Paginya.......
Mila berjalan ke kelasnya dengan wajah semangat, walaupun hatinya saat ini tengah lelah menahan beban hidup.
" Semangat amat Kamu Mil ". Ucap Dina saat Mila duduk di sampingnya.
" Kamu Udah sembuh Din? ". Tanya Mila.
" Udah dong. Kamu ditinggal Aku sehari pasti udah kagen berat ya sama Aku ". Goda Dina.
" Enak aja Kamu Din. Mila sama Aku itu ngerasa tentram banget kalau nggak ada Kamu ". Ucap Zulfa nimbrung.
" Oh,,,jadi maksud Kamu Aku ini cerewet, sampe bikin Kamu sama Mila nggak tentram, huh? ". Tanya Dina sambil melotot ke arah Zulfa.
" Udah, udah dong Kalian jangan ribut. Malu tahu di liatin temen, Kalian itu kalau udah ketemu kaya Tom and Jarry aja. Bawaanya ribut terus ". Ucap Mila melerai sahabatnya yang sedang berunding😒Ups maksudnya berdebat😂.
" Hmmm ". Ucap Dina dan Zulfa bersamaan sambil melipat kedua tangan mereka dan meletakanya di depan dada lalu mereka saling membuang pandangan.
Tettt...tettt...tettt...
" Udah bel tuh, yuk kita keluar ". Ajak Mila sambil mengandeng ke dua sahabatnya untuk mengikuti upacara bendera, karena hari ini adalah hari senin. Hari dimana upacara bendera di lakukan.
🍃🍃🍃
" Pak Adi tolong antarkan Saya ke alamat ini ya ". Ucap Angel pada supir pribadinya.
" Siap Nyah ". Ucap Adi mengangguk.
Hari ini rencananya Angel ingin berkunjung ke rumah Mila. Ia ingin bersilaturahmi sekaligus mengutarakan niatnya untuk menjodohkan putranya dengan Mila.
" Sudah sampai Nyonya ". Ucap sopir. Mobil berhenti di depan rumah kecil reot dengan tembok yang warnanya sudah memudar dan atapnya yang nampak sudah berlubang.
Angel turun dari mobil dan berjalan mendekat ke rumah tersebut.
" Permisi, Assalamu'alaikum ". Ucap Angel mengetuk pintu. sudah berkali - kali Angel mengetuk, namun tidak ada sahutan dari dalam. Bahkan Ia sampai berdiri di depan pintu menunggu selama 30 menit dan hasilnya nihil. Ia akhirnya memberanikan diri untuk masuk.
Cekrek....( ternyata pintu rumah tidak terkunci )
" Hallo, permisi. Assalamu'alaikum ". Ucap Angel lagi. Angel masuk ke dalam rumah tersebut.
" Kok sepi ya? ". Ucap Angel sambil melihat - lihat isi rumah tersebut, siapa tahu di dalam ada orangnya. Angel merasa iba melihat isi rumah tersebut. Di dalam rumah tersebut berisi perabotan yang sudah usang dan lapuk, parahnya lagi perabotan yang ada di dalam rumah tersebut jumlahnya hanya sedikit. Berbeda dengan rumahnya yang besar dengan fasilitas lengkap.
Di dapur Angel tidak menemukan siapa - siapa. Akhirnya Ia berinisiatif untuk masuk ke ruang dengan pintu yang sedikit terbuka.
" Astaghfirullahal'azim. Pak Adi!,,,Pak Adi!!!. Cepat kesini Pak! ". Panggil Angel histeris. Ia kaget saat masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar yang Ia masuki tampak seorang wanita tua tergeletak di lantai tak sadarkan diri dengan baju bersimbah darah.
" Iya, Nyah. Ada apa? ". Tanya Adi masuk menghampiri majikanya.
" Astaghfirullahal'azim ". Ucap Adi kaget saat memasuki kamar tersebut.
" Cepat Kamu angakat Dia. Kita bawa Dia ke rumah sakit! ". Perintah Angel sambil menunjuk ke arah Yanti yang tergeletak pingsan tak berdaya.
