Part 16

Part 16

"Engh..." lenguhan kecil terdengar dari mulut Rifa -Vana.

"Kamu udah sadar?" tanya seseorang di samping Rifa sambil menepuk-nepuk pelan pipi Rifa.

"Gue di mana?" tanya Rifa.

"Lo ada di UKS, tadi lo pingsan," ucap orang tersebut yang tak lain adalah Wanda.

Rifa masih nampak mengumpulkan kesadaraan-nya. Ia masih merasa sedikit pusing. Terlihat jelas saat Rifa memegangi kepalannya sambil mengerjapkan matanya.

"Lo minum dulu nih." Wanda menyodorkan segelas air putih.

Rifa menerima air tersebut dan meneguknya sampai habis.

"Udah mendingan?" Wanda meletakan gelas kosong tersebut ke atas nakas.

Rifa mengangguk pelan yang berarti 'iya'. Hanya diam yang mereka lakukan. Hingga Wanda membuka percakapan di antara mereka.

"Rifa! lo kok bisa pingsan?" tanya Wanda.

"Kok tau nama gue?" bukannya menjawab Rifa malah balik bertanya.

'Kalo gue bilang gue disuruh jagain dia, bisa-bisa malah jauhin gue'

"Eemmm...."

'Terserah deh, lagian gue juga betuh temen'

"Gue adeknya Bang Rio," jawab Wanda.

"Oohh...... gue kira Kak Rio cuman tinggal sendiri," ucap Rifa manggut-manggut.

"Ngomong-ngomong nama lo siapa?" lanjut Rifa bertanya.

"Wanda," jawab Wanda.

"Ohh, udah istirahat belom?" tanya Rifa.

"Udah dari tadi malahan, lo pingsan kayak orang koma, ini aja udah waktunya pulang," jawab Wanda kesal.

"Etdah buset, lama amat yak, hihihi..... mayan lah, gak ikut pelajaran," ucap Rifa.

"Iya mayan gak gak ikut pelajaran, tapi juga gak dapet makan," ucap Wanda.

"Oh iya ya, gue laper nih, Panda! ke kantin yok," ajak Rifa berjalan mendahului Wanda.

"Nama gue Wanda! bukan Panda!" teriak Wanda marah plus kesal.

"Bener kata Bang Rio, tuh anak songong bin aneh, tadi pagi waktu ketemu kayak orang pendiam plus polos, bangun dari pingsan, eh gini amat sipatnya," gumam Wanda.

"Panda! cepetan!"

"Nama gue Wanda! bukan Panda!"

Wanda menyusul Rifa dengan penuh kekesalan. Sepertinya memang harus membutuhkan kesabaran lebih untuk berbicara dengan Rifa.

***

"Levin besok balik lagi ke sini," ucap Vino.

"Beneran?" tanya Maikel antusias.

Vino mengangguk sebagai jawabannya.

"Lo kayaknya seneng banget," ucap Vino.

"Kalok Levin balik berarti kan gue gak usah susah payah jauhin fens lo, karena pasti pada pindah ke Levin."

"Lo ****** apa gimana? justru tambah banyak lah, jadi kan lo yang harus bantu kita jauhin mereka."

"Ogah."

"Lo jadi sahabat gak guna."

"Kapan gue bilang jadi sahabat lo?"

"kayak anak kecil lo, ngambekan," cibir Vino.

"Lo tadi ngapain gak sekolah?" tanya Maikel.

"Gue harus jaga nyokap."

"Kan ada Bik Murti dan yang lainnya."

"Tadi Mamah minta aku temenin, Mamah bilang dia ngerasa Vina udah mau ke sini."

"Gimana kalok kita cari cewek yang waktu itu gue ceritain ke lo, kayaknya mirip Vana atau Vina terserah lah itu."

"Gimana caranya?"

"Iya ya, gue juga bingung."

"Gimana sih lo."

"Kayaknya dia sekolahnya bareng Suran -adik Maikel- deh," ucap Maikel mengingat sesuatu.

