BARA

BARA

Awal (Prolog)

Sosok siswa itu muncul dari dari dalam danau melati. Seluruh kulit pada tubuhnya begitu putih pucat. Matanya begitu merah semerah api. Ada kilatan dendam di matanya.

Tubuh sosok siswa itu dibungkus jas almamater sekolah berwarna merah tua dan bawahan seragam celana panjang berwarna abu. Kakinya dibaluti sepatu hitam. Punggungnya menggendong sebuah tas berisikan tiga buah batu pemberat. Semua yang dipakainya itu basah kuyup karena air danau.

Sosok siswa itu berjalan ke tepi danau. Dia hendak menuju suatu tempat. Dia mulai melangkahkan kakinya saat sudah menginjak tanah. Tubuhnya menggigil kencang. Selama berjalan dia menggertakkan gigi karena merasakan dingin yang luar biasa pada tubuhnya.

Bebatuan besar yang ada di dalam tasnya membuat sosok siswa itu berjalan dengan begitu pelan. Air danau terus bercucuran dari tubuhnya yang basah kuyup. Cucuran air itu mengotori lantai koridor sekolah.

Sekolah yang dia jelajahi ini begitu sepi. Alasannya karena mereka tahu jika sosok siswa itu akan berkeliaran pada jam malam seperti sekarang.

Sosok siswa itu menghentikan langkahnya ketika selembar kertas berita yang tertempel di papan mading sekolah yang dia sedang lewati mencuri perhatiannya. Sosok siswa itu pun membaca isi kertas berita itu kata demi kata.

LambeMurah.News

Danau Melati di SMA Harapan menjadi saksi bisu kematian siswa cerdas bernama Bara. Di antara tenangnya permukaan air danau, sosoknya yang telah terbujur kaku mengapung di tengah-tengah danau.

Bara merupakan merupakan siswa jurusan Ipa di SMA Harapan yang mengikuti Komunitas Kosmik (Komunitas Sains dan Matematika) yang merupakan sebuah komunitas baru paling populer di sekolah tersebut.

Jas almamater merah tua yang mempunyai logo Kosmik di dada kiri dan seragam celana panjang berwarna abu masih membungkus tubuh siswa yang karib disapa Bara itu.

Tubuh Bara pertama kali ditemukan oleh seorang penjaga sekolah yang tengah membersihkan area tepi danau. Penjaga sekolah tersebut curiga dengan adanya sesuatu yang mengambang di tengah-tengah danau.

Setelah didekati, ternyata sosok yang dilihatnya benar jasad seorang Siswa sekolah di tempat dia bekerja. Butuh waktu lama sebelum sosok yang dilihat penjaga sekolah akhirnya teridentifikasi sebagai siswa bernama Bara.

"Saya tidak akan kembali untuk selamanya. Tolong jangan mencari keberadaan saya. Maafkan saya untuk semuanya." ~Bara~

Itu adalah tulisan dari sebuah surat wasiat yang berada pada saku seragam Bara.

Dengan bukti surat wasiat dan tas berisikan tiga buah bebatuan besar yang menempel di punggung jasad Bara, polisi pun akhirnya menyatakan bahwa Bara meninggal karena bunuh diri.

Sosok siswa itu berhenti menggemertakkan giginya setelah membaca kalimat terakhir dari kertas berita itu. Dia seperti tidak menyangka akan isi dari berita tersebut. Tangan keriputnya pun mengepal. Matanya menyalang tajam. Giginya bergemertak kembali. Kali ini lebih kencang. Dadanya naik turun karena emosi. Napasnya begitu cepat. Sosok siswa itu marah. Kalimat terakhir pada berita itu benar-benar membuatnya murka saat ini.

Sosok siswa itu pun kembali berjalan. Kali ini langkahnya sedikit cepat. Dia berjalan dengan penuh amarah. Dia ingin segera sampai di tempat tujuannya saat ini. Yaitu sebuah ruangan di sekolah ini yang merupakan ruangan tempatnya sering menghabiskan waktu saat dia masih hidup dulu. Sekaligus adalah ruangan tempat dia menghembuskan napas terakhirnya.

Ruang Kosmik. Itulah nama tempat yang sosok siswa itu sedang tuju. Sosok siswa itu sudah berada di depan pintu ruangan kosmik saat ini. Bunyi lantunan dan dentuman lagu seorang Rapper bernama Macklemore berjudul Thrift Shop menggema di dalam ruangan itu.