🍃🍃🍃
Mila, Zulfa dan Dina duduk di kantin, menunggu pesanan mereka.
" Mila, Kamu dipanggil kepala sekolah. Suruh ke kantor kepsek sekarang ". Ucap salah satu siswi yang datang mengampiri meja Mila.
" Makasih ya ". Ucap Mila pada anak yang memberinta berita.
" Teman - teman, Aku ke ruang Kepsek dulu ya. Kalian makan aja jangan nunggu Aku, takutnya nanti lama. Dan untuk makanan yang udah Aku pesrn Kalian makan aja. Nanti Aku yang tetep bayar ". Ucap Mila pada sahabatnya.
" Oke, thanks ya Mila ". Ucap Zulfa dan Dina bersamaan.
Mila pun meninggalkan kantin dan berjalan menuju kantor Kepala Sekolah.
" Assalamu'alaikum ". Ucap Mila masuk ke dalam kantor Kepsek.
" Wa'alaikumsalam. Sini Nak ada orang yang mencari Kamu ". Jawab kepala sekolah. Angel pun berbalik menghadap Mila.
" Mamah ". Ucap Mila bingung.
" Sudah, Kamu jangan banyak tanya dulu sekarang ikut mamah ke rumah sakit. Tenang saja Mamah sudah minta izin sama kepala sekolah. Dan untuk tas Kamu, nanti biar pelayan Mamah yang bawakan ". Ucap Angel langsung.
" Kalau begitu terimaksih ya Pak. Saya pamit dulu. Ayok Nak ". Ucap Angel pamit.
Angel dan Mila masuk ke mobil yang di kendarai oleh Adi. Mobil mereka berjalan cepat.
Di dalam mobil....
" Sebenarnya ada apa sih Mah? ". Tanya Mila. Ia bingung mengapa tiba - tiba ia dijemput dan tadi Mamah Angel juga bilang soal rumah sakit. Sebenarnya siapa sih yang sakit, sampai - sampai Ia di ajak untuk membesuknya.
" Hm,,,huh,,,( Angel menghempaskan nafasnya berat ). Ibu Kamu kritis Nak ". Ucap Angel berterus terang.
" K,,,kritis Mah?. Maksud mamah ". Tanya Mila bingung.
" Tadi pagi Mamah ke rumah Kamu. Awalnya Mamah mengetok pintu terlebih dahulu, namun setelah lumayan lama pintu rumah tak kunjung terbuka. Akhirnya Mamah memberanikan diri untuk masuk. Dan saat Mama masuk, Mamah menemukan Ibu Kamu sudah pingsan di lantai dengan bersimbah darah. Mamah panik makanya Mamah bawa Ibu Kamu ke rumah sakit. Baru habis itu Mamah ke sekolah buat jemput Kamu ". Cerita Angel yang langsung membuat Mila menangis tersedu - sedu.
" Hisk,,,hisk,,,Ibu,,, ". Ucap Mila di sela - sela tangisnya.
" Kamu yang sabar ya Nak ". Ucap Angel memeluk Mila erat.
" Nyonya Kita sudah sampai ". Ucap Adi.
" Ayok ". Ajak Angel pada Mila untuk turun dari mobil.
Dengan berurai air mata, Mila masuk ke dalam rumah sakit. Saat ini tubuhnya terasa sangat lemas, apalagi tadi di kantin Ia belum sempat makan apa - apa.
Mila berdiri di depan pintu kaca ruang ICU sambil memandang Ibunya yang tengah tergeletak tak berdaya dengan banyak alat - alat medis menempel pada tubuhnya.
" Yang sabar ya Nak ". Ucap Angel berdiri di samping Mila sambil merangkul pundak Mila.
" Mah, Mila mau ke Masjid dulu ya. Mila titip Ibu. Assalamu'alaikum ". Pamit Mila untuk ke Masjid.
" Iya, Wa'alaikumsalam. Kami tenang saja Mama pasti jagain Ibu Kamu ". Ucap Angel memegang bahu Mila mencoba menguatkan Mila yang saat ini terlihat sangat rapuh.
