Kalung Liontin Bulan

Setelah beberapa jam yang lalu Ibunya memintanya untuk menikah dengan putra orang yang telah menolong Ibunya yang bahkan tak Ia kenal sama sekali. Kini Mila telah selesai dirias. Ia berdiri di depan kaca melihat penampilanya. Saat ini Mila memakai baju kebaya putih dengan riasan make up natural pada wajahnya.

Begitu juga dengan Leo yang kini telah siap dengan setelan jasnya menunggu Mila di depan meja ijab qabul yang berada di dalam ruang rawat Yanti. Sebenarnya Leo sudah siap dari tadi, namun Ia harus menunggu Mila selesai dirias terlebih dahulu. Walaupun diumurnya yang terbilang sudah tidak muda lagi, 33 tahun. Tapi wajah Leo masih terlihat muda, karena Leo rajin fitness dan makan - makanan yang bergizi sehingga Ia tetap terlihat muda.

Mila masuk ke dalam ruang tempat Yanti dirawat bersama Angel. Di dalam ruangan sudah ada Leo, penghulu dan lima orang saksi yang merupakan dokter dan suster yang merawat Yanti.

" Bagaimana apakah sudah bisa di mulai? ". Tanya Penghulu.

" Sudah pak ". Jawab Angel.

" Kamu terlihat sangat cantik Nak ". Puji Angel di telinga Mila yang hanya dibalas senyuman oleh Mila.

" Oke, kalau begitu Kita Mulai ijab qabulnya ". Ucap Penghulu mengulurkan tangan ke Leo dan dibalas oleh Leo.

" Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan kawinkan saudara Leonardo Alvaro bin bapak Arnold Alvaro dengan Mila Qurratu'aini binti bapak Rifaldi Atmadja dengan mahar bacaan bismillah dibayar tunai ". Ucap penghulu memulai ijabnya.

" Saya terima nikahnya Mila Qurratu'aini..... ". Ucap Leo terhenti, karena Mila menghentikanya.

" Tunggu....maaf setahu Saya nama almarhum Ayah Saya bukan Rifaldi Atmajda, tapi Amin Abdullah ". Ucap Mila menghentikan Ucapan Leo.

" Tapi Nak, tadi ibumu bilang nama Ayahmu Rifaldi Atmadja bukan Amin Abdullah ". Ucap Angel bingung.

" N,,,nak, Ka,,,kamu ikuti saja ijab qabulnya. Nanti akan Ibu jelaskan ". Ucap Yanti terbata. Mila pun menurut.

Ijab qabul telah selesai. Kini Mila telah sah menjadi istri Leo, orang yang baru Ia kenal yang kini telah menjadi suaminya.

Setelah Ijab qabul selesai dan cincin cantik telah tersemat di jari Mila. Kini tinggal Mila mencium tangan Leo dan setelahnya Leo mencium tangan Mila.

" Akan ku balas tamparan mu di Club. Ingat permainan baru saja dimulai ". Ucap Leo di telinga Mila saat Leo akan mencium kening Mila. Suaranya sangat pelan, sampai - sampai hanya Ia dan Mila saja yang mendengar.

Mata Mila membulat sempurna. Ia bergidik ngeri saat Leo membisikan ancaman di telinganya. Ia menatap manik Leo lekat, mencari kebenaran akan ucapan yang Leo katakan. Namun Leo yang di tatap hanya membalas dengan seringai liciknya.

" Selamat Ya Nak, sekarang Kamu sudah menjadi imam lagi. Jadilah imam yang baik ya bagi Istrimu dan anak - anak mu ". Ucap Angel pada Leo sambil memelukya.

" Iya, Mah ". Ucap Leo singkat

" Kamu juga selamat ya Nak, sekarang Kamu sudah menjadi anak Mamah ". Ucap Angel pada Mila. Ia melepaskan pelukanya beralih memeluk Mila dan menciumnya.

Drettt...Drettt...Drettt....

Bara is Call....

" Mah, sorry banget kayaknya Leo harus pergi deh Mah. Leo ada meeting, ini sekertaris Leo udah nelpon ". Ucap Leo berbohong. Sebenarnya yang menelpon adalah Bara dan itu pasti bukan urusan pelerjaan, tapi Leo berbohong dengan mengatasnamakan pekerjaan.

