Beauty Inside { Episode 19 }

Kebun Anggur seluas 10 Hektar ini ternyata

tidak di jadikan lahan penghasil uang

oleh Riko.

Bukan masalah besar!!

Karena penghasilan Perusahaan StarLight saja sudah mampu membeli

planet pluto yang hilang.

Sayangnya sudah hilang entah kemana, tak tahu rimbanya lama tak datang ke lintasan planet.

Hmmm.

Setelah di teliti lagi, ada alasan lain.

Kebun ini merupakan kebun kesayangan Tuan besar, Ayah Riko.

Almarhum dan putranya itu sangat dekat.

Sangat dekat hingga pernah saling gigit pantat.

Hanya untuk bercanda!!!

Tuan besar tidak pernah menjual hasil kebunnya, hanya dinikmati keluarga

Natarahara.

Terkadang juga di bagi-bagikan ke pekerja,

ke panti asuhan, ke pedagang kecil dan sejenisnya.

Sampai sekarang masih sama saat kebun ini dibawah kendali Riko.

_- Oh, Tuan Iblis ceritanya sedang menjaga warisan ayahnya. _-

Kira-kira begitu ringkasan percakapan antara Rika dengan pekerja di sela-sela kegiatan

mengumpulkan malika kedelai

hitam pilihan.

Alias T, A, I Embek,,,

" Neng Rika dipanggil Tuan Riko!! Disuruh segera menghadap neng!!."

Rika berhenti melakukan pekerjaannya.

Menoleh pada pria yang menyebut namanya tadi.

Berkerut kening menatap Pak Tarjo.

Bertanya dalam hati ada apa gerangan pria itu memanggilnya.

" Ada apa ya pak Tuan Riko memanggil saya??"

" Tidak tahu neng. Bapak cuma di suruh memanggil eneng."

_- Ada apa lagi sih itu Iblis memanggil ku??

Kesepian pasti dia tidak ada korban yang bisa di siksa di sana. Mati sajalah kau Iblis!! Agghhh,,,, Kapan hidup ku menemukan kedamaian?? _-

Rika frustasi, Rasanya lebih baik bersama kambing-kambing ini, memungut kotornnya dari pada menemui Riko.

" Baik Pak. Saya kesana sekarang."

Sedikit melempar kesal skop yang di pegang. Memberi kesan Rika tidak mood menemui Riko.

Dari raut wajahnya sudah terlihat jelas.

Para pekerja jadi penasaran,

sebenarnya apa yang terjadi pada dua insang ini??

Rika dan Riko sekilas terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang

bertengkar.

Meski sebenarnya mereka adalah musuh

bebuyutan yang siap

cakar-cakaran di kandang macan.

Riko berbaring di sofa menghadap TV yang menyala.

Memilih chanel secara acak.

Di alihkan lagi ke Chanel lain ketika siaran yang di sajikan tidak sesuai seleranya.

Sesekali terdengar decihan menghina saat melihat siaran yang tidak bermutu.

Beralih lagi ke Chanel lain.

Next, Next, Next, Next, Next, Next, Next, Next, Next, Next!!!

Kesal sudah Riko. Dari Chanel nomor 1 sampai nomor 20 tidak ada juga siaran yang membuat matanya menetap.

Remote ia banting ke lantai.

Berserakan benda itu dibuatnya rusak, Hmmm besok beli lagi.

Horang Kahya Rahya behbas.

Riko Semakin kesal lagi karena Rika tidak kunjung datang.

Cacing-cacing di perut Riko sedari tadi sudah bertengkar di sana.

Menggerogoti lambung hingga terasa perih. Riko kelaparan.

_- Baru pertama kali aku kelaparan seperti ini,

Sial. Ahhh,,,, MPT itu kenapa lama sekali?? Dia pasti sengaja membuat ku menunggu lama.

Dia ingin aku mati kelaparan. Akan aku patahkan kakinya. Semakin hari nyalinya semakin besar. _-

Riko merasa dirinya seperti orang miskin yang susah mendapat sesuap nasi.

Biasanya di rumah besar, saat ia lapar dengan sekali jentik ayam goreng akan muncul.

Pim,,,,pim,,,Pao,,,!!

Ayam goreng melayang di udara.

Seperti itu jika di kartun upin ipin.

" Tuan, anda memanggil saya??"

Rika datang tepat saat Riko ingin beranjak ke dapur.

Senyum miring sedikit berdecih di lemparnya,

Akhirnya kau muncul juga, begitu artinya.

" Kau rupanya memang suka di hukum ya?!

Senang sekali kau memancing emosiku.

Oh, Apa mau aku potong kaki mu itu??"

Riko berjalan ke arah Rika. Wajahnya terlihat marah. Tatapan mata tidak menunjukan kedamaian.

Rika mundur perlahan, tidak tahu apa penyebab Riko marah padanya.

Kakinya mulai gemetar, bagaiamana tidak jika auara iblis Riko terpancar jelas.

