***Sebelum membaca, jangan lupa untuk klik rate, vote, dan comment ya.***
.
.
Setelah itu kami jajan es buah. Kebetulan samping balai desa ku ada yang jualan es, rujak, siomai, dll. Pada waktu itu, ada sebuah motor yang melintas di depan kami. Mbok Indri dan Mbok Tado kemudian memanggil mereka.
Mereka kemudian berhenti dan melepaskan helm nya. Dari postur tubuh nya sangat jelas bahwa mereka adalah lelaki. Helm di buka dan tersemyumlah bibir mungil nan manis itu.
"Siapa lelaki itu, kenapa rasanya aku akrab sekali ya." batinku
Aku masih mengamati 2 lelaki yang baru saja datang. Lelaki dengan wajah putih mulus. Wajahnya teduh dan menenangkan.
"Lama banget sih, Yak." sapa mbak Indri
"Maaf, Ndri tadi mampir ke Kantor Urusan Internasional dulu." kata bli Arya.
Lelaki itu ku tahu namanya Arya. Orangnya lumayan ganteng dengan senyum manis.
"Lu jadi mau berangkat ke Swedia?" tanya Mbok Tado
"Iyalah, bulan depan aku berangkat." kata Bli Arya
Aku semakin kagum mendengar penuturan dari Bli Arya. Tidak hanya ganteng tapi juga keren banget secara intelektual. Pada waktu itu juga Mbok Indri memperkenalkan aku kepada dua lelaki itu.
"Ya, Nde (pande) kenalin nih adiknya Krishna. Namanya Candika, dia nanti yang akan bantuin kita selama kegiatan." kata Mbok Indri
"Candika" kataku sambil menjabat tangan kak Arya
"Arya Wijaya." katanya sambil tersenyum
Dia menjabat tanganku agak lama. Hingga akhirnya Bli Pande menyenggol bahu Kak Arya.
"Pande Agung." kata Bli Pande.
"Oiya, dimana lokasi baksos nya?" tanya Kak Arya.
Mbak Tado kemudian menjelaskan kepada Kak Arya dan Bli Pande lokasi baksos. Serta menjelaskan bahwa tim cowok sedang mencari rute jurit.
"Bu, mau juice jambu mix tomat ya" kata Kak Ari
Aku hanya tersenyum karena pesanan Kak Ari. Seleranya hampir sama dengan selera Kak Krishna.
"Kamu kenapa, Can?" tanya Mbok Indri
"Jangan naksir sama Bli Arya, ya. Ntar ditinggal ke Swedia lho." goda Mbak Tado.
Yang lainnya kemudian saling goda satu sama lain. Sementara itu Kak Arya hanya tersenyum dan sesekali melirik.
"Selera juice nya sama dengan seleranya Kak Krishna." kataku
"Oh iya, kamu jurusan apa di SMK?" tanya Kak Arya
"Akuntansi, Kak. Kalau kakak jurusan apa?" tanyaku
"Aku jurusan Teknik Geologi. Kamu tahu ilmu Geologi?" tanya Kak Arya
"Geo artinya Bumi, logi artinya ilmu. Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi." kataku
Mendengar penjelasanku, Kak Arya dan yang lainnya tersenyum. Mereka juga mengacungkan dua jempol nya.
"Juara ni adiknya Krishna." kata Bli Pande.
"Benar, tapi lebih dari itu. Lebih tepatnya ilmu yang mempelajari tentang batu - batuan gitu. Suatu saat kakak ajarin. Kamu tertarik kuliah di UGM nggak dik?" tanya Kak Arya
Aku hanya menganggukan kepala. Jujur, UGM memang impianku ingin kuliah di sana. Ingin bergabung menjadi mahasiswa di dalam nya.
"Mau kak,. mau seperti Kak Krishna bisa jalan - jalan ke luar negri." gumamku sambil membayangkan aku keliling dunia.
"Cita - cita mu pasti akan tercapai kok." kata Bli Pande
"Belajar yang rajin ya, Can. Kamu pasti bisa melebihi kakakmu." kata Mbok Tado.
Obrolan kami terhenti ketika melihat rombongan pencari rute jurit malam.
"Itu mereka, woy sini... minum dulu." teriak Mbok Tado
Mereka pun kemudian menghampiri kita. Seperti biasa Kak Krishna selalu mengusap kepalaku. Sudah menjadi kebiasaan dari kakak.
"Kak Na haus g?" tanyaku
"Iyalah, pesanin kakak juice jambu mix tomat ya." kata Kak Na
Kami kemudian memesankan juice untuk seluruh team. Setelah itu Kak Na, mengajak mereka semua untuk mampir ke rumah. Kemungkinan besar mama sudah menyiapkan makan sore untuk kami.
Sesampainya di rumah, mama sudah menyambut kedatangan kami. Nasi dan lauk pauk sudah tertata pada meja makan.
"Mari mas dan mbak silahkan dicicipi, seadanya, monggo." kata mama mempersilahkan kami untuk makan.
"Na, tumpang ke kamar mandi boleh?" tanya Kak Arya
"Dik, anter bli Arya ke kamar mandi." perintah Kak Na.
"Tapi jangan masuk berdua lho." gurau Bli Kadek Ika.
Kak Arya pun kemudian melempar kacang tanah rebus. Aksi lucu mereka membuat kami tertawa.