"Kok lo bisa yakin."

"Gue gak sengaja liat seragamnya dikit."

"Kok dikit?"

"Pake jaket soalnya."

"Gini aja..........."

"Oke."

Maaf sebelumnya karena lama up-nya. Saya masih fokus pada ulangan. Ya, dan sekarang Readersnya juga menurun. Padahal masalah sebenarnya dalam cerita belum terjadi.

"Rifa!"

"Mampuslah kau Rifa, udah ketahuan," gumam Rifa tanpa membalikkan badannya.

Rifa hanya diam dengan rasa takut. Entah takut dimarahi oleh Sena karena pergi ke markas atau takut dimarahi Sena karena ketahuan melakukan sesuatu yang tidak baik. Yaitu mengatakan perasaannya pada seseorang tanpa ada rasa.

Masih tetap diam hingga beberapa detik telinga Rifa terasa panas. Aduh, Sena malah menjewernya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Sena.

"Aduh, anu Kak, tadi....."

"Kenapa Bos?" tanya lelaki tadi.

"Eh, lo, dia ngapain tadi?" tanya Sena galak.

"Mana saya tau Bos, tadi dia yang mau ngomong sama saya," ucap lelaki tadi menunjuk Rifa.

"Kak! maaf Kak! gue cuman main," ucap Rifa.

Rio menepuk bahu Sena. Memberi saran agar tak memarahi Rifa.

"Kenapa kamu ke sini?" Sena melepas telinga Rifa yang sudah memerah.

"Kenapa? di rumah sepi," jawab Rifa.

"Cuman karena sepi? lo bisa minta Wanda ke rumah," ucap Sena.

"Kenapa gak boleh ke sini? semua orang di sini bersahabat," ucap Rifa.

"Itu karena mereka sama, sama-sama dibuang," ucap Sena.

"Berarti ini juga tempat gue, gue sama kaya mereka, dibuang."

"Tapi tetep aja beda, gue gak mau lo jadi cewek yang gak baik."

"Lo juga sama kan! lo Bosnya! kenapa gue gak bisa rasain apa yang gue suka!" teriak Rifa.

"Beda! Mereka semua yang ada di sini gak ada harapan! lo gak tau apa yang kita rasain! lo masih punya keluarga! cuman lo belum ingat apa-apa!" bentak Sena.

"Lo jahat!" Rifa berlari keluar.

Ia tak menyangka Sena akan membentaknya seperti itu. Rasanya kembali seperti dulu. Dibuang dan tak dihiraukan.

"Sen!" Rio menepuk pelan pundak Sena.

"Gue salah ngomong ya?" tanya Sena menunjukkan ekspresi menyesal.

"Kak!" tiba-tiba Wanda menghampiri Sena dan Rio.

"Kenapa?" tanya Rio.

"Rifa gak salah kok, kami tadi yang ngajak main dia," ucap Wanda.

Sena mengalihkan pandangannya pada Wanda. Kemudian ia juga mengalihkan pandangannya pada Azriel, Haruka, Zayn, dan Yoona. Ia teringat bagaimana ia pertama kali menemukan Haruka. Juga dengan Zayn dan Yoona. Membuat ia teringat dengan adiknya yang sudah lama meninggal sejak kecil.

"Bukan salah kalian, gue yang salah," ucap Sena.

"Wanda, cari Rifa sekarang, takut dia kenapa-napa," perintah Rio.

"Hmm, oke kak," ucap Wanda.

Wanda berjalan ke arah Azriel, Yoona, Haruka, dan Zayn.

"Bantu gue cari Rifa," ucap Wanda.

"Oke," jawab mereka serempak.

Mereka berlima pun mencari Rifa bersama. Wanda belum tau sebenarnya apa yang terjadi pada Rifa sebelum ke sini dan menjadi sahabatnya. Wanda hanya berharap apa yang dialami Rifa tak seperti yang mereka alami.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!