Bab 4

Qila merasa hari ini dia sangat lelah. Setelah Qila selesai mandi Qila pun merebahkan tubuhnya pada tempat tidur.

"Aduh ... enak banget. Aku kecapean hari ini," ucap Qila.

Beberapa detik Qila pun terlelap tidur. Saat Qila tidur, Hitam berada di samping Qila. Kucing tersebut seperti menunggu Qila bangun.

...****************...

Hitam yang terus menunggu Qila mungkin kucing tersebut lelah. Akhirnya Hitam menggerakan ekornya pada wajah Qila.

"Mm ...." Qila pun terbangun.

"Katanya mau beliin aku makan. Mana lapar, nih?" ucap Hitam.

Qila pun terkejut mendengar kucing tersebut berbicara. Qila langsung beranjak dari tempat tidurnya dan menjauh dari kucing itu.

"Ka-kamu bisa bicara? Gak mungkin! Aku baru bangun kali, ya," ucap Qila sambil menggosok-gosok matanya.

Jantung Qila pun berdetak kencang.

"Iya, aku bisa bicara. Ayo, mana makanannya, aku lapar," ucap Hitam sambil berjalan menuju Qila.

"Di-diem! Kamu di situ jangan deketin aku, ih!" ucap Qila.

Qila pun merasa merinding. Qila terus mengusap-ngusap pundaknya.

"Kamu gak kasian sama aku, aku lapar. Pasti kamu mau beliin aku makanan whiskas itu ya, kan? Ya, kan?" tanya Hitam.

Qila pun terus menatap kucing itu. Qila meraih kucing itu Qila cek semua tubuhnya. Qila pikir kucing itu dipasangi alat perekam suara, tetapi tidak ada.

"Ih ... ih ngapain?" tanya Hitam.

"Kamu kucing apaan, sih? Bisa bicara segala," tanya Qila

"Beliin dulu aku makanan baru aku jelasin," ucap Hitam.

Karena rasa penasaran Qila pun menuruti apa kata kucing itu. Qila pergi ke Swalayan terdekat untuk membeli makanan kucing.

'Aneh banget sih itu kucing bisa bicara segala. Atau jangan-jangan itu kucing jadi-jadian? Ihhh serem banget, sih.'

Qila pun sudah membelikan makanannya. Qila langsung segera pulang kerumah. Setelah sampai di rumah Qila segera menuangkan makanannya pada mangkuk. Lalu Qila menunggu kucing itu sampai selesai makan.

"Enak banget," ucap Hitam.

"Jelasin sekarang," ucap Qila.

"Aduh, bentar gak ada susu? Kok cuma air putih," ucap Hitam.

"Ih! Cepetan! Dasar rakus!" bentak Qila.

"Iya-iya, jadi gini, aku diberi tugas buat selalu jagain kamu dan temenin kamu. Mulai sekarang kamu majikan aku mau, kan, ya? Aku ini lucu loh aku gak akan ngerepotin. Makanan aku cuma whiskas aja, kok," jelas Hitam.

"Whiskas juga pake uang belinya. Emang kamu pikir pake daun, hah?!" ucap Qila menatap tajam ke arah Hitam

"Terus siapa yang suruh?" ucap Qila heran.

"Aku gak bisa jelasin soal siapa yang suruh. Intinya aku hadir ke sini buat temenin, jagain, dan bantuin Qila," ucap kucing tersebut.

"Terus aku heran kok bisa mama gak lihat kamu?" ucap Qila.

"Tenang aja aku cuma bisa dilihat sama kamu aja Qila. Qila hebat banget!" ucap Hitam.

Qila pun merasa aneh apa yang sebenarnya terjadi, lalu siapa kucing yang bisa bicara ini apa dia dikirim dari tuhan untuk Qila?

"Ya, sudah deh. Awas kalo nyusahin!" ucap Qila.

Qila pun keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah ruang tamu, sedangkan Hitam tetap duduk diatas tempat tidur Qila.

"Aneh banget deh ... ihhh." Qilla menggidikkan tubuhnya.

Langit mulai berganti menjadi gelap. Tanda malam hari telah tiba. Artho baru pulang dari kantor.

"Papa ..." ucap Qila melihat ke arah pintu.

"Hai sayang ... kamu udah makan?" tanya Artho.

"Udah, Pa," ucap Qila tersenyum.

"Tolong panggil mama, Papa mau bicara sama kalian berdua," ucap papah.

Qila pun memanggil mamah. Lalu mereka bertiga berkumpul di ruang tamu.

"Ma, perusahaan kita hancur," ucap Artho.

"Hancur gimana, Pa?!" tanya Gladis terkejut mendengar hal itu.

"Mama tenang dulu jadi, perusahaan Anartha mengalami kerugian yang begitu besar. Ditambah banyak utang sama perusahaan lain. Papa bingung harus gimana? Kemungkinan akan mengalami ke bangkrutan," ucap Artho sambil tertunduk.

"Astaga! Kok bisa, Pa? Kalo perusahaan Anartha bangkrut berarti rumah ini juga akan disitakan, pa?" tanya Gladis.

"Iya Ma, kecuali mobil," ucap Artho sambil mengusap wajahnya.

"Ya udah Pa, Ma mungkin ini takdir dari tuhan. Gak selamanya kita selalu ada diatas ada saatnya kita dibawah. Masih banyak orang yang lebih susah daripada kita," ucap Qila memeluk Gladis dan Artho.

"Papah bangga punya kamu Qila. Kamu anak yang baik," ucap Artho sambil mameluk Qila.

