" Pijati Aku!!!"
Itu adalah kalimat seru yang sukses membuat fikiran aneh-aneh Rika berhamburan seketika.
" Apa?? Tuan, tapi ini sudah larut
malam."
Protes Rika.
Jiwa dan raganya sudah lelah.
" Kau berani membantah ku ya?
Ohhh,,,, Rupanya kau sudah tidak
senang lagi tinggal disini. silakan keluar!! Pintu gerbang terbuka otomatis untuk mu. Oh ya, jangan lupa bawa juga ibu mu!!"
Seketika pita suara Rika seperti terputus oleh kalimat itu. Rika diam.
Jika ia pergi
maka hanya ada dua pilihan, tidur
di kolong jembatan atau di sisi jalan trotoar.
Kedua-duanya terdengar sangat buruk.
" Kenapa masih diam di sini?? Sana pergi!! Atau perlu aku bentangkan karpet merah dari sini sampai depan gerbang???"
_- Selalu saja seperti ini. Kalah, kalah dan kalah. Aihhhh,,,, enak sekali jadi orang kaya bisa mengancam orang semaunya. _-
" Ah tidak Tuan. Baik akan saya
pijatkan!! "
Rika bersalin muka. Wajahnya yang tadi
terlihat kesal sekarang
berseri penuh senyum. Saat ini ia hanya
ingin cari aman. Jika bukan karena
ibunya, sudah dari dulu ia
angkat kaki.
Meski terkadang ibunya itu sering membuatnya kesal tapi ibunya adalah satu-satunya keluarga yang Rika punya.
Rika berjalan ke arah Riko dengan sigap.
" Stop!!!"
Stop kau mencuri hati ku, hati ku,,,,. Hmmm nadanya mengingatkan pada sebuah lagu.
Rika berhenti,
_- Ada apa lagi sih?? Udah nyuruh-nyuruh kebanyakan gaya lagi. Memanglah begini sifat iblis. _-
" Cuci tangan mu sebelum menyentuh ku!!
Aku tidak ingin kuman-kuman mu itu berimigrasi ke tubuh sehat ku ini. Cepat sana!!!."
Saat ini Riko sedang memakai gelar Tuan Maha Sterillnya.
Debu, kotoran, dan sejenisnya adalah
musuh terberat yang paling dihindari.
Biasalah orang kaya.
_- Cih,,,, memangnya kenapa? Bukannya iblis dan kuman itu sekingdom? sedarah, sehati, sejiwa dan seraga?? Ahaaaa,,, aku punya rencana. Hahaha,,, Rasakan pembalasan ku Tuan Iblis. _-
Rika bermain-main dengan fikirannya.
Senyum dan mata liciknya mulai mendominasi wajah gadis itu.
" Baik Tuan."
Segera undur diri tanpa banyak protes.
Bukan Rika Denisial Salsabila namanya jika tidak bisa membalas dendam. Jika dia kalah di mulut tapi tidak di otak.
Jika ia tidak bisa membantah perintah
Riko bukan berarti gadis itu kalah.
Rika sudah berdiri di depan wastafel.
Ada banyak jenis sabun di sana tapi tak satu pun ia pilih untuk digunakan mencuci tangannya.
Rika punya sabun alami yang ia produksi sendiri. Sabun yang tidak di jual dimana-mana.
" Hahahahaha,,,, Ini balasan untuk orang yang kebanyakan tingkah. "
Rika pun keluar dari ruang ganti di mana ada kamar mandi di sana.
Riko sudah memposisikan tubuhnya tengkurap, punggungnya sangat putih dan bersih.
Seperti orang dari negara gingseng.
" Tuan saya sudah selesai mencuci tangan!!"
Memberi info.
" Apa sudah benar-benar bersih?"
Tanyanya meragukan.
Bagi Riko kuman lebih menakutkan dari dirinya, hahahaha.
" Sudah Tuan. Sudah saya pakai Han Sanitizer 2 botol."
Rika memperlihatkan telapak tangannya dengan senyum manis membuat Riko berdecih. Sok imut, begitu batinnya.
" Cepat pijat aku dengan benar!! "
Ini adalah alasan kenapa pintu kamar di kunci.
Agar tidak ada orang yang tahu bahwa seorang Riko meminta seorang pembantu memijat tubuhnya. Harga dirinya dipertaruhkan untuk itu.
" Baik Tuan."
Rika dengan senang hati mendekat . Duduk di pinggiran ranjang.
Melihat punggung Riko lebih dekat
membuatnya merasa tersaingi sebagai perempuan.
Tidak sengaja ia mengakui tubuh Riko memang sangat sempurna dalam tatapan matanya yang kini terlena.
" Kenapa diam?? Apa kau sedang merencanakan untuk memperkosa ku??"
Ketus Riko. Begitulah isi kepalanya mencuitkan sebuah prasangka buruk pada Rika.
" Hahahaha,,,, Saya orang suci Tuan.