Apakah hari ini akan menjadi hari terakhir Rika?

_- Ada apa dengannya?? Kali ini apa salah ku?? Dia terus mendekat, Stop!! Kau membuat ku takut.

Ayah lindungi aku!! Putri mu ingin di bunuh oleh Tuan Iblis. Ayah kau dengar aku??

Ahh,, kau sudah tidak perduli lagi pada ku. Hiks,,, Sudahlah!!

jika memang aku harus mati maka bunuh saja aku!!_-

Dari daftar kemarahan Riko, inilah yang paling mengerikan.

Rika gemetar sampai tidak berani bernafas, jantungnya bedebar tidak tahu sedetik atau semenit akan berhenti dibuatnya.

Gadis pemberani itu berhasil di buat ketakutan oleh Riko.

Hingga tubuh Rika menyatu dengan tembok dingin, tidak ada ruang lagi untuk menghindar.

Riko sudah menghadang di depannya berbatas 2 jengkal ruang hampa.

Berulang kali Rika membaca sorot mata Riko, berusaha menemukan apa yang di inginkan pria ini darinya.

_- Lihat ekspresinya itu!!! Hahahha,,, dia ketakutan.

Dav,

kau harus lihat ini!! Ini sangat menghibur. Wajahnya merah seperti badut.

Aku ingin menambahkan tomat di hidungnya dan juga wig kribo. Astaga,,,, dia juga gemetar. Aku benar-benar membuatnya ketakutan, Hahahaha,,, _-

Riko berusaha menahan tawanya melihat Rika seperti ini membuatnya terhibur.

Ekspresi membunuhnya ia pertahankan karena tidak ingin

momen ini berakhir begitu saja.

Rika mencari celah yang tersisa.

Menoleh. Sisi kanan, Happp,,,,!!!! Riko memblok dengan tangannya.

Menoleh. Sisi kiri, Happp,,,,!!!! Di blok lagi.

Seperti berada di dalam sangkar burung dengan 1000 ranjau di dalamnya.

Rika terkurung.

Tidak bisa bergerak. Sekali pun bisa maka akan terkena ranjau dan berdarah.

Tapi jika tidak bergerak rasanya sungguh pengap, tidak bisa bernafas.

Sudah tahu seperti ini kondisinya, besok- besok Rika akan membawa

selang oksigen.

" Tu-Tuan."

Gemetar menatap.

" Ada apa? Kau takut??"

Menyeka rambut Rika lembut.

Sentuhan dingin itu dirasakan seperti pertanda dari akhir hidupnya.

Kulit pelipis Rika berkontraksi hebat saat mendapat sentuhan dari Riko.

Turun keringat dingin dari sana.

_- Aku mohon jika ingin membunuh ku lakukan tanpa ada rasa sakit!! Aku akan mengampuni mu di surga nanti. _-

" Tuan, orang-orang akan salah paham jika melihat kita seperti ini."

Usaha untuk mempengaruhi Riko.

Semoga berhasil, doa Rika siap menyalakan 1001 lilin jika bisa lolos dari Riko.

" Memangnya kita sedang apa??"

Sedikit menyeringai.

_- Brengsek pakai banyak tanya lagi.

Pura-pura buta, tidak lihat ini tubuh suci ku dan tubuh penuh dosa mu hampir menyatu?

Tahu seperti ini, aku guling-guling tadi di t*i kambing. Dengan begitu dia tidak akan berani mendekat seperti ini. _-

" Tuan, Saya hanya menghawatirkan anda."

Maksud Rika jika ada yang melihat maka nama Riko akan tidak berwibawa lagi karena mendekati seorang wanita yang drajatnya jauh dibawah

Padahal,

_- Masa bodoh mau nama mu tercoreng, mau nama mu dicuri, mau kau tidak punya nama, persetan dengan semua itu._-

" Kau sungguh baik hati hingga menghawatirkan orang lain. Seharusnya kau hawatirkan diri mu sendiri!! "

Riko sungguh perhatian, bahkan ia memperingti Rika.

Seperti memberi kode bahwa ajal akan segera menjemputnya.

_- Lebih dari itu, aku lebih mengasihani jiwa dan ragaku yang tidak bisa berbuat apa-apa. Hiks, Eh,,, Apa yang sedang Tuan Iblis lakukan?? Oh tidak!! Dia ingin menghisap darah ku. Iblis ini ternyata jelmaan drakula. _-

Drakula tampan tanpa gigi taring runcing.

Level ketegangan Rika naik drastis saat wajah Riko bersinggah di antara leher dan telinga Rika.

Gadis itu sampai lupa bernafas dengan mata terbuka lebar karena takut Riko akan menghisap darahnya.

Padahal tidak ada drakula di siang bolong seperti ini.

" Buatkan aku sup. Aku lapar."

_- Bedebah Sialan!!!!! Hanya minta dimasakan sampai harus membuatku jantungan seperti ini. Musnah kau Iblis terkutuk!!!!!! _-

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***