Kembali ke lap ~ top !!!!
*
masih di hari yang sama, di malam yang sama, di tempat yang sama, di topik yang sama hanya saja waktunya berbeda, semakin bergerak ke angka lebih besar.
" Keraskan pijatan mu!! Apa kau tidak punya tenaga?? Cihh,,, sudah seperti lansia mau mati saja."
_- Dasar iblis jahanam. Bukan mau lagi tapi aku akan mati sungguhan jika terus kau siksa. Aku lelah,,, ingin tidur,,, hiks,,, ibuuuu,,,
Tangan ku rasanya pegal sekali, jari-jari cantik ku mulai keram, Ahhhh,,,,,, _-
" Apa kau tidak dengar ucapanku hah?? Aku bilang keraskan pijatan mu!! "
Riko membentak.
" Ah iya tuan."
_- Brengsek!!! _-
" Segini apa sudah terasa Tuan?"
Rika menambah kapasitas energi
pada pijatannya.
" Keraskan lagi!! Itu sama sekali tidak terasa."
" Segini?"
" Lagi!!"
" Segini??"
" Kau ini sedang memijat apa sedang mengelus-ngelus punggung ku
hah?"
Pijatan Rika sama sekali tidak terasa membuat Riko jengkel.
Rika pun jadi ikut kesal karena sedari tadi ia terus di bentak.
Padahal gadis itu sudah sangat lelah.
Begini lah nasib kalau jadi ormis, selalu di tindas oleh orka. Hmmmm.
" Tuan, saya ini bukan tukang pijat. Lagi pula saya sangat lelah. Jika anda tidak puas maka pergi saja ke spa atau tukang pijat profisional!!"
Balas Rika mulai melawan. Sudah cukup untuk hari ini dia menuruti perintah Riko.
_- Kalau mau pijatan lebih enak lagi pergi saja ke tukang pijat ++!!! _-
Saran Rika tidak berani mengatakan lewat mulut.
" Siapa kau berani menasehati ku?? Jika dengan ini aku bisa membuat mu menderita maka untuk apa mencari tukang pijat atau pergi ke spa? Kau lupa ya? Visi misi ku sekarang adalah membuat mu hidup dalam neraka. Kau lupa??? "
_- Sialan. Iblis fu*k you _-
" Ahh iya benar saya lupa Tuan. Terimakasih karena sudah mengingatkan. "
" Bagus."
Rika kalah lagi. Ia kembali memijat Riko dengan tenaga dalam yang sudah ia kerahkan semuanya, sampai jiwanya pun terasa terperas habis-habisan.
Sialnya entah tubuh macam apa yang dimiliki Riko, pijatan Rika bagaikan cicak yang merayap di punggungnya, begitu kata Riko.
Tring,,,,Ahaaa,,,,!!!!
Otak gadis itu mulai memunculkan ide lagi.
" Tuan, bagaimana dengan yang ini? Apa sudah terasa??"
Kali ini Rika yakin pijatannya manjur tak kuyur-kuyur.
" Hmmm,,, Yang ini lumayan."
Malu untuk mengakui pijatan Rika sangat yahutt,,,,.
_- Bilang saja enak!! Pakai lumayan-lumayan lagi,,, cihhh,,,, _-
" Yang dikanan yang di kanan!!!"
Riko memberi intruksi.
" Ini Tuan?"
Rika mengikuti intruksi.
" Naik lagi!! "
" Ini Tuan??"
" Asihhh,,, bukan."
" Yang ini??"
" Turun lagi!! Yak,,yak,,disana, naik dikit lagi!!! Yak,,,dikit lagi dikit lagi!! Ahhhh,,,pas. Pijat dengan baik disana!!"
Seperti sedang bermain tebak-tebakan.
Rika memberi sentuhan disana. Pijatannya sungguh enak. Riko sampai mendesah
membuat Rika berkedik geli.
" Kau pakai apa itu?? Kenapa rasanya berbeda??"
Riko baru menyadari yang sedang bermain di punggungnya seperti bukan tangan tapi,,,,, entah apalah itu Riko tidak yakin.
" Tumit kaki Tuan."
Menjawab sangat polos.
Deg,,,,,,!!!!!!
" RIKAAAA,,,,,,,!!!!!!!!! "
Seketika air laut meluap.
_- Gawat,,,!! Iblis murka. KA TO THE BUR, KABURRRRRR,,,,,,!!!!! _-
Rika melompat dari ranjang segera membuka pintu kemudian lari terbirit birit menuruni anak tangga. Sesekali ia menoleh kebelakang memastikan Riko tidak melakukan pengejaran.
GDUBRUKKK,,,,!!!! Menabrak sesuatu
" Ahhhhh,,,,,"
" Rika?? Ada apa? Kenapa kau lari dari kamar Kakak Riko?? "
Tanya David penasaran. Di tengah malam seperti ini seorang gadis lari terbirit-birit dari kamar seorang lelaki.
_- Ahhh sial. Menghindar dari iblis malah bertemu setan. _-
Gumam Rika nafasnya putus nyambung putus nyambung.
" Tidak ada apa-apa Tuan. Saya pergi dulu!!!."
Rika lari lagi. Riko dan David itu satu server jadi tidak akan aman.
Melihat situasi aneh ini membuat David penasaran. Ada apa ini? Apa yang sedang terjadi? Begitu benaknya.