"Kak, itu kamar mandi nya. Tapi maaf kalau kotor ya, aku belum sempet bersihinnya" kataku menunjukan kamar mandi kami.
Dia lalu menuju kamar mandi tapi sebelum itu dia melakukan hal yang biasa Kak Na lakukan. Dia mengacak - acak rambutku. Sontak aku kaget, dan ku pegang lengannya. Mata kami beradu pandang. Aku langsung melepaskan tangannya dan segera kembali masuk.
"Lho Arya nya mana?" tanya Bli Kadek
"Ya di dalam kamar mandi lah, ih kakak mah." kataku
"Udah sini gek ambil makanan." perintah mama
Aku kemudian cuci tangan dan kembali lagi serta mengambil piring. Aku langsung bermaksud mengambil centong nasi. Tapi di waktu bersamaan tangan kami beradu lagi. Kak Arya juga hendak mengambil centong nasi. Melihat hal itu aku langsung melepaskan centong nasi nya.
"Ehem... sepertinya ada yang bakalan jadi warga Tambakan, ni" goda Bli Kadek
"Wah Kris, kamu nanti manggil Arya apa? adik atau kakak?" ledek Mbok Indri
"Candi nya mau sekolah yang tinggi dan berkarir dulu, kak." kata mama
Setelah itu obrolan dan bercanda satu sama lain menjadi hangat. Setelah selesai makan, Mbak Indri dan Mbak Tado membantu mama nyuci piring. Sedangkan aku bantuin mama nyimpen makanan yang masih tersisa.
"Kris, berapa lama ke Amerika?" tanya Kak Arya
"4 bulan, bli brapa lama di Swedia?" jawab Kak Na
"Hanya se bulan, mami aku kangen katanya." kata Kak Arya
Oh iya, jadi Kak Arya ini adalah putra dari seorang Duta Besar Indonesia untuk Swedia. Jadi kegiatan ke Luar Negeri sudah seperti makanan sehari - hari.
"Kamu nggak ajak adikmu?" tanya Kak Arya
"Dia kan baru naik kelas 2, bli. Biarkan fokus sekolah dulu. Suatu saat pasti saya akan adik dan mama ke Luar Negeri." kata Kak Krishna.
"Na, selama kamu di LN. Adik mu biar aku saja yang jaga." kata Kak Arya
Kak Krishna kemudian mengeryitkan dahi. Antara percaya dan tidak. Bagaimanapun juga orang seantero UGM terutama anak - anak KMHD (Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma) tahu siapa Kak Arya.
Dia adalah lelaki tahir, ganteng, pinter, dan satu lagi susah jatuh cinta dengan wanita. Beberapa teman - teman KMHD berusaha mendekatinya tapi tak ada yang bisa meluluhkan hati nya Kak Arya. Makanya ketika dengar bahwa dia ingin menjagaku membuat Kak Krishna sempat berpikir.
"Hmm.. dia bisa jaga diri sendiri kok, Bli. Aku yakin, dia adalah adik terbaikku." kata Kak Na
"Na, aku titip kertas ini ya." kata Kak Arya
"Apa ini?" tanya Kak Na
"Biarkan adikmu yang membuka. Aku pulang dulu ya, sukses untuk di Amerika. Kalau butuh bantuan bilang saja." kata Kak Arya
"Makasih, Bli." sahut Kak Na.
Para tamu kemudian kembali ke yogya. Saat itu juga, Kak Na memanggilku buat ke kamar nya dia. Aku langsung mengikuti dia di belakangnya.
"Menurutmu Bli Arya gimana?" tanya Kak Na
Aku kaget karena dia tiba - tiba bertanya tentang Kak Arya.
"Gimana apa nya Kak? ya biasa - biasa saja, kan baru saja ketemu tadi. emang kenapa?" tanya balikku
Aku merasakan badanku lelah. Lalu aku tiduran di kasur kakak. Tapi aku kangen banget ngusilin kakak. Akhirnya aku tidur berbantalkan paha dia. Seperti biasanya dia mengelus lembut rambutku.. Nyaman sekali.
"Aku pasti akan merindukan kakak." kataku
"Kamu harus jadi anak yang mandiri ya. Selama kakak pergi jangan nakal." kata Kak Na.
"Oh iya, tadi kakak kenapa tiba - tiba tanya tentang Kak Arya?" tanyaku
"Aku dititipi surat untukmu." kata Kak Na
Aku pun bangun dan kemudian menerima lipatan kertas putih itu. Awalnya aku malas untuk membuka nya. Aku memang belum tertarik pada lelaki mana pun. Bagiku, kakak ku adalah segalanya.
"Buka saja. Kakak penasaran apa isi nya." kata Kak Na
Aku langsung membuka kertas itu dan ku baca isi nya.
***
Episode kali ini cukup ya, terimakasih atas waktu nya.
Jangan lupa untuk like, vote, dan rate ya.
next : Apa ya kira - kira isi surat itu?
comment ya.. menurut reader apa isi nya.
With love
Citralekha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Ambu Nya Mentari Bintang
bikin penasaran saja...
2020-09-03
1
Yuni Retnawati
Pinisirin
2020-09-03
1
Gundala
hemmm
menarik biki penasaran
tapi jangan lama2 up nya
🤗🤗🤗
2020-09-03
1