"Mama juga bangga," ucap Gladis sambil memeluk Qila.

Qila pun melepaskan pelukannya. "Sekarang kita gak usah sedih atau apa ya, kita berusaha lihat ke depannya. Kalo emang harus bangkrut ya, udah itu takdir tuhan," ucap Qila.

"Ma, Pa, Qila mau ke kamar ya," ucap Qila.

"Ya udah jangan tidur malam, ya," ucap Gladis.

Qila pun berjalan menaiki tangga, lalu masuk ke dalam kamar.

Qila membuka jendela lalu Qila duduk di tepi jendela. Pandangan Qila melihat ke arah langit, langit yang di penuhi cahaya bintang dan bulan membuat Qila tersenyum menatap bintang.

'Ya Tuhan ... kasihan papa jangan sampai perusahaan ini bangkrut. Semoga ada jalan keluar untuk perusahaan ini.'

Hitam pun melihat Qila yang sedang menatap langit

"Tatap aku juga dong," ucap Hitam.

Qila pun melihat ke arah kucing hitam. Yang sedang berguling-guling diatas tempat tidur.

'Oh iya, baru inget ini kucing bisa bicara. Ada kucing yang bisa bicara sikapnya nyebelin lagi.'

Qila pun kembali menatap langit.

"Telpon?" ucap Qila berlari ke arah tempat tidur.

Qila pun membuka layar ponselnya.

"REY!" teriak Qila.

Qila pun menatap ke arah kucing itu.

"Diem ya, kamu gak boleh bicara kecuali meow ... oke? Awas kalo ngomong aku buang ketempat sampah!" ucap Qila.

"Meoww ...."

"Nah, gitu pintar," ucap Qila mengusap kepala Hitam.

"Halo ...."

"Iya Rey?"

"Lagi apa Qila? Aku ganggu gak?"

"Lagi ... lihat bintang. Engga kok santai aja lagian aku juga lagi bosan."

"Ya, udah aku temenin ya."

"Oke, makasih Rey."

"Qila tau gak?"

"Tau apa?"

"Tadi aku beli coklat, tapi coklatnya aneh banget."

"Loh, aneh kenapa?"

"Aneh aja, kok lebih manis kamu ya, daripada coklatnya."

"Aih, bisa aja deh."

Malam ini Qila merasakan bahagia yang luar biasa. Qila pikir Rey tidak akan merespon Qila seperti itu, tapi Rey berhasil membuat Qila tersenyum.

Mereka berdua pun saling bercanda. Sampai Qila tidak menyadari dari tadi mamah memperhatikannya.

"Hahaha, kamu bisa aja Rey. Eh iya Rey kena ...."

Mereka pun melanjutkan obrolannya hingga larut malam.

"Pssttt ... Qila!" ucap si Hitam.

"Udah malam tau!" ucap si Hitam.

"Iya, bentar lagi juga!" ucap Qila.

"Hah? Kenapa Qila?"

"E-engga Rey ini ada sodara aku, hehe."

"Qila udah malam tidur."

"Iya Rey, aku juga udah ngantuk."

"Oke tidur ya, good night, bye."

"Good night too Rey," ucap Qila sambil tersenyum.

Pipi Qila pun menjadi memerah.Qila tersenyum bahagia. Sehingga Qila teriak lalu menjatuhkan tubuhnya pada tempat tidur.

"Aaaa!" teriak Qila

Qila pun menjatuhkan tubuhnya pada tempat tidur. Hitam pun terkejut, lalu segera menghindar dari Qila.

"Dasar manusia kalo udah seneng kaya orang gila. Giliran udah sedih kaya orang yang mau dicabut nyawa," ucap si Hitam.

Qila pun terus tersenyum dengan pipi memerah. Mungkin Qila baru merasakan seperti ini awalnya Qila pikir Rey tidak peduli, tetapi ternyata Rey sangat peduli pada Qila.

Qila pun berbaring menatap langit-langit. Hitam pun duduk di samping Qila yang sedang berbaring.

"Ihh ... ngapain di sini?" ucap Qila.

"Terus aku di mana?" ucap si Hitam.

"Di sana, di kursi," ucap Qila.

Kucing itu pun menuruti apa kata Qila. Tidak lama Qila pun tertidur dengan lelap.

...****************...

Rey pun merebahkan tubuhnya pada tempat tidur. Rey menatap langit-langit sambil tersenyum. Rey merasa bahagia karena hadirnya Qila rasa sedihnya pun sedikit berkurang.

"Kak ..." ucap mamah.

"Eh, sudah tidur," ucap mamah.

Anggi pun tersenyum melihat Rey yang sedang tertidur, tetapi tidak biasanya Rey tidur sambil memegang ponsel. Anggi mengambil ponselnya.

"Tumben pegang ponsel," ucap Anggi

Anggi pun menyalakan ponselnya, lalu berkata, "Qila?"

Terpopuler

Comments

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like ke 4

2020-09-08

1

Tionar Linda

Tionar Linda

dimana kucing hitam yang bisa bicara itu di beli Thor.. aku mau lah😊😊🤭

2020-08-30

2

🍫Ziahyni™ 🌠

🍫Ziahyni™ 🌠

Halo kak alsha, novelnya bagus banget aku suka semoga bisa jadi contoh yang baik buat aku yang masih baru. Jangan lupa mampir di novel ku juga yaa judulnya "My Destiny" jangan lupa dilike atau komen ya kaa

2020-07-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!