Melakukan tapa di goa gajah untuk mendapat kesucian lahir dan batin dengan panduan kitab tatang sutarma yang di berikan oleh kang sule. Tidak mungkin saya punya niat yang buruk Tuan. "
Rika melebih-lebihkan kalimatnya
hingga rasanya Riko ingin menyumapal
mulut itu dengan bon cabe.
_- Hello,,,, Sory bet mory straubery, straubery mangga apel sory gak level. _-
Gumam Rika lebay tingkat banci.
Rika mulai menyatukan tangannya diatas punggung Rikokemudian melakukan gerakan di sana dengan senyum
licik terpapar bebas di wajah itu saat Riko
tidak bisa melihatnya.
" Kenapa tangan mu dingin sekali??"
Riko merasakan ada yang aneh.
Tangan Rika terasa dingin sekaligus ada lengket-lengketnya gimana,,, gitu.
" Oh ini Tuan. Tangan saya memang biasa seperti itu, Dingin."
Memberi alasan.
Sebenarnya Rika memang memiliki suhu tubuh rendah. Kebanyakan tubuh orang-orang itu hangat tapi tidak dengan dirinya.
Tapi bukan hanya itu saja alasan kenapa tangan Rika dingin, alasan lainnya adalah sabun alami yang tadi ia pakai.
Memberi sensai dingin yang berbeda.
" Berhati-hatilah!! Kelak suami mu bisa saja menyelingkuhi mu."
Entah apa hubungan suhu tubuh Rika yang rendah dengan suaminya selingkuh.
" Kenapa tuan??"
Tanya Rika penasaran.
" Karena seorang lelaki butuh sesuatu yang bisa menghangatkannya saat malam hari bukan sesuatu yang malah membuatnya merasa dingin."
Ucapan Riko sepertinya lebih mengarah sedang mengejek Rika.
Seorang pria lebih menyukai wanita bertubuh hangat, karena yang hangat lebih enak di malam hari, Begitu arti singkatnya,
Hahahaha,,,.
Entah kenapa ucapan Riko membuat Rika sakit hati. Pengakuan Riko yang bisa ia artikan seperti menusuk dadanya.
" Jika cinta dibangun dengan ketulus maka saya yakin perkataan Tuan tidak akan pernah terjadi meski tubuh saya sedingin es sekali pun.
Ucapan Tuan akan terjadi jika cinta di bangun atas rasa ingin mendapat kepuasan dan nafsu. Mendengar ucapan Tuan tadi sepertinya saya tahu Tuan tipe yang menjalin hubungan atas dasar apa."
Rika balik menyerang.
Kali ini perkataanya murni dari lubuk hati terdalam.
Meski sederhana tapi kalimat Rika masuk ke dalam kategori kata killer yang membuat seorang Riko terdiam.
Tadinya Riko hanya ingin mengejek Rika dan membuatnya kesal.
Tidak menyangka Rika ternyata memasukannya ke dalam hati.
"Hmmmm"
Sesaat kemudian saat udara berhembus menembus hidung Riko.
" Kenapa aku mencium bau-bau aneh??
Apa yang kau lakukan?? Kau pakaikan apa itu di tangan mu??"
Riko curiga. Perasaannya mengatakan gadis ini telah melakukan sesuatu. Riko mengangkat kepala lalu menoleh ke arah Rika. Meminta jawaban.
" Bau apa Tuan?? Tidak ada bau apa pun Tuan."
Rika meyakinkan Riko dengan mencium-cium tangannya sendiri.
" Awas kau jika berani membuat punggung ku terkontaminasi kuman."
Riko mengancam dengan tatapan tajam
" Tidak Tuan."
Riko mengembalikan posisi kepalanya.
Bau itu memang hanya tercium sekilas dan sekarang sudah tidak tercium lagi.
Rika kembali tersenyum menyeringai.
Saat ini ia ingin tertawa karena berhasil mengerjai Riko dengan cara yang tak
terduga.
Kira-kira apa yang Rika pakai di
tangannya??
Flashback on,
" Hahahahaha,,,, Ini balasan untuk orang yang kebanyakan tingkah. "
Rika tertawa di depan cermin.
Kedua telapak tangannya di angkat semata.
Ia sudah siap memberi sabun alaminya disana.
Sabun alami tak berlabel tidak berstandar
SNI dan tidak mendapat ijin dari BPOM.
Apa yang akan Rika lakukan sekarang? Ia menjilati tangannya. Memberi cairan menjijikan di sana tidak melewatkan seinci pun.
Semua itu ia lakukan demi membalas
Riko.
Hmmm,,,, kelakukan Rika jangan pernah di contoh!! Itu tidak pantas dan sangat jorok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Riska Olshopp
ih joroknya
2021-02-09
0
Hemi Fitria
paraaahhhhhh jigongggg
2020-10-29
0
Ana
Bukne rika udh llus kuliah.. knp gk kerja di kantor ja dr pd di rumh riko di hina trs pembantu jg manusia yg punya harga diri, gk usah sok seenaknya mentang2 kaya semua itu cmn ttipn tuhan jd gk usah sombong dan jahat sm pmbntu.!
2020-10-12
0