🍃🍃🍃
" Bara, Nak. Tante mau tanya. Leo lagi sama Kamu nggak? soalnya dari tadi Tante telfonin tapi kok nggak dianggkat ". Ucap Angel dari sebrang telepon. Sedari tadi Ia menghubungi putranya Leo, namun tak kunjung mendapat respon. Akhirnya Ia menelpon Bara, sahabat Leo.
" Iya, Tan. Leo lagi sama Aku. Tante mau ngomong sama Leo? ". Tanya Bara pada Angel.
" Iya, Nak ".
" Yo, Leo ". Panggil Bara menyentuh bahu Leo.
" Apaan sih? ". Tanya Leo yang masih asik dengan ponselnya.
" Ini, Nyokap Lo nelfon Gue ". Ucap Bara memberikan telfonnya.
" Hallo Mah. Ada apa Mah? kok Mamah nelfonya lewat Bara. Kenapa nggak langsung ke Leo aja. Kan Leo jadi kaya orang nggak punya ponsen aja, sampe nelfon aja lewat ponsel temen ". Ucap Leo malas. Ia memang paling malas jika ditelfon Mamahnya.
" Kamu ini ya, bukanya salam malah marah - marah. Denger ya Nak, Bukanya Mama mau mempermalukan Kamu tapi Kamunya aja yang kebangetan. Udah ada 10 kali lebih mama calling Kamu, tapi Kamu sama sekali nggak ngangkat telfon Mama ". Ucap Angel tak kalah sengitnya.
" Mmm,,,itu karena tadi ponsel Leo lowbatt ". Ucap Leo berbohong.
" Alah alesan aja Kamu. Tadi malem aja Mama tungguin Kamu pulang, tapi Kamunya malah nggak pulang. Udah nggak usah banyak alesan, pokoknya sekarang Kamu ke rumah sakit Kenanga. Awas kalau nggak dateng, Mama hapus nama Kamu dari daftar warisan ". Ancam Angel yang langsung membuat Leo kalang kabut. Ia takut, karena selama ini perusahaan yang Ia kelola adalah perusahaan keluarga atau dengan kata lain itu perusahaan warisan. Jadi mau tidak mau Ia harus menuruti perintah Mamanya itu.
🍃🍃🍃
Di Rumah Sakit...
Tampak pintu ruang ICU tempat Yanti di rawat terbuka. Keluarlah seorang dokter dari ruangan tersebut. Dokter tersebut menghampiri Angel.
" Dengan keluarga Ibu Yanti? ". Tanya Dokter tersebut.
" Iya, Dok. Saya ".
" Pasien sudah sadar dan ingin bertemu dengan keluarganya ".
" Baik, terimakasih Dok ".
Angel masuk ke dalam ruang ICU.
" Bu Yanti ". Panggil Angel. Yang dipanggil hanya membuka sedikit matanya.
" Anda siapa? ".
" Saya Angel, orang yang membawa Kamu kemari ".
" Dimana putri Saya? ".
" Tenang, Bu. Saat ini putri Ibu sedang berdo'a di Masjid. Mungkin sebentar lagi Mila akan kesini. Sekarang lebih baik Ibu istirahat saja. Saya akan menjaga Ibu di sini ". Titah Angel. Yang di suruh hanya diam menurut. Yanti memejamkan matanya kembali.
Setelah Yanti benar - benar tidur, Angel pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang dari tadi meronta - ronta minta di isi.
Saat ini Mila masih shalat di Masjid. Ia berniat akan kembali ke rumah sakit setelah melaksanakan Shalat Dzuhur.
" Mana sih Mama. Katanya Aku suruh menemuinya di Rumah Sakit Kenanga, kamar VIP. Ini udah nyampe, tapi kok Mamah nggak ada ". Gerutu Leo yang saat ini sudah berada di depan ruang perawatan Yanti.
" Air,,,air,,, ". Samar - samar Leo mendengar ada orang meminta air. Ia lalu memberanikan diri untuk masuk, siapa tahu ada orang yang membutuhkan bantuannya. Walaupun Dia itu b******k, tapi sebenarnya dia orang baik. Kebrengsekanya hanya sebagai pengalihan rasa kecewanya ditinggal Nadia.
