***Sebelum membaca, jangan lupa untuk klik rate, vote, dan comment ya.***
.
.
Selamat jalan kakak, aku akan selalu merindukan mu." kataku lirih
"Hei, jangan nangis. Yuk kakak traktir makan di Hoka- hoka bento." kata Kak Arya berusaha menghibur ku
"Dimana kak?" tanyaku
Kak Arya hanya menunjukan sebuah tempat yang menurutku sangat bagus. Kami lalu masuk ke tempat itu. Kakak sangat memanjakanku dan mama. Apapun yang aku lirik dia selalu memesannya.
"Ini kenapa banyak banget, Ya?" tanya mama
"Ngak papa bu, sudah lama saya tidak makan bersama keluarga seperti ini." kata Kak Arya
Kami lalu makan sajian itu. Rasanya lumayan enak. Tapi ada yang membuatku canggung. Soalnya Kak Arya selalu melihat ke arah ku.
"Ada yang salah kak?" tanyaku
"Kakak hanya rindu dengan Arlina." katanya lalu menundukan kepala.
Aku dan mama kemudian saling tatap. Mama lalu memegang tangan Kak Arya.
"Ya, anggap kami sebagai keluarga mu jika kamu tidak keberatan." kata mama
Dia lalu mengangkat kepala dan tersenyum. Dia berdiri dan kemudian bersimpuh di kaki mama.
"Terimakasih ya bu." katanya sambil berkaca - kaca.
Aku hanya tersenyum menyaksikan pemandangan itu. Mama pun lalu mengusap kepala Kak Arya dengan lembut.
"Boleh kakak peluk kamu?" tanyanya
Aku hanya mengangguk dan kemudian merentangkan tangan. Dia memelukku sangat erat, erat sekali. Aku juga merasakan ada tetesan bulir bening.
"Kakak kenapa nangis?" tanyaku
"Kakak rindu dengan Arlina. Jika dia sudah dewasa pasti sebesar kamu. Dia seusia dengan kamu." katanya lagi.
Setelah acara drama itu, kami kemudian bersiap untuk pulang ke rumah. Tapi Kak Arya ingin agar aku ikut dengan mobilnya. Sedangkan mama pulang bersama tetanggaku. Kakak minta izin kepada mama untuk mengajak aku pergi nonton. Mama pun memberikan izin, dengan catatan harus pulang sebelum petang. Mama juga berpesan padaku untuk tidak nakal dan minta apapun.
"Kakak baik banget sama aku, makasih ya." kataku
"Sama - sama, jangan sungkan ya dek." katanya
Kami lalu ke parkiran mobil. Tak kusangka ternyata mobilnya kak Arya adalah mobil sport yang selama ini aku ingin naik.
Aku terpukau dengan mobil itu. Hingga Kak Arya mencolekku.
"Ayok naik, kok diem saja." katanya membuyarkan lamunan ku
Pintu mobilnya enggak terbuka ke samping tapi terbuka ke atas. Bener - bener dah, mobil yang keren. Aku baca tulisannya "mclaren".
"Ini mobil kakak?" tanyaku
"Iya, kamu enggak suka ya dek? kalau enggak suka, ntr kakak ganti mobilnya. Adik mau mobil apa?" tanyanya
Aku langsung menggelengkan kepala. Justru ini bagus banget. Mobil itu kalau di bawa ke sekolahku atau ke desaku pasti bikin heboh, hehehe.
Aku lalu naik ke kursi penumpang. Bener - bener desainnya canggih. Mobil ini hanya bisa untuk ber dua dengan driver.
"Kamu suka?" tanyanya
"Iya kak, kalau dewasa nanti, aku ingin punya mobil seperti ini. Pasti keren banget." kataku sambil membayangkan nyetir mobil keren ini.
"Kenapa harus nunggu dewasa dan kerja. Saat ini kalau adik mau, mobil ini bisa jadi milik adik." katanya
Aku tercenang dengan perkataan kakak. Ini sungguh gila, mana mungkin dia memberikan mobil itu untukku.
"Enggak kak, nanti aku beli sendiri saja." kataku
Kakak hanya tersenyum dan mengusap kepalaku.
"Persis kek Arlina." katanya lagi.
Kami lalu meninggalkan parkiran bandara. Kakak membawaku menuju Ambarukmo Plaza. Mall di Yogya yang di dalam nya terdapat bioskop. Jujur ini kali pertamanya aku masuk mall Amplas dan akan nonton film. Sebelumnya pernah merengek ke Kak Krishna. Tapi dia enggak kasih. Takut aku ketagihan buat minta nonton lagi.
