Tidak terasa langit pun berganti menjadi malam. Setelah selesai memasak di dapur Qila pun masuk ke dalam kamar. Berjalan menuju jendela dan Qila pun duduk kembali di tepi jendela. Qila tersenyum melihat bintang yang ada di langit ya, bisa dibilang Qila menyukai bintang.
Bagi Qila malam adalah suasana yang tenang. Di mana orang lain tertidur di situlah tempat Qila berpikir dengan tenang. Berbagai macam imajinasi bermunculan.
"Bosan banget, huh ...." Qila menatap layar ponsel dengan serius.
Tiba-tiba air matanya kembali menetes ketika melihat postingan Fery dan Angelina. "Kuat Qila ... ayo kamu bisa!" ucap Qila sambil tersenyum.
"Hah! Lebih baik tidur kalo kayak gini terus. Sepertinya kalo tidur aku sedikit bisa lupa," ucap Qila.
Qila pun menjatuhkan tubuhnya pada tempat tidur. Di saat Qila mulai memejamkan matanya, tetapi Qila tidak bisa. Qila pun menatap ke atas langit-langit sambil memikirkan kenangan bersama Fery.
"Meoww ...."
Qila pun terkejut mendengar suara kucing. "Kucing?" Gadis itu mulai melirik ke kanan dan ke kiri.
Celingak-celinguk Qila mencari sumber suara kucing itu, tetapi tidak ada. Qila pun kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya. "Paling juga di luar kucingnya," gumam Qila sambil memejamkan matanya.
"Meoww ...."
Terdengar lagi suara kucing tersebut, membuat Qila membuka matanya kembali. Anehnya suara kucing itu terdengar sangat dekat, seperti berada di dalam kamar Qila.
"Astaga ... di mana sih?!" teriak Qila sambil duduk di atas tempat tidur.
Mata Qila terus mencari sampai akhirnya dia menemukan. Kucing tersebut berada di atas kursi. Padahal dari tadi kucing tersebut tidak ada di atas kursi.
"Loh, kok, bisa di sini, sih? Dateng lewat mana?" ucap Qila, lalu beranjak dari tempat tidur.
Kucing tersebut berwarna hitam, dengan bulu tebal, dan gemuk. Entah dari mana kucing tersebut bisa masuk. Tiba-tiba saja ada di kursi Qila. "Keluar ahh," ucap Qila sambil menggendong kucing hitam itu keluar.
"Paling juga Mama lupa nutup pintu balkon jadinya ada kucing," gumam Qila.
...****************...
"Kakak! Udah tidur belum?" teriak Putri.
"Belom Ma, ada apa?" ucap Rey di dalam kamar.
Laki-laki itu menjawab dengan suara kencang, tetapi Putri tidak mendengar jawaban Rey. Yang akhirnya Rey harus menghampiri Putri jika tidak ingin sapu melayang pada pantatnya.
"Apa Ma?" tanya Rey.
"Kamu lagi ngapain?" tanya Putri.
"Lagi nunggu seseorang, tapi dia gak tau online buat siapa," sahut Rey.
"Lebay deh, ngapain sih kamu. Mending beliin martabak manis, gih," pinta Putri sambil menyerahkan uang pada putranya itu.
Rey menerima uang dari Putri, sebelum keluar, ia bertanya terlebih dahulu, "Rasa apa aja?"
"Martabak manis tiga ya, rasa coklat kacang dan coklat pisangnya dua," jawab Putri.
Rey pun mengambil kunci motor dan segera keluar, tetapi teriakan anak kecil menghentikan langkahnya.
"Kakak, Ikut!" teriak Stevan yang tak lain adik Rey.
"Udah diam ... kakak aja sendiri, ya," ucap Rey.
Rey pun mengabaikan Stevan dan langsung menancap gas sebelum adiknya semakin merengek.
'Belia kemana, sih? Kangen banget gue.'
Sepanjang jalan Rey hanya memikirkan Belia. Sampailah di tempat tujuan, lalu Rey pun memesan martabak. Ketika Rey sedang menunggu martabaknya pandangannya teralihkan ketika Rey melihat seseorang.
'Belia?'
Karena rasa penasaran, Rey pun menghampirinya. Laki-laki itu memastikan penglihatannya dan ternyata benar. Kekasihnya tengah bersama laki-laki lain, Rey memutuskan untuk diam, lalu segera pulang ketika pesanan martabaknya sudah jadi.
...****************...
Hatinya sangat gelisah setelah Rey tiba di rumah. Ia tidak menyangka perlakuan kekasihnya seperti itu di belakang Rey, padahal selama ini Rey selalu setia untuk menunggu waktu dari Belia. Laki-laki itu bersandar pada pintu untuk menenangkan hatinya.
"Gue sayang sama lo Belia! Kenapa lo tega sama gue?!" Rey mengusap kasar wajahnya.
...****************...
Cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Menembus jendela kamar tidur dan membangunkan gadis cantik yang sedang tertidur. Tanpa berdiam Qila pun beranjak dari tempat tidurnya. Berjalan menuju kamar mandi sambil mengikat rambutnya. Lalu segera mandi karena hari ini Qila kembali ke sekolah.
Air mengalir membasahi tubuh Qila sejenak Qila memejamkan matanya. Saat air mengalir membasahi kepalanya Qila merasakan kesejukan, hingga sesuatu menghilangkan rasa sejuknya.
"Meoww ...."
