Bab 5

"Kak ... Rey! Bangun," ucap Anggi.

"Kamu mau kemana? Jangan pergi dulu!" teriak Rey dengan mata tertutup.

"Hei ... Kakak mimpi apa, sih? Ayo bangun nanti telat, loh." Anggi menepuk-nepuk pipi Rey. Namun Rey terus bermimpi. Entah memimpikan siapa.

"Kakak!" teriak Anggi.

"Hah?!" ucap Rey.

Rey pun terbangun dengan nafas yang terengah-engah, lalu Rey pun melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 06.30 lalu Rey berlari ke kamar mandi.

'Astaga! Gue mimpi siapa sih? Sampai kesiangan gini.'

Rey pun segera mempercepat mandinya.

"Ma, kakak mana?" ucap Stevan.

"Lagi siap-siap di kamarnya," ucap Anggi.

Rey pun turun dari tangga dengan tergesa-gesa. Karena Rey sudah sangat terlambat.

Brugh!

Rey pun terjatuh dari tangga tersebut. Untung saja Rey terjatuh setelah menginjak tangga yang paling bawah.

Anggi, Jeno dan Stevan pun terkejut melihat ke arah Rey.

"Aduhh ... Mama," ucap Rey sambil memegang lututnya.

"Kamu udah dewasa kakak. Masih aja lari-lari kaya anak kecil pelan-pelan dong kalo turun," ucap Jeno.

"Tau si kakak. Kenapa sih kamu?" tanya Anggi.

Rey pun berdiri dan segera meminum segelas susunya. Dengan sangat cepat Rey meneguk susunya. Mamah dan papah hanya melihat Rey dengan heran.

"Ma, Pa aku berangkat duluan ya," ucap Rey sambil berlari keluar rumah.

"Ka ..." ucap Anggi.

"Kenapa sih Rey?" ucap Jeno.

Rey pun segera menyalakan motor lalu berangkat dari rumah.

...****************...

Hari ini Qila agak sedikit terlambat ke sekolahnya. Karna tadi ada sedikit masalah di perjalanan, tetapi Qila merasa bersemangat mungkin karna ada Rey.

"Sejuk banget udaranya," ucap Qila sambil tersenyum.

"Qila ... awasss!" teriak seseorang.

Brugh!

Qila pun terjatuh. Sudah sakit karena terjatuh ditambah Qila tertimpa oleh orang yang menubruknya.

"Aduh ... sakit! Ih, kenapa sih pake lari-lari segala kaya bocah SD tau gak? Sakitkan jadinya ahh," ucap Qila sambil memegang pinggangnya.

"Aduhh ... maaf banget Qila. Gak sengaja," ucap Rey.

Rey pun segera duduk di samping Qila. Qila baru menyadari bahwa itu Rey. Mereka saling menatap dengan begitu lama. Mungkin kalo tidak ada Hanna, Qila dan Rey saling menatatap sampai pulang sekolah.

"Hayooo!" ucap Hanna sambil menyatukan kepala Qila dan Rey.

"Akh! Sakit," ucap Qila.

"Hanna lo! Gak ada kerjaan sakit tau." Menatap tajam ke arah Hanna.

Rey pun berdiri. Lalu Rey mengulurkan tangannya pada Qila, Qila merasa malu, tetapi Qila menerima uluran tangan Rey.

"Uwuuuu ... jiwa jomblo gue meronta-ronta. Sabar ya, my heart kita pura-pura gak lihat aja," ucap Hanna sambil berjalan ke kelas meninggalkan Qila dan Rey.

Qila pun tersenyum saat menatap Rey. Begitu pun Rey juga.

"Maaf ya, Qila gara-gara aku kamu jadi jatuh. Mana yang sakit? Biar aku antar ke UKS," ucap Rey.

"E-engga kok Rey. Gak apa-apa santai aja gak sakit kok," ucap Qila tersenyum.

"Beneran nih, gak kenapa-kenapa?" ucap Rey menatap Qila.

"Iya beneran," ucap Qila sambil memalingkan wajah.

"Ka-kamu kenapa lari?" Mengalihkan topik pembicaraan.

"Tuhkan, lupa aduh ... aku belum kerjain PR," ucap Rey.

Qila pun baru tersadar bahwa Qila pun sama tidak mengerjakan PR.

"Astaga! Rey aku juga belum ngerjain duhh ... kok baru inget sih," ucap Qila.

"Ya udah ayo kita ker ..." ucap Rey.

Qila dan Rey pun saling menatap. Mereka berdua menghembuskan nafas dengan pasrah.

"Huh ...."

"Ya udah kita masuk," ucap Rey.

