Like, Like, Like, Like,,,,!!!
MenKomen!!
Vote, Vote, Vote!!!
JatPanjatTebarLike!!
*
_- Sembarangan bilang punya ku kecil.
Emang punya mu besar apa?? Palingan juga besarnya sejempol kurcaci. Jungkir balik juga gak bikin aow, aow!! Hishhh,,,,.
Tapi kalau bukan Tuan Iblis, aku mungkin sudah jadi tontonan. Berterimakasih tidak ya?? Tidak usahlah. Anggap saja ini impas._-
Gumam-gumam
Rika sendiri tidak sadar telah kembali
ketempatnya tadi.
Tidak ada Riko dan Pak Tarjo disana.
" Permisi pak. Pak Tarjo sama Tuan Riko kemana ya perginya??"
Pekerja itu menatap Rika terutama bagian dadanya yang sudah tertutup oleh rompi. Kembali kecewa.
Rika sadar pak tua gigi ompong ini
matanya jelalatan.
Rompi di tarik dieratkan lagi.
" Kesana neng! Kesebelah sana!!"
" Trimakasih pak."
Rika pergi ke arah yang di tunjukan.
Sedikit kesal karena pekerja melihatnya dengan tatapan tidak biasa.
Di kebun anggur, ada perempuan cantik, serasa pengin nyulik gitu.
" Ternak ayam pak??"
Rika melihat kandang penuh ayam.
Ada pekerja di sana.
" Iya neng. Masa ternak janda."
StandUp Komedi bapaknya.
Rika tertawa.
Ada-ada saja ternak janda.
" Pak lihat Tuan Riko tidak??"
" Kesana neng!! "
Menunjuk ke arah yang sama.
Rika bergegas pergi.
Ia seperti ibu-ibu kehilangan anaknya.
Embekkkk,,,,!!!Embekkk,,,!!!Embekk,,,!!!
Tidak perlu di jelaskan lagi itu
suara hewan apa!? Tentu kambing.
" Panggilkan dokter hewan kesini!!
Priksa semua kambing-kambingnya!! Itu kenapa kotorannya kecil-kecil semua?? Apa kalian tidak bekerja dengan benar
hah?? Dasar kalian tidak becus.
Mengurus kambing saja tidak bisa."
Riko marah.
Semua pekerja di cercah.
Menunduk semua pekerja oleh suaranya yang menggelegar memecah samudra.
Jika sudah seperti ini susah mau berbicara apa?
Berkedip saja tidak berani.
Ingin menjelaskan takut tapi tidak dijelaskan Riko semakin menjadi-jadi
dengan kebodohannya.
Beginilah akibat orang kaya mainannya ke kebun raya jarang melihat kambing
apalagi kotorannya.
Suara ribut-ribut di dominasi oleh suara Riko
yang menancap di telinga itu bisa
Rika dengar.
Sekarang siapa lagi korban Tuan Riko??
Batin Rika tumben tidak
menyebut Tuan Iblis.
Rika melihat situasi tegang di pojok sana.
Ada Pak Tarjo juga ikut menunduk membelakangi Riko dimana
hanya pria itu saja yang terlihat menonjol
secara fisik dan suara di antara
yang lainnya.
Tanpa tanda-tanda Rika sudah ada di samping Pak Tarjo, menyetarakan tubuhnya pada pria yang tingginya sebahu.
" Pak, itu kenapa Tuan Riko marah-marah??"
Bertanya pelan sangat pelan karena
di situasi seperti ini
tidak tepat berbicara keras.
" Itu neng, Tuan Riko marah gara-gara kotoran kambingnya kecil-kecil semua."
Mau ngakak tapi takut dosa, takut
dibunuh juga.
Jadilah Rika tahan saja tawanya.
Menganggap ini ajang lomba tahan tawa dengan hadiah seratus juta rupiah.
" Terus kenapa tidak di beri tahu kalau kotoran kambingnya memang kecil-kecil seperti itu??"
Memang sudah di anugrahkan oleh
sang pencipta alam semesta kotoran kambing bulat-bulat kecil-kecil seperti biji kopi.
Mungkin jika kopi punah bisa digantikan dengan kotoran kambing.
Huekkkk,,,,!!
" Tidak ada yang berani neng. "
Diam saja jika ingin cari aman!! tidak perduli salah atau benar.
Karena jika Riko benar ya benar!! Jika salah ya harus di benarkan!!
Apa pun masalahnya.
Selain Tuan maha sterill Riko juga menyandang gelar Tuan maha benar.
Rika ikut diam sebentar.
Sebenarnya ini kesempatan untuk mempermalukan Riko.
Tapi, mengingat jasa pria ini membuatnya berfikir 2 kali. Tapi lagi, Jika tidak dijelaskan maka kasihan para pekerja.
Terus dimarahi karena hal konyol.
Tegang semua, peredaran darah pun tidak lancar. Sudah tua bagaimana nanti mereka jadi pingsang??
Kan gak ada emaknya, kasihan.
