang yang berada di depannya itu secara bergantian.

"P-pangeran? Anda bisa berdiri?" Ucap pengawal itu dengan raut muka yang sangat terkejut.

Laren pun ikut bingung akan perkataan yang di ucapkan oleh pengawal itu, lantas ia pun bertanya kepada sang pengawal tersebut.

"Apa? Memangnya kenapa jika aku bisa berdiri? Kenapa ekspresi wajah kalian sangat terkejut?" Tanya Laren sambil menatap kedua orang tersebut secara bergantian.

"P-pangeran apa yang anda bicarakan? Apakah anda melupakan semuanya?" Tanya pengawal itu tetap dengan ekspresi wajahnya yang terkejut bahkan semakin terkejut mendengar perkataan Laren.

"Emm, itu... Sepertinya aku memang melupakan beberapa ingatanku." Ucap Laren mengarang sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Pengawal itu pun lantas menoleh dan menatap tajam terhadap tabib yang berdiri tepat di sebelahnya.

"Apa yang kamu lakukan kepada pangeran Laren? Mengapa pangeran bisa kehilangan sebagian ingatannya?" Tanya pengawal itu kepada tabib dengan nada yang tinggi.

"T-tuan Rayden, hamba tidak memberikan apapun selain obat obatan untuk menyembuhkan pangeran, tuan." Ucap tabib itu menunduk sambil gemetaran.

"PEMBOHONG!! Kalau begitu bagaimana bisa pangeran kehilangan sebagian ingatannya? Apa kamu bisa bertanggung jawab jika ingatan pangeran Laren hilang hah?!" Ucap pengawal itu dengan emosi.

Laren yang bingung tentang apa yang terjadi pun hanya menyimak kejadian itu, lalu karena merasa terganggu Laren akhirnya mencoba untuk melerai mereka berdua.

"Pengawal hentikan, aku tidak ingin kamu ribut ribut saat ini." Ucap Laren melerai.

"Maafkan hamba pangeran, tapi tabib ini tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Jadi dia harus menerima hukuman yang berat!" Ucap pengawal itu sambil menatap tajam ke arah tabib.

"M-mohon ampuni hamba pangeran," Ucap tabib itu membungkuk sambil gemetaran.

"Kau akan menerima hukuman yang sangat berat karena perbuatanmu yang sembarangan sehingga sebagian ingatan pangeran Laren hilang." Ucap pengawal itu menatap tabib di sebelahnya.

"Cukup, kepalaku sakit sekarang, bereskan hal ini besok saja." Ucap Laren memijit pelipisnya.

"Baik pangeran." Balas pengawal itu menurut.

"Kamu selamat kali ini tabib! Tapi jika ada efek lain pada pangeran apalagi jika itu membahayakan pangeran, aku sendiri yang akan menghabisi dirimu!" Ucap pengawal itu sambil menatap tajam ke arah tabib.

Tabib yang di tatap tajam oleh pengawal itu pun seketika menjadi semakin gemetaran karena khawatir akan nyawanya.

"B-baik tuan, k-kalau begitu pangeran hamba pamit, saya permisi." Ucap tabib itu dengan gemetar kemudian pergi dengan tergesa gesa.

Tabib itu pun keluar dari ruangan kamar Laren dan lari karena ketakutan akan ancaman pengawal itu.

"Pangeran apakah anda membutuhkan sesuatu?" Tanya pengawal tersebut.

"Tidak perlu." Balas Laren dengan singkat.

"Hamba adalah pengawal pribadi anda jadi tolong jangan sungkan, jika anda membutuhkan sesuatu bisa langsung katakan kepada saya." Ucap pengawal itu.

"Hmm baiklah aku mengerti." Balas Laren sambil mengangguk.

"Kalau begitu saya permisi pangeran, saya ingin memberitahu yang mulia raja jika anda sudah sembuh bahkan sudah bisa berdiri dan berjalan." Ucap pengawal itu dengan wajah senang sambil melangkah hendak keluar dari ruangan itu.

"Tidak! tunggu pengawal." Tahan Laren.

Aku masih belum tau apa yang sebenarnya terjadi di sini, jadi aku akan mengikuti alurnya terlebih dahulu sampai aku mengetahui siapa lawan dan siapa kawan. (Batin Laren)

"Apa? Tapi kenapa pangeran? Yang mulia raja pasti sangat senang jika mengetahui anda sudah sembuh, bahkan bisa berdiri dan berjalan pangeran." Ucap pengawal itu heran

"Emm yah b-begini... Jadi aku ingin memberi kejutan kepada raja, jadi tolong bantu aku merahasiakan hal ini." Ucap Laren sekali lagi mengarang.

"Ohh... Jadi seperti itu. Baik, hamba akan membantu pangeran merahasiakan berita baik ini dari yang mulia raja." Ucap pengawal itu sambil mengangguk.

"Tapi ingat, bukan hanya dari yang mulia raja saja tapi juga semua orang yang ada di sini, kamu harus merahasiakan hal ini kepada semuanya. Aku tidak ingin ada informasi yang bocor, apa kamu mengerti?" Tegas Laren.

"Baik, hamba mengerti pangeran." Ucap pengawal itu sambil membungkuk.

"Pengawal siapa aku harus memanggilmu?" Tanya Laren.