Qila pun mengikuti Rey di belakang. Mereka pun masuk ke dalam kelas. Dan segera duduk di kursi masing-masing.

"Cieeee ... lama banget di luar. Ngapain aja? Kiss?" ucap Hanna.

"Kiss-kiss apaan dah. Aku pasti dihukum aaaa!" ucap Qila dengan raut wajah cemberut.

"Karena gak ekskul, kan? Syukurin! Dipanggil malah gak dengar. Kemarin buru-buru mau kemana? Sampai gak ingat ekskul," ucap Hanna.

"Lupa sumpah ... aku ngejar Rey tau," ucap Qila dengan suara kecil.

"What? Hahaha ngapain," ucap Hanna tertawa.

"Mau bicara sama dia. Ehh keburu jauh," ucap Qila.

"Bukan itu aja Han ... aku gak ngerjain PR pasti dihukum," ucap Qila menatap Hanna.

"Gak percaya gue. Cewe pintar dan rajin kaya kamu tumben lupa ngerjain PR," ucap Hanna sambil membuka buku tulisnya.

"Serius Han ... terus aku gi ..." ucap Qila.

"Pagi anak-anak," ucap Pak Hery.

Seluruh siswa pun duduk dengan tertib.

"Pagi pak," ucap seluruh murid.

Qila dan Rey hanya bisa pasrah karna mereka tidak mengerjakan PR. Qila dan Rey sudah mengetahui pasti akan ada hukumanya.

"Jangan lama-lama kumpulkan PRnya. Yang tidak mengerjakan silahkan ke depan!" ucap Pak Hery dengan tegas.

Qila dan Rey pun maju ke depan.

"Qila?" ucap Pak Hery heran.

Pak Hery pun heran tidak biasanya Qila lupa mengerjakan PR. Apalagi Qila adalah murid teladan di sekolah.

"Iya, Pak?" ucap Qila.

"Tumben kamu gak ngerjain," ucap Pak Hery menatap Qila.

"Maaf Pak ... aku lupa," ucap Qila.

"Ya, sudah cuma berdua? Yang lain mengerjakan?" ucap Pak Hery.

"Sudah Pak ..." jawab seluruh siswa.

"Ya sudah hanya kalian berdua. Bapak mencium harum-harum sepasang kekasih nih. Sepertinya kalian jodoh," ucap Pak Hery tersenyum.

"Cieeeee ... jodohh," ucap semua murid.

Qila dan Rey pun hanya terdiam malu.

"Mm ... hukumannya kalian hormat pada bendera di lapangan. Sampai pelajaran Bapak selesai," ucap Pak Hery.

"Apa?!" ucap Qila dan Rey.

"Nah jawabnya pun sama. Memang jodoh ya," ucap Pak Hery.

"Ihh ... Bapak apaan sih," ucap Qila dan Rey.

"Sama lagi anak-anak. Emang betul jodoh suka kelihatan ya," ucap pak Hery tersenyum.

"Ya sudah tunggu apa lagi. Ke lapang sekarang!" bentak pak Hery

Qila dan Rey pun pergi menuju lapang. Lalu mereka menghormat pada bendera dibawah terik matahari yang lumayan panas.

...****************...

Hampir 10 menit Qila dan Rey berdiri di lapang. Mereka berdua terlihat lelah dan kepanasan.

"Uhh ... panas banget," ucap Qila.

Rey pun berdiri di hadapan Qila. Membelakangi matahari agar Qila tidak kepanasan.

"Rey ..." ucap Qila menatap Rey.

"Biar gak panas," ucap Rey tersenyum.

Pipi Qila memerah. Qila pun memberikan senyuman pada Rey.

"Gak usah Rey ..." ucap Qila sambil menarik tangan Rey agar berdiri disampingnya.

Tetapi Rey malah terus diam di hadapan Qila sambil tersenyum menatap Qila.

"Nanti Pak Hery marah. Kita, kan lagi dihukum Rey," ucap Qila tersenyum.

Akhirnya Rey pun berdiri kembali di samping Qila. Saat Rey menatap ke atas. Terlihat Rizka akan menumpahkan air dengan sengaja ke arah Qila.

Zrashhh!

Dengan cepat Rey memberitahu Qila.

"Qila awassss!" teriak Rey.

Rey pun memeluk Qila agar tidak terkena air tersebut.

"Aaaa!" teriak Qila sambil memejamkan mata.

Brushh!

Air pun tumpah tepat mengenai punggung Rey. Membuat baju Rey basah. Rizka pun terkejut dia langsung berlari.

Qila pun membuka mata menatap Rey dengan sangat dekat. Qila belum pernah menatap Rey sedekat ini. Tanpa sadar Rey pun terus memeluk Qila sambil menatap Qila.