Sosok siswa itu sudah tau sejak tadi jika malam ini dia tidak sendiri di sekolah ini. Ada seseorang di ruang kosmik yang sosok siswa itu sangat kenali. Orang itulah yang ingin dia temui pertama kali saat dia bangun dari tidurnya yang begitu panjang di dasar danau melati. Orang itu jugalah yang menjadi salah satu alasan yang membuat sosok siswa itu merasakan amarah yang luar biasa malam ini.

Sosok siswa itu pun masuk ke ruang kosmik itu tanpa permisi. Dia menghampiri orang di dalam ruangan itu. Lagu rapper yang menggema tadi langsung senyap saat sosok siswa itu masuk ke dalam sana. Suasana di dalam ruangan pun menjadi sunyi seketika.

Butuh waktu sekitar lima menit lamanya sampai akhirnya sosok siswa tadi keluar dari ruang kosmik itu dengan tangan yang menyeret dan mencekik keras leher seorang siswa yang berseragam sama seperti dirinya.

"Bara, lepaskan gue Bara," mohon orang yang tercekik itu pada sosok siswa yang menyeretnya saat ini. Ternyata sosok siswa yang sejak tadi kita temani mengelilingi sekolah itu bernama Bara. Dia adalah hantu Bara. Hantu urban legend SMA Harapan yang terkenal sering bergentayangan pada malam hari. Membuat semua penghuni SMA Harapan tidak berani melakukan aktivitas apapun di sekolah ketika malam sudah menyapa. Jika saja ada, hanya orang bodoh dan ceroboh lah yang berani berkeliaran saat malam hari di SMA Harapan. Mereka sama saja ingin menjemput ajalnya sendiri.

Salah satu contohnya adalah orang yang sedang merasakan sesak yang luar biasa saat ini karena cekikan hantu Bara pada lehernya. Nama orang itu adalah Kaisar. Cekikan sosok Bara begitu kuat pada leher Kaisar. Dia kesulitan bernapas. Rasa sakitnya luar biasa. Tubuhnya terus di seret oleh hantu Bara mengelilingi sekolah menuju arah danau melati.

"Gue minta maaf atas semuanya, Bara. Ingat persahabatan kita dulu, Bara. Gue mohon, Jangan bunuh gue," mohon lagi Kaisar yang sedang tercekik itu.

Tangan Kaisar berusaha melepaskan cekikan sosok Bara pada lehernya. Suara rintihan kesakitan terus keluar darinya. Kaisar butuh bernapas saat ini juga. Karena jika cekikan sosok Bara pada lehernya tidak dilepas secepat mungkin, Kaisar akan menjemput ajalnya.

Sedangkan sosok Bara masih setia mencekik dan menyeret tubuh Kaisar. Sepanjang perjalanan amarahnya terus bergejolak. Amarah yang selama ini dia simpan di dasar danau kini sedang dia letupkan kepada Kaisar yang sedang dia seret sekarang.

Sampai akhirnya sosok Bara dan Kaisar sampai pada area danau melati sekarang. Itu tercapai setelah keduanya melakukan perjalanan panjang melewati area koridor gedung jurusan Ipa dan melewati area koridor gedung perpustakaan.

Sosok Bara membawa tubuh Kaisar ke dalam danau. Tubuh Kaisar yang masih tercekik itu mengalami kejang hebat. Dia butuh sekali bernapas sekarang.

"Kasihani Gue, Bara. Gue menyesal. Gue janji akan menebus dosa gue terhadap lo."

Namun terlambat. Sosok Bara sudah menenggelamkan dirinya dengan Kaisar ke danau melati. Tangan Kaisar memberontak ke permukaan air. Namun perlahan-lahan tangan Kaisar tenggelam dan berhenti memberontak dengan sendirinya. Menandakan jika Kaisar sudah mendapatkan kematiannya malam ini.

Kematian memang tidak terduga. Nantinya dia akan melamar mu, tanpa perkenalan, tanpa diskusi, dan tanpa tanggal kepastian.

***

Halo, gue Andre. Gue Mahasiswa Gabut yang memilih nulis ditengah kejamnya hirup pikuk dunia perkuliahan.

Selain hobi nulis, gue juga hobi ngekhayal jadi pacarnya Olivia Rodrigo.

Cerita berjudul BARA yang sedang kalian baca ini adalah cerita horor pertama gue. Hope you like it!

Gue pengen tahu pendapat kalian tentang kematian itu apa sih? Coba utarakan di komen. Apa kalimat yang keluar dari pikiran kalian jika berdiskusi soal kematian?

Btw, pembaca disini ada yang tau lagu rapper Macklemore - Thrift Shop nggak?

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yah. Satu vote dan satu komen saja sangat berarti bagi gue.

Instagram : @sourthensweett

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!