Like!!
Komen!!
Vote!!
*
Riko sudah siap dengan pakaian
ala koboy dengan sepatu boat dan topi Khasnya.
Bayangan tampan dan memabukan dilihatnya di cermin penuh kagum.
Model pakaian apa pun yang dikenakan pria
itu selalu terlihat memukau, tidak
tahu dengan pakaian gembel.
Masih memukau tidak ya??
Rika dan Pak Tarjo menunggu di bawah.
Menunggu Baginda Raja berganti jubah.
30 menit sudah berlalu hingga rasanya Rika ingin naik ke atas, masuk ke dalam kamar Riko,
lalu menarik rambutnya membawa pria itu keluar.
Sayangnya ia tak seberani itu.
Laki-laki ala kadar banci, kebanyakan gaya, hanya berganti pakain untuk pergi ke kebun saja sudah lamanya 1000 dasawarsa.
" Neng, kenapa ya Tuan Riko lama
sekali?? Coba dilihat dulu neng!! Siapa tahu terjadi sesuatu."
Di saat Rika menunggu dengan rasa kejengkelan tapi ternyata Pak Tarjo
sedang resah dan gelisah menunggu tuannya disini, Ehmmmm,,,, !!!
" Sebentar lagi pasti turun pak. Saya tidak berani ke kamarnya tanpa di panggil."
Takut nanti di lempar lagi pakai sepatu.
Sayangkan otak setaraan Albert Einstein lama-lama jadi rusak.
Selang beberapa menit akhirnya Riko menampakan wujudnya.
Wangi parfumnya sudah menusuk hidung dari jarak sekian meter.
Ia lewati saja 2 orang yang sedang menatapnya karena tidak
perlu memberi perintah untuk mengikuti.
Pak Tarjo sudah mengerti kemudian mengekor di belakang di susul dengan
Rika.
_- Itu mau ke kebun atau ke konfersi pers coba?? Gaya sama tampang sih sudah topmarkotop ala artis top. _-
Kebun Anggur terletak di belakang rumah.
Luasnya 10 Hektar dengan beragam jenis anggur mulai dari lokal sampai internasional.
Rika dan Pak Tarjo berbisik-bisik mereka di belakang.
" Pak, masih jauh tidak??"
Mungkin karena ini baru pertamanya bagi Rika, ia merasa sudah berjalan
cukup lama tapi tidak sampai juga.
" Lagi sedikit neng."
Jawab Pak Tarjo.
" Ehemmmm,,,, Berani sekali kalian berbisik-bisik di belakang ku."
Tiba-tiba Riko berbalik.
Langkah mereka terhenti.
Insting Riko berkata dirinya sedang di bicarakan.
Sudut matanya tadi sempat bergerak-gerak.
Para tetua bilang itu tanda sedang ada yang membicarakan kita.
Padahal itu tidak masuk akal secara logika itu yang salah sarafnya.
" Maaf-maaf Tuan.
Maafkan saya!! Neng Rika tadi hanya bertanya masih jauh atau tidak.
Saya tidak berani membicarakan anda
Tuan."
Senyum enteng Pak Tarjo hilang seketika
setelah mendapat tatapan tajam dari
Riko.
Berubah raut wajah pria tua itu ketakutan.
_- Ihhhhh ,,,,Ke GR'an deh ini si Iblis. Siapa juga yang membicarakan anda??
Kurang kerjaan. _-
" Apa pun itu jangan pernah berani berbicara di belakang ku!! Dan Kau,,,!!! Jangan banyak bicara. Ikuti saja!! Kau mengerti,,,,"
" Iya Tuan."
Hanya Pak Tarjo yang menyahut.
" Kau tidak mengerti rupanya ya??"
Tatapan tidak suka diluncurkan pada Rika.
" Saya mengerti Tuan. Mulai sekarang
saya akan berbicara di depan anda.
Seperti itu kan maksud Tuan??"
Pak Tarjo mengecutkan wajahnya khawatir.
Bagaimana bisa Rika punya nyali sebesar itu menjawab ucapan Riko.
Mendaftarkan dirinya sendiri ke neraka
yang sudah penuh.
" Kau!!!!"
Entah sudah berapa kali Rika membuat
Riko berteriak seperti itu.
" Tuan jangan marah!!! Saya sebisa mungkin mengartikan ucapan anda. Jika salah tolong di maafkan!! "
Hanya berbicara dengan senyum yang mampu membuat Riko semakin kesal.
Rika suka pria ini dengan urat
leher dan matanya yang
terlihat di tambah wajahnya yang merah menahan amarah.
Gemes-gemes pengin di putar, di jilat, di celupin ke t*i sapi gitu,,!!
" Tuan tolong maafkan dia!! Saya akan mengajarinya nanti berbicara yang benar kepada Tuan."
Wajah Riko seperti gunung merapi, siap meledak kapan pun.
Pak Tarjo mencari aman karena tahu jika Riko marah besar dunia ini akan jungkir balik di buatnya.