Lagi-lagi kucing Hitam itu berada di samping Qila. "Kucing ini lagi? Kok bisa di sini, sih? Pintu kamar mandi perasaan di kunci," ucap Qila heran.
Qila pun keluar dari toilet. Lalu membawa kucing itu keluar dan meletakkannya di kursi yang berada di luar kamar. Setelah siap semuanya Qila pun sudah memakai seragam, lalu Qila turun ke bawah untuk sarapan.
"Pagi," sapa Qila kepada Gladis dan juga Artho.
"Pagi sayang," ucap mereka berdua menjawab sapaan putrinya.
"Qila, nanti Mama ada acara sama teman Mama. Jadi, kamu pulang sekolah kalo mau makan, Mama simpan makanannya di lemari, ya," ucap mamah.
"Iya, Ma, lagian aku hari ini kumpul ekskul. Jadi, agak sore pulangnya," sahut Qila sebelum menyuapkan rotinya.
"Hati-hati, ya. Kalo pulangnya sore banget nanti Papa jemput," ucap Artho, Qila pun mengangguk.
Setiap hari keluarga Anartha selalu membiasakan sarapan bersama sebelum beraktivitas. Kadang juga mereka makan malam bersama di luar rumah.
"Ayo, Qila berangkat," ucap Artho sambil beranjak dari kursi.
"Ayo, Pa, ehh ... sebentar aku ambil dulu tas di kamar."
Qila berlari menaiki tangga menuju kamar, setelah tiba di kamar, Qila teringat sesuatu, "Loh, kucingnya kemana lagi? Tadi ada di kursi," ucap Qila.
"Ah ... bodo amat, deh," ucap Qila.
Qila pun keluar dari kamar dan kembali menutup pintu kamarnya, lalu segera turun ke bawah. "Ma ... aku berangkat dulu nanti kalo ada kucing di kamar aku bawa keluar aja, Ma. Jangan biarin di kasur, tapi kasih makan aja kasian," jelas Qila, lalu mencium tangan Gladis.
"Sejak kapan ada kucing di kamar?" tanya Gladis.
"Gak tau aku juga. Dahh ... Mama," ucap Qila sambil masuk ke dalam mobil.
...****************...
Saat sampai di depan kelas. Langkah Qila terhenti, Qila terdiam di depan pintu kelas, lalu terheran-heran. "Ada apa ini? Kok tumben pagi-pagi rame banget," ucap Qila ragu.
"Qila Anarthaaaaaa! Sayangkuuu" teriak seseorang.
"Hoekk ... Hanna lepas! Sesak, Han sesak!" ucap Qila sambil meronta-ronta.
"Aku rinduuuuu," ucap Hanna.
"Utututu ... aku juga rinduuuu," ucap Qila sambil mencubit pipi Hanna.
"Ada apa ini, Han?" tanya Qila melihat ke dalam kelas.
"Oh, itu Rey," sahut Hanna.
"Rey? Kenapa?" Qila mengangkat satu alisnya heran.
"Jadi gini, kamu tau, kan? Rey itu sayang banget sama Belia, tapi Belia malah selingkuh. Katanya Belia chat berdua sama Eza lalu kemaren jalan berdua sama Eza. Kasian banget loh," jelas Hanna sambil menggelengkan kepalanya.
Pandangan Qila pun teralihkan. Kini Qila memperhatikan Rey yang sedang duduk sambil menundukan kepalanya. Raut wajah Rey terlihat sedih membuat hati Qila sedikit terbuka. Ya, siapa yang gak sakit sih diselingkuhin seperti itu.
Hanna menjelaskan panjang lebar, tetapi Qila terus memperhatikan Rey dan mengabaikan Hanna. Entah mengapa hati Qila tiba-tiba muncul rasa sayang pada Rey.
'Kasihan Rey.'
"Jadi gitu, Qila," ucap Hanna.
"Heh, Qila!" Hanna menatap Qila yang tengah melamun.
"Qila!" teriak Hanna sambil menepuk bahunya.
"Hah? Apa?" ucap Qila terkejut
"Astaga! Aku ngomong gak didengerin lihatin apa, sih?" tanya Hanna cemberut.
"Maaf, aku dengerin kok, tadi," ucap Qila, lalu ia memilih untuk menyimpan tasnya di kursi dan mengiraukan Hanna.
Qila terus melamun. Sampai Qila tidak sadar dari tadi Hanna terus memperhatikannya.
Brak!
Hanna pun memukul meja. Hingga membuat semua murid yang ada di kelas dan Qila terkejut.
"Hannaaa!" teriak semua murid dengan kesal.
"Hehe, maaf ... Qila kamu kenapa, sih, ngelamun mulu?" tanya Hanna menatap Qila serius.
"Enggak. Oh iya, Hanna kamu tau gak? Kemarin aku pu–" Perkataan Qila terhenti karena pelajaran telah dimulai.
Guru mata pelajarannya pun telah masuk ke kelas. Seluruh murid pun mengikuti pelajaran dengan baik dan fokus, tetapi tidak dengan Rey dan Qila. Rey yang dari tadi menahan kesedihannya dan Qila yang dari tadi memperhatikan Rey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Yhu Nitha
like ke2
2020-09-08
1
Tionar Linda
ada kucing hitam yang datang tiba2,,, knp rasa horor ceritanya yaa... 🙄😊😊
2020-08-30
2
Winda Sari
hai kak semangat terus ya .jgn lupa mmpir di novelku juga
2020-07-30
1