Cepat-cepat David naik ke atas menemui
Riko di kamarnya.
" Kakak, kau dan Rika?? Astaga ini tidak mungkin. Kakak, kau mau apakan gadis itu sampai lari terbirit-birit?? Wahhh,,,,
Ini,,,Wahhh,,, aku tidak sanggup
berbicara lagi."
Seorang gadis lari dari kamar seoang pria dimana pria itu sekarang sedang bertelanjang dada.
Menurut kalian apa isi kepala David setelah melihat ini??
" Kemarilah!!! Ayoo cepat kemarilah!!!"
Panggil Riko menjentikan ke empat jarinya
yang di rapatkan.
David mendekat.
Plakkkkk,,,,,,,!!!!!
" Aaaaakkkk,,,,sakit. Kakak kau ini kenapa memukul kepala ku??"
David meringis kesakitan sampai matanya di sipitkan sembari mengelus-ngelus
kepalanya.
" Kau bernai meragukan kesucian ku hah?"
Riko kesal efek ulah Rika masih aktif
di setiap sarafnya.
David berdecak tertawa kemudian duduk di sisi ranjang berdampingan dengan Riko.
Kesucian mana yang dia bicarakan?? Begitu batinnya menertawai.
6 tahun hidup dengan Dinda, makan sepiring berdua, tidur di satu atap yang sama,
aktivitas mereka sudah seperti sepasang
suami istri, siapa yang menjamin mereka bedua tidak gitu-gitu di kamar saat malam hari? Mengertikan artinya gitu-gitu??
Hmmm.
Hanya orang yang beriman tinggi yang bisa melakukannya.
" Tidak,tidak kakak. Aku yakin kau adalah orang yang suci lahir batin.
Sesuci sungai gangga. hahahhaha,,,,,"
" Cihhhh,,,,," Riko berdecih, memalingkan wajahnya kemudian mengambil tisu basah yang ada di meja. " Bersihkan punggung ku!!"
Mintanya memunggungi David.
" Kenapa dengan punggung mu? Kenapa kotor sekali?? Apa ada anak kucing
yang bermain di sini??"
Punggung Riko dipenuhi stempel-stempel bekas tumit Rika.
" Rika sialan itu yang melakukannya."
" Apa?? Memangnya apa yang terjadi di antara kalian?? "
David sadar belakangan ini Riko dan Rika sering bertemu.
" Aku memintanya untuk memijati punggung ku tapi dia malah memakai tumit
kakinya itu dan membuat punggung seksi ku ini menjadi kotor."
" Buahahahaha,,,,"
David tertawa lepas. " Lagi pula kenapa kakak menyuruhnya? Aku bisa panggilkan tukang
pijat profisional untuk kakak."
" Sudahlah lupakan saja!!!"
Riko malu untuk mengatakan bahwa sebenarnya dia berniat membuat Rika tersiksa malah dirinya yang terkena imbas.
" Hmmmm. Karyawan bilang kakak pulang
karena tidak enak badan. Apa perlu aku panggilkan dokter?"
" Tidak usah!!"
Sebenarnya Riko pulang mendahului karena merasa pusing tapi karena sampai
di rumah ia sempat mengerjai Rika
pusingnya jadi hilang dan sekarang pusingnya kembali lagi karena tragedi pijat tumit barusan.
" Bikalah!!"
" Dav!!!" Tiba-tiba suara Riko berubah.
" Ya???"
Merespon masih fokus mengelap pungung Riko.
" Apa kau masih ingat dengan anak kecil yang menyelamatkan ku saat aku terbawa arus laut ketika kita berlibur ke Bali??"
16 Tahun yang lalu tepatnya saat Riko berusia 10 tahun, masih kecil.
" Maksud kakak Nana?"
" Ya. Nana."
" Tentu. Aku masih ingat. Dia adalah
anak kecil berhati malaikat. Tidak perduli betapa bahayanya waktu itu tapi dia nekat menerobos laut, berenang ke tengah
hanya untuk menyelamatkan kakak, seseorang yang bahkan tidak ia kenal."
David mengingatkan kembali
kejadian yang hampir merenggut nyawa Riko.
" Hari ini entah kenapa bayangan anak kecil itu melintas di kepala ku. Setelah sekian tahun lamanya berlalu bahkan aku hampir
melupakannya."
Bayangan itu melintas tepatnya saat Riko melihat lekat wajah Rika.
" Apa kakak ingin aku mencarikan keberadaanya sekarang??"
" Tidak!! Tidak usah!! Yang lalu biarlah berlalu. Sekarang aku ingin kau mencari tahu informasi mengenai Rika!!"
" APA?? apa aku tidak salah dengar??"
David tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Seorang Riko yang tidak pernah tertarik pada kehidupan wanita sekarang bahkan ingin tahu tentang Rika
yang hanya anak pembantu.
" Tidak. Aku ingin tahu tentang Rika.
Wajar aku mencari tahu tentang seluk beluk musuh sebelum berperang bukan??"
Riko tersenyum licik.
" Hmmm. Baiklah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Hemi Fitria
ngakak bangettt ... asli langsung pas tw tumit....
2020-10-29
0
Erna Wati
lanjut terus
2020-09-20
0
Tionar Linda
wah.. ternyata Rika adlh penolong Riko 🤗
2020-09-04
2