"Re-Rey ...." Memalingkan wajah karena malu.

Rey pun melepaskan pelukannya sambil tersenyum malu.

"Ma-maaf Qila kelamaan, hehe." Merapikan rambutnya oleh kedua tangannya.

"Gak apa-apa makasih, Rey. Baju kamu jadi basah gimana dong?" ucap Qila menatap Rey.

"Ya Qila sama-sama gak apa-apa kok yang penting baju kamu gak basah. Diam di sini beberapa menit juga pasti kering," ucap Rey tersenyum.

Qila pun mengusap baju Rey yang basah. Membuat Rey tersenyum malu. Karena Qila sangat memperhatikan Rey.

"Benar-benar ya, Rizka harusnya dia dikeluarin dari sekolah ini. Kamu ada masalah apa sama dia Qila?" ucap Rey.

"Entah dia cuma iri aja mungkin sama aku, tapi aku diam aja lama-lama dia bakalan cape ngerjain aku yang gak pernah berhasil," ucap Qila tersenyum.

Rey merasa gemas pada Qila. Hingga akhirnya Rey mengacak-acak rambut Qila.

"Ih ... Rey nyebelin ya," ucap Qila tertawa.

"Hahaha ...." Rey pun tertawa dengan bahagia.

'Hati gue kok seneng ya, setiap lihat Qila tertawa seperti itu. Dilihat-lihat Qila manis banget, cantik lagi. Seganteng apasih mantan Qila sampai tega ninggalin Qila. Padahal langka cewe kaya Qila.'

Rey terus melamun sambil menatap Qila.

"Rey ..." ucap Qila.

Tak hentinya Rey melamun sambil menatap Qila.

"Hei ..." ucap Qila sambil menepuk pundak Rey.

"Hah? Apa Qila," ucap Rey terkejut.

"Kamu kenapa Rey astaga ... hahaha," ucap Qila tertawa.

"Engga kok," ucap Rey tersenyum malu.

...****************...

"Aduhhh ... kenapa airnya jadi ke Rey sih," ucap Rizka sambil berlari.

"Rizka! Gimana?" ucap seseorang.

"Aduh ... sorry malah Rey yang kena airnya," ucap Rizka.

"Ihhh! Lo gimana, sih!" ucap seseorang.

"Sorry, Rey yang lindungin Qila. Ya, jadi airnya ke Rey lah," ucap Rizka.

"Tau ahh ... gak bener!" ucap seseorang.

"Ihh ... kok nyalahin gue sih," ucap Rizka.

Ternyata Rizka diperintah untuk melakukan hal itu ke Qila oleh seseorang. Bukan hanya Rizka yang tak menyukai Qila, tetapi ada juga orang lain yang tak menyukai Qila.

"Qila akhirnya ... bel juga," ucap Rey.

"Iya, Rey gimana bajunya?" ucap Qila.

"Agak kering," ucap Rey.

"Ayo!" ucap Rey.

Qila pun mengangguk. Mereka segera berjalan menuju kelas kembali.

"Qila ..." ucap bu Yati

"Iya Bu, ada apa?" ucap Qila.

"Kemarin kenapa gak ekskul, sih? Kamu tau, kan tiga hari lagi bakalan ada tamu dari sekolah lain," ucap bu Yati.

"Ma-maaf Bu kemarin aku sakit jadi, buru-buru pulang" ucap Qila.

"Ya sudah mulai sekarang dari tiga hari ini kamu harus selalu kumpul. Jangan ada kata gak bisa. Apalagi kamu yang akan menampilkannya. Kamu harus sering berlatih," ucap bu Yati.

Deg!

Qila pun terkejut. Tak menyangka bahwa nanti Qila yang akan menampilkannya.

"Apa Bu? A-aku?" ucap Qila.

"Iya, kemarin ibu sudah berdiskusi ternyata semua pada setuju. Kalo kamu yang menampilkannya. Karena kamu cukup bagus. Ibu mau ke ruang guru dulu," ucap bu Yati.

"Ta-tapi Bu ..." ucap Qila.

Qila pun terkejut mendengar hal itu.

'Aduh ... gimana ya, aku belum siap.'

"Qila kamu semangat ya! Aku yakin kamu bisa," ucap Rey tersenyum.

Rey pun mengusap kepala Qila.

"Aku ke kelas dulu," ucap Rey sambil berjalan.

Pipi Qila memerah Qila pun tersenyum. Karena dukungan dari Rey. Qila pun menjadi bersemangat.

Terpopuler

Comments

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like ke5✌✌

2020-09-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!