" Hmmm,,,,,!!! "
Rika berdehem di saat mulut semua
orang dalam mode senyap.
Riko menoleh, menatap Rika tajam tidak
suka. Rika berani berdehem
di saat Kambing saja tidak berani
bersuara.
Embekkkk,,,,!!!!
Ok ralat!!! Kambingnya tidak bisa di ajak
komfromi.
" Ada apa? Kau ingin membela mereka semua?? Apa kau ingin menjadi pahlawan kesiangan??." Sinis.
Sekarang masih pukul 9 pagi.
Terlalu marah jadinya Riko tidak bisa
membedakan pagi, siang, sore, malam.
Jika ada anak kecil disana mungkin
sudah di tertawai.
_- Tuh kan balik lagi nyebelinnya.
Baru juga mau beratittude good jadi ragu kan akunya. Hmmm,,,, _-
" Tidak Tuan. Saya ingin mengatakan kalau kotoran kambing itu memang kecil-kecil.
Berbeda dengan kotoran hewan
yang lainnya Tuan."
Tuh kan jadi malu sendiri, makanya jangan main nyrocos!! Kelihatan
bodohkan jadinya.
Doenggg!!!!
Air muka Riko berubah seketika.
Wajahnya pucat pasi.
Bayangkan malunya itu lo sampai
tujuh turunan.
Nenek moyangnya pun malu rasanya mengakui Riko.
Sekolah tinggi-tinggi, ijazah luar negri, liburan pakai jet pribadi tapi kotoran kambing saja tidak diketahui.
Tidak malu sama ikan teri??
" Benarkah??"
Canggung.
" IYA TUAN."
Seperti mendapat nyawa kembali mereka semua menjawab serentak.
Urat malu Riko putus mendengarnya.
Rika kembali menahan tawa, memalingkan
wajah ke samping takut Riko melihat
mimik wajahnya.
" Hmmmm,,,,"
_- Sial. MPT ini sengaja membuat ku malu
di depan banyak orang.
Awas kau ya,,,!! Harus di beri hukuman.
Rasakan akibatnya sekarang. _-
MPT \= Mulut Prosotan TK.
" Kalian semua kembali bekerja!! Kau, bantu mereka mengumpulkan kotoran kambing!! Dan Pak Tarjo kita kembali ke rumah!!
Tempat ini tidak steril untuk ku."
Riko menunjuk Rika, memintanya mengumpulkan
kotoran kambing yang akan di jadikan
pupuk.
Ini adalah pembalasannya.
_- What?? Sialan Tuan Iblis. Masa aku cantik begini di suruh mungutin kotoran sih??
Tidak!! Tidak mau. Pasti ini akal-akalan Tuan Iblis untuk membalas ku.
Aishhh,,,,,. _-
Sehayatnya Rika tidak pernah bermain-
main dengan yang namanya
kotoran embek,,,,
Riko hendak pergi tapi Rika menghentikannya.
" Tunggu Tuan!! Saya tidak mau.
Ini bukan pekerjaan saya. Lagi pula sudah ada banyak pekerja di sini."
Memprotes.
" Kau berani membantah rupanya.
Disini aku rajanya. Aku yang mengatur semua orang termasuk kau."
Riko menggertak.
Rika semakin kesal.
Yaampun neng Rika tinggal nurut saja susah sekali sih, jangan cari masalah neng!! arti ekspresi Pak Tarjo kepada Rika.
Cemas dan kawatir.
Gertakan Riko membuat Rika sadar.
Percuma melawan jika Riko sudah mendeklarasikan kekuasaannya.
Rika diam, ia kalah lagi dan lagi.
Gadis itu melipat kedua tangan di atas perut dengan mata di silangkan pada pria yang tersenyum miring sedikit berdecih ke arahnya.
" Selamat menikmati!! Seharusnya tadi kau diam saja!! Jangan sok-sokkan menjadi pahlawan."
Riko berbisik di samping Rika,
ia puas dan senang.
Bahagia rasanya melihat gadis ini
bungkam.
Riko dan Pak Tarjo pergi meninggalkan Rika disana dengan segala umpatan di
batinnya yang tidak bisa
ia suarakan.
Malang sekali nasib gadis itu.
Niat baiknya untuk membantu para pekerja lepas dari cengkraman Riko malah di hadiahkan kotoran kambing.
Terkadang Rika merasa dunia ini tidak
adil, hiks.
Andai Rika setara, sederajat, selevel, sekingdom, dengan Riko, sudah diambil kotoran kambing itu lalu dimasukan ke dalam mulutnya.
Ahhhh,,,,, tapi lupakan saja!!
Hanya andai-andai semata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ichotz Jefruth
buakakkakakakakkakakaka ......
2021-02-15
0
Tionar Linda
ngakak trus 🤣🤣🤣
2020-09-05
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
aku ngaku klh dhvthor...nyerah...gk kuat klo hrs thn tawa...palgi authorny paling bs bkin kekonyolan2 yg maha dahsyat....salut thor...idemu gk abis2 ..kek kotak ktawany spongebob....😀
2020-07-28
0