Rika mengusap-ngusap ujung kepalanya kasar dengan tatapan
kesal di arahkan pada Riko yang nampak sedang marah di sudut
ruangan karena Rika berani berbicara yang membuatnya amit-amit cabang bayi, begitu perasaannya berkedik jijik jika sampai yang di katakan Rika benar.
" Berani sekali kau mengharapkan seorang Riko Natarahara menjadi jodoh mu.
Sadarlah!! kau itu ibaratkan punduk merindukan bulan. Tidak akan pernah kau dapatkan!! "
Riko mempringati Rika. Ia menganggapnya serius padahal Rika hanya bercanda.
_- Sudah ku duga ketampanan ku mampu memikat wanita ini. Hahaha,,,, _-
Dan jauh di dalam benaknya
Riko sedang berbangga diri, ia sedang tertawa bahagia.
Meski realitanya tidak seperti itu.
Rika menatapnya semakin kesal. Ingin sekali rasanya ia melempar kembali sepatu ini ke mulut Riko hingga pria itu tidak bisa berbicara lagi.
" Apa? Kenapa kau menatap ku seperti itu hah? Apa mau aku lempari sepatu
lagi?? "
" Ahhh,,, tidak tuan. "
Rika cepat-cepat kembali pada pekerjaannya.
Kelihatannya Riko tidak main-main.
Beruntung hanya sepatu, siapa tau besok-besok ia melempari Rika dengan
granat.
Tamatlah riwayatnya.
Waktu sudah semakin larut malam,
melirik jam di tangang, 9.50 seharusnya ini sudah jam istirahatnya.
Rika membuang nafas panjang. Sedikit lagi!! tinggal sedikit lagi, semangat Rika!!!
Begitu batinnya menyemangati diri.
Sedangkan Riko tengah sibuk dengan ponselnya sesekali melirik Rika memastikan gadis itu masih menderita.
Sekarang hanya tinggal mengambil pakaian yang tersangkut sangkut di atas dan selesai sudah penderitaan malam ini.
_- Aihhhh,,,, Iblis ini niat sekali sih nyangkutin kolor di atas lampu?! Mana tinggi lagi. Bagaiamana aku bisa mengambilnya?_-
Rika melompat-lompat namun tetap tidak bisa meraih kolor milik Riko.
Ia pun berinisiatif mengambil kursi
yang ada di sana.
" Cihhh,,,, dasar pendek."
Tiba-tiba Riko mengatai Rika.
Sepertinya Riko sudah selesai dengan
ponselnya.
Rika menyilangkan kedua matanya dan memilih mengabaikan Riko yang kini berdiri dan perlahan berjalan ke arahnya.
_- Bukan aku yang pendek dasar iblis tapi lampunya yang ketinggian. Ehh,,, ngapain kesini sih? _-
Batin Rika was-wa sembari terus
berusaha menggapai kolor itu.
Bahkan sudah memakai kursi dia tetap tidak bisa menjangkau sampai harus berjinjit.
Aku memang pendek, hiks.
" Aku akan kembali ke kamar.
Selesaikan semua ini!! Awas kalau tidak selesai mati kau malam ini."
Ternyata Riko hanya ingin mengancam
Rika bukan membantunya.
_- Pergi sana!! Jauh-jauh dari ku iblis!! Hushh,,,!!Hush,,,, !! Kembalilah ke tempat asal mu, neraka!! Hush,,,,!! _-
Rika menghempas-hempaskan kedua tangannya di udara memperagakan
adegan mengusir saat Riko baru saja berbalik untuk pergi.
Gadis itu tidak memperhatikan pijakannya yang terus bergeser ke depan hingga
kehilangan ke seimbangan
lalu,,,,
" Wo,,,,,wo,,,,wo,,,,"
Berusaha mempertahankan tubuhnya
di atas kursi yang mulai goyang.
Tapi Rika tidak ahli dalam hal itu.
" Aaaaaa,,,,"
Sontak Riko berbalik mendengar suara teriakan Rika. Ia melihat Rika
hampir terjatuh dan entah kenapa
otaknya memerintah raganya untuk segera menangkap tubuh itu.
Tanpa sempat berfikir lagi Riko menangkap tubuh Rika, mendekap gadis itu di
pelukannya sebelum mereka akhirnya jatuh bersama di lantai dengan posisi semakin panas.
Rika berada di bawah tubuh Riko, pandangan mereka membeku, menatap lekat wajah lawan jenisnya dengan debaran jantung yang tak terkontrol baik laki maupun perempuan.
Wajah Rika terlihat hangat dimata Riko, seperti wajah yang pernah ia lihat.
Tapi entah dimana dan kapan itu ia tidak ingat.
_- Cantik._-
Adakah yang mendengar batin Riko yang tidak sadar mengakui Rika adalah gadis cantik? Jika ada tolong rekam!!
Kata itu sangat sakral karena seumur
hidup Riko tidak pernah mengakui kecantikan wanita lain kecuali
Dinda.
Dan hal gila yang di lakukan Riko kali ini adalah ia tidak bisa menahan diri saat melihat bibir merah Rika.
Bibir itu menarik sifatnya sebagai seorang lelaki normal. Meski ada banyak bibir yang berusaha menggodanya namun siapa
sangka bibir Rikalah yang membuat
seorang Riko terlena.
Setiap Detik waktu berjalan, semakin Riko mendekatkan wajahnya tanpa
sadar.
Hingga nafas Riko yang semakin panas menerpa wajah Rika membuat gadis itu tersadar dan mendapati wajahnya dan wajah lelaki yang ia benci sekarang hanya berbatas ruang hampa sekitar 1 Cm.
" Tuan."
Rika mendorong tubuh Riko.