" Ya sudah sana. Maaf ya tadi Mamah udah maksa Kamu buat kesini sampai Kamu ninggalin kerjaan Kamu ". Ucap Angel merasa bersalah.

🍃🍃🍃

" Hay Bro, Lo kenapa? kok keliatanya seneng banget ". Tanya Bara setelah Leo memdudukan dirinya di samping Bara. Mereka duduk di cafe XX. Kafe tempat biasa mereka nongkrong.

" Bukanya Gue tiap hari selalu bahagia ya. Maklumlah orang kaya kan selalu bahagia ". Ucap Leo percaya diri. Memang Leo ini orangnya agak - agak sombong, apalagi kalau Dia sedang bersama Bara. Kadar kesombonganya akan bertambah.

" Oh, iya bye the way bener nggak sih apa yang dibilang sama Tante Angel kalau Lo baru aja nikah? ". Tanya Bara antusias langsung pada pokok masalah.

" Dari mana Lo tahu? " Tanya Leo heran.

" ini ". Bara menberikan ponselnya pada Leo.

" Tadi Tante Angel ngirim Gue video itu. Itu Lo kan yang pake jas dan yang ijab qabul. Dari suaranya sih kaya suara Lo ". Ucap Bara mengintimidasi.

" Oh, ini ". Ucap Leo singkat dan santai sambil mengembalikan ponsel Bara.

" Kok cuman oh doang. Cepetan Lo jelasin Yo, ini apa maksudnya. Gue perlu tahu, masa Lo kawin nggak ngabarin Gue. Lo anggep apa Gue selama ini? ". Tanya Bara menggebrak meja.

" Santuy Bro. Oke, oke Gue jelasin. Tapi Lo jangan motong ucapan Gue sebelum Gue selesai ". Ucap Leo masih saja santai.

" Oke ". Ucap Bara antusias.

" Iya, itu yang kawin beneran Gue ".

" Wah bener - benet Lo Yo ". Ucap Bara geleng kepala memotong ucapan Leo.

" Lo motong ucapan Gee, males ah jadinya Gue mau cerita ". Ucap Leo memalingkan wajahnya.

" Sorry - sorry Bro. Oke, Gue diem ".

" singkat cerita, intinya tadi pagi Gue nemuin Mama di rumah sakit Kenanga. Di rumah sakit itu ada temen Mamah yang lagi dirawat. Dan ternyata sakitnya temen Mamah itu udah parah atau bisa dibilang temen Mamah udah mau mati. Mungkin temen Mamah lihat Gue itu kaya malaikat, karena wajah Gue yang tampan, sikap Gue yang sopan, baik hati dan tidak sombong Dan nasib Gue yang cerah karna Gue ini kaya raya. Jadi temen Mamah nitipin anaknya ke Gue dan Gue suruh jagain Dia dengan cara Gue harus nikahin Dia. Sebebarnya Gue sih nggak setuju, tapi Mamah maksa Gue. Jadi dari pada Gue jatuh miskin, karena Mamah ngancem Gue kalau Gue nggak mau nanti Nama Gue bakal dihapus dari daftar warisan. Ya udah deh Gue terima aja permintaan temen Mamah ". Ucap Leo menjelaskan dengan Gaya sok bijaknya.

" Ck,,,ck,,,ck,,, parah Lu Yo ". Bara geleng - geleng kepala. Ia masih tidak percaya dengan apa yang di ceritakan sahabatnya.

" Dan Lo tahu nggak Bar? perahnya lagi. Cewek yang Gue kawinin itu adalah Cewek yang yang waktu itu nampar Gue di Club sampe pipi Gue merah. Lo tahu kan Bar, selama ini nggak ada orang yang berani ngehina Gue apalagi nampar Gue kaya Cewek itu ". Ucap Leo menambahkan.

" Oke, oke kalau itu Gue juga tahu. Tapi kalau Shinta tahu gimana?. Terus nantinya Shinta mau dikemanain? ". Tanya Bara.

" Untuk masalah Shinta Lo tenang aja. Shinta akan tetap sama seperti sekarang. Lagian Gue cuman mau main - main aja kok sama Cewek itu. Gue pingin lihat Dia nangis dan merintih, karena udah pernah nampar Gue ". Ucap Leo tersenyum bahagia. Sedari tadi Ia tengah berfikir, kira - kira apa yang akan Ia lakukan pertama kali untuk memulai permainanya dengan Mila.