Semua mata tertuju pada mobil kami. Bener - bener bak putri raja. Kakak sangat gagah dan tampan mengendarai mobil itu. Beda jauh, aku hanya berpakaian biasa - biasa saja.
"Kenapa? ayok." katanya sambil berkacak pingang dengan satu lengannya.
Dia memberikan kedipan agar aku memegang lengannya. Jujur ini sangat tidak wajar. Kalau dengan Kak Krishna pasti aku akan minta gendong. Tapi ini dengan orang lain. Meskipun sudah seperti kakak. Tapi tetap saja ada rasa canggung. Dengan malu - malu aku gandeng lengan kakak. Lalu kami melangkah masuk ke dalam mall.
Gedung bioskop ada di lantai 3. Sebelum itu, kami melewati toko perhiasan dan baju - baju. Kakak mengajak aku melihat perhiasan. Entah kenapa aku tertarik dengan sebuah cincin yang sangat cantik. Tapi aku tidak berani berkata apapun.
"Adik suka?" tanyanya
"Cantik kak, pasti harga nya mahal banget." aku lalu meminta kak Arya untuk pergi dari tempat berlian itu.
Ya benar, kami mampir ke stand berlian dari Toko Mas Semar. Lalu kami naik ke atas dan sampailah di gedung bioskop. Aku melihat pajangan film dan pop corn.
"Kakak aku mau pop corn" kataku manja
"Siap tuan putri." katanya
Dia langsung membeli juice dan sekotak pop corn dengan rasa karamel. Kami lalu menonton film yang menurutku menantang banget. 15 menit sebelum film di play. Kak Arya pamit mau ke kamar mandi katanya. Aku pun duduk tanpa Kak Arya.
Popcorn karamel nya ternyata enak banget. Tangan dan mulut tidak bisa berhenti. Hingga tinggal setengah kotak. Padahal film belum di mulai. Kakak pun balik ke tempat duduknya. Sambil senyum - senyum,.
"Mau pop corn lagi?" tanyanya
"Enggak kak, hehehe ... maaf ga habis." kataku
"Dont sorry dek," katanya sambil mengusap kepalaku
Film pun di mulai, ini kali pertama aku menonton di bioskop. Tapi karena hari ini aku capek, karena efek semalam aku tidak bisa tidur. Aku memikirkan Kak Krishna semalaman. Aku tertidur di bioskop. Kak Arya pun kemudian mengambil kepalaku dan diletakan di bahunya.
1,5 jam kemudian, aku dibangunkan. Ternyata film nya telah usai. Aku masih malas untuk bangun sebenarnya. Tapi karena cahaya di gedung telah dinyalakan dan orang- orang mulai pergi. Maka aku pun beranjak, kemudian langsung menyerbu ke toilet.
"Kak, habis ini kita mau kemana?" tanyaku
"Kemanapun yang kamu minta, kakak akan turuti. Kita makan yuk" ajaknya
Padahal tadi di bandara habis makan ayam, trus makan pop corn. Kak Arya ternyata masih lapar juga. Akhirnya kami makan di salah satu cafe yang ada di amplas. Kami memutuskan makan di seafood. Kakak memesan banyak makanan, mulai dari kepiting, lobster, kerang, udang, cumi, tuna, dll. Dia kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celananya.
"Apa itu kak?" tanyaku
"Adik, apapun yang adik mau dan adik inginkan. Kakak akan berusaha memenuhuninya. Tolong terima ini sayang." katanya
"sayang? maksud kakak gimana sih?" tanyaku sok polos.
"Kamu kan sudah menjadi adikku. Jadi keinginanku adalah perintah untuk kakak." katanya
Aku hanya tersenyum dan kemudian terbelalak setelah tahu apa yang akan diberikan kepadaku.
***
Terimakasih ya sudah berkenan membaca.
Ikuti terus kisah ini ya.
Bagaimana kisah antara Candika dan Kak Arya? petualangan beasiswa apa yang akan Candika dapatkan?
Tunggu kisah selanjutnya, yaa
with love
citralekha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Siti Juleha El Maydani
up lagi dkng thor, jgn lama2...
2020-09-15
1
Dewi Kunti
cepetan ya thor tk tunggu kelanjutanya.. 👍
2020-09-15
1
Ambu Nya Mentari Bintang
ayooooo up lagiiiiiii... aku menunggu kejutan mu...Thor...
2020-09-15
1