Membubarkan semua adegan romantis yang tercipta begitu saja tanpa rencana.
Rika segera bangkit, rasanya sangat canggung hingga tak berani menatap.
Lalu bagaimana dengan Riko? Jangan di tanya lagi!!
Dia bahkan ingin menghilang dari dunia karena sangat-sangat malu.
Dia yang selalu bicara dengan
tegas bahwa jijik di sentuh oleh orang
miskin ternyata tong kosong
nyaring bunyinya.
Untuk mempertahankan harga dirinya Riko kembali menebalkan wajahnya.
" Kau sengaja ya mencari kesempatan?
Kau ingin menyentuh ku kan??
Berani sekali kau!!!"
Riko benar-benar menebalkan wajahnya.
Tanpa rasa berdosa ia membalikan
fakta.
Tentu Rika tidak terima.
" Tuan, bukankah itu anda?
Kalau saya ingin mencari kesempatan tidak mungkin saya mendorong tubuh anda."
Bela Rika. Jelas-jelas tadi iblis ini yang ingin mencari kesempatan, begitu
gumamnya.
" Kau!!! kau menuduh ku? kau sengaja
pura-pura terjatuh agar aku menolong mu kan?? Jangan kira aku tidak tahu akal bulus mu itu!! Cihh,,, aku sudah banyak menghadapai wanita seperti dirimu.
Wanita yang cari-cari kesempatan untuk
bisa menyentuh ku. "
" Saya?? Cari-cari kesempatan?" Tanyanya sedikit tertawa. " Lalu kenapa Tuan menolong saya?? Kenapa tidak abaikan saja??!"
_- Wanita ini benar-benar tidak mau kalah bicara. Asihhh,,, kau hanya cukup mengakuinya!! Begitu saja susah. _-
" Hahahaha,,,, jangan terlalu besar kepala!!
Kau lihat guci itu?! Itu guci antik jaman kerajaan singosari. Itu barang berharga,
harganya 10 Miliar. Bahkan
lebih mahal dari harga diri mu."
_- Brengsek. Harga diri ku di bandingkan dengan sebuah guci. _-
" Lalu apa hubungannya Tuan?? Apa hubungan anda menyelamatkan
saya dengan guci itu??"
" Sudah pendek bodoh lagi. Kalau
aku tidak menangkap mu maka
guci itu akan pecah karena mu. "
Ucap Riko hanya sebagai alasan.
Ia juga tidak mengerti kenapa ia melakukan hal itu. Ia pun segera bangkit dan meninggalkan Rika.
_- Hmmmm benarkah? Sepertinya iya.
Mana mungkin Tuan Riko mencari kesempatan. Tapi aku melihat sendiri
dia ingin mencium ku.
Apa aku salah lihat ya?? Mungkin saja.
Mata ku hari ini sangat lelah dan tidak bisa berfungsi dengan baik.
Ahhh,,,sudahlah jangan terlalu di fikirkan!! _-
Rika pun segera melupakan kejadian tadi.
Beralih kembali dengan pekerjaannya agar cepat selesai.
30 menit kemudian ia telah mencapai kemerdekaannya.
Pekerjaan telah usai. Semua pakaian Riko
tertata kembali. Tidak ada lagi kolor di atas lampu.
_- Huft,,,, Jika Tuan iblis mengacaukannya
lagi akan aku bom saja tempat ini biar sekalian. Hah,,,, Hari ini adalah
hari yang melelahkan. _-
Rika menghapus sesuatu di jidatnya dengan punggung seolah-olah ia berkeringat padahal
tidak sama sekali
sambil mendesah kelelahan.
Ia pun segera keluar dari ruang ganti
yang sudah menyerupai butik bukan mall kalau mall terlalu kebesaran.
Saat keluar dari ruang ganti menginjak kamar Riko ia melihat Riko berbaring disana
dengan ponselnya dimainkan.
Rika pun berjalan sangat pelan berusaha
tidak bersuara dalam setiap
langkahnya.
" Mau kemana kau??"
Meski sibuk dengan ponselnya, Riko
masih bisa melihat bayangan Rika
yang berjalan mengendap-endap.
" Mau keluar Tuan. Saya sudah
menyelesaikan pekerjaan saya."
" Siapa yang mengijinkan kau untuk keluar dari kamar ini??"
Riko memlempar pelan ponselnya
ke kasur bagian yang kosong.
" Maksud Tuan??"
Pertanyaan Rika mendapat senyum menyeringai dari Riko.
Dengan santai Riko membuka bajunya
di hadapan Rika lalu melemparnya
ke bawah.
Membuat Rika tidak bisa berfikiran yang
positif. Jantungnya berdetak kencang
tapi bukan karena cinta tapi
karena takut.
_- Apa lagi ini? Kenapa dia membuka
bajunya dan tersenyum seperti itu??
Tuhan,,,, tolong lindungi aku dari niat buruk iblis ini!! Hidupku masih panjang Tuhan.
Kasihani lah aku!!! _-
*
*
*
Heii,,, maaf ya author upnya atu-atu karena sibuk cin...
Nanti kalau upnya 2 ep juga'an jempol-jempol kalian itu pada nakal. Author up 2 ep tapi yang di like + komen cuma ep terakhir... Huhuhu,,cedih aku tuh. Mana pembaca belum seberapa lagi, hiks.
Yasudah selamat membaca ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Riska Olshopp
kenapa gak pada nempel aj sih tuh bi2r
2021-02-09
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
gaje bet sih Riko...gmes dh!!!👊👊
2020-07-28
0
Yuyun Sri Hartati
hadeeeh...ngaku aja sih rik..dari pada nyesek dihati🤭🤭semangat thor
2020-07-16
2