***Sebelum membaca, jangan lupa untuk klik rate, vote, dan comment ya.***
.
.
Setelah itu, kami ke kemudian kembali melakukan aktivitas masing - masing. Aku kembali ke kamarku. Aku lalu memeluk bingkai foto yang ada aku, kakak, dan mama. Sedih sebenarnya, akan berpisah dengan kakak. Tapi ini semua demi kebaikan dan karir kakak. Aku harus rela melepaskan dia pergi.
Jujur, aku takut kehilangan sosok lelaki yang ada di dekatku. Aku takut kakak kenapa - kenapa. Tapi pikiran itu segera aku tepis.
**
Hari pemilihan pengurus Osis pun akan dilakukan. Hari ini, semua kandidat dikumpulkan di ruangan kepala sekolah.
"Kalian adalah wajah - wajah pemimpin muda di SMK. Meskipun nanti tidak terpilih, tetaplah menjadi pengurus yang bisa menjadi panutan. Saya yakin, kalian akan membawa nama baik SMK kita." kata Pak Harno, Kepala Sekolah ku
Kami kemudian mendengarkan wejangan dari kepala sekolah. Sementara tim suksesku di luar mempersiapkan properti kampanya.(hehehe seperti pilihan kepala desa, saja).
Tak lama kemudian, kami keluar ruangan. Riuh suporter para kandidat tak bisa dielakan. Tim pemilihan ketua Osis telah mempersiapkan segala sesuatu nya. Aku mewakili Akuntansi, Wisnu mewakili Marketing, dan Muslimah mewakili Administrasi Perkantoran.
Pemilihan dilakukan dengan cara menuliskan nama kandidat. Satu persatu siswa antri untuk nulis dan kemudian di masukan ke dalam kotak yang sudah disiapkan. Bahkan perwakilan dari guru, sebanyak 5 orang juga ikut memilih.
Aku dan 2 kandidat lainnya duduk di meja depan. Sembari menunggu selesai. Ternyata MC acara lumayan bagus. Dia bisa membawa cair suasana. Mulai dari proker yang akan kita lakukan.
Penghitungan suara pun dilakukan. Lembaran demi lembaran di buka dan mulai dihitung. Jumlah kejar - kejaran. Tapi pada akhirnya yang menang adalah Wisnu.
"Selamat ya Wis" kataku
"Selamat ya Wis" timpal Muslimah
"Kalian berdua akan mendampingi aku. Candika akan me jadi bendahara, sedangkan Muslimah akan menjadi sekretaris." kata Wisnu
Kami kemudian saling berjabat tangan. Pelantikan pengurus Osis pun dilaksanakan sejam setelah pemilihan pengurus. Kami kemudian menandatangani surat dan serah terima jabatan.
"Kalian kebanggan kami, selamat." kata Pak Harno
Setelah itu semua siswi menyalami kami bertiga. Kami lah pengurus inti Osis di SMK ku.
"Selamat ya Can, kau jadi bendahara." kata Deny.
"Makasih ya dek, gimana kalau kamu jadi bendahara 2?" tanyaku
"Hmmm..baiklah." katanya
Aku pun senang, karena aku akan dibantu oleh Deni. Dia sahabat baikku selama di kelas ini.
**
(pulang kerumah).
Aku pulang ke rumah dengan riang gembira. Seperti biasanya, kami menggunakan sepeda kayuh (pit onthel). Sesampai di rumah, aku hanya menjumpai mama.
"Kak Krishna mana, Ma?" tanyaku
Aku bertanya karena kakak selama seminggu ini tidak masuk kuliah. Dia harus fokus mempersiapkan segala sesuatu yang hendak dia bawa ke Amerika.
"Ke Pura, ada tamu." kata mama
"Tamu? tamu nya pura?" tanyaku
"Iya, dari anak - anak UGM." kata mama
Aku sudah tidak sabar untuk bertemu kakak dan temannya. Segera ke kamar mandi buat cuci kaki, makan siang, dan mengeluarkan sepeda. Tujuanku ialah ke pura. Aku penasaran dengan tamu yang pernah datang ke pura ini.
Aku kemudian mengayunkan sepedaku sampai di pura. Ternyata benar apa kata mama. Ada 5 motor yang datang ke pura. Karena penasaran, aku kemudian masuk ke dalam pura.
"Swastyatsu" salam ku
"Swastyastu" salam mereka semua
Aku kemudian tersenyum dan melihat ke arah kak Krishna.
"Oh iya bro, perkenalkan ini adikku. Namanya Candika Kusuma. Baru kelas 2 SMK jurusan Akuntansi." kata kak Na memperkenalkan diriku
Aku kemudian menundukan kepala dan duduk di barisan sisi utara. Kebetulan aku bersebelahan dengan Mbak Indri. Dia adalah ketua kegiatan KSS (Kirtanyah Sada Saraswati).