" Lo gila ya Yo!. Kok sejak Nadia meninggal Lo jadi berubah gini sih!. Lo jadi kejam, sombong, dingin dan lebih parahnya lagi Lo jadi suka ke Club dan main - main sama Cewek - cewek penghibur! ". Ucap Bara dengan suara agak tinggi. Ia tidak terima jika sahabatnya itu akan menyiksa perempuan.

" Udah lah Lo nggak usah baper. Mending sekarang kita hang out ". Ucap Leo beranjak dari tempat duduknya. Mau tidak mau Barapun mengikuti Leo. Sebenarnya Ia tak menyukai suasana Club. Namun Ia khawatir jika sahabatnya tidak bisa mengontrol diri saat di Club, makanya mau tak mau Ia pu mengikuti Leo. Hang out yang dii maksud Leo itu adalah bersenang - senang di Club.

🍃🍃🍃

Di rumah sakit....

Suasana di rumah sakit Kenanga ruang VIP saat ini sedang panik. Yanti tiba - tiba anfal. Tampak para dokter dan suster berlalu lalang bergantian masuk ke dalam ruang di mana Yanti di rawat.

Mila duduk di kursi tunggu yang terletak di depan ruang Yanti di rawat. Ia duduk sambil menangis tersedu - sedu sesekali Angel menenangkanya.

" Hisk,,,hisk,,,hisk,,, Ibu.... " Mila menangis tersedu - sedu.

" Yang sabar ya Nak. Ibu mu pasti akan baik - baik saja ". Ucap Angel menangkan Mila dan memeluknya.

" Duh, dari tadi Leo ditelpon kok nggak ngangkat - ngangkat sih ". Ucap Angel geram. Sedari tadi Ia menelpon anaknya, tapi tak kunjung diangkat.

🍃🍃🍃

Di Club...

Dret...Drettt...Drettt...

Ponsel Bara berbunyi.

" ****!!! Tante Angel nelpon lagi ". Umpat Bara kesal. Pasti Angel akan menanyakan dimana Leo berada.

" Gue jawab apa nanti kalau Tante Angel tanya Leo dimana ". Ucapnya frustasi. Ia melihat ke arah pintu kamar yang tertutup. Di dalam sana Leo sedang bersenang-senang bersama para wanita penghibur .

" Hallo Tan, ada apa? ". Ucap Bara mengangkat telponya setelah menimbang - nimbang untuk mengangkatnya atau tidak.

" Bara, Leo lagi sama Kamu nggak? ". Tanya Angel.

" Enggak Tan. Saat ini Leo lagi meeting sama kliennya ". Ucap Bara berbohong.

" Oh, ya sudah. Nanti kalau udah selesai bilangin ya sama Leo, suruh Dia ke rumah sakit sekarang. Mertuanya anfal ". Ucap Angel.

" Iya, oke Tan ".

" Makasih ya Bara ".

🍃🍃🍃

Di rumah sakit...

" Ibu Yanti ingin berbicara dengan putrinya ". Ucap Seorang dokter mendekati Mila. Mila pun dengan segera masuk ke ruang Yanti.

Mila mendudukan dirinya di kursi yang berada tepat di samping Yanti terbaring.

" N,,,Nak... ". Ucap Yanti terbata. Ia memberikan sebuah kalung berwarna silver dengan liontin berbentuk bulan kepada Mila. Di salah satu sisi liontin bulanya seperti ada lubang kecil untuk menyatukan liontin tersebut dengan liontin yang lain.

" Ma,,,mafkan Ibu Nak. Se,,,sebenarnya Kamu bukan anak kandung Ibu ". Ucap Yanti terbata.

Tbc....

*

*

*

*

*

Jangan lupa buat Vote, Like n Commentnya sebanyak - banyaknya.

**Love,

😘**

Terpopuler

Comments

Nur Khoiriyah

Nur Khoiriyah

aduh kasihan mila ntar disiksa sama leo

2020-11-17

0

Enisensi Klara

Enisensi Klara

kasihan Mila bakalan disiksa leo niy,Thor bikin Leo bucin sama Mila donk

2020-08-26

1

Yeti Suryati

Yeti Suryati

lanjut dong

2020-06-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!