" Ini, Bu. Minum pelan - pelan ". Ucap Leo membantu Yanti minum.
Angel yang telah menyelesikan makanya kembali lagi ke ruang dimana Yanti di rawat. Saat Ia masuk, Ia melihat Leo tengah membantu Yanti untuk minum.
" Kamu datang, Nak ". Ucap Angel yang baru saja masuk.
" Iya, Mah ". Ucap Leo meletakan gelas yang baru saja di minum Yanti.
Yanti terlihat bingung. Ia bingung sebenarnya mereka siapa, mengapa mereka membantu keluarganya. Seingatnya Ia tak mempunyai keluarga di Jakarta, apalagi yang berpenampilan mewah seperti Angel.
" Yanti, perkenalkan ini Leo anak Saya ". Ucap Angel yang menyadari kebingungan Yanti.
" Terimakasih ya, Kalian sudah mau membantu keluarga miskin Saya " . Ucap Yanti lemah.
Leo hanya diam saja. Ia masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
" Iya, sama-sama ". Ucap Angel sembari tersenyum.
Namun tiba - tiba Yanti anfal. Ia terlihat seperti sesak nafas.
" Nak, Kamu panggil dokter. Mama akan panggil anaknya! ". Titah Angel. Ia langsung berlari keluar untuk memanggil Mila.
*****
Mila menunggu di luar ruangan Ibunya dirawat dengan berurai air mata. Sementara itu di dalam ruangan tampak Dokter tengah memeriksa Yanti. Leo saat ini tampak sibuk dengan ponselnya sampai tak menyadari jika perempuan yang saat ini tengan menangis di sampingnya adalah wanita yang pernah menamparnya di Club waktu itu.
" Pasien sudar stabil dan saat ini meminta putrinya dan keluarga Ibu Angel untuk masuk ". Ucap Dokter keluar dari ruang ICU.
Mila, Angel dan Leo masuk. Di dalam tampak sepi, para perawat baru saja pergi.
" N,,,nak,,, ". Panggil Yanti pelan, suaranya hampir tidak terdengar karena saking pelannya. Yang di panggil menoleh dan membelai kepala Yanti pelan.
" Iya, Bu. Mila di sini.... ". Ucap Mila serak. Air matanya saat ini sudah menganak sungai.
" Umur Ibu sudah tidak lama lagi. Ibu Ingin Kamu bahagia ". Ucap Yanti pelan yang di balas oleh gelengan dari Mila. Yanti memberi isyarat kepada Leo untuk mendekat. Dan Leo pun mendekat.
" Nak, Kamu orang yang baik dan Ibu percaya sama Kamu. Umur Ibu sudah tidak lama lagi dan Ibu ingin saat Ibu pergi, Mila bisa bahagia. Nak, Ibu titip Mila ya. Nikahi Dia, sayangi dan lindungilah Mila. Ibu mohon ". Ucap Yanti memelas.
Leo yang mendapat tatapan tajam dari Angel akhirnya menganggukan kepala tanda setuju.
Mila menoleh ke arah Leo dan tatapan mata mereka bertemu. Leo hanya menyeringai, mengeluarkan smirknya.
" Oh, ternyata Dia. Syukur deh, Aku bisa bermain - main dulu sama Dia. Akan ku balas tamparan mu dengan jerit tangis dari siksaanku ". Batin Leo dengan senyum smirknya.
Tbc
*
*
*
*
*
Jangan lupa Like, Vote n Cimmentnya.
Aku lihat banyak yang baca, tapi kok nggak pada kasih Like sih. Author mohon, kasih Likenya dong. Jangan cuman baca aja. Tapi Author juga nggak maksa sih,,,,terserah kalian aja mau kasih Like apa engga.
**Love,
😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Syahrani Fudin
mampir ☺️
2023-02-23
0
Nur Khoiriyah
lanjut terus tor ceritanya bagus
2020-11-17
0
Wardi Bastian
lanjut..👍👍
2020-10-04
1