KSS merupakan kegiatan di luar kampus. Kegiatan itu seperti ospek bagi mahasiswa baru Hindu yang kuliah di UGM. Kebetulan saat KSS tahun ini, pura ku yang di pilih. Kegiatan KSS tidak hanya ospek maba. Tapi juga ada kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis.
Ada seorang lelaki yang menurutku sangat manis. Setelah perkenalan dengan warga. Aku tahu namanya Kak Abdi, dia jurusan Psikologi. Dia merupakan koordinator acara.
"Kris, kapan kamu berangkat ke Amerika?" tanya Kak Abdi.
"Minggu depan, bli." jawab kak Krishna
"Wuah sebelum KSS berlangsung, kamu dah cabut." timpal Bli Kadek
Oh iya kakak - kakak yang datang mau melakukan kegiatan berasal dari Bali. Sehingga panggilan mereka dengan sebutan 'bli dan 'mbok'. Pada awalnya aku bingung, dengan sebutan itu. Akhirnya Bli Kadek yang menjelaskan. Oh iya, Bli Kadek ini jurusannya Rekam Medis. Orangnya kocak dan supel.
"Kris, cari rute buat jurit malam yuk." kata Bli Kadek
"Ayok, oh iya Dek, kamu temenin mbok Gung Indri melihat balai desa dan SD, ya." pesan Kak Na
Aku hanya mengangguk dan menuruti perintah kakak. Mbok Indri memboncengkan aku dengan motornya. Oh iya, mbok Indri ini jurusan Ilmu Gizi Kesehatan. Orangnya cantik dan anggun.
"Nama kamu bagus ya, Candika." kata mbok Indri
"Iya mbok, kata mama pas lagi hamilnya aku. Mama ngidam mau ke Candi Prambanan. Trus pas aku lahir, akhirnya di kasih nama Candi." kataku
"Kamu nunjuk in jalan menuju balai desa dan SD, ya. Bisa?" tanya Mbok Tado.
Oh iya, kakak yang survey ke pura ku ber 4. Ada mbok Indri, Mbok Tado (ini jurusan Ilmu politik dan pemerintahan), Bli Kadek, dan Bli Abdi.
"Masih ada 2 temen lagi, Na. Katanya mau nyusul." kata Mbok Tado
"Mau ditunggu atau jalan?" tanya Kak Na
"Jalan saja, bagi tugas ya." kata Kak Abdi.
Kak Krishna bersama panitia cowok mencari jalur rute. Sedangkan aku dan Ningrum (teman satu desa ku), membantu menemani panitia cewek survey tempat baksos.
"Mbak, depan kiri itu adalah rumah aku." kataku sambil menunjuk ke arah rumahku
"Wuah rumah kamu luas, ya." kata Mbok Tado.
"Heheheh... lumayan, mbok." kataku
Kami kemudian menuju balai desa. Jarak balai desa dengan rumahku sekitar 2 menit (selang 2 rumah). Jadi deket banget dengan rumah kami. Motornya mbok Tado dan mbok Indri di taruh di tempatku.
"Mama mana, Can?" tanya Mbok Indri
"Enggak tau, mbok... mungkin lagi ke rumah saudara." kataku
Kita akhirnya jalan kaki menuju Balai Desa dan SD di desaku. Tak lama kemudian kami sampai dan mereka mulai melihat lokasi. Memotret setiap sudut balai desa. Mereka kemudian diskusi letak untuk pendaftaran, tensi, tindakan, stand obat. Serta akan membuat sosialisasi gizi kepada anak - anak kecil.
"Can, besok pas baksos mau bantuin kami nggak?" tanya Mbok Indri
"Apa itu, mbok?" tanyaku
"Jadi penerjemah, kami ya. Soalnya kebanyakan dari kami tidak bisa bahasa Jawa, heheh" kata Mbok Indri
"Siap, mbok." kataku
Setelah itu kami jajan es buah. Kebetulan samping balai desa ku ada yang jualan es, rujak, siomai, dll. Pada waktu itu, ada sebuah motor yang melintas di depan kami. Mbok Indri dan Mbok Tado kemudian memanggil mereka.
Mereka kemudian berhenti dan melepaskan helm nya. Dari postur tubuh nya sangat jelas bahwa mereka adalah lelaki. Helm di buka dan tersemyumlah bibir mungil nan manis itu.
"Siapa lelaki itu, kenapa rasanya aku akrab sekali ya." batinku
***
Episode kali ini cukup ya,. terimakasih at *** waktunya.
Jangan lupa untuk klik rate, vote, dan comment ya..
next : siapakah lelaki itu?
with love
Citralekha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Ambu Nya Mentari Bintang
bikin penasaran saja...
2020-09-02
1
Yuni Retnawati
kepo..
2020-09-01
1
Gundala
trus up dan semangat ....................
2020-09-01
1