"Pangeran apakah anda melupakan nama saya?" Ucap pengawal itu dengan mimik wajah yang menyedihkan.

"Um yah, aku pikir memang begitu." Ucap Laren sambil menatap heran ke pengawal itu.

"Pangeran, anda bahkan melupakan nama hamba. Hamba adalah pengawal yang paling setia kepada anda yang mulia... Tega sekali anda melupakan saya." Ucap pengawal itu sambil memasang wajah yang menyedihkan.

Siapa yang mempengaruhiku sampai bisa menjadikan pengawal penuh drama seperti ini untuk menjadi pengawal pribadiku? (Batin Laren sambil memperhatikan orang di depannya)

Laren membatin heran sambil menatap wajah pengawalnya yang memelas, dan juga memikirkan jawaban apa yang harus di berikan kepada pengawal itu.

"Ini... Mungkin karena pengaruh obat obatan maka dari itu sebagian ingatanku hilang termasuk namamu." Ucap Laren mengarang.

"Huft... Baiklah, karena ini mungkin memang salah dari tabib tadi saya akan memakluminya, tapi mohon setelah ini anda jangan melupakan nama hamba lagi." Ucap pengawal itu sambil menatap Laren.

Memakluminya? Bukankah kamu seharusnya bersyukur karena aku masih belum memukulmu sampai sekarang karena sikapmu yang tidak jelas hah?! (Batin Laren mulai kesal)

"Hmm ya baiklah, akan aku usahakan." Balas Laren sambil mengangguk perlahan.

"Baik, nama hamba adalah Rayden pangeran. Mohon pangeran jangan melupakannya lagi." Ucap pengawal itu.

"Baiklah kalau begitu, Rayden kamu bisa pergi." Ucap Laren.

"Pangeran apakah anda ingin mengetahui nama hamba hanya untuk mengusir hamba?" Ucap Rayden sekali lagi dengan wajah yang memelas.

Astaga, ada apa dengan orang yang satu ini. Aku ingin membuangmu jauh jauh dariku, sungguh! (Batin Laren kesal dengan kelakuan Rayden)

"Kalau begitu hamba akan pergi mengambilkan makanan untuk pangeran dan segera kembali."

Ahh tidak, jangan terlalu cepat kembali, aku butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan tempat ini. (Batin Laren)

"Hmm baiklah." Balas Laren singkat.

Rayden pun keluar dari ruangan Laren, dan Laren pun melihatnya dari belakang sampai siluet Rayden menghilang.

Sepertinya dia bukan pengawal biasa yang mempunyai sifat yang dia tunjukkan padaku barusan. Dia mempunyai aura yang berbeda dengan mimik wajahnya. Ada kemungkinan jika sifat yang baru saja ia tunjukkan hanyalah sebuah topeng untuk menyembunyikan sesuatu. (Batin Laren sambil mengamati kepergian Rayden)

Saat Laren sedang mengamati ruangan tempat di mana ia berada, ia tiba tiba mendengar suara yang entah berasal dari mana.

Tingg... Sistem memasuki dunia fantasi.

"Haloo tuanku." Ucap seseorang yang tiba tiba muncul di depan wajah Laren.

Karena terkejut, Laren pun memukul benda yang tiba tiba muncul tepat di hadapan wajahnya itu dan terpental lalu akhirnya menabrak ke dinding.

Bugh!

Brak!

"Aduhh... Kepalaku pusing sekali." Ucap mahluk itu sambil memegangi kepalanya.

"Siapa kamu? Mengapa kamu bisa muncul tiba tiba di depan wajahku?" Tanya Laren terkejut.

"Tuan... Mengapa kau memukulku?" Tanya seseorang itu dengan wajah yang memelas dan memegangi kepalanya yang telah terbentur tembok.

"Em... Maafkan aku, kamu mengejutkanku sehingga aku reflek memukulmu. Jangan mengejutkanku lain kali jika tidak ingin di pukul." Ucap Laren sedikit merasa bersalah.

"Hmm baiklah, lain kali aku tidak akan mengejutkan tuan lagi. Aduhh kepalaku sakit sekali." Ucap seseorang itu terus mengeluh.

"Kau ini... Apa? Mengapa tubuhmu kecil dan dapat muncul secara tiba tiba di sini?" Tanya Laren sambil memperhatikan sesuatu di depannya.

"Tuan, aku adalah sistem." Balas seseorang itu.

"Sistem? Apa itu?" Tanya Laren penasaran.

"Tuan, apakah anda masih ingat dengan kejadian di kehidupan anda sebelumnya? Di mana saat itu anda sedang berada bersama saudara anda dan ada orang yang hendak membunuh kalian dan alhasil anda jatuh ke jurang yang akhirnya menewaskan anda?" Jelas sistem itu dengan panjang.

"Iyaa aku ingat, tapi dari mana kamu bisa mengetahuinya? Apa maksudnya dengan kehidupan sebelumnya?" Tanya Laren keheranan dengan ucapan sistem tersebut.

Terpopuler

Comments

the Amay one

the Amay one

👍🏿👍🏿👍🏿

2023-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 #Bab pengumuman
2 Chapter
3 Chapter
4 Chapter
5 Chapter
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 novel kedua *pengumuman
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Bab pengumuman
2
Chapter
3
Chapter
4
Chapter
5
Chapter
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
novel kedua *pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!