Bisa-bisa bumi yang bulat berubah jajar genjang.
_- Yang perlu di ajari itu Tuan Iblis!! Bukan aku!!! Gimana sih ini Pak Tarjo. _-
" Cihhhh,,,, Tidak perlu mengajarinya!! Aku sendiri yang akan mengajarinya."
Merinding tengkuk Rika dan Pak Tarjo
mendengarnya.
Setiap ucapan yang keluar dari mulut Riko mengandung aura mengerikan yang khas di telinga, di hati, di ingatan sampai
jantung Rika tidak berdetak dengan
normal.
Perjalanan kembali di lanjutkan.
Sampailah di surga anggur.
Pak Tarjo menghampiri ketua pengurus kebun atau leader of garden garpes untuk menyerahkan bibit anggur.
Rika langsung berlari memasuki area,
tingkahnya sangat manis mengagumi gumpalan-gumpalan buah itu yang menggelantung di atas.
Melompat-lompat kecil berusaha menggapai anggur yang paling besar rasanya itu sudah matang dan menggiurkan.
Dengan senyum tulus yang tidak sadar
Rika
pamerkan ternyata menarik perhatian semua pekerja di sini.
Benar kata Pak Tarjo orang-orang disini matanya genit-genit.
Tua muda sama saja, mata tak terakreditasi.
Awalnya Riko tidak sadar tapi tatapan
penuh maksud dari mereka semua yang ditunjukan
pada Rika membuat Riko sadar
baju kaos putih yang
dikenakan gadis itu ternyata transfaran sehingga bra merah di dalam sana terlihat sangat jelas.
Riko menghampiri Rika.
_- Ehhh,,, ada apa ini?? Kenapa Tuan Iblis menarik tangan ku? Ehh lepaskan!! Tuan sakit,,, kasar sekali sih. Aku mau di bawa kemana? _-
Senyum dan mata para pekerja berubah kecewa saat Riko membawa Rika pergi.
" Tuan lepaskan!! Tangan saya sakit."
Rika menghempaskan tangannya kasar beralih memegangnya.
Ia meringis, Riko mencengkram tangannya kuat tadi.
Seperti hampir putus rasanya.
Brukkkk,,,,,!!!!
Rompi yang Riko kenakan ia lempar di wajah Rika, entah apa artinya Rika tidak mengerti.
Yang jelas ia kesal Riko main tarik sembarangan main lempar rompi juga sembarangan.
Tidak mungkin kan dia marah karena aku ingin mengambil anggurnya??
Hanya anggur dia tidak akan jadi gelandangan, begitu fikir Rika saat melihat wajah
Riko sedikit marah.
" Pakai itu!! Berani sekali kau
terbar aurat disini. Kau fikir ini tempat untuk pamer benda mu itu hah?? Atau
jangan-jangan kau ingin menggoda ku ya?? "
_- Jangan bicara sembarangan ya Tuan!! Siapa yang tebar aurat??
Benda apa juga maksudnya?? Itu mulut tolong di jaga!! _-
" Maksud Tuan?? "
" Cih,,,, Warna merah ada pita di tengah-tengah, ada gambar kupu-kupunya,
1, 2, 3, 4, ada 4 kupu-kupu apa perlu aku jelaskan lagi? "
Maksud Riko itu bra Rika ada pitanya ada kupu-kupunya juga.
Ternyata Riko memperhatikan milik Rika dengan teliti, hahaha.
Sontak Rika menutupi bagian dadanya dengan rompi di tangannya.
Ia tercengang.
Berfikir keras bagaimana bisa Riko tahu
ciri-ciri dalamannya?
Ia menatap Riko waspada.
Belum sadar bajunya transfaran.
" Tidak usah menutupinya!! Aku sudah melihatnya dari tadi.
Kecil begitu tidak menggoda. "
Riko mengejek Rika.
Bahkan ia memberi ukuran dengan tangannya dan menatapnya remeh.
Tubuh Rika kurus jadi miliknya sedikit datar. hahaha,,,!!
Pria itu pergi begitu saja.
" Brengsek kau iblis!! Milik ku kecil-kecil begini tapi mematikan. Ahhhh Sial,,,,"
Rika mengumpat saat Riko sudah jauh darinya.
Ia kesal sekaligus tersinggung benda
berharganya di hina.
Jauh dari rasa kesalnya Rika lebih penasaran kenapa Riko bisa tahu ciri-ciri branya.
Ia menarik perlahan rompi di dadanya ke bawah.
Melihat disana.
Ternyata Rika juga bisa melihat branya dari luar.
Berteriak malu, cepat-cepat memakai rompi
yang diberikan Riko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Mien Mey
😅😅😅😅
2021-05-27
0
Rhichantix ai
q seng koplak po authore seng bar bar maaf....
2021-04-04
0
Rhichantix ai
dosa Ra to ngguyu Moco di putar dijilat dicelupin ke.....🤭🤣
2021-04-04
0